All posts by Narendra Soejoedi

Garena Umumkan Free Fire Continental Series 2020

Beberapa waktu yang lalu Garena selaku publisher dari game Free Fire mengumumkan turnamen internasional terbaru yang akan digelar. Turnamen bertajuk Free Fire Continental Series 2020 rencananya akan dilaksanakan secara global dalam waktu dekat.

Adapun nantinya akan dipertandingkan tim-tim yang terbagi menjadi tiga kelompok berdasarkan negara asalnya, antara lain: Americas Series, Asia Series, dan EMEA Series. Secara bersamaan gelaran turnamen Free Fire Continental Seires akan digelar pada 21 November 2020 mendatang.

Mengingat kondisi global yang tampaknya belum kunjung membaik, turnamen Free Fire Continental Series diharapkan bisa menjadi pengganti dari gelaran turnamen Free Fire World Series (FFWS) yang sedianya dilangsungkan di Brazil di tahun ini.

Free Fire Continental Series 2020 | via: Garena
Free Fire Continental Series 2020 | via: Garena

Christian Wihananto selaku Produser dari Garena Free Fire Indonesia menyatakan dalam sebuah rilis, “turnamen bertaraf internasional ini kami hadirkan tidak hanya untuk para atlet esports Indonesia agar dapat berkompetisi di ajang yang lebih tinggi, tetapi juga untuk seluruh pemain Free Fire tercinta yang sedang berada #DiRumahAja, agar dapat ikut menyaksikan dan mendukung para tim perwakilan Indonesia favoritnya dalam mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.”

Setelah juara dari masing-masing region ditentukan di babak final tanggal 28 dan 29 November 2020, selanjutnya masih ada tahapan pemuncak untuk menentukan siapakah tim terbaik yang akan dinobatkan sebagai juara dunia. Ketiga pemenang dari masing-masing region akan beradu dan memperebutkan prizepool sebesar 300.000 Dolar Amerika.

FFCS Regions | via: Garena
FFCS Regions | via: Garena

Menilik prospek tim-tim dari Indonesia, tidak dapat dibantah bahwa Indonesia termasuk ke dalam region yang sangat kompetitif; jika region yang terasa seperti neraka dinilai berlebihan untuk mendeskripsikannya.

Tim-tim Free Fire yang berasal dari Thailand dan India sudah barang tentu menjadi penantang yang berat bagi Indonesia di samping tim dari negara lain di kawasan yang sama untuk mendominasi region Asia. Sampai berita ini diturunkan Garena belum memberikan info lebih lanjut mengenai penentuan tim yang akan mewakili Indonesia di ajang Free fire Continental Series 2020. Saat ini tim-tim di Indonesia masih berlaga dalam Free Fire Master League Season 2 setidaknya sampai pertengahan bulan September 2020.

Di sisi lain kemunculan region EMEA rasanya cukup menjadi kejutan. Tidak dapat dipungkiri region Asia dan Amerika Selatan menjadi tempat yang rasanya cukup sesak menampung deretan tim-tim yang tidak dapat diremehkan kekuatannya. Di luar dugaan, nyatanya game Free Fire bisa membangun komunitas gamersnya di region Eropa sampai ke Timur Tengah dan Afrika Utara.

Bilibili akan Rilis Versi Mobile Fall Guys: Ultimate Knockout

Dalam beberapa waktu terakhir ini, game berjudul Fall Guys: Ultimate Knockout yang dibesut oleh Mediatonic, studio asal Inggris meledak di pasaran. Penampilan karakter game yang terbilang lucu dan penuh warna membangun kesan yang ceria dan ramah bagi gamers segala umur, kasual maupun kelas berat. Gameplay yang menyajikan pertarungan ala battle royale sudah berhasil memikat lebih dari 1,5 juta gamers secara global sejak pertama kali diluncurkan di tanggal 4 Agustus 2020 yang lalu.

Nyatanya tanpa perlu menunggu lama, perusahaan layanan streaming asal negeri tirai bambu, Bilibili dinyatakan akan merilis game Fall Guys yang masih sangat viral dan sangat diminati ke dalam platform mobile. Meskipun sampai berita ini dilansir game Fall Guys baru dirilis secara resmi di platform PC dan PS4.

