Setelah menjalankan bisnis dengan nama AR Group, perusahaan Augmented Reality (AR) yang membawahi AR&Co, DAV dan Mindstores saat ini mengubah namanya menjadi Slingshot. Kepada media hari ini CEO Slingshot dan WIR Group Daniel Surya mengungkapkan, perubahan ini sudah direncanakan sejak lama dan baru awal tahun 2017 ini diresmikan.
“Pada intinya kami sebagai perusahaan AR lokal yang telah meraih prestasi secara global dan pencapaian yang positif selama 7 tahun terakhir, kami ingin menjadikan teknologi AR lebih mudah diterima oleh semua kalangan.”
Selama ini Slingshot secara konsisten menghadirkan teknologi AR untuk keperluan promosi pemasaran, edukasi hingga branding secara global. Di Indonesia sendiri Slingshot melalui anak perusahaannya, sudah banyak melakukan kolaborasi dengan korporasi, pemerintah hingga pihak terkait lainnya dengan meluncurkan inovasi dan produk yang bisa di kustomisasi sesuai dengan kebutuhan.
“Kami telah menjalin kemitraan dengan pemerintah DKI Jakarta untuk menghadirkan teknologi AR dalam museum, dan kami mendapat sambutan baik karena ternyata teknologi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menunjang platform yang konvensional,” kata Daniel.
Tiga unit bisnis andalan Slingshot
Saat ini Slingshot semakin mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan teknologi AR dengan tiga unit bisnis andalan mereka, yaitu AR&Co, DAV dan Mindstores. Ketiga unit ini menghadirkan teknologi dan platform dengan fungsi yang berbeda.
AR&Co yang merupakan teknologi AR yang cukup advance, memberikan pengalaman menarik dengan menggabungkan dunia maya dan nyata secara bersama. Saat ini AR&Co telah diimplementasikan di lebih dari 20 negara melalui kerja sama dengan Intel, Disney, Hasbro, Toyota, Samsung, LG, Danone, Nissan dan lainnya. AR&Co juga banyak menerima penghargaan dan dipercaya oleh berbagai brand secara global.
Unit usaha dari Slingshot selanjutnya adalah DAV, merupakan unit media iklan berbentuk device dan merupakan media pertama di dunia yang menawarkan konsep interaktif antara konsumen dengan produk kemasan secara langsung dalam ritel. Bukan hanya menarik namun konsumen yang menggunakan fitur tersebut bisa mendapatkan diskon serta promo menarik. Dari teknologi ini, Slingshot telah menjalin kemitraan strategis dengan Alfamart, Lawson, Indomaret.
“Dari sisi branding produk DAV ini ternyata cukup menarik minat industri ritel dan Fast moving consumer goods (FMCG) di Indonesia. Selain mudah dan modern, data yang dikumpulkan melalui teknologi ini juga bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk diolah,” kata Daniel.
Untuk ke depannya, teknologi DAV bakal menjadi pilihan favorit bagi pemilik usaha ritel dan FMCG untuk mempromosikan sekaligus melakukan engagement kepada konsumen secara langsung. Karena sifatnya yang ringan dan menyenangkan, kegiatan promosi pun bisa dengan mudah dilakukan.
Unit bisnis selanjutnya yang saat ini tengah dikembangkan oleh Slingshot adalah Mindstores. Dengan kerja sama yang telah terjalin dengan Alfamart, Mindstores menyediakan platform yang bisa dimanfaatkan oleh ibu-ibu rumah tangga untuk berjualan semua produk pilihan dari Alfamart tanpa harus memiliki toko fisik. Hanya dengan menggunakan smartphone dan kartu khusus, penjual bisa menawarkan semua produk pilihan dari Alfamart melalui teknologi AR.
“Melalui smartphone dan kartu nantinya toko virtual lengkap dengan produk dan pilihan pembayaran akan muncul. Selain mudah dan tentunya terjangkau semua pengguna bisa menjadi penjual,” kata Daniel.
Untuk dana awal pengguna hanya cukup melakukan deposit uang sebesar $100, dana tersebut nantinya akan secara otomatis di debit sesuai dengan pembelian dari konsumen. Saat ini Mindstores telah memberdayakan 7 ribu perempuan dan ditargetkan akan mencapai 150 ribu pemilik toko pada waktu dua bulan mendatang.
“Pembayaran, layanan pelanggan hingga pengantaran barang sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari Alfamart, fungsi Mindstores di sini hanyalah sebagai platform dengan memanfaatkan teknologi AR dan VR,” kata Daniel.
Target dan rencana Slingshot
Tahun 2017 merupakan tahun yang ideal bagi Slingshot untuk memperluas unit usaha di Indonesia. Dengan tiga produk andalan yang tampaknya sesuai dengan kultur dan tren di tanah air saat ini yaitu AR&Co, DAV dan Mindstores. Untuk selanjutnya memanfaatkan big data yang dikumpulkan, Slingshot juga berniat untuk menggunakan big data tersebut kepada pihak yang membutuhkan.
“Kami sudah banyak menerima permintaan dari beberapa perusahaan hingga publisher untuk menawarkan big data yang kami miliki kepada mereka. Apakah nantinya pengolahan big data ini bakal menjadi unit usaha dari Slingshot, kita lihat saja nanti,” kata Daniel
Selain itu Slingshot melalui DAV juga berencana untuk melakukan ekspansi ke Filipina menawarkan platform tersebut yang terbukti sukses dan telah diterapkan di Alfamart.
“Kami terus menerus mengembangkan teknologi AR yang dapat diterapkan di beragam platform sehingga teknologi AR semakin terasa nyata untuk sektor bisnis dan konsumen,” pungkas Daniel.