All posts by Narendra Soejoedi

Turnamen Twitch Rivals Hyper Scape Showdown Tandai Open Beta Game Hyper Scape

Di tengah sulitnya mengadakan event peluncuran game, maka Ubisoft bekerja sama dengan Twitch mengadakan Twitch Rivals Hyper Scape Showdown beberapa waktu yang lalu. Aktivasi yang dilakukan di ranah digital menampilkan streamer Twitch yang berkompetisi dalam game bergenre battle royale terbaru dari Ubisoft, Hyper Scape.

Pada gelaran turnamen di tanggal 13-14 Juli 2020 kemarin, turnamen dibagi berdasarkan dua region yaitu, region Eropa dan region Amerika. Kerja sama yang dijalin antara Twitch dan Ubisoft melalui game Hyper Scape bukanlah hal yang mengejutkan karena di dalam game Hyper Scape sendiri, Ubisoft sangat memperhatikan fitur spectator yang merupakan salah satu hal yang penting bagi streamer, shoutcaster, dan tentu saja esports.

Masing-masing region menampilkan 21 tim berisikan 3 streamer Twitch kenamaan. Selama waktu yang ditentukan, 21 tim tadi akan terus bertanding dan mengumpulkan poin baik melalui kill point ataupun placement point. Setiap raihan poin nantinya diakumulasikan untuk menentukan pemenang dari prize pool 100.000 Dolar Amerika untuk setiap region.

Dari region Amerika, Tfue, streamer yang terkenal karena permainan Fortnite bergabung bersama aceu dan mendo. Line up yang berpengalaman dengan game FPS sejenis sukses membawa tim Tfue memenangkan Twitch Rivals Hyper Scape Showdown region Amerika. Mekanik game yang hampir mirip dengan Fortnite dan Apex Legends tidak memakan waktu banyak untuk tim Tfue beradaptasi dan mendominasi turnamen.

Berlanjut ke region Eropa, kompetisi terasa lebih ketat saat tim streamer asal Italia, Pow3rtv berhasil mempertahankan kedudukannya di puncak klasemen dengan selisih 2 poin saja dari tim Wisethug di tempat kedua. Pada turnamen yang sama secara ekslusif platform Twitch membagikan skin terbatas bagi streamer yang menonton dan sudah melakukan bind dengan akun Uplay.

Lebih jauh lagi, di balik kemenangan tim Tfue dan tim Pow3rtv ada angka viewership juga menarik untuk dicermati. Saat turnamen Twitch Rivals Hyper Scape Showdown berlangsung tercatat pada laman escharts.com, peak viewer di kisaran angka 77.000 untuk region Eropa. Selain official channel Twitch Rival, channel streamer asal Jerman, Trymacs mencatakan peak viewer di angka 10.000.

Di sisi lain ternyata channel berbahasa Spanyol justru mampu menyedot 21.000 peak viewers menjadikan channel berbahasa Spanyol menyumbang jumlah penonton Hyper Scape yang penting di region Eropa. Berkaca pada angka di atas, secara umum game Hyper Scape bisa menarik audiens yang cukup besar dari negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris.

via: esportschart
via: esportscharts

Sedikit berbeda di region Amerika, peak viewer yang bisa diraih sedikit lebih rendah dari region Eropa yaitu di kisaran angka 71.000 peak viewer. Tentu saja dengan bergabungnya 3 streamer dan atlet esports Apex Legends ke dalam satu tim mampu menarik perhatian gamers di region Amerika. Karena umumnya region Amerika berbahasa Inggris, kepopuleran streamer menjadi faktor yang lebih berperan menentukan bahwa game Hyper Scape diterima dengan baik di kalangan gamers di region Amerika.

Sekalipun game Hyper Scape bisa meraih jumlah viewer yang cukup banyak sejak secara perdana disiarkan di Twitch, Hyper Scape masih sangat mungkin mengundang lebih banyak antusiasme dari komunitas gamers. Masih terlalu cepat jika angka-angka viewership yang cukup besar bisa meramalkan nasib sebuah game terlebih prospeknya sebagai esports.

Sirkuit Apex Legends Global Series Tetap Bergulir di Tengah Pandemi

Tahun 2020 direncanakan menjadi tahun percobaan Apex Legends menjadi disiplin esports yang bisa diterima secara global. Melalui pengumumannya di awal tahun 2020 Apex Legends meluncurkan sirkuit Apex Legends Global Series.

Dengan sistem kualifikasi yang sangat terbuka EA dan Respawn Entertainment  berharap bisa memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi player Apex Legends untuk dapat meraih slot dan bertanding di gelaran pemuncak Apex Legends Global Series Major.