Jika ditilik dari sisi bisnis, pola yang sama dapat kita temui pada game lain. Misalnya pendekatan Tencent kepada Bluehole studio yang kini bernaung di bawah nama Krafton Game Union saat berencana merilis game PUBG Mobile di tahun 2018. kurang lebih setahun berikutnya hal ini berulang dengan perilisan game Call of Duty dalam platform mobile di bawah lisensi dari Activision. Kesuksesan peluncuran game Fall Guys juga akhirnya menarik banyak brand lain untuk memasukkan identitasnya menjadi skin di dalam game tersebut.

Rencananya Bilibili akan merilis game Fall Guys: Ultimate Knockout dengan sedikit penyesuaian judul. Bagi pasar Tiongkok namanya akan diubah menjadi Jelly Bean: Ultimate Knockout. Sekalipun ini bukan kali pertama Tencent mendekati studio game dan menciptakan kembali versi mobilenya, ini adalah kali pertama layanan streaming memiliki lisensi unutk merilis sebuah game.

Adapun isu yang sama sebelumnya pernah mengemuka di jagat maya. Dikarenakan game Fall Guys dalam waktu singkat menjadi viral dan banyak dimainkan, ada beberapa pihak yang mencoba melakukan remake atau duplikasi di platform mobile. Dalam sebuah cuitan, pihak Mediatonics menyangkal adanya game Fall Guys di platform mobile.

Bill Croft, co-founder dari studio yang mengembangkan game Fall Guys, Mediatonic, menyatakan, “dapat kami konfirmasikan bahwa Bilibili secara resmi memiliki hak rilis game Fall Guys di platform mobile untuk region Tiongkok.” Di waktu yang sama ia juga menyatakan bahwa ke depannya akan ada rencana perilisan game Fall Guys di platform lainnya.

Rekap MPL PH Season 6 Minggu 1: Aura PH dan Blacklist International Kuasai Puncak Klasemen

Mengikuti gelaran liga profesional Mobile Legends yang sudah lebih dulu berlangsung di kawasan Asia Tenggara, di tanggal 21 Agustus 2020 kemarin Mobile Legends Professional League Philippines resmi Bergulir. Sejauh ini terpantau region Filipina adalah salah satu liga dengan rivalitas kental yang sudah terbentuk dari beberapa season sebelumnya.

Di gelaran MPL PH Season 6 akan bertemu talenta baru yang bersal dari fase kualifikasi menghadapi tim veteran dari MPL PH Season 5. Masih ada kesempatan terbuka bagi tim Sunsparks yang kini bermain membela bendera Aura PH. Sedangkan di sisi lain datang tim Nexplay Solid yang melaju nyaris tidak terbendung dari fase kualifikasi terbuka.

Laga pembuka gelaran turnamen MPL PH Season 6 menyuguhkan pertemuan antara tim Bren Esports menghadapi tim Onic PH. Keduanya sama-sama diunggulkan untuk bisa menjadi juara di gelaran MPL PH Season 6, hanya saja tim Onic PH Sama sekali belum pernah menikmati gelar juara MPL PH sekalipun.

Di match perdana, tim Onic PH tampaknya masih kewalahan menghadapi serangan yang dilancarkan oleh tim Bren Esports. Duo kombinasi antara Pheww dan KarlTzy berhasil mematikan setiap upaya bertahan yang dilakukan oleh tim Onic PH.

Berlanjut di match kedua, kini giliran tim Onic PH yang bisa tampil lebih mendominasi lawannya. Dengan kawalan Iy4knu teamfight yang diinisiasi oleh tim Bren Esports kerap kali menemukan kebuntuan bahkan kerugian karena gagal melakukan trade kill. Hasil seri membawa pertandingan memasuki match ketiga sebagai penentuan.

Langkah tim Onic PH di match ketiga tampak sangat tersendat dengan permainan cemerlang yang ditampilkan oleh KarlTzy. Dengan draft pick yang dipilih oleh tim Bren Esports, setidaknya early game dapat dikuasai dengan lebih mudah dan terus berlanjut dengan kemenangna dengan skor 2-1 bagi tim Bren Esports.

https://www.youtube.com/watch?v=uhZ0NchpOa0

Di hari kedua terjasi pertandingan yang sengit antara tim BKB melawan tim Cignal Ultra. Di match pertama tim Cignal Ultra tampil dengan strategi permainan yang sangat berfokus pada objective permainan.

