All posts by Oki Rosgani

Lewat X1, Sharp Hadirkan Kembali Smartphone Android One

Insiasi Android One yang diusung Google boleh jadi telah dianggap kurang memberi dampak, terlebih ketika Google telah menyiapkan Android Go sebagai . ṕroyek’ lainnya untuk menyasar pasar budget smartphone. Proyek Android One juga dianggap tidak berhasil lantaran penjualannya dianggap tidak sesuai ekspekstasi.

Namun demikian, hal tersebut tidak menyurutkan langkah Sharp untuk kembali merilis smartphone inisiasi Android One teranyar mereka yang bertajuk Sharp X1 yang memang sengaja dirilis khusus untuk pasar Jepang.

Sang produsen yang juga berasal dari negeri matahari terbit itu telah membekali smartphone Sharp X1 ini dengan spesifikasi yang cukup mumpuni, terutama jika dibanding dengan jajaran smartphone Android One yang pernah dirilis oleh produsen lain sebelumnya.

Sharp X1 hadir dengan bentang layar IGZO LCD berukuran 5,3 inci yang mampu menghadirkan resolusi sebesar 1920 x 1080 piksel, sedangkan untuk dapur pacunya smartphone ini telah disokong dengan prosesor octa-core Snapdragon 435 besutan Qualcomm.

Bergeser ke bagian memory-nya, ponsel ini juga telah dibekali dengan RAM sebesar 3GB serta kapasitas penyimpanan internal sebesar 32GB, itupun masih bisa ditingkatkan melalui slot memory yang bisa dijejali dengan kartu memori microSD berkapasitas hingga 256GB.

Tak hanya itu, smartphone yang hadir dengan sistem operasi Android 7.1 Nougat itu juga telah memiliki sejumlah fitur yang biasa ditemukan pada smartphone flagship seperti, port USB Type-C, sensor pembaca sidik jari (fingerprint sensor), serta hadirnya fitur FeliCa, yakni salah satu layanan smart card yang populer digunakan untuk melakukan transaski elektronik dan perbankan di kawasan Asia.

Hal menarik lainnya, selain telah dibekali dengan kamera utama berkemampuan 16 megapiksel dan kamera selfie 8 megapiksel, smartphone Sharp X1 ini juga memiliki kemampuan untuk bisa menangkis cipratan tahan air dan debu.

Untuk mendukung proses kinerja sehari-harinya, pihak Sharp telah menjejalkan baterai berkapasitas cukup besar yakni 3,900 mAh, dengan baterai sebesar itu, proses pengisian bisa dilakukan dengan waktu yang relatif cepat yakni hanya membutuhkan waktu 3 jam saja untuk mengisi baterainya hingga penuh.

Sayangnya, smartphone Sharp X1 ini hanya dipasarkan di kawasan Jepang melalui jaringan operator Y!Mobile yang ada di negara tersebut. Sebelumnya, Sharp juga pernah merilis ponsel Android One melalui model Sharp Aquos 507SH yang juga khusus diapasarkan dikawasan Jepang.

Android One sendiri merupakan inisiasi Google yang bekerja sama dengan sejumlah produsen smartphone lokal di sejumlah negara untuk merilis ponsel dengan harga terjangkau.

Sumber: Liliputing.com | Gambar Header: Y! Mobile

RaspAnd OS, ‘Mengunyah’ Android Nougat di Perangkat Raspberry Pi

Raspberry Pi telah menjadi fasilitator bagi banyak orang yang ingin membangun perangkat komputernya sendiri, tidak hanya di sisi hardware, namun perangkat single-board computer ini telah pula melahirkan sejumlah pengembang software kreatif yang membangun platform-nya sendiri.

Salah satunya ialah Arne Exton, pencipta berbagai distribusi Linux itu, baru saja mengumumkan keberadaan dari RaspAnd OS, sistem operasi Android yang telah ia racik untuk bisa dijalankan pada perangkat Raspberry Pi 2 dan Raspberry Pi 3.

