7 Aplikasi Alternatif TikTok untuk Platform iOS

Popularitas TikTok yang mendunia secara langsung mengangkat tren video pendek menjadi fenomena global. Sekarang hampir semua platform sosial menawarkan wadah khusus untuk menampung video-video pendek, tidak terkecuali YouTube.

Dalam artikel ini, kita akan membahas setidaknya 7 aplikasi alternatif TikTok yang tersedia di platform iOS. Apapun alasan Anda menghindari TikTok — apakah kurang sreg dengan komunitasnya, atau kurang suka dengan fitur-fitur editing-nya — 7 aplikasi ini bisa Anda coba secara cuma-cuma di iPhone maupun iPad.

1. Instagram

Aplikasi alternatif TikTok yang satu ini semestinya tidak butuh perkenalan lebih jauh lagi. Namun seandainya Anda ketinggalan berita, Instagram sudah menawarkan fitur bernama Reels sejak Agustus 2020. Dari kacamata sederhana, Instagram Reels benar-benar dirancang agar pengguna dapat dengan mudah menciptakan video-video pendek ala TikTok yang memiliki durasi antara 3 sampai 30 detik.

Untuk menggunakan Reels, Anda hanya perlu aplikasi Instagram versi terbaru. Dari halaman utamanya, usap layar ke kanan hingga membuka tampilan kamera, lalu pilih Reels.

Download: App Store

2. Dubsmash

Percaya atau tidak, Dubsmash sudah ada sejak sebelum TikTok eksis. Dubsmash memungkinkan kita untuk menonton sekaligus mengunggah video-video berdurasi 10 detik, dengan fitur editing yang sangat mirip seperti yang ditawarkan TikTok. Selain memanfaatkan koleksi musik yang tersedia, kreator di Dubsmash juga bebas meracik potongan musiknya sendiri untuk dipakai dalam video.

Kalau Anda pernah menggunakan TikTok, Anda pasti bakal mudah beradaptasi dengan Dubsmash, apalagi mengingat ia turut dilengkapi fitur-fitur seperti Trending, Explore, maupun direct messaging.

Download: Dubsmash

3. Triller

Premis utama yang ditawarkan Triller sungguh mirip TikTok: pilih lagu dari koleksi yang tersedia, rekam video, edit, lalu bagikan. Demi mempermudah, aplikasinya turut dilengkapi fitur auto-editing dengan memanfaatkan algoritma berbasis AI.

Yang unik dari Triller adalah sistem monetisasinya. Triller punya dua jenis mata uang, Gold dan Gems. Gold bisa dibeli dengan uang asli, dan berfungsi untuk dihadiahkan ke kreator-kreator lain. Pada jumlah tertentu, Gold yang diterima dapat ditukarkan menjadi Gems, yang kemudian bisa dicairkan menjadi uang.

Satu hal yang perlu dicatat adalah, semua itu baru bisa dilakukan jika Anda sudah menyandang jumlah follower yang cukup besar, salah satu syarat agar bisa terdaftar sebagai akun terverifikasi.

Download: App Store

4. ZigZag

Seperti halnya TikTok, ZigZag juga memungkinkan pengguna untuk membuat video pendek yang menghibur dan membagikannya ke dunia. Selain music library, ZigZag juga punya clip library yang pada dasarnya bisa dipakai untuk menyelipkan banyak meme populer ke video yang dibuat.

ZigZag juga sangat memfasilitasi kolaborasi. Saat mulai membuat video, seorang kreator bisa mengundang teman-temannya dengan mudah. Setelahnya, video yang dibuat oleh mereka akan langsung dimasukkan ke video sang kreator secara otomatis.

Download: App Store

5. Funimate

Funimate benar-benar mengedepankan fitur editing yang sangat lengkap. Pengembangnya sendiri justru lebih nyaman mengklasifikasikan Funimate sebagai aplikasi edit video ketimbang alternatif TikTok, meski sebenarnya Funimate juga punya komunitas pengguna sendiri.

Bagi mereka yang kurang suka dengan fitur editing bawaan TikTok maupun aplikasi-aplikasi lain yang ada di sini, Funimate bisa menjadi alternatif yang menarik. Satu hal yang perlu diingat, meski aplikasinya gratis, ada beberapa fitur di Funimate yang terkunci dan hanya bisa dibuka dengan membeli in-app purchase.

Download: App Store

6. Snapchat

Mengikuti jejak Instagram yang merilis Reels, menjelang akhir 2020 kemarin Snapchat meluncurkan fitur serupa yang mereka juluki Spotlight. Persis seperti TikTok, durasi maksimum yang didukung untuk setiap video Spotlight adalah 60 detik, dan Snap (perusahaan pengembang Snapchat) tidak lupa menyediakan koleksi musik sendiri berdasarkan lisensi yang mereka amankan dari sejumlah label.

Saat fitur ini dirilis, Snap juga sempat bilang bahwa mereka bersedia membayar langsung para kreator yang kontennya mendulang view terbanyak setiap harinya. Sayangnya sejauh ini Spotlight baru tersedia di 14 negara saja, dan Indonesia masih belum termasuk salah satunya.

Download: App Store

7. YouTube Shorts

Terakhir, seperti yang saya bilang di awal, ada YouTube yang tidak mau kehilangan momentum. Tidak lama setelah TikTok diblokir di India pada pertengahan tahun lalu, YouTube pun mencoba mengisi kekosongan di negara tersebut dengan meluncurkan YouTube Shorts. Sesuai namanya, Shorts didesain khusus untuk menampung video-video pendek dari para kreator, tentu saja dengan format vertikal dan durasi tidak lebih dari 15 detik.

Kekurangannya adalah, YouTube Shorts masih berstatus beta dan sejauh ini baru tersedia di India dan Amerika Serikat saja. Di luar kedua negara tersebut, pengguna sebenarnya masih bisa membuat video untuk Shorts. Caranya dengan mencantumkan tagar #Shorts di judul atau deskripsi video yang ditangkap dalam orientasi vertikal, dan durasi videonya juga tidak boleh lebih dari 60 detik.

Download: App Store

Gambar header: Depositphotos.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published.