All posts by Alfida Febrianna

Cara Daftar Pelatihan Bisnis Digital bagi UMKM di Warko

Pesatnya pertumbuhan bisnis dan ketatnya persaingan pasar memaksa pelaku usaha untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan bisnis yang ada. Pelaku usaha lantas ramai berbondong-bondong memperluas cakupan bisnisnya ke ranah digital agar tetap relevan di pasaran.

Saat ini banyak platform digital yang mendukung dan menyediakan solusi bagi UMKM agar dapat berekspansi ke ranah digital. Salah satunya adalah platform Warko, dengan layanan digitalisasi toko dan pelatihan bisnis digital bagi pelaku UMKM.

Warko sendiri merupakan perusahaan rintisan (startup) berbasis koperasi multi-pihak sejak 2019, yang fokus menjadi solusi bagi UMKM yang eksistensinya kian hari tergerus oleh ritel online.

Lantas, bagaimana cara UMKM bisa daftar pelatihan bisnis digital yang ditawarkan platform Warko? Berikut langkah-langkah dan penjelasannya.

Layanan Pelatihan Bisnis Digital Warko

Warko menawarkan layanan dimana pelaku UMKM dapat membuat toko online sendiri. Platform ini memungkinkan pelaku UMKM dapat menjual produk kebutuhan rumah tangga sehari-hari secara mudah tanpa harus bertemu langsung dengan pembeli.

Cara kerjanya yakni pelaku usaha kecil seperti warung, kios, toko dan pengemudi ojek dapat bergabung bersama Warko bukan hanya sebagai mitra, namun lebih jauh sebagai anggota koperasi.

Setelah melakukan pendaftaran, pelaku UMKM dapat menikmati berbagai fasilitas yang disediakan Warko. Di antaranya termasuk beberapa pelatihan bisnis digital, antara lain sebagai berikut:

  • Pelatihan Digital Marketing

Warko menyediakan layanan pelatihan digital marketing bagi UMKM yang bernama Ecourse Digital Marketing Mastermind. Pelatihan ini membahas tentang berbagai peluang, persiapan dan tools yang diperlukan dalam berbisnis di dunia digital.

Rincian pelatihan yang diberikan antara lain seperti: materi dasar digital marketing; produk yang bisa dijual; step by step memulai jualan dengan digital marketing; hal yang wajib dimiliki; digital marketing dan cuannya; advance digital marketing; skill yang harus dikuasi; the future of digital marketing; serta tools yang dibutuhkan sebagai penunjang digital marketing.

  • Pelatihan Membuat Website

Berikutnya, Warko juga menyediakan pelatihan pembuatan website yang disebut Ecourse Mahir Bikin Website. Di dalam kursus ini, pelaku UMKM akan diajarkan cara membuat website yang baik dalam waktu singkat.

Rincian pelatihan yang diberikan adalah mengenai apa itu website; pengertian domain dan hosting; memilih domain dan hosting yang tepat; instal domain dalam hosting; instal wordpress; penjelasan dasar menu wordpress; mengatur wordpress; instal tema wordpress; instal plugin penting; serta membuat landing page.

Langkah Mendaftar Pelatihan Bisnis Digital Warko

Bagi pelaku UMKM yang tertarik mendalami ilmu terkait bisnis digital dapat mendaftarkan diri secara gratis, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Masuk ke laman resmi Warko (https://warko.id/warko-ver-2-0/).
  • Lihat ke paling bawah halaman utama, lalu klik ‘Daftar Sekarang’.
  • Lengkapi form pendaftaran.

  • Isi detail informasi usaha, mulai dari nama pemilik, nama usaha, jenis usaha/produk usaha, nomor handphone/WhatsApp dan alamat usaha.
  • Beri tahu asal asosiasi atau komunitas Anda bergabung, jika ada.

  • Lalu, kirim formulir.
  • Pendaftaran selesai dilakukan.

Setelah pendaftaran berhasil, pelaku UMKM akan tergabung sebagai member atau anggota koperasi Warko. Tak hanya dapat mengakses pelatihan bisnis digital, pelaku UMKM juga dapat berkesempatan menikmati layanan Warko lainnya.

Di antaranya seperti branding dan manajemen warung, aplikasi mobile untuk warung, warehousing untuk kebutuhan persediaan warung, hingga dashboard untuk memantau kinerja penjualan.

Ingin Bisnis Berkembang? Simak 8 Tips Mengelola Reseller yang Produktif

Semua pemilik bisnis tentu ingin usahanya semakin berkembang. Perkembangan bisnis dapat mendatangkan pendapatan usaha yang tinggi dengan keuntungan yang melimpah. Salah satu cara mengembangkan bisnis yang dapat diterapkan adalah melalui reseller.

Reseller merupakan pengecer yang membantu bisnis dalam pemasaran dan penjualan produk menuju jangkauan pelanggan yang lebih luas. Tujuannya adalah meningkatkan dan mempercepat produk bisnis laku terjual.

Ketika pemilik bisnis memutuskan untuk memiliki reseller, maka pemilik bisnis perlu membangun hubungan yang baik agar kerja sama dapat terjalin royal dan produktif. Berikut ini beberapa tips bagi pemilik bisnis dalam mengelola reseller. Simak ulasannya.

8 Cara Kelola Reseller bagi Pemilik bisnis

Pengelolaan reseller yang baik dapat memberikan keuntungan bagi pemilik bisnis. Di antaranya seperti meningkatkan brand awareness, menghemat biaya operasional bisnis, menjangkau konsumen lokal hingga memperluas jaringan pengecer yang lebih banyak.

Maka dari itu, berikut ini tujuh tips mengelola reseller dengan baik:

1. Bangun Komunikasi yang Efektif

Hal paling mendasar namun penting adalah membangun komunikasi dengan reseller secara efektif. Caranya dapat dimulai dengan membuat grup khusus di platform yang disetujui bersama, misalnya di WhatsApp, Telegram, Line dan lainnya.

Lalu, berikan arahan secara jelas secara terkoordinasi kepada para reseller. Selain itu, bangun diskusi yang asik dengan mereka. Sebagai pemilik bisnis, Anda dapat mengakumulasi kritik dan saran dari reseller. Dengan begitu, para reseller akan menghargai bisnis Anda.