Summer Circuit
Jadwal Summer Circuit. | via: EA

Ketika pandemi merebak, dalam sebuah pernyataan EA membatalkan seluruh turnamen offline bagi seluruh disiplin game yang ada, Apex Legends pun tidak terkecuali.

Adapun EA dan Respawn Entertainment menyikapi situasi dengan meluncurkan seri turnamen online. Seri turnamen online yang diadakan tidak hanya memperebutkan hadiah uang tetapi juga poin kualifikasi Global Series. Untuk pembagian region global dari game Apex Legends dibagi menjadi 4 region antara lain: EMEA, Americas, Apac North, Apac South.

Sebagai tambahan, Apex Legends masih menjalankan Summer Circuit yang mempertemukan tim yang lolos di tingkat regional. Dua gelaran Super Region sudah berlalu dan masih ada 3 kesempatan lagi untuk tim peserta kualifikasi untuk mengisi lebih banyak slot di gelaran Apex Legends Global Series Major mendatang. Indonesia sendiri juga mempunyai beberapa tim yang tengah bertanding di regional qualifier Apex Legends Apac South.

Kesuksesan esports Apex Legends masih belum bisa dipastikan sejauh ini. Tidak seperti Fortnite yang sudah terlebih dahulu suskes menjalankan turnamen globalnya, Apex Legends terkesan terlambat dan sekarang harus menghadapi tantangan yang lebih sulit dalam mengembangkan skena esportsnya ketika pandemi merebak secara global.

via: escharts.com
via: escharts.com

Berdasarkan data viewership yang dihimpun oleh esports chart, bisa terlihat region Amerika mencatat angka yang lebih tinggi dari segi viewership jika dibandingkan dengan region Eropa. Kita juga dapat menyimpulkan adanya kesenjangan dari jumlah viewership antara region Amerika dan Eropa. Terlihat untuk region Eropa memili rerata jumlah viewership di kisaran angka 46.000 viewers sedangkan rerata jumlah viewership di region Amerika bisa menembus angka 63.000 viewers.

Bila ditelaah sekilas, region Amerika terbilang memiliki ekosistem Apex Legends yang lebih reseptif. Hal itu dapat dilihat dari keberadaan tim Apex Legends dengan induk organisasi di Eropa yang justru aktif bermain di region Amerika. Sedangkan di region Eropa sendiri tercatat tidak begitu banyak organisasi esports yang memiliki divisi Apex Legends dan bermain di region Eropa.

Sebagai penutup tidak dipungkiri bahwa region Amerika dan Eropa memang tercatat sebagai region dengan player base terbsesar untuk game Apex Legends. Hanya saja sepertinya untuk region Amerika masih mempunyai antusiasme yang sangat tinggi untuk game bergenre FPS.

Akhir Tahun 2020, Eden Park Esports High Performance akan Menjadi Esports Hub di Region Pasifik dan Oseania

Baru-baru saja diumumkan bahwa stadion Eden Park di Selandia Baru akan membuka pusat kegiatan esports. Eden Park Esports High Performance Centre akan mulai dikembangkan di stadion ayng mengurai sejarah panjang olahraga khas negara persemakmuran seperti kriket dan rugby.

Eden Park Esports High Performance Centre rencananya akan rampung dan dibuka pada akhir tahun 2020 mendatang. Nantinya akan dipersiapkan seluruh fasilitas yang bisa mendukung kegiatan esports secara penuh. Mulai dari broadcast studio, training room, dan tentu saja tidak terlupa jaringan LAN dan internet berkecepatan tinggi.

Eden Park | via: Instagram edenparknz
Eden Park | via: Instagram edenparknz

Adapun dikabarkan bahwa nantinya Eden Park akan menjadi stadion kandang bagi beberapa organisasi esports yang sudah berkecimpung lama di kancah esports region Pasifik dan Oseania. Tercatat organisasi esports Dire Wolves akan memindahkan operasinya ke Eden Park.

Sedangkan organisasi esports fighting game Standing Fierce juga akan bergabung bersama Eden Park dengan sebuah inisiatif menjangkau komunitas dan menjaga regenerasi atlet esports dari region Pasifik dan Oseania di masa depan. Rencananya Eden Park akan menyelenggarakan turnamen di level komunitas secara rutin.

Nick Sautner, selaku CEO Eden Park menyatakan pendapatnya kepada esports insider, “Esports High Performance Centre akan menunjukkan kemampuan Eden Park untuk dapat berkembang, berevolusi, dan menjadi yang terdepan dengan teknologi baru.”

