All posts by Narendra Soejoedi

Tyler “Ninja” Blevins Muncul Kembali di Platform Streaming Twitch

Setelah platform layanan streaming Mixer dinyatakan ditutup, Ninja, sebagai salah satu streamer yang mengantongi kontrak siar ekslusif bersama Mixer, sejenak menghilang dan tidak melakukan aktivitas streaming. Seteleh beberapa lama tidak terpantau, untuk pertama kalinya Tyler “Ninja” Blevins melakukan kembali streaming di platform Twitch, tempat yang membesarkan namanya sejak awal.

Kemunculan kembali Ninja di platform layanan streaming Twitch memberikan kejutan dan disambut baik oleh penggemarnya sekaligus Twitch sebagai penyedia layanan. Dalam sebuh tweet, Twitch menyapa Ninja yang kembali melakukan streaming di paltformnya. Sebelum kembali melakukan streaming di Twitch, Ninja juga sudah pernah muncul dan melakukan streaming di platform YouTube.

Adapun kemunculan kembali Ninja melakukan streaming bisa saja menjadi salah satu bentuk usahanya untuk menyatakan bahwa dirinya masih menjadi persona yang bisa berpengaruh bagi komunitas gaming dan esports. Sampai sejauh ini tampaknya Ninja masih nyaman dengan status sebagai free agent dan terbuka bagi siapa saja yang berminat untuk melakukan kerja sama.

Seperti yang sudah pernah tercatat sebelumnya, Tyler Blevins meninggalkan platform Twitch dengan menerima tawaran dari Mixer dengan nilai kontrak yang fantastis. Kemunculan kembali Ninja di Twitch dilakukan dengan melakukan streaming bersama Dr Lupo yang juga salah satu streamer veteran di platform Twitch.

Seiring berkembangnya teknologi yang tentu saja turut mendukung aktivitas gaming dan esports, streaming perlahan dapat diterima sebagai pekerjaan profesional, medium baru, dan mungkin saja menjadi bentuk entertainment yang baru. Dari sisi bisnis, seorang streamer sangat berpotensi menjadi influencer untuk kelompok viewersnya.

Tyler "Ninja" Blevins | via: businessinsider.com
Tyler “Ninja” Blevins | via: businessinsider

Bekerja sama dengan streamer akan memungkinkan brand untuk mempromosikan produk dan layanan mereka secara lebih tertarget dan spesifik. Streamer dengan kontrak eksklusif seolah menjadi aset dan turut memperkuat brand image dari platform layanan streaming maupun sebuah produk.

Kesuksesan yang berhasil diraih Ninja sepertinya belum juga terasa cukup, namun tetap patut diacungi jempol. Dengan melakukan streaming di beberapa platform berbeda Ninja masih berusaha unutk membuktikna bahwa dirinay tetap relevan dan merawat interaksi dengan viewers yang mendukungnya sejak dari platform Twitch dan memang cukup setia meninkmati konten yang dibuatnya sekalipun berpindah platform. Ke mana akhirnya Ninja akan berlabuh masih menjadi misteri yang belum terungkap.

Organisasi Esports T1 Perpanjang Kontrak Eksklusif dengan Twitch

T1 baru saja mengumumkan perpanjangan kerja sama bersama platform layanan streaming, Twitch. Di waktu sebelumnya Twitch sudah pernah menjadi platform eksklusif yang menyiarkan konten tim divisi League of Legends T1 yang bermain di LCK beberapa waktu terakhir.

Dengan adanya pembaruan perjanjian kerja sama antara Twitch dan T1, nantinya tim T1 akan menghadirkan streamer, content creator, dan pro player dari berbagai divisi game lainnya yang bernaung di bawah manajemen T1.