2. Tegaskan Peran dan Tanggung Jawab

Ketika memiliki reseller, penting bagi pemilik bisnis untuk menegaskan perannya dan tanggung jawab yang perlu dilakukan oleh reseller secara jelas. Pemilik bisnis perlu memberikan batasan atas siapa yang bertanggung jawab atas apa, seberapa besar kendali reseller atas layanan atau produk Anda, dan seterusnya.

3. Bentuk Rutinitas

Agar komunikasi dan koordinasi dengan reseller dapat terstruktur, pemilik bisnis dapat menginisasi rutinitas dengan menetapkan jadwal rutin tersebut dengan jelas. Bentuk rutinitas itu dapat terkait dengan rencana operasional bisnis. Misalnya, batas waktu pemesanan, batas waktu pengiriman, tenggat waktu pembayaran komisi, dan lain sebagainya.

4. Tetapkan Target

Tetapkan harapan Anda sebagai pemilik bisnis kepada reseller, yang perlu disepakati sebelum masa kemitraan dimulai. Harapan tersebut dapat terkait dengan target kuota, transaksi yang ditutup, total penjualan, pendapatan, dan sebagainya. Penetapan ekspektasi yang tepat akan menciptakan hubungan yang baik antara pemilik bisnis dan pengecer.

5. Berikan Reward

Tak sebatas menetapkan target, pemilik bisnis juga perlu memberikan apresiasi terbaik bagi para reseller ketika mencapai bahkan melebihi target yang diharapkan. Pemberian reward dapat memotivasi reseller untuk terus meningkatkan kinerjanya. Reward yang ditawarkan dapat berupa uang, produk, voucher, atau tiket liburan ke luar negeri dan sebagainya.

6. Sediakan Layanan Konsultasi

Dalam berbisnis, setiap pelaku bisnis termasuk reseller mungkin saja akan menemui masalah atau hambatan. Terkadang, reseller membutuhkan bantuan pemilik bisnis untuk membantu mereka mencari solusi. Dengan begitu, Anda juga akan mendapatkan insight tentang kebutuhan pasar dan kekurangan produk secara lebih detail.

7. Pelatihan Secara Berkala

Jika memungkinkan, pemilik bisnis dapat memberikan pelatihan terkait bisnis kepada para resellernya. Pelatihan tersebut bertujuan untuk mengembangkan skill dan knowledge reseller, agar dapat memberi dampak baik bagi bisnis ke depannya.

8. Gunakan Aplikasi Pendukung

Untuk memudahkan pengelolaan reseller dan berbagai elemen yang menyertai. Nah, beberapa aplikasi yang bisa dipakai bisa dibaca di artikel ini.

Demikian serangkaian tips bagi pemilik bisnis dalam mengelola reseller agar bisnisnya semakin berkembang.

Definisi Biaya Peluang, Berikut Karakteristik dan Manfaatnya bagi Bisnis!

Perjalanan bisnis tentu tak akan selamanya mulus. Terkadang, kegiatan bisnis yang telah direncanakan sedemikian matang juga bisa saja mengalami kendala ekonomi. Maka dari itu, pelaku bisnis perlu memiliki solusi alternatif dengan mempertimbangkan potensi yang ada.

Salah satu potensi yang dapat menjadi solusi atas masalah perekonomian bisnis adalah dengan mempertimbangkan biaya peluang atau opportunity cost. Biaya peluang ini menjadi penanda bahwa dalam mengatasi masalah, kita akan dihadapkan dengan pilihan tentang hal mana yang dapat memberi manfaat lebih besar, terutama ketika dana yang dimiliki terbatas.

Lantas, apa sebenarnya biaya peluang atau opportunity cost ini? Serta, bagaimana pengaruhnya bagi bisnis? Berikut ini ulasan terkait definisi, karakteristik hingga manfaatnya bagi bisnis. Simak selengkapnya.

Apa Itu Biaya Peluang (Opportunity Cost)?

Berdasarkan definisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), biaya peluang adalah penghasilan yang bisa didapat dari penentuan pilihan atas penanaman dana, selain pada yang sebelumnya telah dipertimbangkan.

Biaya peluang dapat juga dikatakan sebagai nilai kerugian yang diambil untuk mendapatkan keuntungan. Dengan kata lain, seorang pengambil keputusan akan kehilangan satu keuntungan untuk keuntungan lainnya.

Fungsi opportunity cost ini sebagai tolok ukur besaran biaya ekonomi yang harus dikeluarkan oleh pelaku bisnis dalam rangka memproduksi suatu barang atau jasa tertentu, dalam kaitannya dengan alternatif lain yang harus dikorbankan.

Faktor munculnya biaya peluang adalah karena adanya pilihan yang dilakukan individu-individu, perusahaan, dan masyarakat atas kelangkaan yang dihadapi. Biaya ini tidak hanya berupa materi atau uang saja, tetapi dapat juga berupa keuntungan di masa depan.

Contoh sederhananya dapat ditemui pada aktivitas sehari-hari. Misalnya, seseorang dihadapkan dengan situasi dimana jadwal kuliah dan kerjanya yang bentrok. Kemudian, orang tersebut lebih memilih pergi kuliah dan bolos bekerja. Maka, biaya peluang yang diterima adalah orang tersebut akan menerima potongan gaji, demi mendapatkan nilai yang bagus.

Karakteristik Biaya Peluang

Ada beberapa karakteristik kunci dari biaya peluang, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Tidak selalu berkaitan dengan uang.
  • Umumnya, biaya peluang bukan merupakan kebutuhan primer.
  • Memiliki banyak kemungkinan terkait dengan kegunaannya.
  • Setiap peluang memiliki kerugian dan keuntungan.
  • Apa pun keputusan yang diambil, selalu ada peluang yang hilang.
  • Penetapan pilihan opportunity cost tergantung pada kondisi dan prioritas setiap individu atau perusahaan.
  • Pilihan yang sama akan memiliki biaya peluang yang berbeda untuk orang yang berbeda.
  • Nilai peluang dikurangi perolehan aktual adalah estimasi biaya peluang.

Manfaat Opportunity Cost bagi Bisnis

Dalam berbisnis, perhitungan biaya peluang dapat memberikan dampak baik bagi kelangsungan bisnis. Beberapa manfaat yang mungkin dapat diperoleh oleh pelaku bisnis, antara lain:

  • Membuka Kesempatan dan Meminimalisir Risiko Usaha

Dengan memanfaatkan biaya peluang, pelaku bisnis akan memiliki sejumlah perbandingan dalam rangka menentukan keputusan yang paling tepat. Keputusan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan risiko yang paling minim, apabila terjadi sesuatu di luar dari dugaan. Sehingga, pelaku bisnis tidak kehilangan kesempatan secara keseluruhan.

