Attitude Adalah: Dari Pengertian Menurut Para Ahli Hingga Faktor Pembentuknya

Attitude adalah sikap kita terhadap sesuatu dan seringkali tindakan kita. Attitude sering disebut sebagai sikap dalam bahasa Indonesia.Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang pasti memiliki cara atau pandangan terhadap sesuatu. Ada sikap yang baik dan buruk. Lihat penjelasan sikap secara menyeluruh di bawah ini.

Pengertian Attitude Menurut Para Ahli

Pengertian attitude adalah kesadaran yang dimiliki seseorang terhadap perbuatan yang dilakukannya, di mana perbuatan tersebut akan mempengaruhi sikap, sifat, dan hakikatnya. Sikap ini umumnya ditujukan pada objek seperti benda, peristiwa, orang, lembaga atau organisasi, serta nilai-nilai.

Beberapa ahli memiliki pandangan yang berbeda mengenai pengertian attitude:

  1. La Pierre: Menurut La Pierre, attitude adalah pola perilaku tendensi atau kesiapan diri dalam melakukan adaptasi dengan stimulus sosial.
  1. Soetarno: Pendapat Soetarno menyatakan bahwa attitude adalah pandangan perasaan yang diikuti dengan kecenderungan bertindak terhadap objek tertentu sebagai respons dari stimulus tersebut.
  1. Syamsudin: Syamsudin mendefinisikan attitude sebagai bentuk interaksi individu dengan lingkungan sosialnya.
  1. Rakhmat: Rakhmat melihat attitude sebagai kecenderungan individu dalam berfikir, merasakan, dan bertindak tergantung pada situasi tertentu.
  1. Sarnoff: Pengertian Sarnoff menjelaskan bahwa attitude merupakan disposisi untuk merespons apa yang dilihat secara positif atau negatif; jika apa yang dilihat negatif maka sikap individu juga cenderung menjadi negatif dan sebaliknya.
  1. D. Krech dan R.S Crutchfield: Menurut mereka, attitude merupakan hasil dari organisasi sifat-sifat tetap individu yang dipengaruhi oleh faktor emosional dan motivasional serta dipicu oleh faktor eksternal. Faktor kognitif dan perseptual juga mempengaruhi terbentuknya attitude.

Tingkatan Attitude

Menurut Notoatmodjo, dalam penerapannya terdapat empat tingkatan attitude. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing tingkatan tersebut:

  1. Receiving/menerima: Pada tingkatan ini, individu menerima stimulus yang diberikan atau objek dengan memperhatikannya.
  1. Responding/merespons: Individu merespons dengan memberikan jawaban ketika ditanya dan melakukan tugas yang diberikan.
  1. Valuing/menghargai: Pada tingkat ini, individu sudah memiliki sikap positif terhadap suatu objek tertentu dan dapat mengajak orang lain untuk bekerja sama atau berdiskusi tentang masalah tersebut.
  1. Responsible/bertanggung jawab: Tingkatan ini mencerminkan kemampuan individu untuk menerima resiko dari segala sesuatu yang telah menjadi pilihannya serta siap bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan tersebut.

Karakteristik Attitude

Berikut adalah karakteristik attitude yang dimiliki seseorang:

  1. Attitude bukanlah sikap bawaan, namun terbentuk melalui proses perkembangan individu dalam interaksi dengan orang lain.
  2. Attitude tidak tetap dan dapat berubah-ubah. Perilaku atau tingkah laku dapat dipelajari atau diubah, sehingga menyebabkan perubahan attitude pada individu tertentu.
  3. Attitude selalu memiliki hubungan dengan objek tertentu.
  4. Objek attitude merupakan hal-hal yang berkaitan antara satu objek dengan objek lainnya.
  5. Attitude juga memiliki aspek motivasi dan emosi.
  6. Meskipun awalnya dianggap sebagai sesuatu yang dibawa sejak lahir, ternyata attitude dapat dipelajari melalui proses belajar sepanjang kehidupan seseorang, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Karena itu, baik buruknya sikap seseorang bergantung pada pengetahuan yang mereka peroleh dari kelahiran hingga saat ini. Selain itu, attitude juga dapat terbentuk melalui pembelajaran dari lingkungan sekitar mereka.

Faktor Pembentuk Attitude

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap (attitude) seseorang:

  1. Pengalaman pribadi: Pengalaman yang dialami oleh seseorang dapat membentuk dan mempengaruhi pembentukan sikap atau attitude, terutama jika pengalaman tersebut meninggalkan kesan yang kuat.
  1. Pengaruh orang lain yang dianggap penting: Orang-orang yang dianggap penting bagi individu, seperti orang tua, teman sebaya, guru, dan pasangan hidup, dapat memberikan pengaruh signifikan dalam pembentukan sikap atau attitude.
  1. Pengaruh kebudayaan: Kebudayaan tempat seseorang hidup dan tumbuh besar memiliki peranan penting dalam membentuk sikap atau attitude terhadap berbagai masalah.
  1. Media massa: Media massa seperti televisi, radio, surat kabar, dan majalah memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini dan kepercayaan seseorang melalui pesan-pesan sugestif yang disampaikannya.
  1. Lembaga pendidikan dan lembaga agama: Pendidikan formal serta ajaran agama turut berperan dalam membentuk sikap atau attitude dengan menekankan nilai-nilai moral serta konsep-konsep tentang perilaku baik atau buruk.
  1. Faktor emosional: Terkadang suatu sikap merupakan ekspresi dari emosi sebagai bentuk pemenuhan frustasi atau mekanisme pertahanan ego. Sikap semacam ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang setelah frustasi mereda.

Demikianlah pembahasan mengenai attitude dari pengertian hingga faktor pembentuknya. Semoga bermanfaat.