All posts by Tiffany Revita

About Tiffany Revita

Hobinya mengamati banyak hal, lalu mendokumentasikannya ke dalam tulisan.

arti curiosity

Curiosity: Arti dan Fungsinya dalam Dunia Marketing

Curiosity atau rasa ingin tahu merupakan suatu hal yang wajar dimiliki oleh setiap orang. Dalam dunia marketing, rasa keingintahuan ini merupakan salah satu aspek penting yang harus dimanfaatkan.

Pasalnya, dalam pembuatan strategi marketing tidak hanya membutuhkan orang-orang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi saja, melainkan kamu juga bisa memanfaatkan curiosity untuk menarik perhatian customer akan produkmu.

Lantas, apa arti curiosity dan apa saja fungsinya dalam dunia marketing?

Arti Curiosity dalam Dunia Marketing

Secara harfiah, arti curiosity adalah rasa ingin tahu. Curiosity ini merupakan dasar bagi seseorang untuk melakukan hal baru dengan berkreasi, beinovasi serta berimprovisasi dengan berbagai ide-ide baru yang cemerlang.

Curiosity juga menjadi salah satu dasar untuk membuat suatu strategi yang digunakan dalam dunia marketing. Mengutip dari laman Forbes, curiosity marketing adalah sebuah metode untuk para pebisnis dan marketers untuk menarik perhatian publik agar tertarik dengan produk atau layanan yang diberikan.

Dalam hal ini, curiosity marketing mengandalkan pengaruh psikologis agar orang-orang merasa tertarik dan membeli produk yang ditawarkan. Tujuan utamanya tentu untuk meyakinkan customer yang ingin tahu mengenai suatu produk secara lebih dalam.

Manfaat Curiosity dalam Dunia Marketing

Dalam dunia marketing, curiosity memiliki peran penting untuk menghasilkan sesuatu yang inovatif dan menarik. Apabila hal ini dimanfaatkan dan diterapkan pada strategi marketing, tentunya akan memberikan berbagai manfaat tertentu.

Melansir dari laman pure360, berikut adalah beberapa manfaat curiosity dalam dunia marketing, antara lain:

1. Menjadi Garis Terdepan dalam Inovasi Marketing

Inovasi adalah kunci utama dari strategi marketing yang sukses. Berbagai hal-hal baru seperti strategi, fitur, fungsi, hingga taktik digunakan setiap harinya. Semua hal tersebut harus terus diikuti dan diterapkan agar tidak ketinggalan zaman.

Dalam hal ini, curiosity berperan penting dalam menyajikan inovasi baru yang bisa digunakan dalam marketing. Dengan begitu, strategi yang digunakan akan lebih tepat sasaran dan bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Melihat Melalui Sudut Pandang Customer

Curiosity juga dapat mengantarkanmu untuk melihat melalui sudut pandang customer. Dengan hal tersebut, kamu bisa memahami hal-hal yang berkaitan dengan customer, seperti apa saja yang diharapkan mereka, apa yang membuat mereka tertarik untuk membeli, apa saja tujuan, dan lain sebagainya.

Tentunya hal-hal tersebut merupakan informasi penting yang bisa digunakan untuk menyukseskan sebuah marketing campaign. Pasalnya, berbagai informasi di atas merupakan sebuah dasar untuk membuat desain komunikasi marketing yang tepat sasaran.

3. Memahami Cara Kerja Campaign

Curiosity juga sangat penting digunakan untuk memahami cara kerja campaign. Kamu bisa memahami berbagai aspek-aspek penting dalam sebuah campaign dan menerapkannya.

Dalam hal ini, kamu bisa menganalisis secara lebih dalam terhadap salah satu campaign yang sukses. Namun, jangan lupa juga untuk mengolaborasikannya dengan bagian lain, seperti bagian penjualan dan customer service untuk hasil yang lebih akurat.

4. Meminta Feedback

Seseorang yang penuh dengan rasa ingin tahu tidak akan segan-segan untuk meminta feedback. Pasalnya, feedback merupakan hal terbaik untuk memahami bagaimana hasil dari suatu hal dari sudut pandang lain.

Feedback dapat berupa review maupun rating. Kamu juga bisa meminta feedback dalam bentuk survey yang ditujukan langsung pada customer.

