All posts by Narendra Soejoedi

Faker Dicadangkan, Organisasi Esports T1 Mendapat Ancaman dari Fans

Dalam beberapa waktu terakhir skena kompetitif League of legend Korea Selatan mendadak dihebohkan. Pasalnya adalah tim T1 yang saat ini masih berlaga di LCK Summer Split 2020 tidak menurunkan Lee “Faker” Sang-hyeok sebagai pengisi posisi mid lane pada pertandingan minggu ke-8 yang lalu.

Kehebohan segera menjalar di dalam komunitas penggemar League of Legends, terlebih bagi mereka yang mengidolakan sosok Lee “Faker” Sang-hyeok. Menurut beberapa orang, dengan mendudukkan Faker di bangku cadangan adalah  sebuah penghinaan akan prestasinya. Sebagai catatan bersama tim T1 Faker sudah pernah memenangkan 3 kali gelar kejuaraan dunia. Apa lacur ketika tim T1 justru belum pernah kembali meraih juara di World Championship sejak tahun 2017.

Sekalipun pada pertandingna yang lalau Faker dicadangkan dan digantikan oleh Lee “Clozer” Ju-hyeon, pemain muda berumur 17 tahun, kemenangan T1 atas tim SeolHaeOne Prince nyatanya belum cukup meredam gelombang protes dari komunitas penggemar. Tercatat pada pertandingan itu Clozer bisa memberikan performa solid dan memenangkan pertandingan, 2-0 tanpa balas. Kemenangan tim T1 atas lawannya di pekan kemarin turut mengamankan 1 tiket bagi tim T1 untuk dapat berlaga di fase playoff LCK 2020 Summer Split.

Adapun belakangan ini gelombang kekecewaan dari komunitas penggemar League of legends telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan. Tidak hanya sekadar komentar ataupun keberatan yang dilontarkan, di beberapa waktu lainnya muncul juga ancaman pembunuhan bagi pelatih dari tim T1, Kim “kim” Jeong-soo.

Lee "Clozer" Ju-hyeon | via oneesports
Lee “Clozer” Ju-hyeon | via oneesports

Tidak dapat dipungkiri bahwa sebuah tim profesional tidak akan terlepas dari penggemar yang memberikan komentar akan hasil ataupun permainan yang kurang memmuaskan yang ditunjukkan oleh player saat bertanding. Hanya saja tanpa terduga fanatisme dari penggemar esports League of Legends di Korea Selatan malahan sudah terbilang kelewatan ketika melakukan tindakan yang mengancam sekalipun disampaikan secara online.

Dari sebuah tweet, Joe Marsh sebagai CEO dari organissasi esports T1 menyatakan akan menempuh upaya hukum untuk menanggapi serangan dan ancaman yang diarahkan kepada anggota tim dari T1 maupun staf lainnya. Dengan adanya Faker dan talenta menjanjikan dari Clozer di posisi mid laner sebenarnya T1 akan memiliki peluang lebih besar untuk terus melaju di LCK Summer Split 2020. Kedalaman champion pool dan roster akan membawa potensi performa tim menjadi stabil bahkan meningkat di masa mendatang.

Tencent Holdings akan Lakukan Merger DouYu dan Huya dalam Waktu Dekat

Di awal pekan ini Tencent Holdings baru saja melayangkan surat rekomendasi agar platform layanan streaming DouYu dan Huya melakukan merger. Rencananya organisasi perusahaan Douyu akan dilebur menjadi satu ke dalam organisasi Huya.

Martin Lau selaku Presiden dari Tencent Holdings menyatakan ingin menjalankan proses merger sesegera mungkin. Tencent Holdings seakan belum menunjukkan adanya perlambatan aktivitas bisnisnya meskipun sudah mulai terlihat begitu kuat kehadirannya di ranah gaming dan esports secara global.

Jika menilik lebih jauh mengenai Tencent Holdings, setidaknya saat ini tercatat Tencent Holdings memiliki lebih dari sepertiga dari keseluruhan saham layanan streaming Douyu. Di sisi lain di waktu yang sama Tencent Holdings mempunyai sekitar 37% dan mengampu status sebagai pemegang saham mayoritas pada layanan streaming Huya.

via: esportsobserver
via: esportsobserver

via: esportsobserver

Lebih jauh lagi, tercatat hingga saat ini baik Huya maupun Douyu adalah platform layanan streaming yang berturut-turut menduduki posisi pertama dan kedua dari sisi Mothly Active Users di Tiongkok. Dengan bergabungnya kedua layanan streaming di atas akan membawa dampak yang sangat besar bagi Tencent Holding yang akan menjadi salah satu pemain terbesar dalam bisnis platform layanan streaming di Tiongkok.

