All posts by Rahardan Apriadji

cara mengatasi hp terkunci karena lupa sandi atau pola

6 Cara Membuka Smartphone Terkunci Karena Lupa Pola atau PIN

Pernahkah Anda berada dalam situasi menyebalkan seperti lupa pola, PIN atau kata sandi saat membuka smartphone? Walaupun PIN dan pola disarankan untuk alasan keamanan, faktanya banyak pengguna yang lupa dan akhirnya smartphone pun terkunci lalu berujung pada rasa frustasi karena gagal membuka smartphone.

Continue reading 6 Cara Membuka Smartphone Terkunci Karena Lupa Pola atau PIN

15 Aplikasi Pengubah Suara Android untuk Jadi Ringtone atau Seru-seruan

Dewasa ini, smartphone tidak hanya digunakan untuk sarana komunikasi. Kebutuhan akan ponsel pintar semakin meningkat seiring semakin canggihnya fitur yang ditawarkan. Salah satu fitur menarik yang ditawarkan ponsel pintar dewasa ini adalah kemampuan mengubah suara menggunakan aplikasi pengubah suara.

Continue reading 15 Aplikasi Pengubah Suara Android untuk Jadi Ringtone atau Seru-seruan

corporate venture capital indonesia

Peran CVC dalam Pengembangan Ekosistem Teknologi Digital

Empat sampai lima tahun yang lalu, corporate venture capital (CVC) adalah satu fenomena yang terhitung baru di kancah startup Indonesia, di mana banyak korporasi dalam negeri yang mulai masuk ke ranah pendanaan bisnis digital. Menilik iklimnya di luar Indonesia kala itu, bentuk venture capital yang satu ini terlihat telah lebih dulu menjadi tren progresif.

Tren tersebut bisa dilihat dari angka pertumbuhan yang positif secara global. Menurut data CB Insights, kontribusi CVC dalam ekosistem investasi venture capital (VC) secara global selalu meningkat; terlihat dari jumlah partisipasi CVC dalam seluruh pendanaan VC sebanyak 16% pada 2013 dan 23% pada 2018. Juga, tren keaktifan pendanaan CVC meningkat 47% dari tahun 2017 ke 2018.

Angka di atas menunjukkan daya dan upaya CVC untuk terus meningkatkan kesehatan ekosistem bisnis teknologi, yang juga tentunya sejalan dengan tujuan CVC untuk menghubungkan inovasi terbaik dengan bisnis dan akses pasar dari perusahaan induk. Dengan demikian, penting untuk menilik lebih lanjut bagaimana profil dan potensi dari perusahaan induk kemudian dapat berkontribusi ke startup melalui CVC, khususnya korporasi besar dengan CVC yang masih terbilang hijau.

Salah satunya adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Bank BRI) yang di kuartal tiga 2019 ini meluncurkan CVC mereka BRI Ventures. CEO BRI Ventures Nicko Widjaja menyebutkan bahwa meski BRI Ventures terhitung baru dalam penjelajahan di wilayah investasi dunia digital–dengan bekal tim subur pengalaman dan wawasan–namun ia yakin bahwa kecepatan eksekusi adalah cara terbaik untuk dapat memberi dampak pada inovasi terbaik. Lantas, bagaimana langkah taktis BRI Ventures sebagai CVC yang tergolong baru untuk dapat ikut serta mengembangkan ekosistem startup?

Visi CVC pada investasi di bisnis digital

Seperti yang disebutkan di awal artikel, masuknya korporasi dalam bentuk CVC ke dalam kolam bisnis inovasi digital menjadi perbincangan kurang lebih setengah dekade ke belakang. BRI Ventures saat ini jelas tampak masih muda ketika memasuki rimba startup dan teknologi, apalagi dengan perusahaan induk yang termasuk terbesar dan tertua di industri.

Menyambung apa yang disebutkan Nicko terkait keberadaan BRI Ventures di industri, Markus Liman Rahardja, VP Investor Relation and Strategy BRI Ventures, sama sekali tidak keberatan jika harus injak pedal sedalam-dalamnya untuk maju mempercepat pembaruan bagi Bank BRI.