Jika ditilik dari sisi bisnis, memadukan esports arena dan stadion olahraga tradisional adalah hal yang potensial dan cukup masuk akal. Pada tahun 2017 Guinivere Capital pertama kali mencoba membangun Esport High Performace Center di Sidney Cricket Ground yang kali ini diteruskan dengan membuka fasilitas yang sama di Eden Park. Tidak terlupa juga Korea Selatan sudah menanggapi esports dengan serius dan mengembangkan beberapa stadion esports dan terus berkembang sampai sekarang.

Lebih jauh lagi, berkembangnya industri esports di lingkup global lambat laun membutuhkan dukungan yang lebih dari segi infrastruktur. Dengan dibangunnya  fasilitas yang bersifat dedicated akan menunjukan visi dan komitmen jangka panjang sebuah negara, mengingat esports dapat memberikan dampak yang positif bagi ekonomi. Faktanya, aktivitas esports menjadi salah satu bidang yang tetap bisa bertahan dan berjalan meskipun di tengah pandemi yang melanda.

Di sisi lain, sebuah stadion olahraga, hanya akan menadi ruang kosong yang tidak terpakai jika memang tidak ada aktivitas baik dari klub yang berlatih ataupun gelaran turnamen berlangsung. Dengan dibukanya pusat kegiatan esports di stadion tentu saja akan menjadi pilihan solusi yang baik dalam memanfaatkan stadion serta dapat menarik lebih banyak demografi usia muda yang sudah menjadikan gaming dan esports sebagai bagian dari lifestyle untuk datang dan menikmati euforia yang sama ketika menonton pertandingan olahraga tradisional secara langsung.

Industri Gaming dan Esports Asia Tenggara Tetap Menggeliat di Tengah Situasi Pandemi

Terlepas situasi sulit yang disebabkan pandemi COVID-19, secara umum industri gaming dan esports di regon Asia Tenggara mengalami pertumbuhan yang positif. Berlawanan dengan banyaknya aktivitas ekonomi yang terganggu, industri gaming dan esport tetap bisa bergulir dengan gelaran turnamen dan aktivitas lainnya yang dilakukan secara online.

Menurut data yang dilansir oleh World Economic Forum, pembatasan fisik yang membuat masyrakat tetap tinggal di rumah telah memberikan peningkatan aktivitas online. Interaksi dan aktivitas sosial yang berpindah secara online menjadi salah satu jawaban ketika tidak mungkin bertemu dan bersosialisasi secara langsung. Angka yang meningkat juga dipengaruhi jumlah casual gamers yang turut mengambil bagian dalam tren ini.

via: Newzoo
via: Newzoo

Menelisik lebih jauh, tentunya ada beberapa alasan yang mendukung fenomena perkembangan industri gaming dan esports di region Asia tenggara. Kini muncul tren di industri gaming dan esports sudah mengganti model bisnisnya dengan merilis  free to play game dan kemudian memberlakukan in app purchase.

Hal itu berlawanan dengan tren satu dekade yang lalu di mana membeli sebuah game memerlukan uang yang tidak sedikit. Kemudahan transaksi online melalui layanan produk fintech membuat gamers lebih mudah melakukan transaksi untuk mendukung kegiatan gamingnya.

Selanjutnya, faktor jumlah pengguna smartphone di region Asia Tenggara mempengaruhi pesatnya perkembangan industri gaming dan esports  dari platform mobile di masa pandemi. Dengan berbekal smartphone midle-end Anda sudah bisa menikmati casual game maupun kompetitif dengan jaringan internet yang kecepatannya sedikit di bawah rata-rata regional.

via: Newzoo
via: Newzoo

Keterhubungan dengan internet adalah faktor penting dari berkembangnya industri gaming dan esports di negara-negara Asia Tenggara. Perlahan namun pasti kualitas internet di region Asia Tenggara meningkat dan menjadi semakin terjangkau dari sisi harga. Sejalan dengan kegiatan gaming dan esports yang sangat bergantung terhadap koneksi internet, perbaikan dan peningkatan kualitas layanan internet akan berdampak positif tidak hanya untuk industri gaming dan esports, tetapi juga ekonomi dalam jangka panjang.

Terakhir, esports di kawasan Asia Tenggara kini perlahan bisa diterima masyarakat luas. Banyaknya turnamen dan tim esports asal Asia Tenggara yang bisa bersaing di kancah global perlahan membuka wawasan masyarakat untuk menjadi lebih memahami esports. Mengingat masih berlakunya pembatasan fisik menjadikan esports sebagai aktivitas olahraga dan hiburan alternatif  yang banyak ditonton di tengah masa pandemi.

Turnamen Free Fire Gigantes akan Menjadi Laga Pengganti Free Fire Champions Cup 2020

Satu demi satu gelaran turnamen esports dunia mengalami dampak pandemi COVID-19. Laga pemuncak yang tahun ini seharusnya diadakan bagi cabang esports Free Fire diputuskan dibatalkan.

