Beberapa waktu yang lalu tim Bigetron Esports memperkenalkan pemain baru mereka, Maxx dalam sebuah video. Seperti yang dilansir di laman media sosial mereka, pemain dengan nama lengkap Maxwell “Maxx” Asessandro menjadi tambahan terbaru untuk skuad Mobile Legends Bigetron Bravo yang berlaga di MDL Season 2.
Di minggu yang lalu, Matt, yang adalah saudara kembar dari Maxx, sudah lebih dulu berlaga bersama tim Bigetron Bravo. Bergabungnya Maxx diharapkan bisa memberikan performa yang lebih baik bagi tim Bigetron Bravo sampai ke akhir musim MDL.
Sejauh ini, raihan Bigetron Bravo di MDL masih terasa belum maksimal. Sampai berakhirnya minggu ketiga kemarin, tim Bigetron Bravo masih duduk di papan tengah klasemen sementara setelah menderita 2 kali kekalahan.
Dengan bergabungnya Maxx dan Matt ke dalam satu tim, kancah esports Indonesia sekali lagi memiliki saudara kembar yang bermain dalam tim yang sama. Di waktu yang bersamaan hal ini menjadikan organisasi esportsBigetron sebagai tim dengan roster saudara kembar terbanyak di Indonesia. Barangkali fenomena ini menjadi sebuah tren di esports.
Ada dua nama yang sudah lebih dulu mendunia berkat kerja sama yang apik dalam divisi PUBG Mobile Bigetron Esports. Kehadiran Made “Zuxxy” Bagas dan Made “Luxxy” Bagus bisa mencipatakan fondasi komunikasi yang kuat di dalam tim Bigetron Red Aliens.
Membangun chemistry dalam sebuah tim bukanlah perkara mudah. Selain komunikasi verbal, sebuah tim esports harus memiliki chemistry antar pemainnya. Secara spekulatif adanya hubungan darah bisa memudahkan membangun chemsitry antar player dalam tim, meskipun belum dapat dibuktikan secara scientific. Skill mekanik masing-masing player ditambah dengan komunikasi yang baik akan meningkatkan peluang kemenangan dan performa tim di setiap pertandingan.
Tidak bisa dipungkiri semenjak peluncurannya game VALORANT mendapatkan respon yang baik dari komunitas gamers secara Global. Sederetan tim esports juga sudah membentuk roster divisi VALORANT dalam waktu yang relatif singkat dan berlaga di IGNITION SERIES. Adapun esports platformNerd Street Gamers yang dalam waktu dekat akan meluncurkan turnamen VALORANT pertama yang dikhususkan bagi peserta perempuan.
Turnamen bertajuk FTW: Summer Showdown akan menjadi ajang pertemuan 8 tim esports VALORANT yang dibentuk dari streamer, pemain amatir dan talenta perempuan lainnya di ranah esports. Turnamen yang diselenggarakan terbatas bagi peserta dari region Amerika Utara.
Lebih jauh mengenai turnamen yang akan digelar, akan ada 1 slot yang dibuka bagi tim yang melalui tahapan kualifikasi. Sedangkan 7 slot lainnya akan diisi oleh tim yang memperoleh direct invite. Pendaftaran untuk tahapan kualifikasi sudah dibuka dan akan bertanding di tanggal 5 September 2020.
Dalam menjalankan tahapan kualifikasi, Nerd Street Gamers melakukan kolaborasi bersama GALorants sebagai komunitas gamers VALORANT perempuan yang terbentuk dan terbilang aktif di platform Discord. Kehadiran turnamen ini akan membuka jalan bagi tim esports VALORANT perempuan untuk tampil dan bersinar di tingkatan turnamen yang lebih tinggi.
FTW: Summer Showdown akan mulai bertanding di tanggal 12 September 2020 mendatang. Nantinya 8 tim yang terkumpul akan dibagi ke dalam 2 grup. Dua tim yang duduk di peringkat teratas dari masing-masing grup akan melaju ke babak playoff dengan sistem single elimination. Hadiah sebesar 10.000 Dolar Amerika sudah disiapkan untuk tim yang berlaga di babak utama.