Di match kedua aksi Drixx dari tim BKB mampu memanfaatkan sepenuhnya farming dan ganking yang membuatnya sangat berjasa menumpuk kekuatan dari sisi ekonomi. Tercatat 10 kill point berhasil dikumpulkan Drixx tanpa sekalipun berhasil ditumbangkan oleh lawannya. Tim Cignal Ultra berhasil comeback di match terakhir dengan aksi Hadess yang menggunakan Harith dan mengacaukan pertahanan dari tim BKB. Pertandingan berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tim Cignal Ultra

https://www.youtube.com/watch?v=9Am9jkwgnPU

Mengawali pertandingan di hari Minggu, hasil positif diraih oleh tim Omega PH. Dengan skor 2-1 tim Omega PH berhasil unggul dari lawannya, tim Blacklist International. Cenderung bermain aman, dengan waktu yang lumayan panjang tim Omega PH menahan serangan yang dilancarkan oleh tim Blacklist International.

Namun keadaan berbalik untuk kemenangan tim Omega PH di dua match berikutnya. Draft pick dengan mobilitas tinggi menjadi kunci kesuksesan tim Omega PH membalikkan keadaan dari dominasi tim Blacklist International. pada match terakhir tim Blacklist International dibuat tidak bisa berkutitk dan terpaku mempertahankan base. Sedangkan di sisi lain tim Omega PH membangun momentum dengan menghabisi seluruh resource yang ada dan akhirnya memenangkan pertandingan.

Mengakhiri minggu pertama gelaran turnamen MPL PH season 6, tim Aura PH menjadi pemimpin klasemen sementara di grup A dengan raihan 4 poin. Sedangkan di grup B tim Onic PH adalah tim yang mengisi posisi pertama di antara tim lainnya.

Rekap FFML Season 2 Minggu 3: Koleksi Booyah untuk BOSS Esports dan EVOS Esports

Memasuki minggu ketiga gelaran turnamen FFML Season 2 2020 menjadi tahapan penetuan bagi masing-masing tim yang bertanding. Di minggu ketiga secara berturut-turut pot A akan bertanding dengan pot C dan dilanjutkan pot B melawan pot C. Pertandingan minggu ketiga berjalan dengan dinamis dikarenakan aksi kejar-mengejar poin yang sengit.

Di matchday 5, pertandingan pembuka menampilkan tim Red Bull Rebellion yang bisa mencuri Booyah terlebih dahulu dari tim-tim lainnya. Pembukaan yang dilakukan tim Red Bull Rebellion memicu semangat dari tim lainnya. Di hari pertama tercatat organisasi esports BOSS bisa mendominasi dengan mengoleksi Booyah, setidaknya 3 dari total 6 ronde yang dimainkan. Salah satu ronde dimenangkan tim BOSS Knightmare dengan aksi beradu healing saat circle akhir sudah menutup sepenuhnya. Tidak lupa juga di hari pertama tim RRQ Hades masih berkesempatan meraih Booyah di ronde kedua dan memberikan tambahan poin dan bertahan di pot C.

Seusai rangkain pertandingan di matchday 5, tim Onic Olympus masih menjadi pemimpin bagi tim lain di dalam pot A. Sedangkan dari pot C, tim Red Bull Rebellion masih bisa mempertahankan posisinya dari minggu yang lalu di atas sekalipun hanya bisa mengoleksi satu kali Booyah. Tim Bigetron Bit masih menempel ketat posisi pemuncak dari pot C dengan jumlah poin yang sama.

FFML Season 2 Standings Day 5 | via: Instagram ff.esports.id
FFML Season 2 Standings Day 5 | via: Instagram ff.esports.id

Di hari kedua, bendera macan putih berkibar di gelaran FFML Season 2. Dengan gesit tim EVOS Esports bisa mendapatkan Booyah 2 kali secara berurutan di ronde 1 dan 2. Kuat dugaan performa eksplosif tim EVOS Esports digawangi oleh Abu yang akhirnya diturunkan kembali sebagai roster line up dari tim EVOS Esports.

Ronde keempat dan kelima menjadi ajang unjuk kebolehan dari Amek dan Legaeloth. Keduanya memberikan performa yang apik saat melakukan clutch melawan tim-tim lain yang anggotanya masih lengkap. Sebelum menutup matchday 6, ada aksi individual dari Raven yang mencoba mengambil kesempatan dengan melakukan ambush kepada pemain EVOS Esports. Sayangnya aksi Raven masih bisa diantisipasi pemain tim EVOS Esports lainnya dan mendapatkan Booyah ketiga mereka.