Dimulai dengan merebaknya pendemi di awal tahun 2020, akhirnya Garena selaku publisher game Free Fire mengambil keputusan berat membatalkan gelaran Free Fire Champions Cup 2020. Sebagai gantinya Garena harus beradaptasi dengan merombak dan memecah gelaran turnamen globalnya menjadi beberapa bagian.

Adapun dari region Asia, beberapa waktu yang lalu sudah berlangsung Free Fire Asia All-Stars 2020 untuk komunitas Free Fire di region Asia. India, Indonesia, Thailand, dan Vietnam adalah negara-negara yang menjadi player base terbesar dari game Free Fire di region Asia. Dari keempat negara di atas akan dibentuk tim yang berisi streamer game Free Fire dan pro player dari masing-masing negara. Turnamen Free Fire Asia All-Stars 2020 diharapkan bisa menjadi pengisi kekosongan turnamen Free Fire di tingkat global.

Di hari pertama Free Fire Asia All-Stars 2020, menjadi ajang beradunya streamer Free Fire dari keempat negara. Masing-masing negara  mengirimkan sebanyak tiga tim streamer dan pro playernya.  Hari kedua turnamen adalah giliran bagi all-stars pro player untuk saling menunjukkan kemapuan dan supermasinya, setidaknya di level region Asia.

Sekilas update dari Garena, baru-baru ini mereka merilis event yang seharusnya berlansung saat Free Fire Champions Cup 2020. Dalam waktu terbatas event The Vengeance membagikan loot boxes, parachutelimited skin Grim Ripper. Periode event The Vengeance akan berlansung sampai tanggal 25 Juli 2020 saja.

via: Facebook Free Fire Esports BR
via: Facebook Free Fire Esports BR

Seluruh komunitas gamers Free Fire global saat ini hanya tersisa dengan 1 gelaran turnamen bertajuk Gigantes untuk region Brazil dan Amerika Latin. Gelaran turnamen Gigantes akan mempertandingkan 6 tim terbaik dari Liga Brasileira de Free Fire 2020 dan 6 tim lainnya yang diambil dari liga Amerika Latin lain, selain Brazil. Menurut info yang beredar, 1 Agustus 2020 nanti akan mejadi awal bergulir turnamen yang akan menentukan jawara Free Fire di region Amerika Latin. Brazil dan Amerika Latin di luar dugaan menjadi region yang penting bagi game Free Fire.

Dengan tantangan offiline event yang tidak memungkinkan untuk digelar, ke depannya segala bentuk turmanen esports akan dilasungkan secara online sampai waktu yang belum bisa diprediksi. Mari kita nantikan kabar terbaru dari gelaran pemuncak skena esports Free Fire di level global.

 

 

GLHF VALORANT Open Cup 2020 Ditutup dengan Kemenangan Tim ANONYMOUS

Baru saja turnamen yang dibesut oleh GLHF Production selesai digelar. Turnamen yang bertajuk GLHF Open Cup VALORANT 2020, ditutup dengan kemenangan dari tim ANONYMOUS. Turnamen yang digelar dan terbuka untuk  komunitas game VALORANT di Indonesia diresponi dengan baik dari kalangan gamers FPS di Indonesia.

Adapun turnamen GLHF Open Cup VALORANT 2020 ternyata menjadi ajang pertemuan bagi beberapa pro player kawakan dari kancah kompetitif FPS di Indonesia. Tercatat dari dari deretan peserta yang mendaftar, dapat ditemukan nama MORPH Team yang sebelumnya dikenal dengan nama tim Xorgee.

Ada juga tercatat 2 tim yang baru saja memperkenalkan roster divisi VALORANT mereka yaitu BOOM Esports dan Alter Ego Esports. Pertemuan tim-tim tersebut cukup dinantikan oleh komunitas gamers VALORANT untuk menguji kualitas tim yang akan mewakili Indonesia di gelaran turnamen VALORANT Pacific Open 2020 mendatang.

“Apabila publisher bersedia invest dengan mengadakan event-event rutin dan berkualitas, maka saya confident gamenya akan bisa berkembang di Indonesia.” ujar Joey Siagian sebagai Direktur dari Somnium Esports, yang meraih posisi runner up saat diminta pendapatnya tentang prospek esports VALORANT di Indonesia.

via: YouTube
via: YouTube

Bermula dari laga pembuka, Morph Team harus tersisih lebih dulu saat dihantam oleh tim ANONYMOUS. Pada putaran yang sama juga tim Somnium Esports mengalahkan dan mengirim Alter Ego Esports ke lower bracket. Kekalahan MORPH Team di laga pembuka bisa saja menurunkan optimisme terhadap potensi Indonesia untuk bersaing di skena VALORANT region Asia.