  • Membantu Penentuan Prioritas

Setiap pengusaha, tentu memiliki banyak ide tentang peluang bisnis yang ingin dijalani. Tetapi, pengusaha tidak mungkin menjalankan semua peluang yang ada karena pertimbangan biaya, waktu dan energi. Biaya peluang akan membantu pengusaha menentukan prioritas yang berpotensi mendatangkan keuntungan lebih banyak.

  • Memudahkan Perhitungan Modal

Modal merupakan salah satu faktor paling dasar dan penting bagi kelangsungan bisnis. Biaya peluang dapat membantu pelaku bisnis untuk memprediksi jumlah kisaran modal yang harus dimiliki sebelum membangun sebuah bisnis dengan rencana yang serius.

  • Menghemat Pengeluaran Usaha

Perhitungan biaya peluang dapat mengidentifikasi prioritas pengeluaran usaha. Pelaku bisnis akan mengetahui mana pembiayaan mana yang perlu didahulukan berdasarkan urgensi perusahaan, sehingga secara tidak langsung akan menghemat pengeluaran usaha.

Demikian ulasan terkait definisi biaya peluang atau opportunity cost berikut dengan karakteristik dan manfaatnya bagi bisnis.

Cara Hitung dan Menentukan Harga Jual Produk

Di tengah ketatnya persaingan bisnis saat ini, pelaku usaha perlu memiliki perencanaan bisnis yang matang agar dapat memenangkan kompetisi pasar. Salah satu step dasar yang penting dalam membangun bisnis adalah menentukan harga jual produk.

Harga jual produk perlu dipertimbangkan secara matang karena akan sangat berpengaruh pada berbagai aspek dalam bisnis. Pelaku usaha perlu melakukan perhitungan yang paling sesuai dengan lingkup bisnis dan target pelanggan Anda.

Maka dari itu, penting bagi pelaku usaha untuk memahami cara menghitung dan menentukan harga jual yang tepat bagi produk bisnisnya. Lantas, bagaimana caranya? Simak ulasannya berikut ini.

Langkah Menghitung Harga Jual Produk

Pada dasarnya, harga jual merupakan jumlah atau nominal akhir yang dibebankan oleh suatu bisnis kepada konsumennya. Dalam menentukan harga jual yang tepat, pelaku usaha perlu memiliki patokan yang jelas, sehingga dapat menguntungkan bisnis,

Penentuan harga jual produk dapat ditentukan dari perhitungan biaya yang menjadi modal bisnis. Ada dua faktor biaya yang dapat mempengaruhi penetapan suatu harga jual produk, antara lain:

1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya usaha yang jumlah besarannya tidak ditentukan oleh volume kegiatan perusahaan. Biaya yang masuk dalam biaya tetap, antara lain biaya gaji karyawan, sewa gedung, perawatan mesin, tagihan listrik, dan sebagainya.

2. Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel adalah biaya usaha yang besarnya sesuai dengan volume kegiatan usaha. Biaya yang masuk dalam biaya variabel, misalnya seperti biaya bahan baku, upah lembur karyawan dan sebagainya.

Selain dari faktor-faktor di atas, penetapan harga jual produk juga dapat ditentukan melalui berbagai metode perhitungan, sebagai berikut:

  • Cost-Plus Pricing

Penetapan harga jual dengan metode cost-plus pricing ditentukan dengan menjumlahkan total biaya produksi per jumlah produk, setelah itu menambahkan margin profit sesuai yang ingin diperoleh. Rumus hitungnya adalah:

  • Mark Up Pricing

Metode berikutnya adalah mark up pricing, di mana perhitungannya dengan menambahkan modal atau harga beli produk dengan keuntungan yang ingin diperoleh. Rumus hitungnya yakni:

  • Break Even Pricing

Metode perhitungan dengan break even pricing yakni dengan mementingkan biaya produksi dan juga permintaan pasar untuk menentukan harga jual produk. Rumus hitungnya adalah:

  • Keystone Pricing

Penentuan harga jual produk dengan metode ini tidak menggunakan rumus khusus. Cara perhitungannya hanya dengan menaikkan harga produk menggunakan initial markup 50% hingga 100% dari biaya produksi.

  • Manufacturer Suggested Retail Price (MSRP)

Metode ini tidak memerlukan perhitungan sebab harga pokok telah ditetapkan oleh asosiasi pebisnis dalam satu industri yang sama atau setara. Biasanya, dilakukan oleh industri manufaktur yang membuat kendaraan bermotor, produk elektronik, dan produk lainnya.

  • Market Based Pricing

Metode penentuan harga berdasarkan harga pasar ini hampir mirip dengan metode MSRP. Bedanya, market based pricing ditentukan secara alami di pasar, bukan berdasarkan kesepakatan asosiasi tertentu. Pelaku bisnis cukup cukup mengikuti harga umum di pasar.

  • Value Based Pricing

Penentuan harga produk dengan metode ini relatif lebih sulit dibanding metode lainnya. Hal ini karena harga produk ditentukan berdasarkan nilai produk, seperti nilai khas yang tidak dimiliki produk lain. Umumnya, cara ini digunakan untuk menentukan produk koleksi antik seperti karya seni.

Aplikasi Penunjang Penentuan Harga Produk Bisnis

Di tengah tren berbelanja online saat ini, masyarakat tentu dapat dengan mudah dan cepat memperoleh sumber informasi terkait produk melalui berbagai sumber di internet, sehingga plus-minus produk bisnis dapat mudah terbaca.

Dengan begitu, pelaku usaha perlu pandai menyiasati strategi bisnisnya dengan memberikan harga yang tepat bagi konsumen. Tak hanya melalui perhitungan rumus, pelaku usaha juga dapat menentukan harga jual produk dengan bantuan aplikasi penunjang, seperti:

  • Aplikasi Pembanding Harga

Saat ingin membeli produk baik barang maupun jasa, konsumen umumnya akan mencari tahu terlebih dulu informasi terkait produk, mulai dari jenis merek, kegunaan, kelemahan hingga harga dari produk yang akan digunakannya.