RaspAnd OS Build 170605, dibangun dengan basis Android 7.1.2 Nougat, versi ini merupakan pembaharuan dari RaspAnd Nougat 7.1.2 Build 170519 yang telah ia rilis kurang lebih sebulan lalu, pada versi teranyar ini Exton telah membenamkan aplikasi Kodi Media Center versi 17.3.

Versi teranyar dari RaspAnd OS ini juga telah memberikan dukungan agar bisa dimasukkan ke dalam kartu memory microSD menggunakan sistem operasi Windows 10, sehingga pengguna umum bisa melakukannya dengan mudah.

Tidak hanya itu, Exton juga telah menjejalkan sejumlah pembaharuan aplikasi pada RaspAnd OS versi teranyarnya ini seperti Spotify TV 1.2.0, Rotation Control Pro 1.1.2, Google Play Games 3.9.08, Clash of Clans 9.24.9, GMail 7.4.23, dan Aptoide TV 3.2.1. serta menghadirkan paket GAPSS yang memungkinkan pengguna untuk mengakses Google Services (bukan Google Play Store).

Exton telah menawarkan update cuma-cuma bagi pengguna yang telah membeli dan menggunakan RaspAnd OS Nougat 7.1.2 Build 170519, namun jika belum memilikinya, RaspAnd OS Nougat 7.1.2 Build 170605 ini telah ia tawarkan dengan harga $9 melalui website resminya, yang bisa diakses lewat tautan berikut ini.

Sumber: Softpedia

Tak Perlu ‘Developer Mode’, Windows 10 Kini Bisa Langsung Jalankan Linux

Pada perhelatan Microsoft Build 2016 tahun lalu, Microsoft mengumumkan tentang fitur menarik bagi para developer untuk bisa menjalankan Linux melalui command line menggunakan Bash Shell, namun fitur tersebut hanya tersedia dengan mengaktifkan Windows Developer Mode yang terdapat pada versi Windows 10 Anniversary Update.

Belum lama ini, perusahaan software raksasa yang bermarkas di Redmond, California itu telah kembali mengeluarkan kejutan menarik, melalui blog resminya mereka mengatakan bahwa pada Windows 10 Insider versi teranyar (build 16215) yang akan dirilis pekan ini, pengguna tidak lagi harus beralih ke Windows Developer Mode ketika ingin menjalankan Linux di Windows, hal ini bisa dilakukan lantaran Microsoft telah merilis resmi fitur yang bernama Windows Subsystem for Linux (WSL).

Pihak Microsoft sebenarnya telah lebih dari setahun lalu menyertakan fitur WSL ini pada bagian Windows Features namun karena masih dalam testing Windows Insider maka fitur WSL ini masih memiliki embel-embel beta. Namun kini, pihak Microsoft memastikan bahwa fitur WSL ini telah benar-benar stabil untuk digunakan.

Untuk bisa memanfaatkan fitur ini, pengguna diharuskan mengaktifkan fitur WSL ini terlebih dahulu melalui opsi Turn Windows features on or off, karena secara default fitur ini belum diaktifkan.

3-WSL

Fitur yang lebih difokuskan untuk para pengembang ini menghadirkan dukungan pada platform Windows bagi pengguna untuk menjalankan Linux melalui command line di Windows, sehingga para pengembang yang banyak bekerja dengan command line tool di Linux tidak harus berpindah-pindah sistem operasi ketika bekerja.

Selain platform Ubuntu, kabarnya pihak Microsoft juga akan segera memperluas dukungan WSL ini untuk bisa menjalankan distro Linux lainnya seperti SuSE dan Fedora.

Dukungan serupa yang dilakukan oleh Microsoft ini sebenarnya bukanlah hal baru, sebelumnya ada aplikasi bernama Cygwin yang memungkinkan pengguna untuk bisa menjalankan Linux di lingkungan Windows, namun karena aplikasi ini tidak dikembangkan langsung oleh Microsoft seringkali Cygwin tidak begitu mulus ketika dijalankan.

Di ranah mobile, Microsoft juga pernah mengembangkan Project Astoria, yang memungkinkan bagi pengguna perangkat smartphone Windows Phone untuk bisa menjalankan aplikasi Android di smartphone mereka, namun Project Astoria kini telah dihentikan.