Dengan feedback, kamu bisa mengetahui apa saja yang mereka sukai dan tidak sukai mengenai produkmu. Dari feedback tersebut, kamu bisa melakukan analisis untuk menyesuaikan produk yang kamu tawarkan dengan kebutuhan customer.

5. Memahami Kompetitor

Persaingan antar kompetitor merupakan hal yang normal dalam dunia bisnis. Meski sering dianggap sepele, namun memerhatikan kompetitor sebenarnya termasuk hal yang penting untuk dilakukan.

Seseorang yang memiliki curiosity akan melakukan hal tersebut untuk mengetahui apa saja yang kompetitor bisnisnya lakukan, termasuk apa saja hal-hal yang membuat mereka sukses dan gagal.

Memahami kompetitor bukan berarti kamu bisa melihat kelemahan mereka dan menjelekkannya. Namun, memahami kompetitor berarti kamu bisa melihat bagaimana hal-hal mengenai kelebihan dan kekurangan mereka dapat kamu manfaatkan untuk membuat suatu strategi marketing yang sukses.

6. Terbuka Terhadap Kritik dan Saran

Selain terbuka terhadap feedback dari atasan, seseorang yang memiliki curiosity juga biasanya terbuka terhadap kritik dan saran dari rekan-rekan kerja yang lain. Pasalnya, ada kemungkinan bahwa feedback yang diberikan oleh atasan bersifat subjektif.

Maka dari itu, agar kamu bisa menerapkan sebuah strategi marketing yang sukses, jangan lupa juga untuk melakukan cross-check feedback yang kamu dapatkan dengan data-data yang lebih objektif.

Nah, itulah penjelasan mengenai arti curiosity dan fungsinya dalam dunia marketing. Curiosity penting dibutuhkan dan dimanfaatkan dalam membuat strategi marketing yang sukses.

disrupsi

Disrupsi: Pengertian, Penyebab, Dampak dan Tips dalam Menghadapinya

Pernahkah kamu mendengar istilah disrupsi? Dalam dunia bisnis, disrupsi sering kali dianggap sebagai istilah yang memiliki konotasi negatif. Pasalnya, disrupsi seringkali berkaitan dengan adanya perubahan yang menyebabkan berubahnya suatu susunan atau tatanan.

Disrupsi menyebabkan dampak yang cukup signifikan apabila sebuah bisnis gagal menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Oleh sebab itu, disrupsi harus dihadapi agar bisnis dapat terus bertahan.

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan disrupsi dan apa saja tips dalam menghadapinya?

Pengertian Disrupsi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disrupsi adalah suatu hal yang tercabut dari akarnya. Dari pengertian tersebut, disrupsi dapat diartikan sebagai suatu fenomena ketika terjadi perubahan atau lompatan besar yang menyebabkan seluruh tatanannya berubah.

Dalam dunia bisnis, disrupsi bisa disebabkan oleh adanya perubahan zaman. Hal inilah yang kemudian menjadi tantangan yang cukup berat bagi perusahaan agar terus melakukan inovasi yang relevan dengan perubahan zaman.

Sebuah perusahaan yang masih menggunakan sistem atau cara-cara yang lama kemungkinan besar akan gagal bersaing dengan mereka yang sudah memiliki sistem yang baru. Oleh sebab itu, setiap perusahaan harus memiliki strategi dan langkah-langkah yang tepat untuk menghadapi disrupsi di tengah era persaingan seperti saat ini.

Penyebab Disrupsi

Secara garis besar, disrupsi disebabkan oleh adanya perubahan secara masif yang dapat mengubah seluruh tatanan. Dalam hal ini, ada dua penyebab utama terjadinya disrupsi, yakni:

Adanya Inovasi yang Belum Pernah Ditawarkan Sebelumnya

Salah satu penyebab utama disrupsi adalah adanya inovasi yang dibawa oleh perusahaan-perusahaan baru. Dalam hal ini, mereka basanya menawarkan model bisnis baru yang belum pernah ditawarkan sebelumnya.

Sementara perusahaan-perusahaan lama lebih fokus pada model bisnis yang sedang dijalani untuk mempertahankan pasarnya. Celah inilah yang kemudian menjadi pangsa pasar bagi perusahaan baru untuk masuk dan menawarkan inovasi yang belum ada sebelumnya.