Senior Marketing Director dari Nerd Street Gamers, Paige Funk, memberikan pernyataannya terkait turnamen FTW: Summer Showdown, “kami ingin memberikan lebih banyak ruang bagi perempuan dalam industri esports, baik sebagai atlet maupun pilihan karier lainnya.”
For The Women atau yang lebih mudah disingkat FTW adalah sebuah inisiatif yang berfokus pada dukungan dan jejaring perempuan di ranah esports yang dimulai olehSpectator Gaming di tahun 2019. Rencananya di waktu mendatang FTW akan mengadakan lebih banyak turnamen yang bisa memberi ruang kompetisi bagi atlet esports perempuan di level amatir ke level profesional. Ekosistem esports yang inklusif dan aman adalah hal yang penting bagi keberlangsungan industri di masa depan.
“Seluruh misi dari FTW adalah menjangkau kaum perempuan dari segala sektor esports untuk membuka jalan bagi generasi gamers perempuan berikutnya,” ungkap Kelsey Rowley selaku Communications Manager dari Spectator Gaming.
Organisasi esports asal Amerika Serikat, FaZe Clan, baru saja mengumumkan telah merekrut LeBron “Bronny” James Jr. Bronny adalah putra dari salah satu pemain bintang di NBA, LeBron James. Di tingkat sekolah, Bronny juga tercatat aktif sebagai atlet cabang olahraga basket.
Bronny James yang masih berusia 15 tahun akan menjadi salah satu talenta termuda dalam organisasi esports FaZe Clan. Ke depannya Bronny James akan melakukan kegiatan streaming dengan nicknameFaZe Bronny. Kabar mengenai bergabungnya Bronny James ke dalam FaZe Clan disertai dengan perilisan sebuah video di media sosial.
Bermain basket yang membela nama sekolah bukan satu-satunya kemampuan yang dimiliki Bronny. Di waktu lain Bronny juga melakukan streaming game Fortnite, Call of Duty Warzone, ataupun sekadar membagikan kegiatan kesehariannya. Sejauh ini secara rutin Bronny melakukan streaming pada platform Twitch. Sampai berita ini diturunkan akun Twitch milik FaZe Bronny terhitung sudah mengumpulkan lebih dari 330.000 follower.
Lebih jauh lagi, status Bronny James sebagai atlet basket sekaligus streamer memberikan daya tarik tersendiri bagi organisasi esports FaZe Clan. Secara konsisten organisasi esports FaZe Clan membangun identitas brand yang tidak terbatas pada streamer, atlet esports, dan content creator. Meskipun demikian bukan berarti tidak ada kemungkinan FaZe Bronny akan diturunkan membela bendera FaZe Clan di gelaran turnamen Fortnite ataupun Call of Duty: Warzone.
Ini bukanlah kali pertama FaZe membangun relasi dengan atlet profesional. Sebelumnya sudah ada pebasket Meyers Leonard dari tim Miami Heat yang bergabung sebagai streamer dengan nickname, FaZe Hammer. Di waktu yang berdekatan juga pebasket Ben Simmons dari Philadelphia 76ers bergabung bersama FaZe Clan dan memberikan pendanaan.
Selama ini kegiatan esports masih dipandang tidak seserius olahraga tradisional. Dalam beberapa waktu terakhir FaZe Clan melakukan ekspansi yang agresif dan membangun kerja sama dengan banyak brand. Salah satu cita-cita yang ingin dicapai FaZe Clan adalah diterimanya esports sebagai bagian dari lifestyle.
Dengan bergabungnya sederetan atlet olahraga tradisional ke dalam organisasi esports, di waktu yang sama akan mencitrakan bahwa keduanya adalah hal yang serius. Sejak didirikan dan sampai sekarang FaZe Clan menjadi organisasi esports dengan fokus kepada game FPS. Di awal tahun 2020 FaZe Clan mencoba melakukan ekspansi ke luar Amerika Serikat dengan merekrut tim PUBG Mobile asal Thailand.