Sebagai acuan, pelaku usaha dapat melakukan observasi kompetitor bisnis yang memiliki produk serupa. Bandingkan harga produk di pasaran sebagai gambaran untuk menetapkan harga yang paling tepat. Ada pun beberapa aplikasi pembanding harga yang dapat digunakan oleh pelaku usaha, antara lain: iPrice, Priceza, Pricebook dan sejenisnya.

  • Aplikasi Pencari Supplier

Penentuan harga jual produk yang tepat adalah yang besarannya tidak terlalu tinggi, namun juga tidak terlalu rendah. Jika harga yang ditetapkan terlalu tinggi atau rendah, bisnis akan merugi.

Kerugian akibat harga jual produk biasanya terjadi karena kesalahan perhitungan harga pokok penjualan (HPP) atau perusahaan kurang pandai dalam melakukan riset supplier, sehingga mendapatkan bahan pokok yang mahal.

Beberapa aplikasi yang dapat digunakan oleh pelaku usaha untuk menemukan supplier yang tepat di berbagai lingkup bisnis, di antaranya yakni: Evermos, RateS, Grosiraja, Idejualan, Raena dan sejenisnya.

 

  • Aplikasi Akuntasi Online

Setelah menentukan harga jual yang tepat, pelaku usaha dapat memantau dan mengelola keuangan bisnisnya dengan aplikasi akuntansi online. Aplikasi akuntansi online seperti Jurnal by Mekari, Accurate, Kledo dan sejenisnya, dapat membantu pelaku usaha meminimalisir potensi kerugian bisnis.

Demikain cara menghitung dan menentukan harga jual yang tepat bagi produk bisnis, beserta tips penggunaan aplikasi penunjang bisnis bagi pelaku usaha.

Inventory Control Vs Management Inventory, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

Dalam dunia bisnis, ada dua istilah terkait kegiatan pengurusan stok atau inventaris perusahaan yang perlu diketahui oleh pelaku bisnis. Kedua di antaranya yakni kontrol inventaris (inventory control) dan manajemen inventaris (inventory management).

Namun, pada dasarnya, inventory control merupakan salah satu bagian dari inventory management. Dapat dikatakan bahwa inventory management mencakup kegiatan yang lebih general atau menyeluruh dibanding inventory control yang kegiatannya lebih khusus dan  terfokus.

Lantas, bagaimana perbandingan spesifik antara inventory control dan inventory management? Berikut ulasan lebih lanjut terkait persamaan dan perbedaan antara kedua kegiatan bisnis tersebut. Simak selengkapnya.

Kaitan antara Inventory Control dengan Inventory Management

Kontrol inventaris (inventory control) adalah suatu kegiatan yang fokus pada level operasi dan berperan penting di dalam manajemen gudang. Kegiatan yang dilakukan yakni mulai dari scanning bahan, kondisi dan status barang milik perusahaan, hingga mempersiapkannya untuk dikelola.

Sedangkan, manajemen inventaris (inventory management) adalah kegiatan pengawasan inventaris, mencakup peramalan permintaan, pemesanan dan pengelolaan stok yang ada. Kegiatan yang dilakukan juga dapat berupa memikirkan strategi penyimpanan produk, perkiraan inventaris, dan berbagai hal lainnya.

Melansir berbagai sumber, manajemen inventaris yang ideal dimulai dengan kontrol inventaris yang baik. Namun, pada sumber lainnya, dikatakan bahwa manajemen inventaris harus didahulukan sebelum memperhatikan kontrol inventaris.

Perbedaan Kontrol Inventaris dan Manajemen Inventaris

Secara umum, baik kontrol inventaris maupun manajemen inventaris, keduanya sama-sama bertujuan untuk mengelola stok. Dengan kata lain, kegiatan yang dilakukan inventory control dan inventory management memiliki tujuan yang sama dengan fokus yang berbeda.

Berikut ini beberapa aspek yang menjadi pembeda fokus antara kontrol inventaris dengan manajemen inventaris, di antaranya yakni:

1. Tugas Utama

  • Kontrol Inventaris: Tugas utamanya terdiri atas pelacakan inventaris (melaporkan jumlah inventaris, detail produk, dan lokasi penyimpanan); check-in/check-out (melacak transfer stok dan pergerakan pesanan dan pengembalian); memperbaharui status stok; pemberitahuan (memperingatkan stok yang terlalu tinggi atau rendah dan item yang kedaluwarsa; serta audit dan laporan.
  • Manajemen Inventaris: Tugas utamanya terdiri atas melacak inventaris berdasarkan ukuran, warna, lot, nomor seri, bundel, atau kit; manajemen pesanan; menelusuri inventaris (dari bahan baku, produksi hingga distribusi); audit inventaris (mengaktifkan penghitungan fisik dan siklus inventaris); pelaporan; perencanaan permintaan; peramalan inventaris; kontrol inventaris; serta pengoptimalan inventaris.

2. Ketersediaan Stok

  • Kontrol Inventaris: Mengelola stok yang ada, mengatur tata letak gudang serta melacak kondisi stok.
  • Manajemen Inventaris: Merencanakan penambahan stok dan memperkirakan permintaan di masa depan; mengukur siklus pesanan dan jumlah serta jenis item; memesan inventaris secara otomatis.

3. Inventaris Baru

  • Kontrol Inventaris: Menerima inventaris dan pengembalian baru serta memproses transfer.
  • Manajemen Inventaris: Mengelola perencanaan dan peramalan permintaan

4. Inventaris Keluar

  • Kontrol Inventaris: Mengelola inventaris pick-and-pack untuk pengiriman.
  • Manajemen Inventaris: Memutuskan stok pengaman, siklus pemesanan ulang, dan stok pengisian ulang.

5. Tujuan Pendataan Stok

  • Kontrol Inventaris: Mengumpulan data menggunakan barcode atau RFID untuk melacak dan mencatat transaksi saham.
  • Manajemen Inventaris: Mengumpulan data menggunakan barcode atau RFID dan menemukan tren untuk mencegah kehabisan stok dan kelebihan stok.

6. Pelacakan Inventaris

  • Kontrol Inventaris: Melacak penerimaan, transfer, atau pengepakan barang berdasarkan lot atau nomor seri, palet, lokasi atau tanggal, dan catatan di mana stok berada di gudang.
  • Manajemen Inventaris: Melacak dan mendukung pemrosesan inventaris saat item bergerak melalui fase pergudangan dan produksi hingga pengiriman atau penjualan.