Adapun jangan sampai terlupa bahwa faktanya Tencent Holdings masih memiliki satu unit bisnis lagi yang menyajikan konten dan streaming untuk game dan esports yaitu egame. Sebelumnya Huya dan DouYu adalah layanan streaming yang bersaing dengan sengit untuk menjadi platform nomor satu di tengah komunitas gamers Tiongkok yang terus berkembang.

Sedikit menyinggung persaingan di pasar global, dengan inisaitif yang diambil Tencent Holding maka dalam waktu dekat Tencent Holding akan menguasai pasar lokal Tiongkok nyaris mendekati angka 75%. Sebuah jumlah yang cukup besar yang bisa diraih lebih mudah daripada harus berkonflik dengan Amerika Serikat ataupun negara lainnya.

via: weibo
via: weibo

Akhirnya, masih sangat mungkin ke depannya bagi Tencent Holdings akan melakukan merger dengan layanan streaming lain yang ada di bawah kendalinya. Layanan streaming Bilibili dan Kualshou juga masih terdaftar dalam portfolio investasi Tencent Holdings. Tidak dapat dipungkiri bahwa Tencent Holdings telah berevolusi menjadi perusahaan raksasa yang menggelontorkan pendanaan dalam jumlah yang serius kepada beberapa perusahaan di dalam maupun di luar negeri.

Tempo Storm Jalin Kerja Sama Produk Perawatan Diri Dr. Squatch

Beberapa waktu yang lalu, orgnasisasi esports Tempo Storm mengumumkan menjalin kerja sama dengan produk perawatan diri Dr. Squatch. Ini bukanlah kali pertama adanya perusahaan dengan produk perawatan diri atau grooming yang mencoba terlibat ke dalam ranah esports.

Secara umum ranah esports masih dipandang sebagai ranah yang banyak didominasi oleh kaum laki-laki. Padahal seiring berkembangnya industri esports, jumlah perempuan yang aktif di balik maupun di depan layar tercatat dalam jumlah yang cukup berimbang. Sejauh ini sudah ada juga beberapa brand dari perawatan diri atau grooming yang tertarik untuk menjalin kerja sama dengan pelaku industri esports.

Tempo Storm PUBG Mobile | via: Instagram tempostorm_
Tempo Storm PUBG Mobile | via: Instagram tempostorm_

“Bekerja sama dengan Tempo Storm dan membawa produk kami ranah industri yang benar-benar baru adalah haa yang menyenangkan” ujar Jack Haldrup selaku CEO sekaligus Pendiri Dr. Squatch.

Sampai hari ini kegiatan gaming dan esports masih dilanda stigma yang kurang menyenangkan. Dengan menghabiskan waktu berjam-jam bermain, seorang gamers bisa jadi tidak memperhatikan kebersihan pribadinya sama sekali. Stigma inilah yang sekiranya dapat terlepas dan berubah menjadi pandangan yang positif di masa mendatang.

Bersamaan dengan kerja sama yang dijalin, organisasi esports Tempo Storm dan Dr. Squatch ingin meningkatkan kesadaran bagi komunitas gamers dan esports akan produk perawatan diri yang ramah lingkungan. Semenjak awal didirikan Dr. Squatch memiliki visi untuk mewujundkan produk perawatan diri bagi laki-laki yang memiliki kandungan yang aman dan juga ramah lingkungan.

via: esportsinsider
via: esportsinsider

Di waktu yang sama dalam sebuah rilis Ryan Turner, Senior Partnerships dan Marketing Manager di Tempo Storm menyatakan, “kami menginginkan agar para gamers bisa merawat diri dengan baik dan Tempo Storm memandang kerja sama ini sebagai cara untuk memastikan komunitas gamers memiliki akses kepada produk yang mampu membuat mereka merasa nyaman dan terlihat baik setiap harinya.”