Beberapa waktu yang lalu, tim Dota 2 asal Singapura, Reality Rift, diumumkan berhenti beroperasi. Kondisi pandemi di lingkup global menjadi salah satu tantangan yang menjadi penyebab tim tersebut dibubarkan. Menurut penuturanCEO Reality Rift, Ilya Vlasov, setidaknya masih terbuka kemungkinan tim Dota 2 Reality Rift bisa kembali aktif di tahun depan.
Sejauh ini, industri gaming dan esports tetap bisa bertahan di tengah situasi pandemi global. Namun malang bagi organisasi esports Reality Rift, efisiensi biaya juga turut menjadi faktor dalam pertimbangan pembubaran tim Dota 2 mereka. Reality Rift Arena yang menjadi salah satu lini bisnis mereka sebelumnya pun ditutup dan sekarang hanya bisa beroperasi dengan kapasitas 25% saja.
Mobilitas fisik yang terbatas menjadi masalah yang tidak sepele bagi tim Reality RIft. Sekalipun berkantor di Singapura, gaming house tim Reality Rift terletak di Malaysia. Larangan bepergian antara negara menjadi masalah yang mengganggu operasi organisasi esportsReality Rift.
Di sisi lain dampak psikologis juga menimpa roster Dota 2 tim Reality rift. Kepenatan terjebak di tempat yang sama setidaknya 6 bulan terakhir berpengaruh pada performa tim.
Jika ditilik dari lingkup yang lebih besar, minimnya perhatian dari Valve mengundang berbagai reaksi dari komunitas gamers Dota 2. Sejak gelaran turnamen tahunan, The International 10 dinyatakan batal, belum terlihat adanya usaha dari Valve untuk memastikan berlangsungnya sirkuit Dota 2 secara global. Kekosongan kompetisi resmi perlahan bisa membinasakan tim-tim Dota 2 lainnya.
Selama terjadi kekosongan musim kompetisi, beberapa esports organizer mengadakan gelaran turnamen Dota 2. ESL dan WePlay! setidaknya bisa memberikan sedikit napas panjang dengan menghadirkan turnamen dalma format online. Hanya saja inisiatif esports organizer tentu tidak bisa dibandingkan dengan sirkuit kompetisi yang pasti dan menjadi arena pertandingan bagi tim-tim profesional
Gelaran turnamen OMEGA League Asia: Divine division adalah penampilan terakhir dari tim Reality RIft. Kala itu tim Execration asal Filipina berhasil menaklukkan mereka dengan skor 2-0.
Setelah dibubarkan berikut adalah status dari roster Dota 2 tim Reality rift. Wong “NutZ” Jeng Yih yang mengisi posisi kapten dan Lee “kYxY” Kong Yang menyandang status free agent. Sedangkan Ravdan “Hustla” Narmandakh dan Vincent “AlaCrity” Hiew Teck Yoong. Tercatat juga satu bulan yang lalu Andrew “Drew” Halim meninggalkan tim Reality Rift.
Kancah Mobile Legends Filipina bergerak dinamis di minggu kedua gelaran MPL PH Season 6. Posisi pemuncak kembali berubah setelah performa gemilang yang ditunjukkan oleh tim Bren Esports. Di waktu yang sama tim Execration juga mendapatkan poin penuh di minggu kedua.
Mengawali laga di minggu kedua, tim Bren Esports bermain unggul dengan mengalahkan tim Omega PH dengan skor 2-0 tanpa balas. Hasil yang kurang baik kembali harus diterima oleh tim Blu Fire yang menerima kekalahan telak 2-0 saat menghadapi tim Execration.
https://www.youtube.com/watch?v=kqaEBoMaEg0
Hari Sabtu menjadi matchday yang alot dalam gelaran MPL PH Season 6. Di pertandingan pertama, tim Onic PH ditahan oleh tim BKB dengan rangkaian match yang menembus durasi 20 menit. Tempo yang lambat ditunjukkan kedua tim sejak permulaan match pertama. Momen first blood baru terjadi sekitar menit 3, saat Dlar mencoba membuka vision jauh ke dalam teritori tim BKB. Kesempatan bagi tim BKB terbuka setelah melakukan team wipe di menit 16. Match pertama dimenangkan oleh tim BKB.