FFML Season 2 Standings Day 6 | via: Instagram ff.esports.id
FFML Season 2 Standings Day 6 | via: Instagram ff.esports.id

Minggu ketiga dipenuhi dengan pertempuran yang membara dan menyebabkan fluktuasi dari urutan klasemen. Tim Aura Esports dan EVOS Esports tercata mengumpulkan poin berimbang sambil memimpin di pot B dan C secara berurutan. Sejauh ini masih terbuka kesempatan yang luas bagi tim lainnya untuk mengamankan posisi kedua dari masing-masing pot dikarenakan selisih poin yang masih tipis.

 

Rekap MPL ID Season 6 Minggu 2: Kejatuhan RRQ Hoshi dan Performa Gemilang Renbo

Sejumlah kejutan terjadi di gelaran turnamen MPL ID Season 6 di akhir minggu kedua. Untuk pertama kalinya, tim RRQ Hoshi sebagai pemuncak klasemen sebelumnya dan sekaligus tim yang dijagokan untuk kembali menjadi juara, terjungkal dari posisinya.

Sedangkan ada angin segar yang seolah berhembus dari tim-tim lain yang sering luput dari perhatian komunitas penggemar Mobile Legends di Indonesia. Salah satunya datang dari tim Geek Fam yang berhasil meraih poin kemenangan pertama di gelaran turnamen MPL ID Season 6 setelah menggulung tim Genflix Aerowolf di match terakhir di hari ketiga.

Dimulai dari hari pertama di minggu kedua, laga dibuka dengan pertemuan tim Alter Ego Esports yang tampil menghadapi tim Genflix Aerowolf. Pada kesempatan ini Udil diturunkan menjadi starting line up dari tim Alter Ego Esports. Di awal match tim Genflix Aerowolf sukses memberikan tekanan kepada tim Alter Ego Esports. Bahkan sampai mendekati late game kedudukan antar kedua tim masih terpantau berimbang.

Roster Change Aura Esports | via: Instagram mpl.id.official
Roster Change Aura Esports | via: Instagram mpl.id.official

Seiring match berlangsung, kesalahan minor yang dilakukan tim Genflix Aerowolf tentu saja tidak disia-siakan oleh tim Alter Ego Esports. Perlahan namun pasti tim Alter Ego Esports menunjukkan permainan yang jauh lebih baik dari tim Genflix Aerowolf dan merebut kemenangan di match pertama.

Berlanjut di match kedua, tim Genflix Aerowolf malahan terbawa dalam tempo permainan yang ditentukan oleh tim Alter Ego Esports. Celiboy tampil lebih bersinar berduet dengan Udil dengan mengumpulkan kill point yang terus menggerogoti pertahanan tim Genflix Aerowolf. Tim Alter Ego Esports akhirnya menang telak atas Genflix Aerowolf dengan skor 2-0.

Adapun di hari kedua adalah awal dari kejutan di gelaran MPL ID Season 6. Tanpa disangka-sangka tim Bigetron Alpha menurunkan tim RRQ Hoshi dari kedudukannya di puncak klasemen dengan kemenangan 2-0 tanpa balas.

Renbo tampil sebagai pemain penentu kemenangan tim Bigetron Alpha atas tim RRQ Hoshi. Di detik-detik terakhir permainan dari LJ berhasil membendung sementara laju serangan dari tim Bigetron Alpha. Sekalipun tertinggal secara net worth semenjak awal match, tim Bigetron Alpha justru bermain kian siaga menghadapi manuver yang kerap dilakukan oleh Lemon dari tim RRQ Hoshi. Gank setup dari Renbo akhirnya menjadi titik balik perlawanan tim Bigetron Alpha yang akhirnya menang atas tim RRQ Hoshi.

Renbo | via: Instagram mpl.id.official
Renbo | via: Instagram mpl.id.official

Sebagai penutup hari ketiga, tim Geek Fam akhirnya merasakan kemenangan atas lawan bertandingnya. Setelah sempat tertinggal di minggu pertama, tim Geek Fam berhasil mengungguli perlawanan dari tim Genflix Aerowolf di gelaran minggu kedua.