Tercatat hingga saat ini, organisasi esports Tempo Storm sudah menjalin kerja sama dengna brand perangkat keras NVIDIA dan gaming lifestyle apparel Meta Threads. Di bawah naungan organisasi Tempo Storm terdapat beberapa divisi yang aktif bertanding seperti Magic: The Gathering, Smash, FIFA, dan salah satunya adalah PUBG Mobile yang berlaga di gelaran turnamen PMWL West Season Zero 2020 yang baru saja usai.

 

 

PMWL 2020 West Season Zero League Finals: Futbolist Menaklukkan Tim Eropa dan Amerika

Sebagaimana PMWL Season Zero dibagi menjadi divisi West dan East, tim Futbolist muncul sebagai jawara PUBG Mobile dari bumi belahan barat. Sejak bergulir hampir selama 1 bulan, divisi West juga menampilkan aksi dan pertempuran yang tidak kalah menarik dari yang terjadi di belahan dunia yang lain.

Di luar dugaan tim asal Turki berhasil menyabet gelar juara dan memboyong hadiah uang lebih dari 100.000 Dolar Amerika. Semenjak awal bergulirnya liga, setidaknya ada 5 tim yang bersaing secara sengit di papan atas klasemen gelaran turnamen PMWL Season Zero. Di fase opening weekend, terlihat jelas bahwa masing-masing tim masih mencoba mempelajari gerak-gerik, strategi, dan kebiasaan lawan-lawannya sehingga tempo permainan cenderung lambat.

via: Instagram futbolistco
via: Instagram futbolistco

Di pekan pertama tim Cloud9 tampil dengan trengginas dan mengatur tempo pertandingan. Dengan playstyle dan strategi yang diterapkan oleh tim Cloud9, setidaknya mereka mempertahankan kedudukannya di puncak selama 2 pekan lamanya. Selama 2 minggu di fase super weekend terlihat jelas tim Futbolist dan tim Loops terus mengincar posisi pemuncak dengan usaha ayng cukup konsisten.

Berlanjut hingga pekan ketiga, sangat disayangkan tim Cloud9 malah terjegal oleh banyak tim lainnya dan tidak bermain di fase super weekend di pekan ketiga. Di waktu yang sama tim lain mengumpulkan raihan poin mereka dan mengacak kembali urutan tim teratas di fase super weekend. Sekalipun tidak bermain di super weekend ketiga, raihan poin tim cloud9 masih bisa menempatkan mereka di papan tengah klasemen dan berlanjut ke babak league finals.

Fase league finals adalah gelaran penentu dari juara sesungguhnya bagi player PUBG Mobile di dunia belahan barat. Aksi saling kejar poin menjadi sajian bagi penonton yang setia mengikuti tiap pertandingan. Empat posisi teratas tampaknya menjadi medan pertempuran bagi tim-tim yang bermain dengan agresif.

via: Instagram esportspubgmobile
via: Instagram esportspubgmobile

Sedikit insiden yang kurang mengenakkan disayangkan terjadi pada gelaran PUBG Mobile World League Season Zero. Adapun tim Loops dijatuhi sanksi tegas dengan penghapusan poin mereka di matchday 26 Juli 2020. Setelah ditelusuri, tim investigasi menyampaikan pemberian sanksi atas dugaan melakukan teaming. Tim Loops terlihat melepaskan Team Queso dengan sengaja tanpa memberikan tembakan ataupun kesulitan berart. Pemberian hukuman ini menjadi contoh bahwa integritas sebuah turnamen adalah hal yang tidak bisa ditawar.

Akhirnya PMWL Season Zero divisi West sudah mendapatkan tim Futbolist sebagai juaranya. Mengingat level kompetisi yang juga turut meningkat, beberapa tim lain juga pantas dipuji untuk performanya. Dengan raihan 2 kali chicken dinner dan 137 kill point, tim Futbolist tetap aman menduduki posisi klasemen teratas hingga selesainya match di round 24. Sekali lagi selamat untuk time Futbolist yang juga mencatatkan kill point tertinggi dalam gelaran PMWL Season Zero.

 

Yoshinori Ono Mengundurkan Diri dari Manajemen Capcom

Komunitas fighting game di seluruh dunia baru saja dikejutkan dengan mundurnya salah satu penggawa dari Capcom yaitu Yoshinori Ono. Di tahun 2020 seolah-olah badai sungguh menghantam ekosistem fighting game esports.