Sumber: Liliputing | Gambar Header: Pixabay

Aplikasi Ini Bisa ‘Sembunyikan’ Layar dari Pengintip

Sebagian dari Anda bisa jadi sering menggunakan smartphone di tempat keramaian atau area publik lainnya. Bisa jadi Anda akan merasa khawatir ada orang laun yang mengintip ke layar ponsel Anda.

Solusinya adalah dengan memasang lapisan layar tambahan atau screen protector anti-spy pada layar smartphone anda. Namun kini ini ada solusi lain karena BlackBerry baru saja merilis aplikasi yang disebut sebagai Privacy Shade yang mampu mencegah orang lain mengintip layar smartphone anda.

Aplikasi ini akan membuat tampilan layar smartphone menjadi gelap dan mengaburkan sebagian layar, namun ia masih menyisakan sebagian area layar yang bisa digeser dan diarahkan sesuai dengan apa yang ingin dibaca atau dilihat oleh penggunanya. Bentuk area ini juga bisa diatur sesuai keinginan pengguna, bulat atau kotak.

BlackBerryPrivacyShade

Dengan aplikasi Privacy Shade ini, Anda tidak lagi khawatir akan adanya orang lain yang mengintip layar smartphone ketika sedang menggunakannya di ruang publik.

Anda yang memiliki perangkat BlackBerry bersistem Android seperti BlackBerry seri DTEK, Priv, KEYone serta BlackBerry Aurora, aplikasi Privacy Shade ini juga bisa Anda unduh. Dibutuhkan Android versi 5 atau yang lebih baru.

Anda dapat mengunduh aplikasi Privacy Shade ini melalui halaman Google PlayStore berikut ini.

Sumber: AndroidPolice

Flipboard 4.0 Lebih Mudahkan Pengguna untuk Menyusun Minat Akan Konten

Flipboard merupakan salah satu aplikasi pembaca berita/website  dan media sosial yang memiliki antarmuka cukup unik, aplikasi ini awalnya hanya tersedia bagi pengguna iPad namun akhirnya tersedia juga bagi pengguna perangkat iOS lainnya dan juga Android.

Pengembang dari aplikasi ini baru saja menelurkan Flipboard 4.0 yang hadir dengan sejumlah pembaharuan, salah satunya ialah fitur Smart Magazine, fitur ini akan memudahkan pengguna dalam menikmati konten terkurasi berdasarkan algoritma Flipboard, sehingga pengguna hanya tinggal memilih kategorinya saja dan selanjutnya aplikasi Flipboard akan menyusunnya untuk masing-masing pengguna.

Pada versi ini, pengguna juga dapat membuat koleksi majalah yang kontennya disusun oleh pengguna sendiri (custom magazine) dan mempublikasikannya ke Flipboard.

Akses untuk fitur baru ini bisa dilakukan dengan swipe dari arah kanan pada tampilan home di aplikasi Flipboard. Selain topik yang cukup umum, Anda juga bisa membuatnya lebih spesifik dengan memilih topik yang lebih dalam lagi. Jadi tidak hanya topik general, misalnya fotografi, tetapi Anda bisa memilih topik fotografi yang lebih spesifik, misalnya travel, street photography atau bahkan merek kamera tertentu.

Kemudahan menikmati konten yang sesuai preferensi menjadi kata kunci dalam update aplikasi Flipboard kali ini. Meski sebelumnya Anda telah bisa menikmati konten sesuai minat, namun kini semakin dipermudah.

Aplikasi Flipboard dapat diunduh gratis melalui halaman App Store atau Play Store secara cuma-cuma alias gratis.

Berikut ini adalah video penjelasan tentang aplikasi Flipboard 4.0:

https://youtu.be/JAuLcz8yaiQ

Sumber: PhoneArena dan Flipboard | Gambar Header: Flipboard

Asus Racik Perangkat SBC yang Lebih Ngebut dari Raspberry Pi 3

Pabrikan komputer asal Taiwan, Asus, baru saja memperkenalkan perangkat single-board computer (SBC) racikannya yang mereka sebut sebagai Asus Tinker Board.