Kombinasi serangan yang dibangun oleh Doyoksyl dan Ayamjago terbukti menyulitkan rotasi yang dilakukan oleh tim Genflix Aerowolf. Adapun sedari awal, permainan berjalan cukup alot di antara keduanya. Permainan Doyoksyl secara cepat membangun keunggulan ekonomi untuk tim Geek Fam. Di akhir match ketiga sangat terlihat jelas konsentrasi tim Genflix Aerowolf sudah menurun dan kerap kali kalah dalam team fight. Tim Geek Fam akhirnya mengakhiri pertandingan dengan skor kemenangan 2-1.

aaa
MPL ID Season 6 Week 2 Standings | via: Instagram mpl.id.official

Di atas adalah posisi sementara dari klasemen sampai minggu kedua. Apakah diutusnya Tezet ke MDL adalah langkah yang justru merugikan bagi tim Aura Esports? Sedangkan di sisi lain naiknya Alberttt ke MPL masih belum memberikan tambahan performa yang dibutuhkan bagi tim RRQ Hoshi. Mari kita nantikan pertandingan berikutnya di minggu mendatang.

Kolaborasi Riot Games dan Universal Music akan Menggarap Soundtrack Worlds 2020

Setelah menghadapi ketidak pastian dan terancam dibatalkan, League of Legends World Championship 2020 resmi akan digelar di Shanghai, Tiongkok, bulan September 2020 mendatang. Sambil mengiringi persiapan perhelatan turnamen tertinggi game League of Legends, baru-baru ini Riot Games mengumumkan sudah bekerja sama dengan Universal Music Publishing Group untuk menggarap soundtrack bagi perhelatan kompetisi Worlds 2020.

Seperti yang sudah pernah dikerjakan oleh Riot Games pada beberapa tahun terakhir, secara konsisten Riot Games menggarap segala elemen dari turnamen Worlds dengan sungguh-sungguh. Setelah beberapa kali berkolaborasi dengan berbagai musisi dalam menulis lagu gelaran kompetisi World Championship, di tahun 2018 Riot Games meluncurkan pertama kali kolaborasi girl band K/DA dan penyanyi sungguhan pada acara pembukaan Worlds 2018. Tanpa terduga strategi yang diterapkan Riot Games meraih sukses yang signifikan.

via: Riot Games
via: Riot Games

Percobaan yang sama kembali diterapkan Riot Games di tahun berikutnya. Kali ini bahkan Riot Games memamerkan kerja samanya dengan luxury brand Louis Vuitton melalui penampilan True Damage ditambah dengan logo khasnya pada apparel merchandise dan in game item edisi terbatas saat Worlds 2019 diselenggarakan di Paris, Prancis.

Rencananya nanti akan dirilis sebanyak 6 lagu sebagai soundtrack gelaran kompetisi Worlds 2020. Sejumlah artis dan penulis lagu yang bernaung di bawah manajemen Universal Music sudah berkumpul dan menggodok ide selama selama beberapa kali di studio milik UMPG di Shanghai.

Berikut adalah artis yang mengambil bagian dalam proses pembuatan soundtrack gelaran kompetisi Worlds 2020: Matzka, Gong, Chiyo, Moi Yang, Nia Yang, Tian Mi, Xiao Junfeng, Rtruenahmean, JZlee, Daniel Kim, Dru Chen, Laird Yu, Chris Lyon, dan Rabitt. Matzka, Gong, dan Chiyo sejauh ini adalah artis yang tengah populer dan dikenal luas di region Tiongkok.

via: UMG
via: UMG

Dalam sebuah keterangan kepada Dotesports, Leo Lin, Head of Riot Games China menyatakan, “ketika musik berpadi dengan game, itu adalah hal yang mengasyikkan. Saya bersemangat untuk merayakan kejuaraan Worlds yang ke-10 dengan berbagai gaya dengan berkolaborasi dengan UMPG.”

Karena seluruh kegiatan Worlds 2020 akan diselenggarakn di Tiongkok maka dipilih juga deretan artis yang memiliki jumlah penggemar di skena lokal atau setidaknya region Asia. Hanya saja hal itu tidak sepenuhnya meutup kemungkinan bahwa akan ada penampilan antara artis yang dikenal juga di luar pasar Tiongkok. Mari kita nantikan perilisannya beberapa waktu mednatang.