“Karena BRI Ventures ada untuk mengakselerasi inovasi dari luar (Bank BRI) dan mengerjakan hal-hal yang tidak bisa dijalankan di dalam (Bank BRI). BRI Ventures akan mengambil peran sebagai penghubung inovasi, di mana nanti inovasinya bisa dari Bank BRI atau startup terkait, agar kita semua selalu siap menghadapi industri ini yang memang secara alami terus berubah,” tegas Markus.

Secara brand image, BRI Ventures boleh jadi dinilai baru, namun individu-individu di baliknya adalah para veteran di sektor digital, inovasi, dan teknologi. Selain Nicko, Markus, dan VP Investment BRI Ventures William Gozali yang memang sudah lebih banyak mengenyam pengalaman di industri (baik dari perspektif sebagai founder maupun VC), BRI Ventures juga diotaki oleh sang founder Indra Utoyo, Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi Bank BRI, yang juga dikenal sudah lama dalam pengambilan keputusan strategis di korporasi dalam fokus inovasi teknologi dan kolaborasi.

Bersama figur-figur tersebut di dalam tim utama, BRI Ventures mengambil peran sebagai CVC yang membangun ekosistem digital secara menyeluruh. Keberadaan Bank BRI sebagai perusahaan induk tentu mengundang asumsi di awal bahwa dukungan BRI Ventures lebih fokus pada industri finansial (secara spesifik fintech).

“Kami akan masuk tidak hanya di industri keuangan, tapi juga ke emerging ecosystem lainnya, tentu dengan melihat inovasi digital yang mempunyai nilai besar. Hanya saja, kami berharap value-nya benar-benar nyata, bukan angka-angka dan cerita-cerita karangan. Real people, real work, real customers, and relevant value propositions,” ujar Markus.

CVC secara umum pasti menginginkan keterhubungan dengan bisnis utama grup. Bank BRI dengan BRI Ventures tentu punya ekspektasi serupa, dengan nilai inovasi tinggi yang mencakup berbagai sektor industri digital. “BRI ‘kan saat ini menjadi solusi finansial yang terintegrasi. BRI Ventures ingin menjadi ekosistem digital yang terintegrasi,” terang William memperkuat penuturan Markus terkait visi BRI Ventures.

CVC untuk ekosistem digital Indonesia

Berjalan bersama raksasa jasa keuangan di Indonesia yang terhitung tua tetap membuat BRI Ventures bergerak leluasa dalam menjalin komitmen dengan ekosistem teknologi, dengan dua fungsi yang menjadi payung utama dalam kolaborasi, yakni fungsi Digital Center of Excellence (DCE) untuk kolaborasi dengan fintech dan fungsi Kerja Sama Teknologi (KJT) untuk kolaborasi dengan non-fintech.

“Jadi kalau ditanya sejauh mana kolaborasinya, paling sedikit kami punya komitmen dengan memiliki tim yang spesifik, yang memang tugasnya untuk melakukan kolaborasi dengan bank. Di era sekarang, tidak semua bisa dijalankan sendiri,” ujar Markus.

Kasus nyata kolaborasi Bank BRI dengan ekosistem teknologi yang dipimpin langsung oleh Markus ialah Indonesia Mall. Kolaborasi yang diluncurkan pada April 2018 ini adalah program kerja sama antara Bank BRI dengan beberapa e-commerce terkemuka di Indonesia (Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Blibli, dan Blanja) dalam membuat official online store dari produk UMKM terpilih.

“Kami tidak punya sumber daya berupa keahlian, logistik, dan kapital dari sisi e-commerce. Makanya, dibanding membuat e-commerce sendiri, kami lebih memilih kolaborasi. Kita eksekusi hal-hal yang bisa kita kolaborasikan untuk mengakselerasi inovasi dan akan dipikirkan bentuk kerja samanya,” tutur Markus.