Wujudnya memang mirip Raspberry Pi, namun perangkat SBC racikan Asus ini memiliki spesifikasi yang sedikit lebih bertenaga karena disokong oleh prosesor yang lebih ngebut dengan dukungan modul grafis yang mampu menayangkan gambar berkualitas 4K.

Asus Tinker Board diotaki dengan prosesor quad-core ARM Cortex-A17 RK3288 besutan Rockchip, ia juga memiliki dukungan modul grafis ARM Mali-T764 serta ditopang oleh RAM sebesar 2GB dan slot kartu memory microSD untuk media penyimpanannya.

Sebagai sebuah perangkat SBC, Asus Tinker Board juga telah hadir dengan sejumlah fitur seperti dukungan WiFi 802.11b/g/n, koneksi Bluetooth 4.0 dan memiliki port Ethernet 10/100/1000, tak lupa port USB 2.0 dan port HDMI output juga hadir pada perangkat mungil ini. Selain itu tersedia juga slot ekspansi 40-pin yang bisa digunakan untuk menambahkan modul tambahan bagi pengguna yang membutuhkannya.

Dengan dimensi yang hanya 3.4 inci x 2.1 inci, perangkat SBC besutan Asus ini memiliki ukuran dan bentuk yang mirip dengan Raspberry Pi 3, namun hal yang membedakan adalah software yang didukungnya.

Jika Raspberry Pi hanya mendukung varian distro Linux Debian, namun perangkat SBC racikan Asus ini selain bisa menjalankan Debian dan Kodi, sang produsen juga menyatakan bahwa produk SBC racikannya telah mendukung lebih banyak sistem operasi termasuk sistem operasi buatan Asus sendiri yang telah ditujukan untuk perangkat SBC ini.

Dengan spesifikasi dan kemampuannya yang sedikit lebih bertenaga, tak heran jika pihak Asus telah membanderol modul ini dengan harga yang sedikit lebih mahal dibanding Raspberry Pi, yakni £55 atau setara dengan Rp. 915 ribu-an untuk tiap unitnya, sementara untuk perangkat Raspberry Pi ditawarkan dengan harga £34 atau setara dengan Rp. 565 ribu-an perunitnya.

Sumber dan Gambar Header: Liliputing

Ditenagai Baterai 5100 mAh, Smartphone Lenovo P2 Resmi Melenggang di India

Belum lama ini, Lenovo merilis smartphone  Lenovo P2, perangkat yang hadir dalam dua varian yang dibedakan dari kapasitas RAM-nya, yakni 3GB dan 4GB. Namun keduanya menyajikan kapasitas memory internal yang sama yakni 32GB.

Smartphone Lenovo P2 merupakan penerus dari smartphone Vibe P1 yang sebelumnya pernah dirilis Lenovo, namun untuk mempertahankan nama baik smartphone Vibe P1, pihak Lenovo telah menjejalkan sejumlah keunggulan baru pada smartphone varian teranyarnya ini.

Perangkat smartphone P2 hadir dengan layar AMOLED 5,5 inci yang mampu menyajikan resolusi Full HD 1920 x 1080 piksel, ditambah pula dengan sokongan prosesor Snapdragon 625 SoC yang dipadu dengan sejumlah fitur menarik lainnya seperti koneksi VoLTE, fingerprint sensor, serta kombinasi kamera utama 13 megapiksel dan kamera selfie 5 megapiksel.

Yang tak kalah menarik, smartphone P2 juga telah ditenagai dengan baterai besar berkapasitas 5100 mAh yang mendukung pengisi cepat berdaya 24-watt. Seperti yang disebutkan situs GizChina, Lenovo mengklaim bahwa dengan kapasitas baterai sebesar itu, dalam satu kali pengisian ulang perangkat smartphone Lenovo P2 akan bisa dioperasikan selama tiga hari secara terus menerus.