T1 x Twitch | via: T1
T1 x Twitch | via: T1

Jika ditilik dari segi bisnis, organisasi esports T1 tercatat sebagai organisisasi yang menjanjikan. Hal itu dapat terlihat dari kerja sama yang terjalin antara organisasi esports T1 dengan beberapa brand non endemik di ranah gaming dan esports. Prestasi tim divisi League of Legends T1 dengan memenangkan 3 kali kejuaraan dunia League of Legends cukup mengukuhkan prestasi mereka dan di saat bersamaan terlihat meyakinkan bagi banyak perusahaan lain untuk menjalin kerja sama dengan T1. Perusahaan manufaktur mobil BMW, apparel brand Nike, dan Samsung Odyssey adalah beberapa nama brand besar yang sudah terlebih dulu menjalin kerja sama dengan T1.

“Saya dan tim merasa senang unutk dapat melanjutkan kegiatan streaming kami dan terhubung dengan penggemar kami melalui Twitch,” ungkap Lee “Faker” Sang-Hyeok kepada Inven Global, “saya berharap para penggemar bisa terus memberikan dukungannya kepada kami.”

Kepopuleran organisasi esports T1 melalui tim League of Legends-nya sudah merambah lebih jauh dari sekadar batas negara. Lee “Faker” Sang-Hyeok sebagai salah satu pemain superstar yang bergabung dengan tim T1 berhasil menarik fans dan pendukung yang antusias dari banayak negara berbeda di dunia.

Faker |via: oneesports
Faker |via: oneesports

Hal yang menarik juga baru saja terjadi dalam organsisasi esports T1. Lee “Faker” Sang-Hyeok tercatat mendapatkan proteksi asuransi untuk tangan kanannya dengan nilai yang tidak main-main. Uang sebanyak 1 milyar Won Korea akan menjadi jumlah yang dibayarkan kepadanya jika terjadi sesuatu yang tidak memungkinkan Faker beraktivitas menggunakan tangan kanannya.

Dalam sebuah pernyataan Sunita Kaur, Managing Director of APAC Twitch menyampaikan, “kemitraan dengan T1 selanjutnya akan memperdalam hubungan antara tim T1 dengan audiens esports yang antusias pada platform Twitch yang ingin belajar dari tim terbaik dan sekaligus terhibur oleh player favorit mereka.”

Tim Kings Esports Kuasai Gelaran Nimo TV Mobile Legends Arena Star Battle

Sejak pertama kali bergulir di awal bulan Juni yang lalu Nimo TV Mobile Legends Arena sudah memberikan banyak keseruan dan pertandingan yang menegangkan di antara tim profesional maupun tim yang datang dari komunitas. Setelah fase kualifikasi online dan fase playoff, muncul beberapa tim yang ternyata bisa memberikan kejutan dengan mengalahkan tim-tim yang berisikan pro player berpengalaman.

Setelah jeda sejenak dari fase playoff, NMA Star Battle diadakan untuk mengundang antusiasme yang lebih lagi dari komunitas gamers Mobile Legends di Indonesia. Bersama deretan pro player lain dan influencer, masing-masing peserta NMA secara acak saling bertanding. Selama 4 minggu lamanya NMA Star Battle bisa menyuguhkan permainan yang cukup fun dan menarik.

via: Nimo TV
via: Nimo TV

“Terima kasih untuk seluruh pecinta MLBB yang telah menyaksikan NMA dari awal hingga akhir. NMA sebagai turnamen MLBB pertama yang diselenggarakan oleh Nimo TV meraih jumlah penonton tertinggi lebih dari 60.000 penonton. Hal ini merupakan sebuah sejarah baru untuk Nimo TV. Serta membuktikan bahwa antusiasme penggiat MLBB yang tidak pernah padam,” ungkap Toby, selaku PIC Nimo TV Indonesia dalam sebuah rilis.

Muncul sebagai tim kuda hitam di gelaran turnamen NMA, tim Kings Esports ternyata tampil mendominasi gelaran event Star Battle dan menempatkan 3 dari 5 pemainnya di puncak klasemen NMA Star Battle. Permainan individual dari pemain tim Kings Esports berhasil memukai komunitas Mobile Legends Indonesia dengan menjadi favorit di antara deretan pro player dan influencer.

via: Nimo TV
via: Nimo TV

Secara erurutan, Ravicy, Gedang, dan Violence finis di urutan pertama hingga ketiga. Tercatat Ravicy berhasil mengumpukan poin sebesar 1100 dan menempatkannya jauh memimpin klasemen NMA Star Battle. Meskipun demikian dari antara pro player dan influencer yang diundang berlaga di event NMA Star Battle, nama Marsha masih tampil sebagai pemegang titel Most Popular Player.