Komitmen Bank BRI terhadap kolaborasi yang direncanakan oleh BRI Ventures terlihat dari pendanaan senilai $250 juta seperti yang pernah disebutkan. Dengan sumber daya setara Rp3,5 triliun tersebut, fokus terdekat BRI Ventures adalah untuk menata portofolio, terutama untuk merangkul ekosistem di luar fintech.

“Ekosistem ini antara lain agriculture, maritim, kesehatan, pendidikan, tourism & travel, transportasi, industri kreatif, dan retail. Kami oportunis secara jumlah, jadi kami tidak mengincar harus berapa deal,” terang William.

Fokus kolaborasi BRI Ventures saat ini adalah di tahap growth stage, di mana startup yang mereka incar adalah mereka yang sudah memiliki produk dan model bisnis. “Kami sudah ada penjajakan dengan sejumlah startup. Cuma pengumumannya tidak bisa langsung. Sampai akhir tahun baru LinkAja yang sudah diumumkan. Sebetulnya ada beberapa startup lagi yang sedang kami evaluasi. Tahun ini, kami dalam tahap akhir di 4-6 startup, untuk detailnya akan kami umumkan di waktu yang lebih tepat,” sambung William.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh BRI Ventures.

Selasa Startup: Mempelajari Campaign dan Pemasaran Esports

Esports saat ini tengah mengalami masa perkembangan yang begitu pesat, khususnya di Indonesia. Dunia esports kini dianggap semakin menjanjikan karena kini event-event besar makin sering diadakan di Indonesia. Dalam setiap event, melibatkan influencer ke dalam esports merupakan salah satu cara untuk menyeimbangkan kepuasan sponsor dan fans.

Country Head of Marketing Mineski Event Team Reza Ramadhan akan berbagi lebih lengkap pengalaman dan pembelanjaran tentang bagaimana pemasaran esports dapat menjadi bagian dari marketing channel dengan topik How to Make Successful Esports Campaign for Sponsor & Fans.

Jika kamu adalah founders atau marketers yang ingin mempelajari bagaimana caranya mengoptimalisasi marketing channel (secara umum, tidak hanya esports), sesi Selasa Startup kali ini adalah untuk kamu. Yuk, ikuti sharing session-nya dan berkenalan dengan para pemain dan enthusiast di industri. Pastikan kamu mendaftar segera karena tempat terbatas!

tiket event

Melihat Adopsi Teknologi Manajemen Event dari Loket for Business

Promotor event tak jauh-jauh dari panggung, rigging, dan tata suara. Tiga elemen yang begitu terikat dengan event management. Yang banyak orang mungkin tidak tahu, solusi manajemen event bukan hanya tentang tiga elemen tadi dan elemen-elemen teknis lainnya saat acara berlangsung; penting untuk tetap meninjau sisi teknologi pra acara demi menunjang kebutuhan di hari H. Studi menunjukkan adopsi layanan manajemen event terbaik dapat meningkatkan kehadiran dalam event sebesar 20%, meningkatkan produktivitas 27%, dan mengurangi biaya sebanyak 30%.

Para perencana pemasaran tentu mulai berupaya memproyeksikan, di investasi mana mereka akan menghasilkan ROI yang lebih banyak. Sebab, semua peningkatan berdasarkan data tadi telah menjadi lanskap di tengah maraknya kemunculan sistem manajemen event terbaik.

Inilah contoh “perkawinan” antara tren teknologi manajemen event terbaik yang ada saat ini dengan masa depan yang siap membawa dampak signifikan terhadap para profesional industri.

Pemanfaatan RFID sebagai solusi manajemen event terbaik

Penggunaan tag RFID pada awalnya berada pada wilayah pengiriman produk ke konsumen di seluruh dunia. Lantas, bagaimana pelacakan logistik global pada akhirnya bisa bersentuhan dengan bisnis event management?

Teknologi RFID yang digunakan untuk pengiriman telah berevolusi. Hari ini, gelang yang ada di pergelangan pengunjung event sudah meredefinisi RFID dari kebutuhan logistik menjadi pengalaman baru bagi pengunjung. Misalnya, siapapun yang pernah datang ke atau menyelenggarakan event pasti sudah tidak asing dengan yang namanya calo, dan keberadaan calo ini bisa dikendalikan dengan pemanfaatan RFID.