7. Pembaharuan Stok

  • Kontrol Inventaris: Mengelola faktur penjualan dan pesanan untuk pemasok.
  • Manajemen Inventaris: Menemukan inventaris usang.

8. Perawatan Inventaris

  • Kontrol Inventaris: Mengirim peringatan tentang tingkat stok rendah atau tanggal kedaluwarsa.
  • Manajemen Inventaris: Memperbaiki tata letak gudang dan penyimpanan stok.

9. Perhitungan Stok

  • Kontrol Inventaris: Mendukung penghitungan fisik dan siklus, mengaudit inventaris, dan menghasilkan laporan.
  • Manajemen Inventaris: Mendukung jumlah fisik dan siklus.

Aplikasi Pengelola Stok Barang bagi Bisnis

Kini tersedia teknologi yang dapat membantu perusahaan mengelola stok dan rantai pasokan perusahaan. Dengan menggunakan sistem otomatis dari aplikasi atau software, kontrol inventaris dapat dilakukan secara efisien dan akurat minim human error.

Sedangkan, beberapa software dan aplikasi yang dapat digunakan oleh pelaku usaha untuk melakukan kontrol inventaris, antara lain:

  • Inventory Management App by Zoho

  • POS System and Stock by Kyte

  • eStock

  • Smart Inventory System

  • Stock Count

Berbagai aplikasi dan software tersebut dapat membantu kegiatan pengelolaan stok baik inventory control maupun inventory management. Kegiatan yang dapat dibantu oleh sistem, antara lain seperti: pemindaian stok, penghitungan stok, pelacakan stok, pendataan stok hingga laporan dan penyesuaian inventaris.

Demikian ulasan terkait perbedaan inventory control dan inventory management dalam pengelolaan stok bagi bisnis.

Cara Daftar Mitra Koperasi Warko bagi UMKM

Di era serba digital saat ini, warung tradisional milik masyarakat kian hari kian tergerus oleh ritel online. Maka dari itu, pelaku usaha tradisional perlu beradaptasi dengan kehadiran bisnis online, sehingga dapat bertahan di tengah persaingan pasar.

Meski begitu, pelaku usaha tradisional tidak perlu khawatir. Pasalnya, kini banyak platform digital yang mendukung dan menyediakan solusi bagi UMKM agar dapat memperluas jangkauan pasarnya ke ranah digital.

Salah satunya adalah platform koperasi UMKM bernama Warko. Warko adalah perusahaan rintisan (startup) berbasis koperasi multi-pihak yang fokus membantu digitalisasi warung, kios, toko dan ojek online.

Lantas, bagaimana cara bagi UMKM dapat bergabung dengan platform koperasi Warko? Berikut langkah-langkah dan penjelasannya.

Langkah Daftar sebagai Mitra Warko

Warko menawarkan layanan dimana pelaku UMKM dapat membuat toko sendiri di platformnya. Pelaku UMKM dapat menyediakan dan menjual produk kebutuhan sehari-hari rumah tangga secara mudah tanpa harus bertemu langsung dengan pembeli.

Cara kerjanya yakni dengan pelaku usaha kecil seperti warung, kios, toko dan pengemudi ojek dapat bergabung bersama Warko bukan hanya sebagai mitra, namun lebih jauh sebagai anggota koperasi.

Berikut cara pendaftarannya:

  • Pertama, masuk ke laman resmi Warko atau unduh aplikasinya di Google Playstore.

  • Pilih menu ‘Pendaftaran’ di halaman utama. Lalu, klik ‘Daftar Sekarang’.

  • Lengkapi form pendaftaran.

  • Isi detail informasi usaha, mulai dari nama pemilik, nama usaha, jenis usaha/produk usaha, nomor handphone/WhatsApp dan alamat usaha.
  • Beri tahu asal asosiasi atau komunitas Anda bergabung, jika ada.

  • Lalu, kirim formulir.
  • Pendaftaran selesai dilakukan.

  • Untuk menikmati layanan dan fitur Warko, silakan kembali ke halaman utama, lalu klik ‘Login Member’.

Fasilitas UMKM Member Warko

Layanan utama yang ditawarkan Warko kepada pelaku UMKM adalah menyediakan website gratis sebagai penghubung UMKM dengan berbagai platform digital dan e-commerce lokal, nasional, dan internasional.

Beberapa fitur yang disediakan pada layanan digitalisasi UMKM tersebut antara lain sistem jual beli, pengiriman barang dan koperasi. Selain itu, Warko juga menyediakan layanan dan fitur pendukung berupa kursus dan pelatihan digital, dampingan mahasiswa terlatih hingga jaringan komunitas yang luas bagi UMKM.

Ada pun produk Warko secara keseluruhan antara lain, sebagai berikut:

  • Branding dan manajemen warung.
  • Mobile App untuk warung, pengemudi ojek dan pembeli.
  • Warehousing untuk kebutuhan persediaan warung.
  • Dashboard untuk memantau kinerja penjualan.

Keuntungan Platform Warko bagi UMKM

Platform koperasi Warko memposisikan penggunanya lebih dari sekadar mitra, tetapi sebagai anggota koperasi, yang secara demokratis menjadi salah satu bagian dari kepemilikan bisnis besar Warko.

Pengguna Warko yang dimaksud terdiri atas tiga jenis user dari berbagai kalangan. Di antaranya yakni user dari kalangan pelaku UMKM, driver atau pengemudi ojek dan pembeli atau masyarakat.

Ada pun keuntungan bagi masing-masing pengguna tersebut, antara lain sebagai berikut:

  • Bagi pelaku UMKM yang mencakup warung, kios atau toko, mereka bisa mendapatkan supplu kebutuhan usahanya secara online melalui platform Warko. Selain itu, pelaku UMKM juga dapat menjual atau menawarkan produknya secara online kepada konsumen, tanpa harus bertemu langsung.
  • Bagi pengemudi ojek, mereka bisa mendapatkan orderan melalui aplikasi Warko. Posisi pengemudi ojek pengguna Warko tak hanya berlaku sebagai mitra, tetapi juga sebagai bagian dari kepemilikan perusahaan koperasi Warko.
  • Bagi pembeli atau masyarakat, mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan melalukan transaksi belanja online di platform Warko selayaknya belanja di minimarket. Selain itu, Warko juga menawarkan promo menarik seperti cashback di setiap transaksi pembelian.

Demikian tutorial pendaftaran member platform koperasi Warko dan keuntungannya bagi UMKM.