Hadiah yang diberikan bagi masing-masing pemenang adalah sejumlah uang dan tentu saja MLBB diamonds. Tambahan hadiah sebesar 2.500 Dolar Amerika dan 5000 MLBB Diamonds sukses dibawa pulang oleh Ravicy sebagai juara pertama di event NMA Star Battle.

Disclosure: Hybrid adalah media partner acara Nimo TV Mobile Legends Arena (NMA).

ACT 2 VALORANT akan Hadirkan Mode Free for All Deathmatch

Dalam waktu dekat VALORANT akan membuka mode terbarunya yaitu free-for-all deathmatch. Sejak peluncurannya, game VALORANT sudah berhasil menarik peminat dalam jumlah yang tidak sedikit dari komunitas penggemar game FPS maupun generasi gamers yang baru.

Kehadiran mode free-for-all deathmatch adalaah salah satu feedback yang datang dari komunitas gamer VALORANT. Terlepas dari beberapa mode yang sudah tersedia, mode free-for-all deathmatch akan memberikan pengalaman yang sama sekali berbeda.

via: Instagram playvalorantofficial
via: Instagram playvalorantofficial

Tidak dapat dipungkiri bahwa aim skill dan refleks adalah faktor penentu dari kemenangan dalam game bergenre FPS. Dalam mode free-for-all deathmatch, VALORANT akan menawarkan kesempatan mengasah kedua hal tersebut. Fitur skill pada Agent akan dinonaktifkan dan player harus benar-benar bisa mengandalkan weapon yang ada.

Dalam mode free-for-all deathmatch 1 game akan berlangsung selama 6 menit. 10 player akan saling bertempur untuk mengumpulkan kill point terbanyak. Game yang berlangsung juga akan usai jika waktu habis atau salah 1 player berhasil mengumpulkan 30 kill point.

Kapanpun dan dimanapun kita bisa mengganti weapon dengan bekal uang yang tidak terbatas. Sekalipun terbunuh, kita hanya perlu menunggu selama 3 detik sebelum respawn dan memiliki invulnerability selama 8 detik selama tidak bergerak maupun menembak.

Lebih jauh lagi Riot Games mendesain mode free-for-all deathmatch menjadi lebih dinamis dengan menghilangkan hiding spot dan menunjukkan posisi setiap player di map setiap 5 detik sekali. Tidak sampai di situ saja, setelah sukses menjatuhkan lawan, selama 10 detik akan ada health pack yang dengan instan merecharge kembali health points.

Adapun mode free-for-all deathmatch sangat cocok untuk dijadikan game pemanasan sebelum melanjutkan ke mode ranked match ataupun mode lainnya. Dikembangkannya mode di atas bisa menjadi salah satu faktor yang bisa mendukung keberlangsungan game VALORANT karena cukup aktif mendengarkan respon dari komunitas gamernya. Bersamaan dengan ACT 2 VALORANT juga merilis Agent terbaru bernama Killjoy dengan gawai canggih yang dimilikinya.

Segala keseruan mode free-for-all deathmatch akan bisa dimainka beberapa saat lagi setela update ACT 2 dari VALORANT diterapkan di 5 Agustus 2020. Jika sudah dirasa cukup player bisa langsnug meninggalkan mode free-for-all deathmatch tanpa penalty sama sekali. Hanya saja pada mode free-for-all deathmatch pun akan ada reward berupa experience point jika dimainkan sampai selesai.