Dalam sebuat tweet dari aku pribadinya, Ono menyampaikan salam perpisahannya dan berencana akan meninggalkan Capcom di musim panas tahun ini. Ono adalah pribadi terbilang sudah sangat-sangat merasakan setiap asam dan garam dalam menghidupkan kembali game berjudul Street Fighter yang bermula dari ketiadaaan.

Awal mula perjalanan Ono bersama Capcom adalah ketika ia bergabung di pertengahan tahun 1998. Pada saat itu game Street Fighter masih mengisi ruang-ruang arcade game center dan belum sebesar seperti saat ini.

Yoshinori Ono | via: PCinvasion.com
Yoshinori Ono | via: PCinvasion.com

Ono mengucapkan banyak terima kasih kepada komunitas fighting game terutama komunitas Street Fighter yang telah bertumbuh bersama sepanjang perjalanan Ono di Capcom.

Hingga berita ini diturunkan masih belum jelas apa yang menjadi alasan utama dari Ono sehingga harus mengundurkan dri dari posisinya. Seperti ayng sedang menjadi perbincangan, bahawa saat ini Capcom tengah mengembangkan game Street Fighter seri terbaru.

Dampak pandemi yang kian merebak juga disinyalir sebagai faktor yang cukup berat untuk dihadapi bagi studio game dan tentu saja bagi atlet esports. Batalnya event EVO di tahun ini seolah belum cukup menambahkan kesedihan bagi komunitas pecinta game Street Fighter. Pemindahan pertandingan secara online sebenarnya menuntut koneksi internet yang stabil. Kekacauan sempat terjadi dari komunitas gamer Street Fighter di saat pertandingan resmi tertimpa dampak dari parahnya koneksi internet yang tidak stabil dan mundurnya beberapa player dari turnamen.

Terlepas demikian karya dan apa saja yang bisa diraih Ono bersama Capcom hingga saat ini adalah yang diberikan Ono sebagai bentuk dedikasinya. Dengan situasi yang tidak memungkinkan seseorang bepergian ke offline event, fitur matchmaking dan online match pada sebuah game seharusnya mendapatakan perhatian khusus di tengah meningkatanya aktivitas online para gamers. Semoga di masa depan akan ada lebih banyak perubahan lebih baik bersama jajaran generasi baru di pengembangna proyek Street Fighter.

Di sisi lain jika memang benar seri game terbari Street Fighter VI tengah dikerjakan, kita masih bisa menunggu sejenak untuk dapat menikmati keseruan pertarungan yang baru.

 

Harumkan Nama Indonesia, Akbar Paudie Disambut saat Kembali ke Gorontalo

Dalam waktu yang nyaris berdekatan, datang kembali berita tentang prestasi atlet esports Indonesia yang meraih prestasi di tingkat dunia. Datang dari cabang game Pro Evolution Soccer, Muhammad Akbar Paudie mencatatkan prestasi sebagai runner up di gelaran turnamen eFootball Open World Finals 2020.

Ini bukanlah kali pertama Indonesia mengirimkan kontingen untuk berlaga di perhelatan kasta tertinggi dari game PES. Secara konsisten Indonesia memiliki deretan atlet esports cabang sepak bola digital yang tidak hanya aktif namun juga disegani di tingkat internasional.

via: Facebook RAJA Esports
via: Facebook RAJA Esports

Saat Akbar Paudie akhirnya kembali ke kampung halaman, ia mendapatkan sambutan dari Pemerintah Provinsi Gorontalo. Akbar Paudie tampil menjadi sosok anak muda yang menginspirasi melalui raihan prestasinya tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Gorontalo. Pada kesempatan itu Akbar Paudie disambut di rumah dinas Gubernur Gorontalo.

Lebih jauh tentang gelaran turnamen eFootball Open World Finals 2020, sebenarnya Indonesia juga turut diwakilkan oleh atlet esports Elga Cahya Putra. Dengan Akbar Paudie dan Elga Cahya Putra berada di 2 grup berbeda, setidakya perwakilan Indonesia terhindar dari kemungkinan saling hadang dalam meraih posisi juara.

Sebelum berlanjut ke babak berikutnya sayangnya laju Elga Cahya Putra harus terhenti. Dengan raihan hasil 2 kali seri, Elga tidak bisa lolos dari fase grup. Sebaliknya bagi Akbar Paudie, ia berhasil melanjutkan ke babak selanjutnya dengan kemenangan meyakinkan atas lawan-lawannya.