Punya Bisnis Kuliner? Ini Cara Hitung Food Cost, Bisa Manual dan Pakai Excel!

Berbisnis kuliner bukan sekadar tentang memberi sajian makanan atau minuman terbaik kepada konsumen. Ada hal mendasar lainnya yang dapat menunjang kelangsungan bisnis kuliner, yakni terkait dengan perhitungan keuangan bisnis.

Salah satu perhitungan yang paling krusial adalah harga pokok penjualan (HPP) makanan atau sering juga disebut sebagai food cost. Perhitungan HPP makanan ini berguna untuk mengetahui total modal yang dibutuhkan untuk memperoleh suatu produk.

Tak hanya itu, HPP makanan juga erat berkaitan dengan penentuan turnover persediaan, margin keuntungan, dan harga yang tepat untuk produk kuliner yang dijual. Maka dari itu, pelaku bisnis kuliner perlu memahami konsep perhitungan HPP makanan.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut terkait cara menghitung HPP makanan atau food cost, baik secara manual maupun secara otomatis menggunakan Excel, beserta rumus dan contoh perhitungannya.

Apa Itu Harga Pokok Penjualan Makanan (Food Cost)?

Harga pokok penjualan (HPP) makanan atau food cost adalah jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan bisnis untuk memproduksi produk kuliner, baik makanan atau minuman, dalam suatu bisnis kuliner atau food and beverage (F&B).

Food cost menjadi acuan penting sebagai cara menghitung harga jual makanan hingga siap dijual per porsi. Perhitungan food cost ini merupakan salah satu indikator paling penting dari profitabilitas sebuah restoran.

Setelah nilai food cost diketahui, pelaku bisnis kuliner dapat menjadikannya acuan untuk mengambil keputusan bisnis ke depannya.

Langkah Menghitung HPP Makanan bagi Pebisnis Kuliner

Dengan memahami cara perhitungan food cost, pelaku bisnis kuliner dapat mengatur dan mengelola anggaran bisnis seefektif mungkin, sehingga bisnis kuliner dapat terhindar dari risiko kebangkrutan.

Berikut ini langkah perhitungan HPP makanan yang dapat dilakukan pelaku bisnis kuliner:

  • Pertama, perhatikan komponen dasar bisnis kuliner yakni jenis bahan yang digunakan serta jumlah penggunaannya.
  • Kedua, pahami rumus perhitungannya.

Contoh kasus:

Anda merupakan seorang pemilik bisnis kuliner berbahan dasar udang. Usaha Anda memiliki persediaan awal udang sebanyak 2 kg, dengan harga Rp100.000,00 per kg. Maka, diketahui nilai persedian awal adalah Rp200.000,00.

Kemudian, Anda memutuskan untuk menambah persediaan udang sebanyak 3 kg. Maka, diketahui pembelian persediaannya adalah Rp300.000,00.

Setelah melakukan penjualan, udang yang tersedia ada 2 kg. Maka, diketahui nilai persediaan akhir adalah Rp200.000,00.

  • Perhitungan Manual

Jika HPP makanan dihitung secara manual, maka, ilustrasi perhitungannya adalah sebagai berikut:

  • Perhitungan Excel

Selain perhitungan dengan cara manual, HPP Makanan juga dapat dihitung secara otomatis menggunakan bantuan tools dari Microsoft Excel. Dengan Excel, food cost dapat dihitung dengan lebih cepat dan terhindar dari human error.

Jika HPP makanan dihitung dengan Excel, maka, ilustrasi perhitungannya adalah sebagai berikut:

Rumusnya yang digunakan yakni (=E3+E4-E6), lalu tekan ‘Enter’. Dengan begitu, HPP makanan akan terhitung secara otomatis.

Sebagai catatan, cara di atas merupakan langkah perhitungan sederhana. Lebih jauh, perhitungan HPP makanan dapat dilakukan dengan memperhatikan harga bahan produksi, biaya transportasi, biaya lain seperti listrik dan gas, biaya pengemasan serta upah produksi.

Demikian cara menghitung harga pokok penjualan (HPP) makanan bagi pelaku bisnis kuliner.

Setoko, Aplikasi Toko Online untuk Pelaku UMKM, Begini Cara Daftarnya!

Setoko adalah salah satu aplikasi yang dapat digunakan oleh UMKM yang ingin go digital. Aplikasi ini memungkinkan pelaku usaha untuk membuat website toko online-nya sendiri dan mengelola banyak marketplace dalam satu platform.

Aplikasi Setoko memungkinkan pelaku UMKM yang baru terjun ke ranah digital dapat memantau seluruh aktivitas bisnis toko online di berbagai marketplace dan mengelolanya secara terintegrasi, dengan tampilan aplikasi yang sederhana dan user-friendly.

Dengan aplikasi toko online tersebut, pelaku usaha tidak perlu lagi meng-install banyak aplikasi yang memenuhi memori perangkat. Tak hanya itu, pelaku usaha juga dapat membandingkan harga dan layanan dari kompetitor di setiap marketplace.

Lantas, bagaimana cara dan tips bagi UMKM yang ingin menggunakan aplikasi Setoko? Berikut ulasan terkait langkah-langkah mendaftarkan usaha ke platform Setoko. Simak selengkapnya.

Cara Daftar Aplikasi Setoko

Setoko mengklaim bahwa pelaku usaha dapat mendaftarkan bisnisnya di aplikasi toko online ini hanya dalam waktu hitungan detik. Daftar toko online di Setoko dapat membantu pelaku usaha melayani pelanggan belanja secara online.

Berikit langkah-langkah pendaftarannya:

  • Unduh aplikasi ‘Setoko’ di Google Play Store/App Store.

  • Masuk ke aplikasi, lalu mulai lakukan pendaftaran dengan mengisi nomor telepon usaha Anda.

  • Berikutnya, aplikasi akan mengirimkan kode OTP melalui SMS/WhatsApp ke nomor telepon yang didaftarkan.
  • Isi kode OTP yang diminta.

  • Lalu, lengkapi detail informasi terkait toko Anda.
  • Pertama, isi nama toko.

  • Kedua, buat link toko online.

  • Selanjutnya, isi kategori toko.

  • Lengkapi alamat lengkap toko fisik atau pemilik usaha.

  • Setelah selesai, klik ‘Simpan’.
  • Akun Setoko milik Anda berhasil didaftarkan.