Berlanjut di putaran kedua, BOOM Esports dapat melaju mulus dengan menyingkirkan lawannya, tim Anak Muda. Dengan roster line up yang dimiliki, BOOM Esports menargetkan diri untuk dapat bersaing di level regional Asia. Sedangkan tim Alter Ego Esports masih belum menyerah untuk terus maju dalam gelaran turnamen GLHF Open Cup VALORANT 2020 dan berjuang di lower bracket.

via: YouTube
via: YouTube

Big match terjadi saat tim BOOM Esports harus berhadapan dengan tim ANONYMOUS. Sekalipun memberi perlawanan yang baik, kerap kali tim BOOM Esports kehilangan momentum di akhir match. Permainan apik yang ditunjukkan tim ANONYMOUS akhirnya menekuk tim BOOM Esports di babak final upper bracket.

Dari lower Bracket tim Somnium Esport mengintai dan berhasil mempertahankan diri dalam gelaran turanmen GLHF Open Cup VALORANT 2020 dengan menyisihkan Alter Ego esports, yang memulangkan Morph Team di lower bracket, dan BOOM Esports secara berturut-turut di babak final lower bracket.

Tim ANOYMOUS | via: Instagram glhfproduction
Tim ANOYMOUS | via: Instagram glhfproduction

Babak final gelaran GLHF Open Cup VALORANT 2020 menyajikan laga yang seru. Aksi saling membalas terjadi sepanjang match pertama yang kemudian dimenangkan oleh tim ANONYMOUS. Di match kedua permainan yang sangat disiplin ditunjukkan oleh tim Somnium Esports dan mengunci match kedua dengan kedudukan seimbang 1-1. Memasuki match ketiga permainan yang ditunjukkan kedua tim kian ketat dan tidak satupun tim menunjukkan penurunan performanya.

Akhirnya babak final gelaran GLHF Open Cup VALORANT 2020 ditutup dengan kemenangan tim ANONYMOUS. Penampilan dari tim Somnium Esports patut mendapatkan pujian karena kerap kali dapat menekan tim lawannya yang berisi roster dengan kemampuan yang mumpuni dari game CS:GO. Gelaran turnamen GLHF Open Cup VALORANT 2020 tampaknya bisa memberikan pertanda akan adanya potensi dari segi player dan prospek perkembangan skena esports VALORANT di Indonesia.

Antonius “son” Willson sebagai founder dari GLHF Produciton memberikan tanggapannya terkait gelaran turnamen yang dilangsungkan, “(tim ANONYMOUS) bermain secara antimeta tanpa Cypher dan memenangkan turnamen adalah sesuatu yang mengejutkan buat saya.”

 

 

Tim Geek Fam Menangkan Turnamen ONE Esports Dota 2 SEA League 2020

Tim Geek Fam kembali memenangkan kejuaraan Dota 2 di kancah regional Asia Tenggara. Pada gelaran ONE Esports Dota 2 SEA League, Geek Fam memenangkan turnamen melalui laga yang cukup sengit saat menghadapi tim Fnatic di babak final.

Kemenangan tim Geek Fam kali ini menjadi kemenangan kedua mereka secara berurutan. Di kesempatan yang lalu tim Geek Fam tampil unggul di gelaran turnamen BTS Pro Series Season 2 dengan mengalahkan BOOM Esports di babak final. Tercatat dengan bergabungnya Matthew “whitemon” Filemon di posisi support seakan melengkapi potongan puzzle yang dimiliki tim Geek Fam.

Secara garis besar performa yang diberikan tim Geek Fam sejak fase grup sudah terbilang cukup baik. Dari total 9 pertandingan round robin, tim Geek Fam mengumpulkan hasil 3 kemenangan, 5 kali seri, dan kalah 1 kali. Selama fase grup tim Geek Fam hanya menderita 1 kekalahan dari tim BOOM Esports. Dengan raihan di atas, tim Geek fam berhak melanjutkan babak playoff di upper bracket dan menyelesaikan fase grup di posisi ketiga.

Tim Geek Fam | via: Instagram geekfammy
Tim Geek Fam | via: Instagram geekfammy

Putaran pertama upper bracket mempertemukan tim Geek Fam melawan tim TNC Predator. Dua match langsung dimenangkan oleh tim TNC predator yang mengakibatkan tim Geek Fam turun ke lower bracket. Hasil tersebut membawa tim Geek Fam bertemu dengan tim Adroit di lower bracket.

Pada match pertama tim Adroit berhasil mendominasi permainan tim Geek Fam. Sedangakan saat memasuki match kedua tim Geek Fam berhasil membentuk momentum dan mengalahkan tim Adroit dan kembali terulang lagi di match yang ketiga.