Di match kedua tim Onic PH bermain dengan lebih solid dan waspada. Sekalipun sempat terdesak sampai mid game, tim Onic PH bisa memenangkan match kedua dengan berfokus pada turret dan kontrol di semua lane. Pada match ketiga kedua tim berusaha mengakhiri permainan dengan cepat. Sejak menit awal keduanya terlihat memaksakan melakukan teamfight. Tim Onic PH yang terlebih dahulu bisa mendapatkan Lord, merangsek ke jantung pertahanan tim BKB. Tim Onic PH menang dengan skor akhir 2-1.
https://www.youtube.com/watch?v=XhGR843w0EQ
Di hari minggu tim Execration berhasil menaklukkan tim Cignal Ultra dengan skor telak 2-0. Pada match pertama, kedua tim bisa bermain imbang dengan sedikit pertukaran kill point. Keraguan tim Cignal Ultra dalam menghadapi teamfight di fase late game menyebabkan mereka kehilangan poin. Di match kedua, dominasi tim Execration di midlane dengan cepat memukul mundur pergerakan tim Cignal Ultra. High ground push bersama Lord di menit 13 mengakhiri perlawan tim Cignal Ultra yang harus tunduk pada perlawanan tim Execration.
Di akhir minggu kedua terjadi perubahan yang signifikan dibandingkan minggu sebelumnya. Tim Bren Esports meraih poin kemenangan penuh dan naik ke puncak klasemen grup B. Di grup A tim Execration menggeser posisi tim Aura PH dengan keunggulan tipis, 1 poin.
Minggu perdana gelaran turnamen MPL MY/SG Season 6 baru saja usai. Hasil pertandingan yang terjadi di minggu pertama setidaknya bisa memberikan gambaran peta kekuatan dari tim-tim Mobile Legends di region Malaysia dan Singapura.
Di season keenam kemunculan tim Red Reborn memberikan kejutan dengan mengalahkan tim Geek Fam yang terbilang sudah lebih berpengalaman di kancah kompetitif Mobile Legends di Malaysia dan Singapura.
Pertandingan pertama dari gelaran turnamen MPL MY/SG mempertemukan tim Red Reborn yang lolos dari tahap kualifikasi, menghadapi tim Geek Fam. Dengan rotasi yang lebih baik tim Red Reborn mencuri keunggulan atas tim Geek Fam yang terlihat tidak solid dalam mempertahankan base mereka.
Tim Geek Fam dengan cepat bisa beradaptasi dan mengimbangi permainan tim Red reborn di match kedua. Di match kedua tim Geek Fam mengandalkan rotasi berkelompok dan menculik pemain Red Reborn satu per satu. Adapun hero Yi Sun-Shin yang digunakan sebagai utility untuk melacak keberadaan pemain tim Red Reborn sukses mengamankan kemenangan untuk tim Geek Fam.
Tim Red Reborn akhirnya menerapkan strategi split push di match ketiga. Aksi rotasi Silo yang menggunakan hero Uranus, memaksa tim Geek Fam membiarkan turret di lane lain tanpa pengawasan yang berarti. Tim Geek Fam menyerah dengan skor 2-1 setelah base mereka diratakan dengan tri-lane push dari tim Red Reborn.