Keinginan untuk Saling Mempertahankan Target Pasar

Perusahaan-perusahaan baru cenderung memiliki pondasi dan pengetahuan bisnis yang cukup kuat. Hal inilah yang kemudian menjadi celah yang berbahaya bagi perusahaan-perusahaan lama. Pasalnya, mereka tidak akan mengira bahwa pasar mereka akan diubah oleh para pendatang baru yang memiliki inovasi dan sumber daya yang baru.

Dampak Disrupsi

Disrupsi tentu memiliki dampak yang cukup signifikan dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan yang meskipun sudah mapan, tetap harus beradaptasi terhadap perkembangan zaman dengan melakukan inovasi dalam hal teknologi.

Ketika mereka tidak mampu melakukan hal itu, maka akan berdampak buruk bagi kelangsungan bisnisnya. Beberapa contoh bisnis yang paling berdampak dalam hal ini adalah bisnis retail, media cetak, taksi konvensional, dan lain masih banyak lagi.

Tips dalam Menghadapi Disrupsi

1. Melakukan Inovasi

Melakukan inovasi merupakan tips paling utama dalam menghadapi disrupsi. Inovasi dilakukan dengan menyesuaikan perkembangan pasar yang terus berubah seiring waktu.

Agar tepat sasaran, setiap inovasi yang dilakukan harus disertai dengan riset yang mendalam. Selain bertujuan agar sesuai dengan tujuannya, riset ini juga berguna untuk menghemat biaya yang harus dikeluarkan.

2. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya

Selain inovasi, kualitas sumber daya juga perlu diperhatikan. Pasalnya, SDM yang berkualitas dan berintegritas akan membawa perubahan positif bagi perusahaan.

Sumber daya yang berkualitas juga memungkinkan terciptanya inovasi yang unggul dan ide-ide yang cemerlang agar perusahaan dapat tetap bertahan dalam menghadapi disrupsi.

3. Melakukan Transformasi Digital

Perkembangan teknologi yang semakin maju menyebabkan berbagai perubahan yang terjadi, salah satunya adalah transformasi digital. Teknologi digital yang canggih dapat membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan selesai dengan cepat.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai disrupsi. Dengan memahami lebih jauh tentang disrupsi, tentunya kamu dapat terhindar dari dampak buruknya dengan melakukan beberapa tips di atas.

perbedaan antara dog person dan cat person

6 Perbedaan antara Dog Person dan Cat Person, Manakah yang Paling Mendekati Karaktermu?

Anjing dan kucing merupakan dua jenis hewan yang paling banyak dipelihara oleh manusia. Kedua hewan tersebut memiliki tingkah laku yang lucu dan menggemaskan hingga membuat banyak orang jatuh cinta.

Meski sama-sama menggemaskan, kedua hewan ini memiliki sifat yang cukup bertentangan, lho. Bahkan, karakter yang dimiliki oleh kedua hewan ini sering kali digunakan untuk menyebut kepribadian seseorang.

Cat person merupakan orang yang memelihara dan memiliki karakter seperti kucing. Sementara dog person memiliki karakter yang hampir sama seperti seekor anjing.

Lantas, apa saja perbedaan antara dog person dan cat person?

1. Tipe Kepribadian

/unsplash

Cat person biasanya diidentikkan dengan kepribadian introvert yang lebih suka menyendiri. Tak hanya itu saja, cat person juga dianggap lebih suka memendam perasaan dan menyimpan rahasia.

Sementara dog person dianggap lebih suka berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Seorang dog person juga biasanya lebih suka menghabiskan waktu di luar daripada di rumah.

2. Aktivitas

/unsplash

Dalam hal aktivitas, cat person biasanya lebih suka bermalas-malasan di rumah untuk menghabiskan waktu. Sementara dog person dianggap lebih energik karena suka melakukan berbagai aktivitas di luar rumah.

3. Perasaan

/unsplash

Sama seperti seekor kucing, cat person biasanya cenderung lebih sensitif dalam hal perasaan. Pasalnya, cat person biasanya dianggap lebih peka dan mengerti tentang perasaan orang lain dibandingkan dengan dog person.

4. Kebersihan

/unsplash

Dalam hal kebersihan, cat person biasanya dianggap lebih pandai dalam menjaga kebersihan di sekitarnya. Mereka umumnya tidak akan betah jika lingkungannya kotor dan berantakan.

