[Ask@DailySocial] Mungkinkah Startup Berjalan Tanpa Investor?

Minggu ini kolom Ask@DailySocial menerima banyak pertanyaan melalui Twitter dan Facebook kami, meskipun kami ingin mencoba menjawab semua pertanyaan namun kami hanya bisa menjawab satu pertanyaan tiap minggunya. Pertanyaan terpilih minggu ini adalah sebuah pertanyaan yang memang banyak ditanyakan oleh founder, masih seputar investor. Pertanyaan dari Irman Firmansyah: Mungkinkah sebuah startup berjalan tanpa investor?

Jawabannya: tentu saja bisa.

Beberapa startup yang sudah profitable dan masih bootstrapped sampai sekarang adalah Threadless, 37signals, Envato dan lain-lain.

Tapi sayangnya, apapun industrinya, memulai bisnis apapun memiliki kesulitannya tersendiri, apalagi jika tidak disertai modal yang mencukupi. Banyak kasus dimana startup dimulai dengan bootstrapping (modal dari kantong sendiri) bisa sukses, namun modal dari investor bisa digunakan untuk mengakselerasi bisnis lebih cepat lagi.

Tugas dari pendanaan investor sendiri adalah untuk membantu akselerasi bisnis dengan menyediakan modal (kapital) sebagai landasan agar produk anda bisa take-off. Modal yang diberikan untuk investor memang biasanya ditukar dengan sekian persen kepemilikan startup, namun dengan pertimbangan yang matang, modal yang telah didapatkan harus dihabiskan dengan tujuan meningkatkan jumlah pengguna, meningkatkan jumlah revenue, atau meningkatkan nilai dari metrik-metrik lain sesuai tujuan.

Mispersepsi yang umum terjadi bagi startup mengenai investor adalah melihat pemodal/investor sebagai model bisnis, satu-satunya alasan semua investor bersedia meletakkan modal di startup anda adalah untuk melipatgandakan modal yang ditanamkan tersebut dalam kurun waktu tertentu. Jadi founder harus ingat, bahwa uang dari investor suatu saat harus dikembalikan dalam jumlah yang (jauh) lebih besar.

Anggap saja begini, startup anda memiliki 10 ribu pengguna aktif dan menghasilkan Rp. 100 juta per tahun. Semua ini anda capai tanpa bantuan investor, budget marketing minimal dan cukup 3 orang karyawan penuh waktu, dan keuntungan bersih Rp. 20 juta tiap tahunnya. Tanpa investor, apakah bisnis anda bisa berjalan? Tentu saja bisa.

Tapi jika anda ingin mencapai 100 ribu pengguna aktif, pendapatan Rp. 1 milyar per tahun dan Rp. 200 juta keuntungan bersih tahun depan, maka anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk mencari investor. Asumsi anda mendapat suntikan dana Rp. 500 juta untuk 20% kepemilikan yang diserahkan ke investor, anda memiliki cukup modal untuk mempekerjakan tenaga sales tambahan dan sedikit meningkatkan budget marketing untuk beriklan di Facebook atau AdWords. Dengan modal yang cukup, anda bisa mencapai begitu banyak hal, selama pengeluaran startup anda telah direncanakan dengan baik.

Selain bantuan berupa pendanaan modal, beberapa investor juga memiliki nilai strategis bagi startup yang didukungnya. Mulai dari akses ke jaringan personal sang investor, mentorship dari sang investor untuk startup tersebut, sampai ke pembeli potensial (potential acquirer). Bagi founder startup, ada baiknya mencari investor yang bisa membantu startup bukan hanya dari sisi finansial namun juga ke hal-hal strategis lainnya.

Kembali ke pertanyaan Irman, apakah startup bisa berjalan tanpa pendanaan dari investor? Jawaban saya tetap sama: tentu bisa.

Apakah bijaksana untuk menjalankan startup tanpa pendanaan dari investor? Hanya anda, sang founder, yang bisa menjawab pertanyaan ini.

Beberapa bacaan seputar bootstrapping:

Bangun Startup, Jauhkan Investor 

Produk vs Bisnis

 

Jika anda memiliki pertanyaan seputar startup, silahkan kirimkan ke kami melalui mention di Twitter atau Facebook kami + hashtag #askdailysocial. Kami akan pilih satu pertanyaan setiap minggu untuk dijawab di DailySocial. Ayo kirimkan pertanyaan-pertanyaan kamu sekarang.

About Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net. Contact me : rama@dailysocial.net

Leave a Reply

Your email address will not be published.