Di babak semi final Akbar Paudie masih bisa tampil unggul atas lawannya dan mengamankan jalan menuju babak final. Dengan raihan skor 3-2 Akbar Paudie berhasil membungkam perlawanan dari Dannyelements. Di babak final nanti Akbar Paudie akan menghadapai perwakilan dari Jepang Madakanachappy.

Pada akhirnya, partai final mempertemukan Akbar Paudie melawan Madakanchappy yang berturut-turut menggunakan tim AS Monaco FC dan FC Barcelona. Semenjak awal partai final sudah menyajikan pertandingan yang sengit dengan permainan agresif dari kedua pemain.

Dari permulaan laga sampai jeda turun minum kedudukan masih sama kuat dengan skor 0-0. Di atas kertas Akbar Paudie hanya unggul tipis atas lawannya dari segi ball possesion. Di paruh babak kedua, gawang Akbar Paudie sempat terancam namun bola yang ditembakkan oleh Madakanachappy masih behasil dihalau oleh penjaga gawang.

via: Facebook RAJA Esports
via: Facebook RAJA Esports

Sebuah gol sontak memecah kebuntuan di antara kedua pemain, di menit ke-61, Madakanachappy dapat memaksimalkan kekacauan yang terjadi di depan kotak pinalti Akbar Paudie dan memaksanya memungut bola dari gawang. Perlawanan Akbar Paudie tak kunjung usai dengan suplai bola yang lancar ke jantung pertahanan Madakanachappy. Hingga peluit panjang ditiup, skor akhir 1-0 membawa gelar kemenangan eFootball Open World Finals 2020 jatuh kepada Madakanchappy dan Indonesia harus puas dengan menduduki posisi runner up.

Torehan prestasi yang diraih oleh Akbar Paudie akan menjadi jalan pembuka bagi lebih banyak lagi talenta esports Indonesia untuk dapat berlaga dan berprestasi di tingkat dunia.

Esports Indo: Louvre Orange Esports, PUBG Indonesia Series 2020 Season 2, RRQ Endeavour

Berikut adalah rekap berita skena esports Indonesia yang dihimpun selama sepekan:

 

Alter Ego Esports Jalin Kerja Sama Streaming Ekslusif dengan Nimo TV

via: Instagram alteregoesports
via: Instagram alteregoesports

Tim Alter Ego Esports baru saja mengumumkan kerja sama dengan platform layanan streaming, Nimo TV. Nantinya, secara rutin berbagai divisi game Alter Ego Esports akan melakukan streaming dan konten esklusif di platform Nimo TV. Dengan meningkatnya konsumsi konten gaming dan esports di tengah masa pandemi, hal ini akan memberikan momentum bagi tim Alter Ego Esports untuk memperkuat branding dan awareness mereka di dalam komunitas esports di Indonesia.

Di kesempatan yang lain, terbukti juga bahwa tim Mobile Legends Alter Ego Esports adalah tim yang sangat potensial dari segi pemainya karena sukses memenangkan turnamen Nimo TV Mobile Legends Arena beberapa waktu yang lalu.

Louvre Jalin Kerja Sama dengan Orange Esports dan akan Berlaga di MPL MY/SG Season 6 

Menjelang bergulirnya MPL di beberapa negara Asia Tenggara beberapa pekan mendatang, tanpa disangka-sangka organisasi Louvre Esports memperkenalkan tim divisi Mobile Legends mereka yang akan berlaga di MPL MY/SG Season 6. Sebelumnya, tercatat bahwa tim Mobile Legends Louvre Esports terpaksa membubarkan diri dikarenakan tidak lagi ikut dalam MPL ID yang beralih ke sistem franchise. Louvre Esports menjalin kerja sama dengan organisasi esports asal Kamboja, Orange Esports dan akan membawa nama Louvre Orange Esports di kancah kompetisi MPL MY/SG Season 6.

 

ONIC Esports Jalin Kerja Sama dengan Clothing Line KITC

merch concept | via: Instagram onicsupplyid
merch concept | via: Instagram onicsupplyid

Seperti yang dilansir dari laman media sosial ONIC Esports, dalam waktu dekat akan diluncurkan merchandise hasil kolaborasi antara ONIC Esports dan clothing line dari Bandung, KITC. Dari video yang diunggah pada laman Instagram ONIC Esports terlihat beberapa produk dengan nuansa yang mewakili warna dan aktivitas esports tim ONIC Esports.