Berbeda dengan dog person yang cenderung abai dalam hal kebersihan. Bahkan, mereka sering tidak peduli dengan keadaan sekitar yang berantakan.

5. Toleransi

/unsplash

Sementara dalam hal toleransi, dog person dianggap lebih toleran karena cenderung memiliki rasa setia kawan terhadap sesama. Mereka sering dianggap memiliki kepedulian yang besar terhadap orang-orang di sekitarnya.

6. Kerja Sama

/unsplash

Cat person sering dianggap lebih mementingkan dirinya sendiri, sehingga mereka lebih suka mengikuti kehendaknya sendiri dibandingkan kepentingan bersama. Sementara dog person cenderung lebih memerhatikan kelompoknya dan jarang berselisih dengan mereka.

Nah, itulah beberapa perbedaan antara dog person dan cat person. Jadi, manakah yang paling cocok dengan karaktermu?

crowdsourcing

Crowdsourcing: Pengertian, Jenis dan Manfaatnya

Istilah crowdsourcing mungkin masih kurang familiar bagi sebagian orang. Padahal, crowdsourcing memiliki kaitan erat dengan pekerja lepas atau freelancer.

Crowdsourcing memungkinkan sekelompok orang untuk mengumpulkan ide atau layanan yang digunakan untuk mencapai kesuksesan sebuah proyek. Dengan crowdsourcing, perusahaan dapat menghemat waktu, tenaga serta biaya dalam merekrut karyawan.

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan crowdsourcing dan apa saja keuntungannya?

Pengertian Crowdsourcing

Mengutip dari laman Investopedia, crowdsourcing adalah metode yang digunakan untuk menghimpun banyak orang yang hendak mencapai sesuatu atau melakukan sesuatu. Mereka yang tergabung dalam crowdsourcing akan diminta melakukan suatu pekerjaan tertentu.

Crowdsourcing pertama kali dicetuskan pada artikel yang ditulis oleh Jeff Howe di situs Wired pada tahun 2006. Dalam artikel tersebut, Howe menceritakan bahwa crowdsourcing menjadi salah satu cara menyelesaikan masalah dengan bantuan banyak orang.

Dalam hal ini, Howe menggunakan cerita tentang seorang pegawai Museum Washington yang tengah mencari stok foto untuk ditampilkan di museumnya. Untungnya, ia kemudian menemukan situs iStockphoto yang menyediakan beragam stok foto yang berasal dari berbagai sumber.

Jenis-Jenis Crowdsourcing

Crowdsourcing memiliki beberapa jenis yang akan menentukan layanan apa yang sesuai dengan kebutuhanmu. Adapun beberapa jenis crowdsourcing, antara lain:

Microtasking

Microtasking merupakan crowdsourcing yang memecah tugas besar menjadi tugas kecil yang siap dilakukan oleh sebagian besar orang.

Crowdfunding

Crowdfunding merupakan metode pendanaan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk membantu mendanai suatu proyek.

Crowdwisdom

Crowdwisdom adalah cara ketika perusahaan meminta masukan atau feedback dari banyak orang melalui sebuah situs.

Manfaat Crowdsourcing

Umumnya, crowdsourcing banyak digunakan untuk menyelesaikan proyek yang besar dan memerlukan banyak SDM. Pasalnya, crowdsourcing memiliki berbagai manfaat bagi perusahaan.

Beberapa manfaat dari crowdsourcing, antara lain:

1. Mengurangi Biaya Operasional

Crowdsourcing memiliki manfaat utama untuk meminimalisir biaya operasional yang dikeluarkan pada suatu proyek. Pasalnya, perusahaan tidak perlu membayar upah pekerja crowdsourcing atau freelancer secara penuh selama sebulan, melainkan akan membayarnya sesuai proyek yang sedang dikerjakan saja.

Pekerjaannya pun dapat diselesaikan secara online, sehingga tak akan memerlukan biaya lebih untuk operasional lainnya.

2. Mengisi Posisi yang Tidak Ada di Perusahaan

Umumnya, tidak semua perusahaan memiliki staf yang cukup yang dibutuhkan untuk semua divisi. Hal ini biasa terjadi pada perusahaan yang masih baru memulai atau merintis, di mana mereka akan mengorbankan beberapa divisi yang hanya diperlukan untuk proyek tertentu saja.