Adapun langkah tim Geek Fam masih belum terhenti di jalur lower bracket. Di 2 matchday berikutnya tim Geek Fam memberikan performa yang solid secara berturut-turut saat menekuk perlawanan tim T1 dan membalas kekalahan sebelumnya dari tim TNC Predator.

Di babak final tim Fnatic, yang lebih dulu mengalahkan tim TNC Predator, sudah menunggu tim Geek Fam. Tim Fnatic yang mampu melenggang mulus sejak fase grup tentu saja dinilai bisa tampil lebih unggul atas tim Geek Fam. Selama gelaran turnamen ONE Esports Dota 2 SEA League 2020 hanyalah tim Neon Esports asal Filipina yang tercatat bisa mencuri poin kemenangan dari tim Fnatic

https://www.youtube.com/watch?v=W-QTjtLcQBw

Match pertama di babak final menjadi milik tim Geek Fam saat support tim Fnatic kerap terbunuh di lini belakang saat melakukan teamfight. Skill ultimate dari Naga Siren sering kali menjadi gank setup yang sukses bagi tim Geek fam. Terbukti 23savage yang memainkan Morphling tidak bisa berkembang dan sering kali menjadi bulan-bulanan tim Geek Fam.

Berlanjut ke match kedua, tim Fnatic tampil lebih baik dengan dominasi lane sejak awal permainan. Keadaan mulai berpihak kepada tim Fnatic ketika memasuki late game dan ditutup dengan kemenangannya atas tim Geek Fam. Duet maut antara 23savage yang memainkan Phantom Lancer dan Puck dari Moon bisa menggungguli permainan Sand King oleh Kuku.

Memasuk match ketiga membuat kedua tim bermain dengan sangat berhati-hati. Saat memasuki mid game tim Fnatic masih tampil lebih unggul dari lawannya, hanya saja keadaan berbalik saat teamfight di menit ke-26 yang dimenangkan tim Geek Fam. Beberapa percobaan high ground push akhirnya membuahkan kemenangan bagi tim Geek Fam di akhir match ketiga.

Sayangnya di match keempat, tim Fnatic seolah sudah kehilangan fokus. Tim Geek Fam terus tampil mendominasi bahkan sejak early game dengan 2-3 kali ganking yang sukses terhadap tim Fnatic. Kemenangan match keempat pun menjadi milik tim Geek Fam yang sekaligus menambah gelar juara mereka di kancah Dota 2 region Asia tenggara.

Tim TYLOO Keluar sebagai Jawara Perfect World Asia League Summer 2020

Akhir pekan yang lalu tim Tyloo asal Tiongkok memenangkan gelaran turnamen Perfect World Asia League Summer 2020. Dengan kemenangan yang diraih, tim TYLOO berhak atas 2000 poin RMR yang memperbesar peluang mereka untuk turut serta di gelaran turnamen Rio Major di bulan November 2020 mendatang.

Sebelumnya tim TYLOO sudah memperoleh 1500 poin RMR melalui turnamen ESL One: Road to Rio region Asia. Pada gelaran tersebut tim TYLOO harus puas menduduki posisi kedua di bawah tim TIGER asal Mongolia. Sampai saat ini tim TYLOO menjadi pengumpul RMR terbanyak di region Asia dengan keunggulan 400 poin di atas tim ViCi Gaming.

Di babak final, tim TYLOO kembali bertemu Invictus Gaming. Berdasarkan hasil fase round robin sebelumnya, hanya tim Invicitus Gaming yang bisa menjadi lawan yang sebanding bagi tim TYLOO dan berhasil menang.

Invictus Gaming VS TYLOO | via: YouTube
Invictus Gaming VS TYLOO | via: YouTube

Map pertama di babak final adalah Vertigo pilihan tim TYLOO. Meskipun demikian, justru tim Invictus Gaming bisa tampil menekan tim TYLOO di awal permainan. Pada round ke-11 momentum berpindah ke tim TYLOO yang tampil membalas sebelum halftime. Setelah jeda halftime terlihat tim Invictus Gaming lebih lengah dan merugi secara ekonomi dengan kehilangan 4 round secara beuntun. Akhirnya kemenangan di map pertama mejadi milik tim TYLOO dengan skor 16-14.

Setelah jeda, laga babak final kembali dilanjutkan di map Mirage yang dipilih oleh tim Invictus Gaming. Sekalipun dengan ketertinggalan 5 round tidak menyurutkan perlawanan dari tim Invictus Gaming. Permainan dengan rotasi yang disiplin bisa dipertahankan oleh tim Invictus Gaming dan mengamankan kemenangan mereka di map kedua dengan skor 16-12.