 

Program Studi Esports Production Segera Dibuka di Nottingham

Dalam rentang beberapa tahun terakhir esports perlahan tumbuh menjadi industri yang bersakala besar bahkan global. Seiring dengan perkembangan teknologi dan pasar esports, kehadiran turnamen yang berlangsung secara offline menjadi dibutuhkan sekaligus menantang.

Lebih jauh lagi, selain internet, beberapa aspek sepeti live event production dan penyiaran adalah salah satu tulang punggung dari gelaran esports event dan kompetisi. Sejauh ini secara global jumlah penonton konten esports terus meningkat, baik dalam bentuk liga profesional, kompetisi, maupun konten lainnya yang masih terkait dengan gaming dan esports.

Adapun Confetti Institute of Creative Technologies berencana untuk membuka program studi baru yang akan berfokus pada aspek produksi esports. Setiap siswa yang mendaftar akan memiliki kesempatan untuk mempelajari sisi lain dari esports, selain bermain game secara kompetitif.

via: Confetti Institute
via: Confetti Institute

Keberadaan esports sebenarnya sangat-sangat ditunjang dengan ada teknologi dan berbagai bidang lain termasuk, aspek produksinya. Program studi yang akan dibuka juga mendapatkan dukungan dari British Esports Association, Twitch dan beberapa nama lainnya dari industri game dan esports.

Potensi perkembangan esports di masa depan bukan hanya cukup menjadi prediksi semata. Secara global pasar esports mulai tumbuh dan dapat bersaing dengan pasar olahraga tradisional yang umumnya masih digemari oleh kelompok dari generasi yang lebih tua secara usia.

Meskipun sudah jauh pesat berkembang selama sepuluh tahun terakhir, esports masih banyak memiliki ruang untuk dieksplorasi. Selain dari pengertian sebagian besar orang akan esports yang kurang tepat, berbagai isu dari orgnasisasi esports hingga kesejahteraan attlet esports menuntut pemahaman dan pengertian mendalam demi menjaga keberlangsungan industri esports yang masih terus berkembang.

Lebih jauh lagi, sembari berkembang dunia esports juga msaih menjadi zona yang abu-abu. Pada beberapa gelaran turnamen pernah timbul kecurigaan sebuah tim melakukan match fixing atau juga melakukan strategi teaming. Kedua hal tadi menjadi ancaman yang serius bagi industri esports. Pemahaman akan esports seharusnya dapat dibarengi dengan integritas dari semua pihak yang terlibat.

via: Confetti Institute
via: Confetti Institute

Andy Payne OBE, selaku Chair of British Esports Association menyatakan“kami sangat senang melihat institusi pendidikan seperti Confetti turut terlibat dalam pendidikan di ranah esports dan sangat senang dapat bermitra untuk program ini.”

Kerja sama antara institusi pendidikan dan pelaku industri adalah hal yang sangat diperlukan. Baik dari sisi studi maupun penerapan di lapangan keduanya bisa saling betukar pandangan dan meberikan respon yang relevan. Dengan interaksi yang baik di antara dunia kerja dan pendidikan niscaya kualitas SDM secara umum dapat dipastikan juga meningkat

 

 

 

Free Fire Catatkan Rekor 100 Juta Daily Active User di Kuartal Kedua 2020

Industri esports belakangan ini masih mencatatkan pertumbuhan yang konsisten selama masa pandemi berlangsung. Ketiadaan event atau kompetisi secara offline masih tidak menghambat laju pertumbuhan sebuah game ataupun industri esports secara umum. Sebaliknya, kehadiran berbagai turnamen yang dilangsungkan secara online justru menyumbangkan angka penonton yang cenderung meningkat.

Mobile game Free Fire yang dibesut oleh Garena tercatat mengalami peningkatan dari sisi pemain yang signifikan bila dibandingkan dengan tahun yang sebelumnya. Di kuartal pertama tahun ini, Garena mencatatkan setidaknya 80 juta pemain aktif dalam sehari. Sambil menutup kuartal kedua di tahun ini, game Free Fire kembali menunjukkan angka yang fantastis dengana menembus 100 juta pemain aktif harian.

via: Garena
via: Garena

Memasuki tahun yang ketiga sejak diluncurkan secara global, perlahan namun pasti game Free Fire tumbuh manjadi game yang sangat diminati di kalangan usia muda. Secara khusus di region Asia Tenggara dan Amerika Selatan, game Free fire sudah berhasil mengumpulkan jumlah pemain yang tidak main-main. Tuntutan spesifikasi smartphone yang minim menjadi salah satu poin penting besarnya jumlah pemain game Free Fire di banyak negara berkembang.