Berlanjut di hari minggu, terjadi pertemuan yang diantisipasi oleh penggemar Mobile Legends di region Malaysia dan Singapura. Juara season sebelumnya, tim Resurgence, akan menghadapi tim Geek Fam. Tercatat pertemuan terakhir keduanya terjadi di babak final MPL MY/SG Season 5 yang berujung kemenangan tim Resurgence.
https://www.youtube.com/watch?v=ihg4SFjOOFo
Tim Geek Fam bermain tanpa beban dan sanggup memberi tekanan ke arah tim Resurgence sejak awal permainan. Match pertama dengan cepat jatuh ke tangan tim Geek Fam. Di match kedua, tim Resurgence mencoba menahan tempo permainan dengan bermain lebih pasif. Sayangnya hal itu membuka ruang bagi rotasi agresif Rumpet yang menggunakan hero Gatot Kaca. Kekalahan tim Resurgence pada teamfight di menit 7, menjadi momentum tim Geek Fam mengambil alih kendali dan memenangkan pertandingan dengan skor 2-0.
Minggu perdana gelaran MPL MY/SG Season 6 ditutup dengan kemenangan tim EVOS SG saat bertemu dengan tim Orange Louvre Esports. Untuk sementara waktu posisi teratas diduduki oleh tim EVOS SG dengan raihan clean sheet 4 kali kemenangan. Tempat kedua dan ketiga diisi berturut-turut oleh tim Red Reborn dan tim Geek Fam.
Gelaran turnamen ESL One Cologne yang baru saja usai telah melahirkan sederetan juara yang baru. Karena tidak mungkin dilaksanakan secara offline, ESL One Cologne diselenggarakan secara online di 4 region berbeda antara lain: Eropa, Amerika Utara, Asia, dan Oseania.
Jalan yang sedikit lebih panjang ditempuh oleh tim-tim yang berasal dari region Amerika Utara dan Eropa. Keduanya harus melalui fase grup karena jumlah tim partisipan yang lebih banyak. Sedangkan di region Asia dan Oseania, pertandingan langsung dimulai dari babak playoff dengan 4 tim direct invite.
Diawali dari region Oseania, tim Renegades sukses tampil mendominasi sejak pertandingan pertama. Laju dari tim Renegades terbilang cukup mulus. Tanpa perlawanan yang sengit tim Renegades menyingkirkan tim Chiefs Esports Club ke lower bracket. Di babak upper bracket final tim ORDER masih bisa memberikan perlawanan yang menyulitkan tim Renegades. Tim ORDER akhirnya menanggung kekalahan setelah tim Renegades berhasil unggul dengan selisih poin tipis di akhir map kedua.
Di babak final region Oseania, tim Avant Gaming muncul sebagai penantang yang bangkit dari lower bracket. Di babak final tim Avant Gaming masih bisa mengimbangi bahkan menekan permainan dari tim Renegades. Skor 3-0 menutup pertandingan final region Oseania untuk kemenangan tim Renegades.
Beranjak ke benua Asia, tim-tim dari Tiongkok tampil mendominasi jalannya turnamen. Tim Beyond Esports yang berasal dari Thailand terlihat kewalahan ketika harus bersaing dengan tim-tim dari region Tiongkok. Di pertandingan pertama tim TYLOO langsung mengalahkan tim Beyond Esports dengan skor 2-0 tanpa balas. Laju tim Beyond Esports harus terhenti sekalipun bermain 3 map penuh melawan tim Invictus Gaming. Tim Invictus Gaming masih bisa mengungguli permainan tim Beyond Esports dengan skor akhir 2-1.
Selanjutnya, babak final menjadi perebutan juara antara tim TYLOO dan tim ViCi Gaming. Di babak final tim TYLOO kehilangan keunggulan lebih dulu saat tim ViCi Gaming memenangkan map Vertigo. Tim TYLOO tidak tinggal diam dan melawan balik di map kedua dan ketiga. Kemenangan tim TYLOO di map Inferno dan Mirage mengukuhkan mereka sebagai juara ESL One Cologne di region Asia dengan skor 3-1.
Babak final ESL One Cologne di region Amerika Utara menghadirkan pertarungan 5 map yang menegangkan antara Team Liquid menghadapi tim Evil Geniuses. Masing-masing tim mengawali turnamen dengan hasil yang baik dari fase grup hingga babak semi final. Kehadiran tim Chaos Esports Club dan tim FURIA Esports di babak semi final tidak bisa membendung kekuatan tim Evil Geniuses dan Team Liquid.