Akhirnya dengan hasil imbang, map ketiga akan menjadi penentuan jawara gelaran turnamen Perfect World Asia League Summer 2020. Tanpa menunggu lama tim TYLOO berusaha tampil menekan di awal-awal, namun permainan justru dapat dikuasai oleh tim Invictus Gaming sampai bertukar side di halftime. Setelah halftime justru sekarang tim Invictus Gaming dibuat tidak dapat berkutik dan harus mengakui ketangguhan tim TYLOO dengan skor akhir 16-11.

Dengan performa solid dan jumlah poin RMR yang dimiliki saat ini, tim TYLOO masih berpeluang besar mendapatkan direct invitation slot menuju gelaran turnamen Rio Major di bulan November 2020 mendantang. Tim TYLOO tidak menunjukkan penurunan kualitas permainan sekalipun selepas kepergian Hansel “BnTeT” Ferdinand ke tim lain. Di tahun ini hanya tersisi satu gelaran turnamen lagi untuk memperebutkan poin RMR dan menentukan tim terbaik dari region Asia untuk berlaga di turnamen Rio Major 2020 mendatang.

Esports Indonesia Sepekan Terakhir: BOOM Esports Tersisih, Map Livik, The Prime Snaky Juarai PINC Ladies, dan Lainnya.

Berikut adalah rekap berita skena esports Indonesia yang dihimpun selama sepekan:

 

PUBG Mobile masuki season ke-14 dan perkenalkan map baru, Livik

Beberapa waktu lalu, map baru bernama Livik diperkenalkan bersamaan dengan dirilisnya season ke-14 dari PUBG Mobile. Livik mengambil inspirasi dari bentang alam di semua map yang ada di PUBG Mobile. Pada map Livik dapat ditemui sedikit potongan area berpasir, bersalju, berumput, dan bahkan gunung berapi.

Saat ini map Livik masih menyandang status beta dan masih dikembangkan lagi. Secara garis besar ukuran map Livik relatif lebih kecil dari map lain. Di map Livik jumlah player dalam sekali permainan dibatasi sebanyak 52 player yang berarti permainan bisa diselesaikan lebih cepat. Pada map Livik juga ada jenis senjata baru seperti SMG P90 dan kemungkinan bisa bertambah di update selanjutnya.

 

PINC 2020 Ladies Final dimenangkan The Prime Snaky

via: Instagram pubgmobile.esports.id
via: Instagram pubgmobile.esports.id

Minggu ini adalah minggu penentuan dari kejuaraan PINC 2020. Di hari Jum’at (17 Juli 2020)  babak final divisi Ladies sudah diselenggarakan dan dimenangkan oleh tim The Prime Snaky. Pada pertandingan di divisi Ladies tim Aerowolf ZOO dan Belletron Epic bermain dengan agresif dan bisa mengumpulkan jumlah kill point yang sama, yaitu masing-masing 31 poin.

Di akhir pertandingan The Prime Snaky mengukuhkan posisinya di puncak klasemen dengan mengumpulkan 2 WINNER WINNER CHICKEN DINNER dan unggul tipis 3 poin di atas tim Aerowolf ZOO. Tidak ketinggalan pada gelaran hari pertama babak final PINC 2020 diadakan showmatch yang mempertemukan artis, influencer, dan pro player untuk saling menunjukkan skill PUBG Mobile mereka.

 

Posisi Klasemen sementara turnamen Indonesia Games Championship 2020

https://www.youtube.com/watch?v=pEJU-Ekrc8Y

Berikut adalah update dari beberapa cabang game yang dipertandingkan di gelaran turnamen IGC 2020. Di cabang game League of Legends, tim Bigetron Nexus masih memimpin klasemen sementara dengan menyapu 6 kemenangan beruntun. Pada cabang COD Mobile, tim NXL, STAR8 Celestial, dan Hertz Angels menjadi tim teratas dengan mengumpulkan 10 kali kemenangan. Sedangkan pada divisi AOV, EVOS Esports masih memuncaki klasemen dengan mengantongi 7 kemenangan.

 

Perjalanan BOOM Esports di turnamen ONE Esports SEA League terhenti

via: Instagram boomesportsid
via: Instagram boomesportsid

Satu-satunya harapan Indonesia di gelaran turnamen ONE Esports Dota 2 SEA League, BOOM Esports, harus pulang lebih awal. Posisi tim BOOM Esports menjadi sedikit sulit karena memulai babak playoff dari posisi lower bracket. Tim BOOM Esports sayangnya berhasil dikalahkan oleh tim Adroit asal Filipina. Unggul di match pertama, dreamocel tidak bisa terbendung oleh pertahanan tim Adroit. Keadaan berbalik di match kedua saat momentum dikuasai oleh tim Adroit, keadaan menjadi imbang 1-1 untuk sementara.