Garena Segera Menggelar Turnamen Free Fire Indonesia Master League Season 2

Setelah sebelumnya gelaran turnamen Free Fire Indonesia Masters Spring 2020 berhasil diadakan, kini dalam waktu dekat Garena akan memulai Free Fire Indonesia Masters League Season 2 sebagai langkah awal menjelang gelaran turnamen Free Fire Indonesia Masters Fall 2020. Di bulan Maret 2020 yang lalu tim ONIC Esports berhasil menjadi juara pertama gelaran turnamen Free Fire Indonesia Masters Spring 2020.

Nantinya akan ada 18 tim terpilih yang bertanding dalam seri liga yang berlangsung dari awal 8 Agustus hingga 13 September 2020. Masing-masing tim akan mencoba memberikan performa terbaik mereka untuk dapat dinobatkan sebagai juara di tingkat nasional pada gelaran turnamen Free Fire Indonesia Masters Fall 2020 mendatang.

Adapun pada gelaran turnamen Free Fire Indonesia Masters League Season 2 memperkenalkan sistem liga yang baru. Dari total 18 tim, akan dipecah menjadi 3 grup berbeda selama fase regular season. Setiap minggunya di regular season masing-masing grup secara acak akan bertanding dalam 1 pot yang sama dan mengumpulkan raihan poin.

Sedangkan untuk map yang digunakan secara berurutan adalah rotasi Bermuda-Purgatory-Kalahari. Di akhir fase regular season, tim yang duduk di peringkat pertama dan kedua dari masing-masing grup akan mengamankan 6 slot di babak grand final Free Fire Indonesia Masters Fall 2020.

Jangan khawatir jika tim favoritmu belum lolos, karena masih ada beberapa kesempatan lagi utukk meraih slot di babak grand final FFIM Fall 2020. Setelah fase regular season, 12 tim yang tersisa akan melaju ke fase playoff. Masih tersedia 6 slot lagi bagi tim teratas untuk berlaga FFIM Fall 2020.

Berkaca pada hasil musim FFIM Spring 2020, sebelumnya ONIC Esports masih dijagokan untuk kembali menjadi juaranya. Sedangkan setelah gelaran turnamen beberapa waktu yang lalu, muncul nama tim Island of Gods sebagai pesaing yang cukup menangkap perhatian dari komunitas gamers Free Fire Indonesia atas performa dan kemenangannya di GoPay Arena Championship 2020.

Hadiah uang sejumlah 1,2 milyar Rupiah akan diperebutkan sepanjang gelaran turnanen FFIML Season 2. Sistem liga yang diterapkan tentunya akan memastikan keberlangsungan skena esports Free Fire. Sebagai catatan, Indonesia memang salah satu negara yang masih terus membuntuti Brazil dalam hal prestasi dan kemampuan pro player di skena kompetisi lokal masing-masing.

18 Tim yang akan bertanding | via: Instagram ff.esports.id
18 Tim yang akan bertanding | via: Instagram ff.esports.id

Pertemuan terakhir tim Indonesia melawan tim Brazil masih terlalu sulit untuk dilupakan karena tim Brazil berhasil menukuk perlawanan dari tim Indoensn sekalipun kedua negara mempertandingkan streamer dari game Free Fire dari negara masing-masing.

Setelah Indonesia batal menjadi tuan rumah bagi gelaran Free Fire World Championship tahun 2020, kiranya dengan kembali berjalannya liga akan mengobati kerinduan komunitas gamers Free Fire di Indonesia. Secara langsung seluruh pertandingan FFML Season 2 akan disiarkan via YouTube dan Facebook FFEsportsID.

 

Organisasi Esports Gen.G Kini Memiliki Executive Brand Advisor

Desainer, DJ, dan sekaligus content creator dari Amerika Serikat, Heron Preston baru saja dinyatakan bergabung ke dalam organisasi esports Gen.G. Tidak perlu menunggu lama, Heron Preston sudah memulai proyek untuk merancang apparel bagi tim Gen.G yang berlaga di LCK Summer 2020. Langkah yang diambil oleh organisasi esports Gen.G menunjukkan keseriusan mereka dalam perihal branding.