Aksi saling membalas terjadi di babak final antara Team Liquid dan tim Evil Geniuses. Tim Evil Geniuses unggul lebih dulu dengan memaksa Team Liquid bermain overtime di map Nuke. Pada map Vertigo dan Mirage Team Liquid tampil jauh lebih baik dan menghasilkan kedudukan imbang, 2-2.
Akhirnya, kemenangan menjadi milik tim Evil Geniuses setelah momen come back yang terjadi di paruh kedua map Dust II. Keunggulan Team Liquid ronde awal map Dust II dibalas dengan rotasi yang disiplin dari tim Evil Geniuses sampai ke akhir permainan. Skor 3-2 mengukuhkan tim Evil Geniuses sebagai jawara di region Amerika Utara.
Berlanjut ke region Eropa, kancah CS:GO benua biru dikejutkan oleh kemenangan tim Heroic asal Denmark. Sederetan tim yang memberikan performa yang baik di fase grup, merasakan pedihnya balas dendam dari tim-tim yang berasal dari lower bracket.
Di babak playoff tim-tim seperti Astralis, Sprout, dan Complexity harus menelan kekalahan meskipun sebelumnya sempat diunggulkan. Team Vitality dan tim Heroic melaju ke babak final dengan masing-masing menyingkirkan tim Ninjas in Pyjamas dan tim G2 Esports. Sayangnya di babak final Team Vitality harus mengakui keunggulan tim Heroic meskipun sudah bermain sengit 3 map berturut-turut. Tim Heroic mengukir sejarah dengan kemenangan 3-0 atas Team Vitality dan menjadi juara ESL One Cologne region Eropa.
Gelaran turnamen MPL ID Season 6 yang memasuki minggu ketiga kembali menjadi sorotan. Pasalnya gangguan koneksi selama pertandingan ditengarai menjadi pemicu keriuhan yang terjadi di komunitas Mobile Legends. Sedangkan di waktu bersamaan, tim-tim lain mulai menunjukkan tren yang baik dan mendaki klasemen.
Hari pertama di minggu ketiga, tim Aura yang sejauh ini menghuni dasar klasemen MPL ID Season 6 memberikan kejutan. Meskipun dikalahkan dengan skor 2-1 oleh tim Alter Ego Esports, mereka bisa memberikan perlawanan yang sepadan. Alter Ego Esports terpantau sempat kewalahan menghadapi tempo cepat yang dilancarkan tim Aura Fire di match kedua yang berujung kemenangan bagi tim Aura Fire. Perlawanan tim Aura Fire akhirnya dapat sepenuhnya dihentikan di match ketiga dengan balasan dari tim Alter Ego Esports.
Sedangkan di hari yang sama terjadi insiden yang membuat gaduh komunitas Mobile Legends. Pertemuan di antara Onic Esports dan EVOS Esports usai begitu saja dengan kemenangan Onic Esports. Skor 2-0 bagi kemenangan Onic Esports menutup pertandingan hari pertama di minggu ketiga.
Kendala koneksi yang terjadi tampaknya berdampak kepada performa tim EVOS Esports. Di menit ketujuh secara serempak player tim EVOS Esports terlihat hanya bertahan di base. Berdasarkan peraturan dan rilis resmi dari pihak MPL ID, tim EVOS Esports sudah kehabisan waktu pause yang diperbolehkan dalam 1 match.
Hari kedua menjadi hari dengan rentetan kemenangan penuh. Dimulai dari match pertama, tim Bigetron Alpha menutup perlawanan tim EVOS Esports dengan skor 2-0 tanpa balas. Selanjutnya tim Genflix Aerowolf memulai tren yang baik dengan bermain unggul dan menghentikan perlawanan tim Aura Fire dengan skor 2-0.
