Startup online grocery berkonsep quick-commerce Astro mengumumkan telah mengumpulkan pendanaan seri A senilai $27 juta atau setara 387 miliar Rupiah. Putaran ini dipimpin oleh Accel dan Sequoia Capital India. Turut tergabung para pemodal ventura yang terlibat di investasi sebelumnya, termasuk AC Ventures, Global Founders Capital, Lightspeed, dan Goodwater Capital.
Sejumlah angel investor juga mendukung pendanaan ini, di antaranya founder dan eksekutif senior dari Traveloka, Ajaib, Meesho, OYO, Swiggy, dan Udaan. Dana segara akan dimanfaatkan Astro untuk memperluas jangkauan di Indonesia. Selain itu juga akan digunakan untuk meningkatkan SDM hingga 3x lipat hingga akhir tahun 2022 mendatang.
“Astro berpegang pada misi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Indonesia dengan memberikan kenyamanan berbelanja kebutuhan sehari-hari. Astronauts [sebutan untuk mitra] kami siap mengirimkan bahan makanan dan kebutuhan pokok dalam waktu 15 menit sehingga Anda dapat menghabiskan waktu, energi, dan uang untuk menjalani hal-hal lainnya,” Co-Founder & CEO Astro Vincent Tjendra.
Sejak diluncurkan pada September 2021, , Astro telah mendirikan 15+ hub di seluruh Jakarta dengan 1.500+ SKU produk, mulai dari makanan, sayur, daging, dan kebutuhan harian lainnya. Aplikasi Astro sendiri telah diunduh oleh ratusan ribu orang di Google Playstore. Hub ini menjadi infrastruktur penting bagi Astro, pasalnya konsep quick-commerce mereka menjanjikan proses pengantaran maksimal 15 menit setelah pesanan selesai — pun untuk pengembalian produk jika tidak sesuai.
Berlomba menjadi online grocery terdepan
Sebelumnya dalam wawancara bersama DailySocial.id, Vincent mengatakan, model bisnis quick commerce memberikan keunggulan kompetitif tersendiri untuk Astro, antara lain menawarkan kenyamanan dan kecepatan melalui pengiriman instan, toko online yang buka selama 24 jam setiap hari, hingga variasi produk yang beragam untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Astro memakai memanfaatkan keberadaan ‘dark stores’ sebagai pusat distribusi yang diletakkan di berbagai titik untuk menikmati layanan instan pesan-antar. Astro memanfaatkan armada logistik in-house untuk mengakomodasi seluruh pesanan. Ongkos kirim yang ditetapkan per pesanan adalah Rp15 ribu dan minimal transaksi adalah Rp50 ribu.
Menurut data yang disampaikan, saat ini di Indonesia sektor ritel untuk bahan makanan memiliki penetrasi yang cukup rendah, yakni sekitar 0,4% dibanding dengan penetrasi e-commerce yang menapai 10%. Namun demikian, kondisi pandemi banyak dilihat sebagai kesempatan bagi online grocery untuk membentuk pasar. Menurut riset, sektor ini diproyeksi akan bertumbuh dengan nilai $6 miliar pada 2025 mendatang.
Di Indonesia sendiri sejumlah pemain juga turut memberikan layanan serupa, berikut ini beberapa di antaranya yang aplikasinya menduduki peringkat teratas di Google Play pada kategori belanja (per 02 Februari 2022). Peringkat ini fluktuatif, menunjukkan tingkat growth dari unduhan dan penggunaan aplikasi terkait.
Aplikasi | Peringkat | Jumlah Unduhan |
Klikindomaret | 11 | 1 juta+ |
Segari | 23 | 100 ribu+ |
Sayurbox | 26 | 1 juta+ |
Pasarnow | 30 | 100 ribu+ |
Titipku | 40 | 100 ribu+ |
KitaBeli | 42 | 100 ribu+ |
TaniHub | 52 | 500 ribu+ |
LOTTEmart | 92 | 50 ribu+ |
MyYOGYA | 99 | 100 ribu+ |
Di luar aplikasi yang secara standalone menghadirkan layanan grocery, sebenarnya sejumlah raksasa teknologi lokal juga mulai serius di sana. Misalnya yang dilakukan Blibli dengan menghadirkan BlibliMart. Tidak hanya itu, belum lama ini mereka melakukan aksi korporasi dengan mengakuisisi saham mayoritas perusahaan Ranch Market – yang rencananya akan diintegrasikan untuk menguatkan lini online grocery mereka.
Startup lain juga terus mendapatkan dukungan signifikan dari investor, mengingat pasar yang masih sangat “hijau” untuk digarap. Awal tahun ini KedaiSayur baru mendapatkan pendanaan segar dari induk perusahaannya Triputra Group. Sejumlah ex-Tanihub juga akhir tahun meluncurkan JaPang untuk menghadirkan layanan grocery yang fokus melayani pasar di luar Jawa.
Sementara tahun lalu, selain Astro, sejumlah startup lain menerima pendanaan dari investor, yakni Segari (Seri A), Dropezy (Seri A), Pasarnow (Seri A), Segari (Seri A), Titipku (Pra-Seri A), HappyFresh (Seri D), dan Sayurbox (Seri B).
“Ada beberapa hal yang tak terbantahkan dalam e-commerce, salah satunya bahwa konsumen selalu menginginkan pengiriman yang lebih cepat, pilihan yang lebih beragam, dan penetapan harga yang sesuai. Model quick-commerce menjawab semua kebutuhan tersebut. Dengan pesatnya pertumbuhan pasar di Indonesia, terutama di kategori online groceries, hal ini tentunya membuka peluang pasar yang besar dan layak dieksplorasi […],” jelas VP Sequoia India Aakash Kapoor.