Seiring dengan masuknya Heron Preston ke dalam manajemen Gen.G, Heron akan mengambil peran sebagai Executive Brand Advisor. Di peran barunya, Heron akan bertanggung jawab atas strategi ekspansi dan branding Gen.G di ranah esports. Sebelum bergabung ke dalam Gen.G, Heston Preston sudah pernah menjalin kerja sama dan menciptakan karya kolaborasi bagi NASA dan beberapa pesohor lainnya.

Heron Preston | via: Gen.G
Heron Preston | via: Gen.G

Di waktu sebelumnya Gen.G sudah pernah menjalin kerja sama dengan apparel brand PUMA yang menjadi partner dan menyediakan jersey bagi roster Gen.G di LCK. Saat ini organisasi esports Gen.G tercatat aktif di beberapa region seperti di Amerika Utara dan Korea dengan beberapa disiplin game berbeda.

Meninjau keadaan saat ini, kultur gaming dan esports berkembang secara cepat dan baru-baru ini mulai terkait erat dengan industri fashion dan musik. Mungkin jika bisa diramalkan, di masa depan penggermar esports akan memiliki beberapa fashion style yang unik, meskipun dalam 1 dekade terakhir tidak pernah digubris maupun terkait dengan ranah fashion.

Dalam sebuah rilis Heron Preston menyatakan bahwa, “saya merasa antusias untuk menjelajahi teritori yang baru bersama Gen.G. Pendekatan Gen.G yang inklusif, inovatif, relevan, dan cerdas terhadap gaming, selaras dengan hal-hal yang saya anggap penting.”

Koleksi LVxLOL. | via: Louis Vuitton
Koleksi LVxLOL. | via: Louis Vuitton

Dalam perkembangannya, esports adalah industri yang memiliki kombinasi antara elemen olahraga dan entertainment, kini esports perlahan merasuk lebih jauh ke dalam lifestyle. FaZe Clan adalah salah satu organisasi esports yang menargetkan diri untuk mendominasi ranah fashion bagi gamers.

Sedangkan pada gelaran League of Legends World Championship tahun 2019 yang lalu luxury brand sekelas Louis Vuitton sudah melirik pasar esports secara serius. Selain dalam bentuk in game item, merchandise dengan logo LV yang khas diproduksi dalam edisi terbatas.

Melihat fenomena di atas, masih terbuka kemungkinan yang besar bagi lebih banyak brand non endemik maupun orang dengan keahlian tertentu lainnya yang akan tertarik untuk berkolaborasi bersama berbagai elemen di industri esports.

 

Fnatic Masih Menunggu Waktu yang Tepat untuk Membentuk Divisi VALORANT Mereka

Di tengah menanjaknya tren game FPS terbaru besutan studio Riot Games, Fnatic terpantau belum memiliki roster di divisi game VALORANT. Dalam sebuah pernyataan Colin “Cojo” Johson sebagai Senior Team Director dari Fnatic menyampaikan dalam sebuah wawancara bahwa sejauh ini Fnatic belum akan membentuk tim divisi VALORANT dan masih membuka diri sambil terus memantau pemain potensial, setidaknya sampai tahun 2021.

Sebagai organisasi yang namanya mengudara dengan menjadi salah satu tim CS:GO terbaik, tentu saja tumbuh harapan dari para penggemar agar Fnatic bisa turut serta dalam skena kompetitif VALORANT sejak tahap awal perkembangannya. Sekalipun dari segi umur game VALORANT bisa dikatakan masih seumur jagung, nyatanya game VALORANT sudah berhasil menarik banyak organisasi esports ternama untuk bersiap dengan sejumlah roster VALORANT mereka.

Di waktu yang kurang lebih bersamaan game VALORANT menjadi sebuah fenomena migrasi beberapa pemain profesional yang sudah lama aktif di game FPS lain. Hingga saat ini sudah tercatat beberapa nama yang meninggalkan disiplin gamenya untuk memulai bermain serta menguji peruntungannya di dsiplin game VALORANT.