Loket for Business adalah contoh tindak lanjut terhadap masalah tiket palsu atau calo. Identifikasi unik dalam bentuk Barcode, QR Code hingga RFID yang tertanam di dalam tiket memfasilitasi pengunjung untuk memasuki area event dengan proses pemindaian yang sederhana dan bebas penipuan.

Chip RFID sekarang cukup kecil untuk masuk ke dalam gelang atau lencana acara. Meskipun teknologinya sederhana, gelang dan lencana ini memiliki kekuatan untuk mengubah pengalaman dari awal hingga selesai. Teknologi identifikasi unik dari Loket for Business memungkinkan pencocokan data pengunjung yang mereka masukkan sama dengan yang ada saat proses check-in di pintu masuk.

Optimalisasi sistem manajemen event

Akses bagi pengunjung kemudian menjadi pekerjaan rumah berikutnya bagi event manager; termasuk di antaranya adalah mengelola ticketing management system (mencakup ticketing management system dan ticketing distribution).

Loket for Business adalah contoh keberhasilan distribusi tiket. Dalam perhelatan Asian Games 2018, LOKET yang didapuk memegang manajemen tiket mengeksekusi strategi dengan mengandalkan panduan standar dan kerja sama tim, dengan tentunya koordinasi yang solid hingga keahlian terstandar.

“Salah satu kelebihan LOKET adalah memiliki strategi tailor-made atau fleksibel sehingga penerapannya dapat sesuai kebutuhan klien atau user. Tentu kami punya SOP dan panduan dasar untuk menganalisis masalah. Namun, dari segi implementasi kerap kali strategi yang kami terapkan dinamis sesuai kondisi di lapangan,” terang VP Marketing LOKET, Mohamad Ario Adimas, dalam sebuah kesempatan wawancara dengan DailySocial.

Dimas, sapaan akrabnya, juga mencontohkan bagaimana upacara penutupan Asian Games dibarengi dengan hujan deras. Alhasil, para pengunjung mulai menumpuk di gate luar dan genangan air mulai meninggi. Hasil dari strategi Loket for Business dan partnernya dapat terlihat dari bagaimana akhirnya proses pembelian tiket secara online mulai tertata hingga manajemen di lapangan yang lebih tertib.

“Berkat koordinasi tim yang solid dan berpengalaman menghadapi situasi tak terduga, kami berhasil memasukkan pengunjung ke gate berikutnya dengan lancar. Pengunjung tetap bisa masuk, berbaris dengan rapi, dan terdata.”

Loket for Business menunjukkan kepiawaiannya dalam menyediakan teknologi manajemen event terbaik. Menyediakan solusi sistem ticketing white label, monitoring akses crew, teknologi gelang RFID, audience profiling, secure ticket, dan secure gate, LOKET sudah terlibat di sejumlah acara besar seperti Asian Games 2018, Djakarta Warehouse Project (DWP), We The Fest (WTF), Celine Dion concert, KYGO concert, GIIAS, Disney on Ice, Teater Koma, dan masih banyak lagi.

Jadi, siap kolaborasi untuk mewujudkan mimpi event-mu bersama LOKET? Yuk, kunjungi Loket for Business untuk info lebih lengkapnya.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh LOKET.

foto liburan

Tips Foto Liburan di Era Smartphone Berkapasitas Besar

Traveling kini sudah bukan jadi sekadar hobi atau penghilang kejenuhan, tapi merupakan bagian dari gaya hidup. Teknologi telah terbukti membantu beberapa masalah saat menjalani gaya hidup yang satu ini. Menurut data Booking.com, 52% pelancong mengaku banyak menyelesaikan masalah yang mereka hadapi saat traveling dengan bantuan teknologi.