Di match terakhir setelah permainan yang alot selama 1 jam, permainan yang ciamik dari Natsumi membawa tim Adroit memenangkan langkah pertama untuk terus maju di gelaran ONE Esports SEA League. Roster #indopride masih akan tetap bersaing di lower bracket melalui pertemuan tim T1 dan Geek Fam.

 

Tim VALORANT Xorgee bergabung ke dalam MORPH Team

Sumber: Hybrid
Sumber: Hybrid

Berita yang mengejutkan juga datang dari game VALORANT. Tim Xorgee sebagai juara kualifikasi Asia Pacific IGNITION SERIES dikabarkan dipinang oleh organisasi MORPH Team. Nantinya di babak utama VALORANT Pacific Open 2020 yang dimulai 17 Agustus mendatang, Indonesia akan diwakilkan oleh MORPH Team.

Di sisi lain bermunculan juga beberapa organisasi esports di Indonesia yang membentuk divisi VALORANT mereka. Di tingkatan komunitas, VALORANT terbilang mendapatkan respon yang positif dengan banyaknya muncul turnamen yang ke depannya bisa memunculkan player maupun tim yang potesial.

Alter Ego Esports Perkenalkan Divisi VALORANT Mereka

Menanggapi perkembangan game FPS terbaru besutan Riot Games, organisasi Alter Ego Esports membentuk divisi VALORANT mereka baru-baru ini. Seperti yang diketahui, secara global game VALORANT tengah menjadi sorotan dan menarik banyak player setelah peluncurannya.

Organisasi esports di dunia satu demi satu menyatakan sudah membentuk roster divisi VALORANT mereka. Kebanyakan dari player VALORANT yang baru adalah pro player yang sebelumnya sudah fasih bermain game bergenre FPS. Ketika seorang pro player berpindah ke game VALORANT, secara mekanik maupun taktik tidak akan berbeda jauh denga permainan CS:GO dan FPS lainnya.

via: Instagram alteregoesports
via: Instagram alteregoesports

Ketika dihubungi tim Hybrid, Indra “DRA” Hadiyanto, Co-Founder & COO Alter Ego Esports memberikan tanggapannya terkait pembentukan divisi VALORANT terbaru mereka.

Kendati di Indonesia tren esports di platform PC mulai meredup dan perlahan tergantikan dengan mobile esports, Alter Ego Esports melihat adanya peluang dari perkembangan game VALORANT. Alter Ego percaya game VALORANT dapat berkembang sebesar CS:GO di Indonesia seperti waktu yang lalu.

Terkait dengan tantangan bagi aktivitas divisi VALORANT mereka di masa pandemi Indra “DRA” Hadiyanto menyatakan, “untuk sementara divisi VALORANT Alter Ego Esports belum bisa beraktivitas di gaming house karena situasi pandemi COVID-19.” Meskipun demikian divisi VALORANT Alter Ego Esports masih bisa berkomunikasi dengan lancar sekalipun tidak berada bersama di satu tempat.

via: Instagram alteregoesports
via: Instagram alteregoesports

Berikut ini adalah nama-nama yang mengisi roster divisi VALORANT Alter Ego Esports:

  • Anlika “LurkZz” Wahyoedi (C)
  • Iqbal “Kyloo” Mauldhan
  • Rizuan “3nable” Hazi
  • Eric “NiZ” Vaza
  • Rey “vascalizz” Pardede

Nama-nama yang muncul di atas adalah beberapa pro player muda yang sudah pernah terjun di tier 1 skena kompetititf CS:GO Indonesia. Pada posisi kapten, ada LurkZz yang sudah malang melintang di tim besar tanah air, dan sudah berlabuh di Alter Ego Esports. Adapun NiZ tercatat pernah membela bendera EVOS Esports sedangkan Kyloo juga sudah mengoleksi jam terbang bersama BOOM Esports.

Lebih jauh lagi, ternyata anggota roster kelima divisi VALORANT Alter Ego Esports adalah Rizuan “3nable” Hazi pro player CS:GO asal Malaysia yang pernah membela tim Fire Dragon Esports. Hanya nickname vascalizz saja yang sepertinya belum pernah terpantau aktif di kancah esports FPS Indonesia.

Beberapa waktu yang lalu tercatat juga tim VALORANT Alter Ego Esports memenangkan tempat kedua di gelaran turnamen Esports Academy VALORANT Cup Series. Sekalipun belum berpartisipasi dalam gelaran VALORANT IGNITION SERIES di region Asia Tenggara, setelah diumumkan, tim Alter Ego Esports akan aktif berkompetisi di skena game VALORANT di Indonesia.