Aplikasi Geraiku Bantu Toko Kelontong Transformasikan Bisnisnya

Teknologi digital membantu banyak bisnis untuk bertransformasi. Semangat ini yang coba dibawa para pendiri Geraiku dengan menyuguhkan layanan yang membantu para pemilik toko tradisional termasuk warung (kelontong) untuk mentransformasikan bisnisnya.

Geraiku menyediakan dua jenis aplikasi, yang pertama aplikasi untuk pemilik warung atau toko dan yang kedua aplikasi untuk pengguna yang ingin membeli barang. Untuk aplikasi pemilik warung atau Mitra Geraiku, pemilik warung tinggal mengunduh aplikasi, memasukkan foto copy KTP, nama usaha, nama pemilik warung dan tentunya daftar barang yang dijual. Saat ini Geraiku fokus pada komoditas produk air galon, gas, dan sembako (beras, telur, tepung, dan gula).

Co-founder Geraiku Herwinto Ch. Sutantyo menjelaskan bahwa pihaknya membantu para penjual ritel untuk mendapatkan akses teknologi.

“Geraiku membantu dalam bentuk kerja sama dengan perbankan, multifinance, dan perusahaan FMCG. Akses kepada teknologi, mayoritas dari toko tradisional tidak memiliki akses atas teknologi baru untuk bisa bersaing dengan toko modern, oleh karenanya Geraiku memberikan akses tersebut melalui perangkat mobile yang di dalamnya terbenam fitur-fitur bisnis layaknya sebuah toko modern; CRM, ERP walau dalam bentuk sederhana yang mudah mereka pahami,” terang Herwinto.

Ia melanjutkan, “Di sini Geraiku bekerja sama dengan salah satu perusahaan telekomunikasi dan ODM (Original Device Manufacturer) untuk memfasilitasi kebutuhan tersebut.”

Model bisnis Geraiku

Geraiku dengan sepasang aplikasi yang diusungnya memiliki konsep yang unik. Semangatnya untuk menghidupkan kembali toko kelontong juga menjadi salah satu yang belum banyak di Indonesia.

Untuk model bisnis Geraiku, Herwinto menjelaskan:

“Bisnis Model Geraiku adalah biaya akuisisi dan biaya Stock Keeping dan Stock Taking dari tiap warung yang memesan penambahan barang kepada para agen dan distributor yang bekerja sama dengan Geraiku. Kami tidak membebankan biaya tambahan atas barang yang dibeli oleh konsumen. Harga di Geraiku adalah sama dengan harga yang dijual di toko dan warung para Mitra Geraiku.”

Lebih lanjut ia menjelaskan, tidak ada mark-up barang yang dijual di Geraiku. Beberapa toko bahkan menurunkan harga jual demi mendapatkan transaksi lebih dari kompetitor mereka di Geraiku. Geraiku akan menerima pendapatan atas jasa yang diberikan oleh agen, supplier, dan distributor yang bekerja sama dengan Geraiku.

Selain itu layanan yang mulai digunakan per Februari tahun ini disebutkan telah mendapatkan lebih dari 220 konsumen perumahan dan 15 toko tradisional di Depok, Tangerang Selatan, Bekasi, hingga Surabaya. Angka-angka tersebut dapat dipastikan Herwinto akan terus naik mengingat saat ini pihaknya sedang memberikan pelatihan kepada beberapa pemilik toko di Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

“Untuk sebuah usaha dengan modal sendiri dan baru berdiri 2 bulan lalu, kami cukup gembira dengan traksi tersebut bahkan sudah mendapatkan permohonan untuk lokasi toko baru di Sulawesi Utara, Lampung dan Sidoarjo,” ungkap Herwinto.

Di tahun pertamanya Geraiku memiliki rencana cukup agresif dengan menargetkan setidaknya 300 pemilik toko untuk bergabung dengan cakupan Jabodetabek. Dengan perhitungan kemampuan tiap toko bisa menangani 30 konsumen, setidaknya ada 9000 orang yang ditargetkan sebagai konsumen.

“Untuk luar Jabodetabek, kami masih perlu belajar banyak terutama dalam hal pola belanja dan kultur konsumen di daerah yang berbeda-beda. Selain itu kami harapkan pada kuartal ke-3 2017 GERAIKU sudah cashless dan bisa memberikan fitur tambahan bagi pebisnis rumahan,”  tukas Herwinto.

Application Information Will Show Up Here