Fitur Unggulan Setoko untuk Pelaku UMKM

Dengan Setoko, pelaku usaha dapat membuat katalog produk atau menu online dan membagikan link atau tautan toko online milik Anda kepada pelanggan. Selain itu, pelaku usaha juga dapat mencantumkan link tersebut di bio media sosial milik usaha.

Ada pun beberapa fitur unggulan yang juga dapat digunakan oleh pelaku usaha, antara lain sebagai berikut:

  • Tautan Toko Online

Tautan terebut berupa situs web toko online maupun katalog produk yang dapat disebarkan oleh pelaku usaha secara online ke berbagai platform media sosial dan chat.

  • Design Toko Online

Tampilan toko online yang kreatif dan kekinian dapat menarik perhatian konsumen dan menunjang bisnis online Anda ke depannya.

  • Integrasi Aplikasi

Dengan aplikasi yang terintegrasi dengan beberapa platform marketplace, Setoko memungkinkan pelaku usaha dapat menerima notifikasi dari GoStore, Yummyshop, Bakulio, Tokko, Tokotalk, Tokoko, Credistore, Toko OK, Tokoku, Tapao dan Opaper.

  • Terhubung Ke Whatsapp

Notifikasi yang diperoleh pelaku usaha di aplikasi dapat diterima oleh pelaku usaha melalui chat langsung via WhatsApp.

  • Kelola Produk

Pelaku usaha dapat melengkapi katalog produk digital berupa judul, foto, deskripsi hingga harga produk bisnis Anda.

  • Transaksi

Fitur ini memungkinkan pelaku usaha memiliki statistik transaksi dan pencatatan keuangan secara otomatis.

  • Atur Pengiriman

Pengiriman yang disediakan oleh platform Setoko adalah dengan metode ambil sendiri, diantar penjual atau dikirim oleh kurir.

Manfaat dan Keuntungan Toko Online Setoko

Dalam menjalankan bisnis digital, penggunaan toko online diklaim dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi pelaku usaha, beberapa keuntungan yang dijanjikan antara lain yakni:

  • Pelaku usaha bebas menjual produk apa pun tanpa potongan komisi atau biaya langganan.
  • Customer lebih mudah dalam mencari produk yang anda jual, tanpa bersaing dengan seller lain karena hanya katalog online usaha Anda yang muncul dilihat pelanggan.
  • Lebih profesional dan terpercaya di mata customer.
  • Lebih mudah dalam mempromosikan toko atau produk yang Anda jual.
  • Catatan atau rekapitulasi pesanan dapat dikelola dengan baik melalui aplikasi.

Demikian penjelasan terkait langkah-langkah mendaftarkan usaha ke platform Setoko, beserta fitur dan manfaatnya bagi bisnis.

Mengenal Warko, Platform Koperasi untuk UMKM Go Digital

Warko adalah perusahaan rintisan (startup) berbasis koperasi multi-pihak yang mengklaim sebagai solusi UMKM di era digital ini. Fokusnya adalah membantu digitalisasi warung, kios, toko dan ojek online.

Startup lokal ini dirintis oleh anak muda lokal asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yakni CEO Warko Adam Nugraha Wiradhana, COO Warko Mimin, dan CFO Warko M. Riyan yang optimis dapat membawa platformnya bersaing dengan pemain startup nasional.

Berkenalan lebih jauh dengan platform koperasi multi-pihak, berikut penjelasan terkait Warko, beserta layanan yang ditawarkan dan alasan UMKM perlu menggunakannya. Simak selengkapnya.

Kenal Lebih Dekat dengan Platform Warko

Digarap sejak akhir tahun 2019 lalu, para pendiri Warko melihat platformnya dapat membawa titik terang atas permasalahan yang dialami UMKM, khususnya terkait warung-warung warga yang kian hari tergerus dengan kehadiran ritel modern.

Melalui program-programnya, Warko bermisinya untuk membantu pelaku UMKM untuk berdaya sehingga bisa bertahan bahkan bersaing di pasar digital melalui digitalisasi.

Selain itu, pelaku UMKM diharapkan dapat lebih kompetitif menghadapi persaingan dengan ritel modern. Hingga kini, Warko mengklaim telah merangkul 18 ribu UMKM untuk bergabung dengan bisnis ini, dan 2 ribu pelaku usaha telah bergabung sebagai anggota.

Mengapa UMKM Perlu Lirik Platform Warko?

Warko menawarkan layanan dimana pelaku UMKM dapat membuat toko sendiri di platformnya. Pelaku UMKM dapat menyediakan dan menjual produk kebutuhan sehari-hari rumah tangga secara mudah tanpa harus bertemu langsung dengan pembeli.

Cara kerjanya yakni dengan pelaku usaha kecil seperti warung, kios, toko dan pengemudi ojek dapat bergabung bersama Warko bukan hanya sebagai mitra, namun lebih jauh sebagai anggota koperasi.

Dengan sistem koperasi multi-pihak yang diusung Warko, pengguna platform baik dari sisi pelaku usaha maupun pembeli akan mendapatkan poin sebagai sisa hasil usaha. Warko menganggap platformnya berbeda dengan yang lain karena fokus ke bisnis masyarakat yang jarang tersentuh.

Layanan dan Fitur Warko yang Dukung Digitalisasi UMKM

Layanan utama yang ditawarkan Warko kepada pelaku UMKM adalah menyediakan website gratis sebagai penghubung UMKM dengan berbagai platform digital dan e-commerce lokal, nasional, dan internasional.

Beberapa fitur yang disediakan pada layanan digitalisasi UMKM tersebut antara lain sistem jual beli, pengiriman barang dan koperasi. Selain itu, Warko juga menyediakan layanan dan fitur pendukung berupa pelatihan digital, tools digital hingga template digital bagi UMKM.

Ada pun produk Warko secara keseluruhan antara lain, sebagai berikut:

  • Branding dan manajemen warung.
  • Mobile App untuk warung, pengemudi ojek dan pembeli.
  • Warehousing untuk kebutuhan persediaan warung.
  • Dashboard untuk memantau kinerja penjualan.

Melansir Kalimantan Post, CEO Koperasi Warko Digital Nusantara Adam Nugraha Wiradhana, mengatakan bahwa platform garapan Warko ini pada dasarnya tak berbeda jauh dengan aplikasi Grab dan Gojek. Bedanya, Warko fokus menyasar warung rakyat yang dapat menjual semua dagangan mereka.