Saat ini, smartphone yang berjalan dengan sistem operasi Android 6.0.1 Marshmallow itu baru tersedia secara ekslusif di toko Flipkart India dengan banderol harga 16,999 INR atau setara dengan $249 untuk varian RAM 3GB dan 17,999 INR atau setara dengan $263 untuk varian 4 GB.

Sayangnya belum ada informasi apakah smartphone ini akan masuk pasar tanah air atau tidak, jadi mari kita tunggu saja.

Sumber dan Gambar Header: GizChina

Inilah Duo Smartphone Jagoan ZTE yang Diperkenalkan di CES 2017

Perhelatan Consumer Electronic Show (CES) telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta gadget dan pelaku industri elektronik dari seluruh penjuru dunia, pameran elektronik terbesar yang selalu diadakan di Las Vegas, AS itu kali ini berlangsung dari tanggal 5 hingga 8 Januari 2017.

Produsen elektronik asal Tiongkok, ZTE, pun turut ambil bagian dalam pameran akbar tersebut. Tahun ini ZTE memperkenalkan dua smartphone teranyarnya yakni ZTE Blade V8 Pro dan Hawkeye.

ZTE Blade V8 Pro, Jagokan Kamera Ganda

Blade V8 Pro menjadi smartphone unggulan racikan ZTE, karena itu pabrikan asal Tiongkok ini telah membekali perangkat ini dengan amunisi yang cukup mumpuni.

ZTE-Blade-V8-ProZTE Blade V8 Pro

Selain hadir dengan dukungan RAM sebesar 3GB serta media penyimpanan internal sebesar 32GB, Blade V8 Pro telah diotaki dengan prosesor Snapdragon 620 besutan Qualcomm, namun yang tak kalah menarik, smartphone yang memiliki  fitur keamanan dengan pembaca sidik jari ini juga telah dipersenjatai dengan dukungan kamera utama ganda berkemampuan 13 megapiksel yang nangkring di bagian belakangnya.

Dengan sepasang kamera tersebut pihak ZTE menjanjikan bahwa smartphone ini akan mampu menghasilkan video 4K serta foto berkualitas dengan efek bokeh sempurna layaknya kamera digital profesional.

Perangkat yang digadang-gadang akan menjadi pesaing berat bagi smartphone Huawei Honor 6X karena memiliki spesifikasi dan kamera berkemampuan serupa ini telah hadir dengan layar IPS LCD berukuran 5.5 inci yang mampu menghasilan resolusi 1.920 x 1.080 piksel.

Smartphone Blade V8 Pro berjalan dengan sistem operasi Android 6.0.1 serta telah hadir dengan dukungan dual nano SIM yang bisa berjalan pada jaringan 4G LTE. Namun bagi pengguna yang ingin menambah kapasitas penyimpanannya bisa menyelipkan kartu microSD pada salah satu slot SIM card tersebut (tipe hybrid).

Seperti yang kami kutip dari GSMArena, Mr. Lixin Cheng selaku CEO ZTE USA mengatakan bahwa smartphone di lini Blade ini masuk ke kawasan Eropa dan Meksiko karena permintaan yang cukup besar, setelah lebih dulu tersedia di Asia.

ZTE Hawkeye, smartphone hasil rancangan dari komunitas

Pada bulan Oktober 2016 lalu, melalui komunitas forum ZTE pihak ZTE telah mengajak pengguna untuk ikut terlibat dalam sebuah proyek bernama Project CSX, melalui proyek tersebut para konsumen bisa ikut terlibat dalam mendesain dan merancang smartphone ZTE versi mendatang.

Dan kini lahirlah Hawkeye, smartphone yang didesain secara crowdsource. Nama dan fitur yang dibenamkan pada smartphone ini merupakan hasil seleksi dari 400 ide yang masuk.

prototype ZTE hawkeye

ZTE Hawkeye (Prototype)

Sejumlah fitur menarik telah dibenamkan pada smartphone ini, salah satunya ialah ‘Senseye’ yakni sensor pembaca gerakan mata yang bisa digunakan untuk mengoperasikan smartphone tersebut.