Sejauh ini di Indonesia beberapa organisasi esports masih memproduksi merchandise berupa apparel secara eksklusif. Dengan munculnya kerja sama bisnis yang dilakukan ONIC Esports, bisa saja menandakan awal gelombang organisasi esports yang akan bekerja sama dengan clothing line dan merambah produk fashion lainnya.

 

Victim Rise Memimpin Klasemen Sementara Turnamen PUBG Indonesia Series 2020 Season 2

Victim Rise | via Instagram victimesports
Victim Rise | via Instagram victimesports

Di hari pertama bergulirnya turnamen PUBG Indonesia Series 2020 Season 2, tim Victim Rise berhasil menduduki posisi puncak di klasemen sementara. Lebih jauh lagi, tim Victim Rise adalah tim yang sudah berhasil mengumpulkan jam terbang yang cukup banyak karena konsisten berpartisipasi di ranah kompetitif PUBG di Indonesia. Sekalipun belum mendapat banyak sorotan, tim Indonesia masih menjadi langganan mengirimkan utusannya di perhelatan PUBG di tingkat internasional dan regional Asia Tenggara.

 

Hasil Kualifikasi Regional Indonesia Games Championship 2020

via: Instagram duniagames.esports.id
via: Instagram duniagames.esports.id

Sembari menunggu fase kualifikasi online yang berlangsung, gelaran turnamen Indonesia Games Championship 2020 mengumumkan beberapa tim yang lolos dari fase kualifikasi regional. Bagi kualifikasi regional, sudah dipertandingkan game AOV, Free Fire, dan COD Mobile. Hanya game League of Legends yang tidak membuka kualifikasi regional dan mengandalkan kualifikasi online mengingat skena kompetitifnya yang meredup beberapa waktu terakhir.

Berikut adalah nama-nama tim yang menjadi jawara regional dari masing-masing:

Free Fire:
-Tim Darkness V (Region Sumbagteng),
-Tim Soloco Bew (Region Central Jabotabek),
-Tim Unite Esports (Region Bali Nusa Tenggara),
-Tim Tme Perseus (Region Sulawesi).

COD Mobile:
-Tim Kayze (Region Sumbagut)
-Tim Rimo Team (Region Central Jabotabek)
-Tim Luxor 10z (Region Jawa Timur)
-Tim Infinity (Region Kalimantan)

Arena of Valor:
-Tim Arch Galaxy (Region Sumbagut)
-Tim Alliswell (Region Central Jabodetabek)
-Tim Hertz KBB (Region Jawa Tengah DIY)
-Tim Tiktod Epsrot (Region Sulawesi)

RRQ Endeavour Hijrah ke Valorant

Kabar mengejutkan datang dari RRQ Endeavour. Divisi Rex Regum Qeon yang sebelumnya bertanding di ranah esports Point Blank ini pindah ke Valorant. Dari roster yang diumumkan terakhir, ada 3 nama pemain besar dari skena esports FPS Indonesia — 2 dari Point Blank dan 1 dari CS: GO.

2 pemain yang sebelumnya berasal dari skena Point Blank adalah NextJacks dan Talent. Sedangkan Frostmisty adalah salah satu pemain jagoan FPS yang berangkat dari CS: GO. Aktifnya Frostmisty ke Valorant semakin menambah daftar panjang para pemain CS: GO yang hijrah ke Valorant. Sebelumnya, ada Atreyu yang bergabung dengan divisi Valorant teamNXL.

CSPPA Jalankan Penelitian Kesehatan Mental bagi Atlet Esports Bersama Universitas di Inggris

Baru-baru ini Asosiasi Pemain profesional Counter-Strike (CSPPA) mengumumkan akan bekerja sama dengan 2 universitas di Inggris untuk meneliti kesehatan mental atlet esports CS:GO. Bersama dengan Universitas Chichester dan Universitas Winchester, sebuah studi mendalam akan dilakukan terkait kesehatan mental atlet esports.

Banyaknya atlet esports yang menyatakan hiatus atau beristirahat dari esports sesungguhnya mengalami permasalahan yang serius, sekalipun memberikan performa yang baik di ranah kompetitif. Nyatanya sudah pernah tercatat pemain yang harus mengundurkan diri dan tidak aktif lagi di skena kompetitif esports karena memiliki masalah kesehatan fisik maupun mental.