Di kesempatan sebelumnya region Amerika selatan yang berpusat di Rio de Janeiro menghelat event Free Fire World Series 2019 yang menjadi kompetisi game Free Fire di tingkat global. Sedangkan bila tidak ada aral melintang, seharusnya Indonesia menjadi episentrum dari kejuaraan dunia game Free Fire bertajuk Free Fire Champions Cup di awal tahun 2020 kemarin. Semua gelaran event yang direncanakan harus dibatalkan seiring dengan merebaknya virus COVID-19.

Nyatanya antusiasme dari komunitas game Free Fire semakin meningkat. Seperti tercatat pada laman App Annie, game Free Fire tetap mengisi posisi tertinggi dari aplikasi game yang diunduh di region Amerika Selatan dan Asia Tenggara. Gelaran kompetisi Free Fire Gigantes dan Free Fire Asia All-Stars 2020 dijadikan pengganti yang mengisi kekosongan kejuaraan dunia di tahun 2020 yang gagal dihelat dan tercatat bisa mengumpulkan 120 juta penonton.

Adapun dalam usaha menarik lebih banyak lagi minat pemain, di bulan September nanti game Free Fire akan meluncurkan konten kolaborasi dengan film serial Money Heist besutan Netflix. Nantinya akan dirilis  in game item dan game mode yang diadaptasi dari film tersebut. Hal ini tentunya berpotensi untuk menarik lebih besar lagi dati komunitas gamers untuk setidaknya memainkan game Free Fire secara kasual.

Dengan berbagai capaian sampai tengah tahun ini, akhirnya Garena memutuskan unutk kembali mengaktifkan sirkuit kompetisi Free Fire di Indonesia. Tidak menutup kemungkin dalam waktu dekat master league akan diselenggarakan di beberapa negara lainnya.

Dari beberapa hal di atas dapat disimpulkan bahwa industri esports tetap bisa berjalan dan menjanjikan perkembangan yang baik di tengah masa yang sukar.

Rekap MDL Season 2 Minggu 1: Pembuktian Coach Baru dan Pertandingan yang Alot

Seiring dengan begulirnya MPL Indonesia Season 6, di tahun 2020 juga digelar kembali Mobile Legends Development League Season 2. MDL adalah wadah kompetisi bagi tim yang tidak memiliki franchise slot di MPL dan juga diisi oleh tim akademi bagi tim yang berlaga di MPL. Meskipun demikian MDL tetap bisa menyajikan pertandingan yang tidak kalah seru dengan MPL.

Pertandingan pembuka antara tim XCN BKB dan tim Alter Ego X tidak bisa dilangsungkan karena tim XCN BKB dinyatakan gagal hadir sesuai dengan jadwal pertandingan. Secara otomatis tim Alter Ego X mendapatkan poin pertama di gelaran kompetisi MDL Season 2.

Aura Esports MDL Season 2 Roster | via: Instagram
Aura Esports MDL Season 2 Roster | via: Instagram

Selanjutnya adalah giliran tim Genflix Aerowolf Jr menghadapi tim Aura Esports. Pertandingan berlangsung sangat alot di antara keduanya dan hampir menyentuh durasi 30 menit. Sebenarnya tim Genflix Aerowolf Jr secara umum bisa tampil lebih baik daripada lawannya, hanya saja tim Aura Esports lebih bermain lebih efisien dalam mengeksekusi objective selama match berlangsung. Match ketiga menjadi penentuan perebutan poin setelah tim Genflix Aerowolf Jr memenangkan match kedua. Skor 2-1 menutup pertandingan kedua untuk kemenangan tim Aura Esports.

Adapun pada gelaran hari kedua, tim RRQ Sena berhasil mencuri perhatian setelah berhasil menumbangkan tim Victim Esports yang adalah pemenang di MDL Season 1. Performa tajam berhasil ditunjukkan oleh Alberttt dalam skuad RRQ Sena memberikan tambahan kepercayaan diri tetapi juga performa yang lebih baik bagi RRQ Sena.

