Ajang First Warrior Coba Kombinasikan Esports Dengan Reality Show

PT Link Net lewat brand First Media mengumumkan program esports terbaru mereka yang bertajuk First Warriors. Dalam konfrensi pers yang diselenggarakan di Plaza Senayan, 22 Agustus 2019, First Warrior mengumumkan sebuah kompetisi esports dengan konsep baru yang segar.

Jadi, kompetisi First Warriors ini hadir dengan satu ekosistem tersendiri yang diciptakan oleh First Media. Juaranya akan direkrut dan dibina ke dalam tim yang bernama First Raiders, selain dari itu, proses seleksi ajang ini yang akan membuat kompetisi ini jadi menarik.

Sebelum lebih lanjut membahas soal keunikkannya, kualifikasi kompetisi ini dibagi menjadi dua jenis, kualifikasi offline dan online. Lebih lanjut, berikut timeline kualifikasi First Warriors:

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

– Medan, Sun Plaza, 15 September 2019.
– Surabaya, Galaxy Mall, 22 September 2019.
– Bandung, Istana Plaza, 29 September 2019
– Jakarta, Lippo Mall Puri, 6 Oktober 2019.

Sedangkan untuk kualifikasi online hanya ada 2 fase saja yaitu:

– Batam, 9-13 September 2019.
– Semarang, 19-20 September 2019.

Dalam kompetisi yang mempertandingkan Free Fire ini, akan ada 2 tim terbaik yang akan jadi bagian dari tim First Raiders. Pada prosesnya, dari 1500 peserta yang diharapkan, para pemain akan disaring sampai tersisa menjadi 48 pemain saja.

Dari 48 pemain disaring lagi menjadi 8 orang pemain yang jadi anggota tim First Raider. Proses penyaringan ini jadi menarik, yang mana mereka akan melewati proses karantina serta pelatihan selama 16 hari, dan prosesnya akan dibuat menjadi sebuah 13 episode reality show.

Esports dan Reality Show

Esports reality show ini adalah suatu konsep yang baru di Indonesia. Bahkan, First Warrior bisa dibilang adalah yang pertama membuat sebuah esports reality show. Mengingat dunia esports yang punya irisan dengan dunia entertainment akankah konsep ini bisa berhasil dan menjadi satu tontonan yang menarik bagi para gamers?

Mempertanyakan hal tersebut, ternyata konsep seperti ini sudah sempat coba dijalankan di beberapa negara. Sejauh ini, tercatat ada tiga negara yang mencoba melakukan strategi serupa, membuat konten esports reality show.

Ada The Next Gamer, esports reality show yang berceritakan tentang pencarian bakat pemain League of Legends di wilaya Australia dan Oseania. Berikutnya ada juga Gamerz sebuah esports reality show berasal dari Swedia yang berceritakan tentang pencarian bakat pemain CS:GO.

https://www.youtube.com/watch?v=af10lsgullk

Terakhir ada God of Overwatch, satu program esports reality show yang digagas KBS, salah satu jaringan televisi besar di Korea Selatan, pada Maret 2019 lalu. Program ini bercerita tentang pencarian bakat pemain Overwatch di Korea Selatan, yang mana para pemain tersebut nantinya akan dipertandingkan dalam kompetisi profesional.

Menariknya Victor Indajang, Deputy CEO PT Link Net Tbk, mengatakan bahwa First Warriors justru lebih terinspirasi dari ajang pencarian bakat lokal yang berdasar dari dunia entertainment.

“Dalam penggarapan acara ini kita terinspirasi dari talent show di Indonesia seperti The Voice atau Indonesian Idol. Jadi ini kita berembuk bersama-sama dengan Yamisok, kenapa kita nggak coba bikin seperti ini, tapi untuk esports?” ujar Victor kepada Hybrid saat diwawancara pada gelaran konfrensi pers.

Akankah Esports Reality Show Menjadi Tren Konten di Industri Esports?

Kembali belajar dari apa yang sudah dilakukan di negara lain, ternyata ada satu kenyataan pahit yang harus diterima dari percobaan pembuatan esports reality show ini. Mengutip DotEsports, kedua reality show tersebut (Gamerz dan The Next Gamer) ternyata malah bermasalah.

Dikabarkan, pemain yang jadi peserta Gamerz tidak dibayar selama dia tampil di acara, sementara The Next Gamer hanya bertahan selama satu musim saja. Jika Anda mencoba melihat ke Youtube channel resmi Gamerz, GAMERZglobal, jenis konten seperti ini ternyata tidak terlalu menarik perhatian; hanya bisa mencatatkan 10ribuan penonton setiap episodenya.

Nantinya, konten reality show dari proses karantina First Warriors ini akan tayang pada channel khusus esports yang bisa dinikmati para pengguna internet dan televisi kabel First Media. “Kami juga akan menghadirkan in-house channel khusus esports di layanan tv First Media di channel #999 yang mulai tayang pada Oktober 2019.” ujar Victor.

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Untungnya, reality show dalam First Warriors hanya menjadi satu bagian dari seluruh ekosistem ajang yang dibuat oleh First Media yang satu ini. Seburuk-buruknya, jika tayangan reality show tersebut tidak sepenuhnya berhasil, para pemain bisa mengejar prestasi mereka ketika sudah membawa bendera tim First Raiders.

Ultimately, yang paling utama kita kejar adalah prestasinya. Entertainment sendiri bisa dibilang sebagai tambahannya, karena kita sendiri adalah perusahaan yang menyajikan entertainment. Visi utama kami lewat gelaran ini tetaplah membina pemain yang bisa berprestasi di tingkat nasional dan hopefully, internasional.” Victor menjabarkan soal visi gelaran First Warriors.

Ajang ini akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp1,3 miliar, dengan pendaftaran dibuka mulai hari ini. Jika Anda adalah pemain Free Fire yang ingin unjuk bakat dalam gelaran ini, Anda dapat langsung mendaftar lewat laman firstmedia.com/firstwarriors.id.

Walau kesuksesan konsep esports reality show belum bisa dibuktikan, namun ini tetap menjadi suatu hal yang menarik untuk disimak. Apalagi mengingat hal ini juga belum pernah diterapkan sebelumnya di Indonesia.

Seperti saat MPL S4 mencoba menerapkan sistem liga franchise, satu hal yang saya setuju adalah ekosistem esports Indonesia butuh terus melakukan inovasi. Agar ekosistemnya bisa terus belajar dan berkembang nantinya.