Masih dari hari yang sama, saat menghadapi tim Alter Ego Esports, tim RRQ Hoshi mencoba menggunakan hero Diggie yang belakangan ini muncul di gelaran MPL. Sejauh ini, mekanik Diggie dapat dimanfaatkan unutk membuka vision sambil mengikuti pergerakan musuh. Sayangnya Diggie akan menjadi tidak efektif ketika memasuki fase late game karena damage output yang terbilang rendah. Pertandingan berakhir 2-0 bagi keunggulan tim Alter Ego Esports atas tim RRQ Hoshi.
Menutup hari terakhir di minggu ketiga, tim Genflix Aerowolf berhasil membalikkan keadaan saat menghadapi tim RRQ Hoshi. Adapun Watt dari tim Genflix Aerowolf menjadi pemain kunci yang memimpin perlawanan terhadap tim RRQ Hoshi. Kesabaran tim Genflix Aerowolf berbuah manis dan bisa memenangkan match kedua.
Di match terakhir, tim RRQ Hoshi terpantau memiliki kelengahan dalam hal mempertahankan base dan turret mereka. Sekalipun kerap unggul dalam teamfight, perlawanan tim RRQ Hoshi usai saat tidak ada yang bisa mempertahankan base dari gempuran tim Genflix Aerowolf. Skor 2-1 untuk kemenangan tim Genflix Aerowolf.
Di akhir minggu ketiga, tim Onic Esports masih mendominasi dan duduk di posisi pertama klasemen dengan tanpa kekalahan satu kalipun. Sejauh ini tim RRQ Hoshi sudah mengalami 4 kali kekalahan secara beruntun. Di sisi lain, tim Genflix Aerowolf berhasil mendaki klasemen mengejar tim lain yang ada di urutan atas.
Gelaran liga profesional Free Fire Master League Season 2 sudah memasuki minggu yang keempat. Dominasi tim Onic Olympus yang berjaya di posisi atas klasemen sementara minggu ketiga berhasil digeser oleh tim-tim lainnya.
Adapun tim Dranix Vendetta dan tim BOSS Titan kerap menjadi momok bagi tim Onic Olympus dalam persaingan di pot A. Kedua tim tersebut lebih sering tampil dominan dan bisa menguasai situasi di akhir setiap ronde.
Matchday 7 dibuka dengan permainan cemerlang dari tim BOSS Titan. Tim BOSS Titan kembali mengulang performa yang prima dan bisa bermain unggul dibanding tim Onic Olympus sekalipun. Pertemuan pot A dan pot B kembali menyajikan rivalitas antara tim Aura Esports dan tim Dranix Vendetta. Misalnya pada ronde kedua, Dranix Vendetta memenangkannya secara dramatis dengan melakukan strategi healing di saat play zone sudah menutup sepenuhnya.
Lebih jauh lagi, tim Louvre King pantas mencuri perhatian dengan 2 kali raihan Booyah di matchday 7. Pada ronde keempat dan keenam, tim Louvre King mendapatkan hasil Booyah dengan eksekusi yang tenang di akhir-akhir pertandingan. Contohnya pada ronde keempat, tim Louvre King dengan koordinasi yang apik sanggup meredam ambush yang dilakukan tim Dranix Vendetta dan tim Aerowolf serta mendapatkan Booyah.
Salah satu momen menarik matchday 7 terjadi di akhir ronde ketiga. Tim Saudara Esports menunjukkan ketajaman skill dengan menyusun gloo wall yang menutup vision ke arah tim mereka. Booyah berhasil diamankan setelah memenangkan baku tembak di detik-detik terakhir dengan menaklukkan tim Louvre King dan tim BOOM Esports.
Matchday 8 terbilang menjadi hari yang baik bagi tim Bigetron Bit. Dengan bekal 2 kali Booyah, tim Bigetron Bit berhasil menggeser tim Red Bull Rebellion yang duduk di posisi kedua pot C. Di ronde kedua, positioning yang diambil tim Bigetron Bit berhasil memaksa tim BOSS Knightmare bertahan di luar zona dan memenangkan Booyah.