Lebih jauh lagi, kesehatan mental adalah hal yang sampai saat ini belum mendapatkan perhatian serius bahkan kerap mendapat stigma yang negatif. Jika generasi sebelumnya memandang aktivitas gaming dan esports adalah sepenuhnya aktivitas untuk mengisi waktu luang dan bersifat rekreatif, nyatanya pandangan itu kurang tepat menggambarkan gaming dan esports secara utuh.

Di tengah perkembangan industri gaming dan esports yang kian hari kian meningkat, banyak atlet esports harus menghadapi tekanan berlebih dalam karier mereka. Dalam tingkatan paling sederhana, semua atlet esports sudah barang tentu mengejar kemenangan dan berusaha memberikan performa terbaiknya. Hanya saja, layaknya pada semua pertandingan, hanya akan ada satu pemenang dan raihan lainnya seolah tidak ada artinya.

Lebih dalam lagi mengenal profesi atlet esports, stress level umumnya akan meningkat seiring menanjaknya skill dan popularitas. Di saat bersamaan ketika seorang atlet esports profesional meraih titel juara, lambat laun tumbuh kepopuleran layaknya seorang selebritas. Menanggapi media, kerja sama dengan brand, jadwal streaming, dan campuran penggemar serta warganet yang belum tentu sepenuhnya suportif memberikan beban mental tambahan sambil seharusnya penuh berkonsentrasi kepada kompetisi.

Adapun waktu jeda antar turnamen juga perlu menjadi sorotan di dunia esports, terkhusus bagi organisasi esports dan tournament organizer atau siapapun juga yang berkeinginan mengadakan gelaran turnamen esports. Dalam waktu satu tahun sebuah disiplin esports memiliki kalender kompetisi yang padat dan kadang malah tumpang tindih. Tidak saja secara mental, atlet esports juga tidak sedikit mengalami kelelahan secara fisik saat harus mengimbangi waktu latihan dan bepergian saat menghadiri turnamen secara offline.

 Olof "⁠olofmeister⁠" Kajbjer yang mengambil break dari skena kompetitif CS:GO| via: HLTV
Olof “⁠olofmeister⁠” Kajbjer yang mengambil break dari skena kompetitif CS:GO| via: HLTV

Dengan adanya perhatian dan pengertian yang mendalam terhadap kesehatan mental atlet esports secara luas, akan membantu meletakkan dasar yang baik bagi keberlangsungan dan pertumbuhan industri esports di masa depan. Terlepas esports begitu erat dengan gemerlapnya panggung kompetisi dan kepopuleran, setiap atlet esports adalah manusia biasa yang juga memiliki batasan.

João “felps” Vasconcellos Resmi Bergabung dengan Tim CS:GO BOOM Esports

Setelah lama berlaga bersama tim BOOM Esports sebagai pemain yang dipinjamkan oleh tim MIBR, akhirnya beberapa hari yang lalu resmi bergabung di bawah bendera BOOM Esports. BOOM Esports dikabarkan membeli João “felps” Vasconcellos dari tim MIBR dengan nilai transfer yang tidak dipublikasikan. Hingga berita ini diturunkan tercatat felps sudah bermain selama 6 bulan terakhir bersama tim BOOM Esports.

Bersama tim BOOM Esports fepls sudah berhasil mengambil bagian dalam rentetan kemanangan BOOM Esports di kancah CS:GO region Amerika Selatan. Salah satu raihan yang patut diperhatikan adalah kemenangan tim BOOM Esports dalam rangkaian turnamen menuju event CS:GO Major yaitu ESL One: Road to Rio 2020. Adapun gelaran turnamen berikutnya yang akan diikuti oleh tim CS:GO BOOM Esports adalah ESL Pro League yang akan dimulai bulan September 2020 mendatang.

via: Instagram boomesportsid
via: Instagram boomesportsid

Berpindahnya felps ke bawah naungan orgnisasi BOOM Esports di waktu yang bersamaan juga mengundang respon dari komunitas penggemar CS:GO. Sejauh ini felps sudah cukup lama menjadi pemain dengan status pinjaman bagi BOOM Esports. Berdasarkan catatan, semenjak felps bergabung ke MIBR di awal tahun 2019, felps lebih sering duduk di bangku cadangan dan tidak tampil sebagai roster utama tim. Akhirnya felps malahan dipinjamkan kepada beberapa tim seperti Luminosity, Team One, dan akhirnya BOOM Esports.