Fitur menarik lainnya adalah kehadiran body bagian belakang yang telah dibekali dengan bahan ‘anti-selip’ (self-adhensive) sehingga smartphone ini tidak akan mudah terjatuh saat sedang digunakan atau bahkan saat diletakan pada permukaan vertikal sekalipun.

Tak ayal, Hawkeye menjadi perangkat smartphone ZTE pertama yang dirancang dari hasil crowdsource yang telah diumumkan melalui situs Kickstarter.

Hawkeye ditawarkan dengan harga $199 dan baru akan diluncurkan ke pasar global pada kuartal ketiga tahun 2017 nanti, ia akan hadir dengan layar LCD berukuran 5,5 inci yang mampu menampilkan resolusi 2.560 x 1.440 piksel dan kemungkinan bakal dibekali dengan dua opsi memory yang berbeda, yakni paduan RAM 4GB dengan memory internal 64GB atau RAM 6GB dengan memory internal 128GB.

Untuk pengoperasian sehari-harinya, smartphone ZTE Hawkeye ini akan diotaki dengan prosesor Snapdragon 823 racikan Qualcomm yang ditenagai dengan baterai berkapasitas antara 3.000 mAh hingga 4.000 mAh.

Tak lupa sektor kamera juga akan hadir pada bagian belakang dan depan smartphone ini yang masing-masing akan dihuni oleh lensa berkemampuan 16 dan 8 megapiksel yang mengusung fitur laser autofocus dan image stabilization.

Sumber: GSMArena, Kickstarter | Gambar Header: ZTE USA

Duo Mini PC Racikan GiadaTech Ini Ditopang Chipset Intel Apollo Lake

Perangkat mini PC kian menjadi populer, terlebih ketika beberapa pabrikan elektronik telah merilis sejumlah produk SBC (single-board computer) yakni komponen CPU mungil yang berukuran tidak lebih besar dari lebar telapak tangan orang dewasa.

Sebagai produsen chipset, Intel tak mau ketinggalan untuk bisa lebih memberikan kontribusi di ranah mini PC ini. Dan seolah ingin membangkitkan kembali tren PC dekstop yang kian meredup, Intel juga sudah mulai merangsek ke ranah mini PC, agar perangkat mungil ini tak hanya bisa difungsikan untuk bekerja namun juga bisa difungsikan sebagai perangkat hiburan, dalam artian semakin powerfull.

Salah satu pabrikan elektronik asal Shenzhen, Tiongkok yakni GiadaTech baru saja merilis dua buah produk fanless mini PC yang memiliki dimensi 7.5″ x 5.9″ x 1″. Kedua model teranyar yang masuk lini seri Giada F105D itu merupakan perangkat komputasi yang tidak hanya memiliki ukuran mungil yang anti-bising, namun ia juga merupakan perangkat komputasi cukup bertenaga yang dioperasikan dengan konsumsi listrik berdaya rendah yakni hanya 6 watt saja.

Dua buah model fanless mini PC racikan GiadaTech tersebut telah hadir dengan sokongan chipset Intel Apollo Lake. Untuk type Giada F105D-BS200, ia telah ditopang dengan prosesor dual-core Celeron N3350 sementara untuk varian lain dengan type F105D-BQ200 telah ditopang dengan prosesor quad-core Celeron N3450, kedua model chip tersebut merupakan prosesor seri Apollo Lake besutan Intel.

Untuk dapat melakukan proses komputasi sehari-harinya, kedua model Mini PC tersebut telah hadir dengan dukungan RAM sebesar 4 GB dan komponen SSD berukuran 2.5 inci yang mendukung slot M.2 atau pun mSATA dengan kapasitas yang bisa dipilih oleh penggunanya.

Tak lupa, pihak Giada juga telah menjejalkan sebuah slot MicroSD, dua buah port Gigabit Ethernet, tiga buah port USB 3.0, dua buah port USB 2.0 dan slot ekspansi mini PCIe bagi pengguna yang ingin menjejalkan komponen kartu PCIe (seperti untuk menambahkan fitur WiFi dan Bluetooth misalnya).