Dengan crowdsourcing, permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan menawarkan sekelompok orang yang mampu mengisi posisi yang kosong tersebut.

3. Memastikan Setiap Detail Dikerjakan

Beberapa perusahaan biasanya akan menggunakan platform crowdsourcing untuk menyelesaikan pekerjaan yang spesifik. Hal ini biasa terjadi ketika perusahaan sedang mengerjakan proyek besar yang membutuhkan perhatian khusus secara mendetail.

Nah, itulah penjelasan mengenai crowdsourcing yang telah dirangkum untukmu. Meski dikenal memiliki berbagai manfaat, penggunaan crowdsourcing perlu diperhatikan dan disesuaikan kembali dengan kebutuhanmu.

crowdfunding

Crowdfunding: Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya

Pernahkah kamu mendengar istilah crowdfunding? Secara garis besar, crowdfunding merupakan metode untuk mendapatkan modal atau pendanaan secara kolektif.

Saat ini, crowdfunding menjadi tren investasi online yang sedang menjamur di dunia karena berbagai manfaat yang dimilikinya. Bahkan, metodi ini digadang-gadang sebagai metodi yang paling cocok diterapkan di pertumbuhan perekonomian global yang tidak menentu seperti saat ini.

Lantas, apa yang sebenarnya disebut dengan crowdfunding dan mengapa hal ini dianggap menguntungkan? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini!

Pengertian Crowdfunding

Secara harfiah, crowdfunding berasal dari kata crowd, yang berarti keramaian atau sejumlah besar orang dan funding yang berarti pengumpulan dana. Oleh sebab itu, crowdfunding sering dikenal sebagai skema pendanaan yang berasal dari sejumlah orang untuk mendanai sebuah proyek.

Mengutip dari laman Kemenkeu, crowdfunding adalah teknik pendanaan untuk suatu proyek atau unit usaha yang melibatkan masyarakat secara luas. Dalam prosesnya, crowdfunding dikelola oleh sebuah platform berbasis internet agar mudah diakses.

Crowdfunding pertama kali dicetuskan di Amerika Serikat pada tahun 2003 dengan diluncurkannya sebuah situs bernama Artistshare yang bertujuan untuk memudahkan para musisi dalam mencari dana untuk memproduksi sebuah karya. Pada tahun 2014 hingga 2016, crowdfunding menjadi semakin populer dengan platform yang meningkat menjadi 2000 unit dan mampu mencapai pendanaan sekitar 60 miliar dolar Amerika.

Jenis-Jenis Crowdfunding

1. Equity Crowdfunding

Equity crowdfunding (ECF) adalah jenis pendanaan yang menawarkan saham kepada investor. Crowdfunding jenis ini cocok untuk menggalang dana dalam jumlah besar.

Sistemnya, pemilik bisnis akan menawarkan saham perusahaan dengan jumlah target dana dalam kurun waktu tertentu kepada investor pada sebuah platform yang kamu gunakan. Dengan ketentuan pada platform tersebut, seluruh dana akan tercatat sudah mencapai target atau belum.

Nantinya, laba bisnis akan diberikan kembali kepada investor sesuai porsi dana yang telah diberikan.

2. Donation Crowdfunding

Donation crowdfunding adalah jenis crowdfunding yang mengumpulkan dana menggunakan sistem donasi. Umumnya, crowdfunding jenis ini digunakan untuk kepentingan sosial, seperti penggalangan dana untuk bencana, panti sosial, masyarakat tidak mampun dan lain sebagainya.

Apabila crowdfunding jenis ini digunakan untuk keperluan bisnis, maka pastikan terlebih dahulu bahwa bisnismu berkaitan dengan kepentingan orang banyak, agar mereka mau berdonasi untuk membantu bisnismu.

3. Reward Crowdfunding

Reward crowdfunding adalah jenis pendanaan yang menggunakan hadiah untuk menarik para investor. Sekilas, crowdfunding jenis ini memang hampir sama seperti equity crowdfunding.

Perbedaan keduanya adalah pada bentuk keuntungan yang ditawarkan, yakni berupa reward penawaran, seperti potongan harga, keanggotaan eksklusif, layanan uji coba gratis, dan lain sebagainya. Dengan adanya keuntungan-keuntungan tersebut, para investor akan merasa menjadi bagian dari pengembangan awal bisnis.