Di hari yang sama tim EVOS Esports menunjukkan performa yang tampaknya menurun. Tercatat di matchday kedua, tim Siren Esports berhasil menahan perlawanan tim EVOS Esports dan bermain penuh 3 match. Dengan hasil akhir 2-1 EVOS Esports setidaknya masih bisa menyelamatkan mukanya dari kekalahan berturut-turut.

Sebagai penutup minggu pertama, hasil pertandingan yang diraih tim Bigetron Bravo dan Onic Prodigy adalah ajang pembuktian bagi sosok coach yang baru bergabung. Sayangnya kali ini tim Bigetron Bravo belum bisa mengungguli tim Genflix Aerowolf Jr. Sedangkan Onic Prodigy memulai debutnya dengan cukup baik dan memperoleh kemenangan pertamanya atas tim XCN BKB.

MDL ID Season 2 Week 1 Standings | via: Instagram
MDL ID Season 2 Week 2 Day 1 Standings | via: Instagram

Sampai berita ini diturunkan, tim RRQ masih menjaga tren positif dan memimpin raihan poin di gelaran kompetisi MDL Season 2. Tim Aura Esports mencatatkan kemenangan atas tim XCN BKB dan menempatkan dirinya di peringkat kedua sejauh ini. Di peringkat ketiga masih ada tim Victim Esports yang seolah baru terbangun dan mencoba membangun momentum kembali di gelaran kompetisi MDL Season 2.

Rekap Free Fire Indonesia Masters Season 2 Minggu 2: Kejutan Red Bull Rebellion dan Konsistensi Aura Esports

Setelah resmi diumumkan di awal bulan Agustus, sekarang gelaran sirkuit kompetisi Free Fire tingkat nasional sudah memasuki minggu yang ketiga. Ini adalah kali pertama kompetisi game Free Fire dilaksanakan secara offline semenjak pandemi mulai merebak. Bertempat di studio MNC TV, Free Fire Indonesia Master League Season II dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Tercatat ada 18 tim yang akan berlaga pada gelaran kompetisi FFML Season II. Seluruh tim yang bertanding terbagi menjadi 3 pot berbeda. Jawara Free Fire Indonesia Master League di musim yang lalu, tim Onic Olympus, duduk di pot A bersama dengan tim Dranix Vendetta yang juga tercatat mempunyai performa mumpuni.

Sedangkan pot yang tidak kalah panas membara adalah pot C, yang mempertemukan tim RRQ Hades dan tim EVOS Esports. Di waktu bersamaan juga ada tim Red Bull Rebellion yang datang sebagai tim kuda hitam akan bermain di bawah bayangan tim-tim kuat lainnya.

Pot Distribution | via: Instagram
Pot Distribution | via: Instagram

Matchday pertama memberikan sedikit kejutan saat tim Dranix Avengers tampil unggul di atas tim Onic Olympus di pot A. Sedangkan performa tim Aura Esports memuncaki klasemen di pot B dengan konsisten selama 2 hair berturut-turut. Sedangkan di pot C, tim EVOS Esports melesat ke posisi teratas setelah sukses unggul tipis dari tim Bigetron Bit. Permainan agresif yang ditunjukkan oleh DRNX.RAZOR sukses membawa tim Dranix Avengers ke peringkat satu dengan raihan 12 kill point.

Di akhir minggu kedua justru ada momen menarik yang daatng dari tim Red Bull Rebellion. Sekalipun berada di dalam pot C yang berisikan tim-tim dengan pengalaman kompetisi yang cukup, tim Red Bull Rebellion mampu memberikan permainan yang bisa menekan tim lainnya. Total 38 kill point yang dikumpulkan berhasil menggeser kedudukan Bigetron Bit dan mengejar raihan poin tim EVOS Esports.

FFML Season 2 Week 2 Standings | via: Instagram
FFML Season 2 Week 2 Standings | via: Instagram

Setelah bergulir selama 2 minggu, nampaknya sudah mulai terbentuk kompetisi antara tim teratas di gelaran kompetisi FFML Season II. Tercata sejauh ini, berdasarkan total raihan poin, tim Onic Olympus memimpin secara global dengan raihan 51 poin yang unggul tipis 1 angka dari tim Dranix Vendetta. Posisi berikutnya diisi oleh tim Aura Esports yang memimpin di pot B diikuti oleh tim Onic Ares yang sudah mengamankan tempat kedua di pot B.