Model mini PC ini juga telah menyediakan port HDMI dan VGA dengan dukungan grafis Intel HD Graphics 550, dimana kedua buah port tersebut bisa digunakan secara besamaan sehingga penggunanya bisa menggunakan lebih dari satu monitor pada perangkat ini. Dan dengan konfigrasi di atas, perangkat ini juga mampu menampilkan gambar berkualitas 4K.

Sayangnya, belum ada informasi detail mengenai harga dan di pasar mana saja produk ini akan dijual.

Sumber: Liliputing | Gambar Header: GiadaTech

Smartphone OPPO R9s Kini Hadir dalam Balutan Warna Merah

Menjelang berakhirnya tahun 2016 ini, Pihak OPPO sepertinya tengah giat dalam melakukan pemasaran produk mereka. Jika di Indonesia pabrikan smartphone asal Tiongkok ini baru saja menggaet artis Raisa sebagai brand ambassador untuk produk smartphone OPPO F1s warna hitam, di Tiongkok mereka kini telah menggaet Yang Mi, seorang aktris dan juga penyanyi ternama asal Tiongkok yang menjadi brand ambassador untuk produk smartphone OPPO R9s warna merah.

Setelah resmi merilis smartphone OPPO R9s yang hadir dalam balutan warna black (hitam), gold (kuning emas), dan rose gold (merah muda keemasan) pada bulan Oktober 2016 lalu, kini varian warna merah dari OPPO R9s pun telah resmi diperkenalkan.

Balutan body warna merah sepertinya telah memberikan sentuhan yang sangat berbeda dibanding ketiga warna yang telah hadir sebelumnya, terlebih ketika pihak OPPO juga menyisakan warna hitam pada bagian depan smartphone ini sehingga perangkat smartphone OPPO R9s yang memiliki sebutan sebagai ‘little power phone’ ini telah memberikan kesan feminin namun memiliki tampilan yang tetap elegan dan solid.

Sama seperti yang terdapat pada perangkat smartphone OPPO F1s versi Raisa yang dipasarkan di Indonesia, perangkat smartphone OPPO R9s yang dipasarkan sebagai edisi spesial untuk pengguna di Tiongkok ini juga telah dibubuhkan tanda tangan dari aktris Yang Mi disertai dengan tulisan China yang memiliki arti I’am your little power Phone pada body bagian belakang smartphone tersebut.

Dari informasi yang berhasil kami rangkum melalui laman XiaomiToday, smartphone OPPO R9s edisi spesial ini telah ditawarkan dengan harga yang sedikit lebih murah, jika varian warna sebelumnya dibanderol dengan harga 2,999 yuan atau setara dengan $431, maka OPPO R9s varian baru yang ditawarkan secara pre-order ini telah dibanderol dengan harga 2,799 yuan atau setara dengan $403 saja untuk tiap unitnya.

Secara spesifikasi tidak ada yang berbeda dari perangkat yang disebut-sebut sebagai selfie-centric smartphone ini, ia sama-sama menawarkan layar berukuran 5,5 inci berbalut Gorilla Glass 5 dan hadir dengan kualitas visual yang sangat baik berkat resolusi 1080p yang dimilikinya.

Smartphone ini juga telah diotaki dengan prosesor octa-core Snapdragon 625 besutan Qualcomm yang bisa bekerja secara maksimal hingga kecepatan 2.0 GHz serta ditopang pula dengan chipset pengolah grafis Adreno 506 dan RAM dengan kapasitas 4GB disamping media penyimpanan internal sebesar 64GB.

Untuk proses pengoperasian sehari-harinya, smartphone yang tampil dengan antar muka Color OS 3.0 di atas platform Android 6.0.1 Marsmallow ini telah ditenagai dengan baterai berkapasitas 3,010 mAh dengan sokongan teknologi VOOC Flash Charge yakni fitur pengisian baterai cepat racikan OPPO sendiri.

Dari informasi yang sama juga disebutkan bahwa pengguna yang telah melakukan pre-order untuk smartphone ini juga akan mendapatkan sejumlah merchandise lain seperti kartu pos dan buku tulis bergambar Yang Mi serta yang lainnya.

Sumber dan Gambar Header: XiaomiToday.com