Adapun melalui gelaran turnamen IGNITION SERIES, Riot Games melalui VALORANT memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada komunitas untuk secara aktif mengadakan turnamen di level akar rumput. Tercatat juga organisasi esports sepreti Team Vitality, T1, dan FaZe Clan yang mengambil kesempatan menggelar turnamen sekaligus sebagai ajang pencarian bakat untuk melengkapi roster tim VALORANT mereka.

Fenomena keengganan yang sama juga bisa terlihat dari skena Asia Tenggara. Beberapa tim yang sudah terlebih dahulu memiliki pengalaman di dispilin game FPS, sejauh ini masih dalam tahapan membidik kesempatan untuk lebih terjun ke dalam divisi game VALORANT dan membuat tim.

Fnatic menyampaikan bahwa langkah yang akan diambilnya tidak terlalu terbu-buru serta masih memberikan ruang dan waktu yang lebih untuk melihat potensi game VALORANT. Apa yang dilakukan oleh Fnatic menegaskan kehati-hatian menginggat secara bisnis, sebuah tim esports memerlukan dana yang tidak sedikit untuk digelontorkan di satu waktu.

Di sisi lain juga tercatat bahwa gaji pemain profesional game VALORANT sudah menyentuh angka yang perlu diantispisasi sekalipun belum ada turnamen VALORANT yang digelar secara resmi oleh Riot Games.

via: Essentially Esports
via: Essentially Esports

Adapun arus pemasukan dari tim esports sejauh ini masih mengandalkan pendaanan internal maupaun hdaiah uang dari rangkaian turnamen IGNITION SERIES yang belum menunjukana tanda-tanda melambat dan digantikan oleh turnamen yang sepenuhnya dijalankan Riot Games.

Secara bisnis tidak dapat dipungkiri bahwa gaji pemain bukan satu-satunya faktor yang masuk dalam pertimbangan sebuah organisasi esports, ketersedian dan perburuan pemain profesional potensial juga mendatangkan tantangan tersendiri.

Di tengah situasi pandemi dan skena kompetisi yang masih tidak kunjung menentu, memulai sebuah tim esports baru akan menjadi langkah ayng dibayangi oleh faktor resiko kerugian yang lebih besar dari sebelumnya.

Bandai Namco akan Menghelat Tekken 7 dan SoulCalibur VI Online Challenge

Merebaknya pandemi sejak permulaan tahun 2020 sudah memberhentikan banyak gelaran turnamen di tahun ini, termasuk juga turnamen bagi komunitas fighting game. Turnamen sekelas Evo di tahun ini juga urung digelar karena satu dan lain hal yang mengikutinya.

Sebagai pelepas dahaga di tengah keringnya skena kompetitif fighting game, Bandai Namco dalam waktu dekat akan menghelat turnamen online. Di waktu bersamaan Bandai Namco memberikan keterangan dari laman resminya bahwa di tahun ini tidak hanya satu, melainkan akan ada dua turnamen game fighting yang diselenggarakan secara online. Tekken 7 dan SoulCalibur VI adalah dua judul game yang terpilih untuk menggelar turnamen dengan format regional dan dilakukan secara online.

Keseruan dan seluruh atmosfer turnamen offline tentu saja tidak dapat dinikmati pun digantikan selama pandemi masih terus berlangsung. Setidaknya dengan adanya turnamen Online Challenge dari Bandai Namco bisa mengobati kerinduan untuk saling berduel disaksikan ratusan pasang mata hanya saja dengan setting yang berbeda. Dalam rangka beradpatasi dengan situasis pandemi, Bandai Namco menjadikan kestabilan fitur Online Matches sebagai prioritas pengembangan melalui update terbaru kedua game di atas.

Teruntuk game SoulCalibur VI, Online Challenge akan dipertandingkan di tiga region berbeda, yaitu: 3 Oktober 2020 di region Jepang, 31 Oktober 2020 untuk region Amerika Serikat bagian timur, dan terakhir di tanggal 28 November 2020 bagi region Eropa bagian barat.