Masalah yang kerap muncul adalah kesulitan dalam menghasilkan foto-foto yang menarik untuk menjadi koleksi. Smartphone sekelas Samsung Galaxy Note9 dinilai mampu mendapatkan foto traveling yang sederhana namun tetap unik; dengan beragam inovasi seperti Scene Optimizer.

Layaknya Fotografer Profesional

Sebelum mengabadikan momen dalam liburanmu, ada banyak hal yang harus diperhatikan demi menghasilkan foto terbaik. Mulai dari memperhatikan komposisi hingga memaksimalkan fitur Grid yang akan memastikan hasil foto tidak miring.

Seri Galaxy Note memang telah dikenal punya kamera yang canggih. Begitu juga fitur kamera yang dimiliki Samsung Galaxy Note9 dengan dual-rear di bagian belakang, yang terdiri dari satu lensa telefoto dan satu sudut lebar. Note9 juga menawarkan resolusi kamera yang tinggi dengan fitur dual aperture sebesar 12 MP OIS + 12MP OIS, f/1.5 dan f/2.4. Perpaduan dual kamera ini dipercaya dapat membuat hasil fotomu tetap optimal dalam keadaan cahaya apapun.

rsz_hand-camera

Belum lagi teknologi Smart Camera yang dapat mengoptimalkan kualitas gambar karena secara otomatis dapat mengidentifikasi lingkungan atau benda yang kamu jepret. Ada 20 scene adegan yang sudah tersimpan dalam AI kamera yang dapat dideteksi untuk mendapatkan keseimbangan pengaturan warna yang tepat. Semuanya dalam hitungan detik tanpa melakukan setting kamera lagi. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan jika kamu menyukai mengatur kamera Note9 secara manual.

Bagaikan punya asisten foto, Samsung Galaxy Note9 juga menyematkan speech bubble yang akan memberi informasi jika foto yang diambil kurang sempurna. Mulai dari buram karena terlalu banyak pergerakan, ada mata yang berkedip, hingga gambar yang tampak goyang saat tangan bergetar memegang kamera.

Kapasitas Penyimpanan Tergolong Lega

Foto dan video sering jadi oleh-oleh saat pulang berlibur. Sayang jika harus menghapusnya hanya untuk menyediakan ruang bagi foto maupun video baru? Samsung Galaxy Note9 punya jawaban dengan menyediakan kapasitas penyimpanan sebesar 1TB, yang terdiri dari 512GB untuk penyimpanan internal dan kartu MicroSD sebesar 512GB.

Ditunjang Prosesor Tahan Banting

Setelah difoto, tidak ada salahnya menambahkan editing yang bikin hasilnya makin menarik minat orang-orang untuk melihatnya. Salah satu nilai lebih Note9 adalah kemampuan memroses data yang didukung oleh chipset Samsung Exynos 9 Series 9810 Octa-Core dengan Mali G72MP18 GPU. Sementara varian lainnya dengan Qualcomm Snapdragon 845 SoC Octa-Core dan Adreno 630 GPU. Apalagi dengan sejumlah pilihan mulai dari RAM 6 GB + 128 GB dan RAM 8 GB + 512 GB, dan baterai berkapasitas besar hingga 4.000mAh.

Manfaatkan Kecanggihan S Pen

Seperti seri Galaxy lainnya, Samsung Galaxy Note9 juga punya stylus yang dijual terpisah. Dikenal dengan S Pen, ada berbagai fitur yang bisa dimanfaatkan. Mulai dari editing foto yang lebih mudah dengan ujung yang lebih halus dan kontrol tepat di tanganmu.

 

galaxy-note9_overview_kv_type1_l

Selain itu, S Pen juga bisa dimanfaatkan untuk menjepret kamera. Tidak perlu lagi menyetel timer dan menunggu hingga beberapa detik untuk mengambil foto dari jarak tertentu karena S Pen dapat difungsikan sebagai shutter kamera.

Bikin foto traveling-mu makin unik dan menarik berbekal Samsung Galaxy Note9. Let’s pack one from here and go traveling!

Disclosure: Artikel ini adalah sponsored content yang didukung oleh Samsung.