4. Debt Crowdfunding

Debt crowdfunding adalah jenis crowdfunding yang hampir sama dengan jasa peminjaman uang. Sistemnya adalah dengan melakukan pinjaman uang yang nantinya dapat dikembalikan berupa insentif.

Sekilas, debt crowdfunding hampir mirip dengan P2P (peer-to-peer) Lending. Bedanya, crowdfunding ini memiliki dana yang didapat dari donasi dengan melibatkan pemilik bisnis, pemberi dana dan penyedia platform.

Keuntungan Crowdfunding

Crowdfunding merupakan salah satu metode pengumpulan dana yang paling banyak digunakan oleh perusahaan rintisan atau startup, karena memiliki beberapa keuntungan berikut.

1. Bisnis Menjadi Lebih Cepat Dikenal

Untuk mendapatkan pendanaan, kamu perlu menjelaskan rencana pengembangan bisnismu kepada publik terlebih dahulum. Hal ini tentunya akan membantu bisnismu agar semakin dikenal oleh publik,

Kamu bisa memanfaatkan berbagai platform, seperti website, media sosial, dan media alternatif lainnya untuk menginformasikan kampanye crowdfunding-mu.

2. Memikat Investor Potensial

Crowdfunding juga berguna untuk mempertemukan pemilik bisnis dengan calon investor yang cocok. Oleh sebab itu, kamu bisa melakukan crowdfunding dengan menonjolkan ide bisnismu yang unik, menarik dan memiliki potensi yang menjanjikan.

3. Proses Pengajuan Mudah

Crowdfunding biasanya memiliki proses pengajuan yang mudah karena dapat dilakukan secara online. Dengan begitu, kamu tidak perlu bersusah payah untuk mengunjungi setiap calon investormu satu per satu.

4. Dapat Menentukan Sistem Crowfunding

Kamu juga bisa menentukan sistem crowdfunding untuk bisnismu sendiri. Dalam hal ini, kamu perlu menyesuaikan jenis crowdfunding yang kamu gunakan dengan tujuan bisnismu.

5. Mengurangi Kompetisi

Dengan crowdfunding, kamu juga bisa menghindari kompetisi dengan perusahaan lain yang sudah dianggap ternama. Pasalnya, crowdfunding memungkinkanmu untuk menggalang dana dengan bermodal ide dan potensi bisnis saja.

6. Membangun Basis Konsumen

Crowdfunding juga membantumu dalam membangun basis konsumen. Sebab, melalui kampanye crowdfunding, informasi mengenai bisnismu akan terbuka bagi siapapun, termasuk konsumen potensial.

Nah, itulah penjelasan lengka mengenai crowdfunding. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa crowdfunding merupakan salah satu metode populer yang digunakan untuk melakukan pendanaan.

contoh demotivasi

7 Contoh Demotivasi Kerja yang Perlu Diwaspadai

Kehilangan motivasi kerja merupakan hal wajar yang biasa terjadi pada siapa saja. Kehilangan motivasi kerja ini juga biasa disebut sebagai demotivasi kerja.

Meski termasuk hal yang wajar, namun jika hal ini terus dibiarkan justru akan berakibat buruk pada performa dan produktivitasmu. Sayangnya, sebagian orang cenderung tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami demotivasi kerja,

Nah, kali ini Daily Social akan memberikan 7 contoh demotivasi kerja yang perlu diwaspadai agar tidak memengaruhi performa kerjamu!

Apa Itu Demotivasi Kerja?

Mengutip dari laman Forbes, demotivasi kerja adalah sebuah kondisi penurunan motivasi kerja. Demotivasi kerja menyebabkan pekerjaan tidak dapat dilakukan secara maksimal.

Demotivasi dapat menyebabkan kondisi lelah secara fisik, mental, atau emosional karena stress yang berlebih. Rasa stress yang melanda secara berkepanjangan akan menyebabkan dampak serius bagi kesehatan jika tidak segera ditangani.

Contoh Perilaku Demotivasi Kerja

Demotivasi kerja dapat mengakibatkan seseorang mengalami penurunan performa dalam pekerjaannya. Oleh sebab itu, perilaku demotivasi kerja perlu untuk diwaspadai.