Tampaknya tim MIBR begitu sibuk berkompetisi di skena region Amerika Utara dan bersikeras menggunakan roster tetap yang ada. Fenomena yang sama kerap muncul pada tim olahraga yang memiliki kekuatan dari segi keuangan dan akhirnya malah menumpuk sejumlah pemain berbakat.

Feps | via: HLTV
Felps | via: HLTV

Sekalipun bermain di region dan level kompetisi berbeda, bukan berarti hal itu turut menentukan kualitas felps sebagai pro player CS:GO. Usia yang masih terbilang muda masih memungkinkan felps berkompetisi bersama tim BOOM Esports dalam waktu panjang dan bisa saja beranjak ke level kompetisi yang lebih tinggi lagi.

Dengan bergabungnya felps ke dalam tim BOOM Esports semoga saja secara perlahan namun pasti tim CS:GO BOOM Esports bisa membuktikan diri sebagai tim yang kuat di region Amerika Selatan. Saat ini tim CS:GO BOOM Esports duduk di peringkat 5 teratas untuk tim CS:GO lokal Brazil dan menduduki peringkat ke-85 di level global.

Meninjau Kesuksesan Mobile Gaming di Singapura dan Malaysia

Perkembangan mobile gaming dan esports di region Asia Tenggara tergolong cepat dan signifikan. Hal itu dapat terlihat dari menggeliatnya industri gaming dan esports dan perputaran uang yang cukup cepat di beberapa tahun terakhir. Tidak hanya dari sisi bisnis, secara umum region Asia tenggara memiliki populasi yang padat sebuah potensi yang tidak bisa dipandang remeh.

Sejenak kita dapat menilik bagaimana keadaan lanskap gaming dan esports dari Malaysia dan Singapura. Sejauh ini menurut data yang dilansir oleh Niko Partners, Mobile Legends masih menjadi judul game yang memimpin di antara beberapa judul game lainnya dari sisi user. Di peringkat berikutnya barulah judul game PUBG Mobile dan Free Fire mengikuti menjadi game terlaris.

via: Nikopartners
via: Nikopartners

Tidak dapat dipungkiri bahwa sejauh ini Malaysia dan Singapura adalah prototipe dari negara Asia Tenggara, yang memiliki keadaan ekonomi dan infrastruktur yang stabil dan memadai. Secara umum di region Asia Tenggara daya beli kelas menengah tengah merangkak meningkat dan memiliki daya beli yang tinggi, yang kemudian digunakan untuk belanja beragam produk gaming dan esports.

Industri gaming dan esports sekarang masih menjadi kue dengan potongan yang menarik bagi bisnis lainnya, dan tentu saja bisnis telekomunikasi. Kegiatan gaming dan esports sama saja mobil tanpa bahan bakar ketika tidak terhubung ke internet sama sekali. Di Malaysia tercatat 93% pengguna internetnya beraktivitas dari smartphone mereka. Hal ini menunjukkan tingkat penggunaan, dan penetrasi internet yang tinggi di Malaysia.

Di sisi lain perusahaan besar seperti Yoodo dan Singtel menjalankan inisiatif langsung dalam membentuk fondasi ekosistem esports mereka. Yoodo sebagai salah satu operator telekomunikasi di Malaysia memberikan layanan paket data khusus untuk game PUBG Mobile, bahkan turut memiliki tim esports Yoodo Gank di divisi PUBG Mobile. Di Singapura Singtel menjalankan insisatif menjalankan platform kompetisi esports baik untuk tim profesional dan juga tim amatir yang mencoba bertanding dengan lebih serius.

Top Gaming Site di Indonesia per Mei 2020 | via: comscore
Top Gaming Site di Indonesia per Mei 2020 | via: comscore

Berkaca dari beberapa fakta di atas Indonesia tentu saja masih berpeluang besar untuk tidak sekadar menjadi pasar bagi kegiatan gaming dan esports, tetapi juga menjadi hub bagi kegiatan esports di Asia Tenggara. Tercatat dalam survei yang dilakukan oleh Comscore, aktivitas gaming dan esports di Indonesia justru mengalami tren yang meningkat.

Terlepas dari keadaan saat ini, Indonesia hanya memerlukan sedikit kesabaran agar industri gaming dan esports lokal mendapatkan pertumbuhan yang signifikan dan mendapat perhatian lebih serius dari sisi infrastruktur dan penyelenggaraan bisnis.