 

UMKM Butuh Akses Permodalan yang Luas? Jaga Skor Kredit Kuncinya!

Direktur PT Pefindo Biro Kredit atau Idscore Wahyu Trenggono mengungkapkan tips bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia yang ingin punya akses luas terhadap permodalan usahanya. Salah satu kuncinya adalah dengan menjaga skor kredit usaha.

“UMKM harus menjaga credit scoring (skor kredit), agar tetap baik di mata lembaga jasa keuangan (LJK), sehingga pada saat butuh dana, bisa mendapatkan dana yang dibutuhkan, ini yang harus dijaga,” kata Wahyu dalam acara Kini Paham Kredit #4 oleh IdScore, pada Selasa (23/11) lalu.

Kualitas skor kredit yang tinggi dan terjaga akan membuka akses UMKM untuk memiliki banyak alternatif modal atau pendanaan. UMKM bisa mengakses pembiayaan dengan bunga yang lebih murah atau kompetitif dari berbagai LJK, baik bank maupun non bank.

“UMKM akan punya banyak pilihan, bisa pergi mengajukan ke bank mana pun dan mendapat kebutuhan dana yang kita butuhkan. Sekarang makin banyak LJK yang menerapkan risk-based pricing atau harga berdasarkan risiko. Kalau risikonya tinggi, ya dikasih bunga yang lebih tinggi juga,” ujar Wahyu.

Apa Itu Skor Kredit dan Seberapa Penting bagi UMKM?

Skor kredit adalah suatu sistem yang diterapkan oleh LJK untuk menilai kelayakan peminjam yang mengajukan pinjaman. Wahyu menilai bahwa skor kredit yang bagus sangat penting bagi UMKM dalam pengajuan kredit.

Dalam proses ini, calon peminjam akan dianalisis, mulai dari data diri, usia, status pekerjaan, jabatan, masa kerja, gaji, status pernikahan, beban tanggungan keluarga, pekerjaan pasangan (suami/istri), hingga riwayat pinjaman.

Skor kredit ini  tak hanya penting bagi UMKM selaku calon debitur yang membutuhkan pinjaman, tetapi juga bagi kreditur atau pemilik dana sebagai dasar pertimbangan dalam memberikan pinjaman.

Meski begitu, Wahyu juga memberikan saran bagi UMKM yang terlanjur memiliki skor kredit yang buruk. Cara memperbaiki skor kredit dapat dilakukan dengan memperhatikan enam indikator skor kredit.

Enam Indikator Skor Kredit yang Wajib Diketahui

Wahyu menyampaikan enam indikator yang menjadi aspek penting dalam skor kredit. Di antaranya yakni demografi, perilaku pembayaran, status hutang terbaru, utilitas kredit, kapabilitas finansial dan manajemen operasional perusahaan.

Berikut penjelasannya:

1. Prilaku Pembayaran

Wahyu mengatakan bahwa indikator yang paling berpengaruh dalam penilaian kredit adalah perilaku pembayaran. Indikator ini disebut menjadi penyumbang kontribusi paling besar yakni 57% dari skor.

Perilaku pembayaran sendiri dilihat dari kedisiplinan debitur dalam melakukan pembayaran baik pokok maupun bunga atas pinjaman yang pernah dia terima dari perusahaan keuangan. “Jika kita rajin membayar tepat waktu dan melunasi pinjaman 100%, maka nilainya akan bagus” jelas Wahyu.

2. Status Hutang Terbaru

Status hutang terbaru menjadi indikator dengan berpengaruh paling besar kedua dalam penilaian kredit. Kontribusinya yakni sebesar 33% dari skor. “Kita lihat, apakah dia punya posisi hutang? Di mana saja? Ini akan berpengaruh juga,” ujar Wahyu.

3. Kapabilitas Finansial

Indikator ketiga yang memiliki pengaruh tak kalah besar adalah kapabilitas finansial. Indikator ini berkontribusi sebesar 17% dari skor. Kapabilitas finansial ini berkaitan dengan sumber penghasilan calon debitur, misalnya dari gaji atau pengasilan lainnya.

4. Manajemen Operasional Perusahaan

Selanjutnya, yakni manajemen operasional perusahaan dengan kontribusi pengaruh sebesar 12% dari skor. Manajemen operasional ini berkaitan dengan pengelolaan perusahaan. Misalnya, dilihat dari cash flow atau dari sisi rasio keuangan.

5. Demografi

Indikator demografi berkontribusi sebesar 6% terhadap penilaian kredit. Aspek demografi ini antara lain terkait dengan jenis kelamin dan usia. Wahyu mengatakan ada perbedaan prilaku antara pria dan wanita, demikian juga antara yang berusia tua dan muda.

6. Utilitas Kredit

Terkahir, indikator utilitas kredit berkontribusi sebesar 4% terhadap penilaian skor kredit. Utilitas di sini terkait dengan sejarah pemanfaatan plafon kredit yang pernah diberikan. Calon debitur yang menggunakan 100% plafon kredit, memiliki score yang lebih baik ketimbang debitur yang menggunakan lebih sedikit.

Situasi Skor Kredit UMKM Saat Ini

Wahyu mengatakan saat ini masih banyak UMKM di Indonesia yang memiliki skor kredit merah. Penyebabnya adalah karena adanya kredit macet atau tagihan kredit yang belum atau tidak dilunasi.

Ia mengungkap, dari 65 juta UMKM di Indonesia, baru 3,73 juta UMKM yang mendapatkan pendanaan dari lembaga jasa keuangan, termasuk perbankan, fintech, multifinance dan sebagainya.

Dari jumlah tersebut, baru 43% yang bisa mendapatkan pinjaman tanpa jaminan. Padahal pemerintah sangat mendukung pembiayaan atau kredit untuk UMKM. Sementara, LJK memberikan syarat kepada UMKM untuk memiliki skor kredit hijau agar mendapatkan akses pembiayaan usaha.

Menurut Wahyu, UMKM belum secara maksimal memanfaatkan peluang permodalan yang ada. Dengan begitu, dia mengatakan UMKM perlu memperhatikan skor kreditnya, agar dapat memaksimalkan banyaknya fasilitas pembiayaan yang telah tersedia.

Jumlah LJK di Indonesia sendiri terdiri lebih dari 100 bank umum, 30 bank pembangunan daerah (BPD), 1600 bank perkreditan rakyat (BPR), 250 perusahaan multifinance, dan lebih dari 100 financial technology (fintech).