Di sisi lain Tekken 7 akan mencakup region yang lebih luas daripada SoulCalibur VI. Sepanjang bulan September hingga November tahun ini kita akan disuguhkan 3 region berbeda setiap bulannya. Tekken 7 Online Challenge akan dimulai di region Eropa bagian barat, Korea, dan Amerika Serikat bagian timur di bulan September. Selanjutnya turnamen akan berlanjut di region Eropa bagian utara, region Australia, dan region Amerika Serikat bagian tengah.

Sebelum kembali ke region Jepang di bulan Desember, perlu dicatat juga bahwa Filipina tercatat dalam peta gelaran Online Challenge yang dihelat oleh Bandai Namco. Sedangkan Pakistan yang sempat mengundang rasa penasaran dari komunitas gamers Tekken, belum menjadi tempat yang terpilih.

Masih dalam kesempatan yang sama bandai namco juga menyampaikan bahwa Bud Light dan Astro Gaming akan mendukung jalannya turnamen online yang dihelat oleh Bandai Namco. Astro Gaming akan memberikan dukungan dalam bentuk peripheral yang akan digunakan oleh shoutcaster yang nantinya memandu jalannya pertandingan di gelaran turnamen Online Challenge,

Mobile Legends Professional League Philippines Season 6 Segera Digelar

Gelaran turnamen Mobile Legends Professional League Philippines Season 6 akan segera digelar. Sebagai tahapan awal telah berlalu fase open qualifier yang diikuti oleh ratusan tim lebih yang akan memperebutkan slot untuk berlaga di regular season MPL PH Season 6.

Setelah usai dengan gelaran turnamen MPL Invitational 4 Nations Invitational yang lalu, kini gelaran turnamen Mobile Legends kasta tertinggi akan memulai babak yang baru di masing-masing negara Asia Tenggara. Gelaran turnamen kemarin adalah kesempatan yang baik untuk menguji batas kemampuan setiap tim jawara masing MPL di skala internasional.

https://www.youtube.com/watch?v=0vthuV58LkE

Adapun secara sekilas berikut adalah penjelasan format MPL PH Season 6. Jumlah tim yang berpartisipasi adalah 10 tim dan akan dibagi menjadi 2 grup berbeda. Seluruh tim yang berlaga di MPL PH Season 5 akan langsung mendapatkan slot di MPL PH Season 6. Sebagai pembanding, MPL ID menjadi satu-satunya turnamen yang menggunakan model franchise, sehingga tidak ada perubahan tim yang bertanding, paling tidakn sejauh ini. Sedangkan 2 slot untuk regular season MPL PH Season 6 akan diperebutkan melalui tahapan open qualifier yang sudah selesai baru-baru ini.

Pertandingan pertama akan bergulir di tanggal 21 Agustus 2020 mendatang. Setelah berjalan 8 pekan, babak playoff akan dimulai dengan 8 tim teratas dari fase regular season. Nantinya babak playoff akan terasa lebih menantang dan menguras tenaga karena akan dipertandingkan dengan ketentuan best of 5. Sedangkan di babak grand final kita akan disuguhkan dengan penentuan juara melalui best of 7.

https://www.youtube.com/watch?v=Tz1HCpqyiso

Berikut adalah daftar tim yang akan berlaga di MPL PH Season 6:

  1. Aura PH (Direct Invite)
  2. ONIC (Direct Invite)
  3. Bren Esports (Direct Invite)
  4. Execration (Direct Invite)
  5. Omega (Direct Invite)
  6. BSB (Direct Invite)
  7. Blu Fire (Direct Invite)
  8. Blacklist International (Direct Invite)
  9. Cignal Ultra (Open Qualifier)
  10. NXP Solid (Open Qualifier)

Ada juga beberapa hal menarik yang bisa dicermati dari MPL PH Season 6 mendatang. Yang pertama adalah kembalinya tim Cignal Ultra yang sebelumnya sudah pernah menjadi juara di gelaran trunamen MPL PH Season 2. Dari fase open qualfier juga muncul tim NXP Solid yang melaju sebagai tim yang dijagokan untuk bersaing menantang tim-tim dari MPL PH Season 5.