Di sisi lain ada aksi individual oleh HeyyU! dari tim BOOM Esports yang patut diacungi jempol. Dengan mempertahankan posisi yang lebih tinggi dari tim-tim lain, HeyyU! berhasil mengumpulkan kill point dan mengambil keuntungan dari pertikaian di antara tim yang tersisa. Booyah di ronde ketiga menjadi milik tim BOOM Esports.
Di akhir minggu keempat, kembali terjadi perubahan dari posisi pemuncak klasemen. Secara keseluruhan tim Dranix Vendetta melesat jauh dengan perolehan 88 poin. Di posisi berikutnya masih ada tim EVOS Esports yang dibuntuti raihan imbang antara tim Aura Esports dan tim BOSS Titan. Tim Onic Olympus yang sebelumnya memimpin kini tertinggal dan tertahan di peringkat ketiga pot A.
Setelah bergulir selama 2 hari, Team VIOP keluar sebagai juara dari gelaran turnamen mini Black Shark Clan. Sebelumnya sudah ada 32 tim yang mendaftarkan diri untuk bertanding dalam turnamen tingkat komunitas dengan kesempatan untuk memenangkan smartphoneBlack Shark terbaru yaitu, Black Shark Series 3.
Selain aktif di skena profesional, Black Shark bermaksud untuk memberikan dukungannya bagi perkembangan ekosistem Mobile Legends dengan mengadakan turnamen di tingkatan komunitas.
Adapun total hadiah yang diperebutkan di turnamen mini Black Shark Clan adalah sebesar 8 juta Rupiah. Tim manapun yang keluar sebagai juara pertama akan mendapatkan uang hadiah sebesar 5 juta Rupiah dan 1 buah smartphone Black Shark terbaru. Diikuti hadiah 2 juta Rupiah dan 1 juta Rupiah untuk tim juara kedua dan ketiga.
Berikut adalah sedikit cuplikan dari pertandingan babak final. Dimulai dari pertandingan perebutan juara ketiga yang menjadi ajang pertemuan antara tim Rex Bellum melawan tim Creatum Vincere, sedari awal kedua tim bermain dengan sangat ngotot dan menghasilkan banyak pertukaran kill point meskipun baru memasuki menit kelima. Strategi jungle control diterapkan oleh tim Creatum Vincere berhasil dieksekusi dengan baik dan membuat tim musuh mengalami kesulitan secara ekonomi.
Di fase akhir permainan perebutan juara ketiga, beberapa kali tim Rex Bellum masih bisa mempertahankan base mereka sekalipun lawannya sempat melakukan push bersama Lord. Hero Lancelot yang menjadi hyper carry dengan sukses membawa kemenangan untuk tim Creatum Vincere dan finis di tempat ketiga.
Berlanjut ke babak final, pertandingan berlangsung lebih menegangkan antara Team VIOP dan tim RAF Miracle. Selama fase early game kedua tim masih cenderung bermain pasif dan lebih berhati-hati. Ketika pertandingan mulai mengarah ke mid game tim RAF Miracle masih bisa menjaga perolehan gold dengan mencuri objective seperti Turtle dan Turret dari tim lawan. Sedangkan rotasi dan skirmish yang dilancarkan Team VIOP lebih berfokus pada upaya menekan core hero dari musuh.
Sayangnya rotasi yang tampak longgar membawa kerugian ke arah tim RAF Miracle. Dalam situasi teamfight, keraguan dalam mengambil follow up action dari tim RAF Miracle menjadi celah yang dimanfaatkan Team VIOP untuk mengunci kemenangan 2 match secara beruntun.
Tidak terlupa, berdasarkan pengamatan shoutcaster dan tim penyelenggara turnamen, pemain dengan nick name Senoritaa dari Team VIOP layak untuk mendapatkan predikat sebagai Most Valuable Player. Senoritaa memberikan permainan yang tidak hanya mumpuni secara individual namun juga memberikan dampak yang signifikan bagi kemenangan Team VIOP.