Di sisi lain ada tim AURA PH dan ONIC PH yang akan menghadirkan rivalitas dari gelaran MPL PH sebelumnya. Keduanya bertemu di Filipina sebagai tim Mobile Legends dengan organisasi induk dari Indonesia.

Akankah tim AURA PH bisa mengukuhkan dirinya dengan menjadi juara MPL PH 3 season berturut-turut ataukah akan ada sejarah baru dituliskan oleh tim yang dapat merebut takhta juara MPL PH Season 6? Mari kita tunggu kelanjutannya.

BOOM Esports Berhasil Menjadi Juara di Turnamen CS:GO Gamersclub Master V

Seperti yang dilansir dari laman media sosial milik tim BOOM Esports, tim divisi CS:GO mereka yang berlaga di skena kompetitif Brazil baru saja berhasil menjadi juara di gelaran turnamen Gamersclub Master V. Sekali lagi BOOM Esports menambahkan piala mereka dan bersiap untuk perhelatan CS:GO di level yang lebih tinggi lagi.

Babak final gelaran turnamen Gamersclub Master V mempertemukan kembali tim terbaik dari region Amerika Selatan. Adapun baik bagi tim BOOM Esports dan tim paiN Gaming, keduanya mengalami 1 kali kekalahan di fase grup. Sedangkan di babak playoff keduanya juga justru sama-sama menang secara meyakinkan dengan berhasil menyisihkan tim RED Canids dan tim W7M Gaming.

Jika menghitung dari banyaknya jumlah tim Brazil di gelaran Gamersclub Master V, hal ini masih menguatkan fakta bahwa Brazil adalah episentrum bagi esports CS:GO di region Amerika bagian selatan.

via: Instagram boomesportsid
via: Instagram boomesportsid

Bermula dari fase grup, BOOM Esports sempat menderita 1 kali kekalahan saat bertemu dengan tim Keyd Stars. Sekalipun dalam posisi terancam, BOOM Esports akhirnya bisa membangun momentum saat menghadapi tim Asterius Gaming yang berasal dari babak kualifikasi tertutup. Sebelum maju ke babak selanjutnya, sekali lagi tim BOOM Esports harus melawan tim Keyd Stars untuk memenangkan 1 slot playoff yang tersisa.

Mengawali babak final, map pertama yang dimainkan adalah Dust 2 yang dipilih oleh tim BOOM Esports. Di awal-awal justru tim paiN Gaming bisa tampil menekan tim BOOM Esports dan mencuri 2 round setelah berhasil melakukan bomb site retake dan defuse.

Pada round berikutnya tim BOOM Esports berbalik dan tampil mendominasi sampai paruh pertama map Dust 2. Di paruh kedua, tim paiN Gaming justru bisa memberi perlawanan yang sengit dan menahan laju serangan dari tim BOOM Esports. Meskipun demikian map pertama menjadi milik tim BOOM Esports yang menang dengan skor 16-12.

https://www.youtube.com/watch?v=aqtdjRbRuMU

Adapun Overpass adalah map kedua yang sudah dipick oleh tim paiN Gaming. Seolah belum kehilangan momentum dari map sebelumnya, tim BOOM Esports mencuri 3 round pertama dan bisa unggul secara ekonomi atas tim paiN Gaming.

Sebelum bertukar, tim paiN Gaming masih bisa mengumpulkan 7 round dengan strategi bomb planting yang sukses menekan tim BOOM Esports. Sekalipun sangat terdesak, akhirnya tim BOOM Esports berhasil mengejar di beberapa round berikutnya dan sepenuhnya menghentikan perlawanan dari tim paiN Gaming dengan skor akhir 16-8.

Performa solid yang ditunjukkan oleh tim BOOM Esports seharusnya bisa menambah rasa percaya diri mereka menjelang turnamen Major mendatang.