Adapun beberapa contoh perilaku demotivasi kerja, antara lain:

1. Sering Terlambat

Salah satu perilaku awal demotivasi kerja adalah seringnya terlambat berangkat kerja. Meski pada sebagian perusahaan memaklumi hal ini, namun sering terlambat kerja justru akan membuatmu terlihat tidak disiplin dan tidak profesional.

2. Performa Kerja Menurun

Performa kerja yang menurun juga merupakan salah satu contoh perilaku demotivasi kerja. Jika dibiarkan, hal ini akan menyebabkan pekerjaanmu akan semakin menumpuk hingga kamu tidak akan bisa mengerjakan pekerjaan secara tepat waktu.

3. Mudah Tersulut Emosi

Apakah kamu termasuk orang mudah tersulut emosi terutama saat bekerja? Jika iya, bisa jadi hal tersebut menjadi salah satu contoh perilaku demotivasi kerja yang sedang kamu alami. Pasalnya, demotivasi kerja cenderung akan membuatmu lebih sensitif terhadap sesuatu terutama yang berhubungan dengan pekerjaan.

Apabila perilaku ini terus dibiarkan akan mengakibatkan konflik antar rekan kerja yang sulit untuk dihindari.

4. Sering Merasa Lesu

Sering merasa lesu atau tidak memiliki semangat dalam mengerjakan suatu pekerjaan juga merupakan contoh demotivasi kerja. Perasaan lesu ini jika dibiarkan akan berakibat buruk pada performa kamu, dan lebih parahnya lagi kamu akan dianggap sudah tidak lagi produktif.

5. Mudah Mengeluh

Mengeluh dalam hal pekerjaan memang hal yang wajar. Namun, ketika hal ini sudah terjadi berulang kali secara terus menerus, itu tandanya kamu mengalami demotivasi kerja yang perlu untuk segera diperbaiki.

6. Sering Merasa Kebingungan

Salah satu contoh perilaku demotivasi kerja lainnya adalah sering merasa kebingungan saat hendak melakukan suatu pekerjaan. Kebingungan yang dirasakan secara terus menerus akan membuat waktumu menjadi sia-sia sehingga kamu tidak akan dapat mengerjakan satu pekerjaan pun.

7. Mengalami Burnout

Burnout juga menjadi contoh perilaku demotivasi kerja lainnya. Pasalnya, burnout ditandai dengan keadaan stres berat yang dirasakan oleh seseorang yang disebabkan karena pekerjaan. Jika hal ini terus dibiarkan tentunya tidak hanya dapat memengaruhi kondisi mentalmu saja, tapi juga kesehatan fisikmu.

Nah, itulah beberapa contoh perilaku demotivasi kerja yang perlu kamu waspadai. Meluangkan waktu bagi diri sendiri untuk istirahat merupakan salah satu langkah preventif untuk menghindarinya. Namun jika kamu sudah merasakan salah satu contoh di atas, jangan segan untuk mencari bantuan profesional, ya!

cara membuat google form

Cara Membuat Google Form dengan Mudah, Mahasiswa Wajib Tahu!

Kegiatan mengumpulkan data merupakan salah satu hal yang biasa dilakukan oleh mahasiswa. Pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan cara membuat survei dengan menyebarkan kuesioner atau formulir agar dapat diisi oleh orang lain.

Berkat kemajuan teknologi, kini kegiatan pengumpulan data dapat dilakukan secara mudah dengan menggunakan Google Form. Dengan formulir digital ini, kegiatan pengumpulan data dapat dilakukan secara online sehingga jangkauan data yang didapat akan lebih luas.

Nah, berikut ini merupakan beberapa cara membuat Google Form secara mudah dan cepat bagi mahasiswa!

Hal-Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Membuat Google Form

Sebelum mulai membuat Google Form, ada baiknya jika kamu memperhatikan hal-hal yang perlu dipersiapkan sebagai berikut:

  1. Tentukan tujuanmu dalam membuat Google Form.
  2. Buat daftar pertanyaan yang ingin dimasukkan ke dalam Google Form.
  3. Buat desain form yang menarik dan meyakinkan agar orang-orang tertarik untuk mengisinya.
  4. Tentukan kepada siapa saja kamu akan membagikan form tersebut agar mendapat target yang sesuai.

Cara Membuat Google Form Cepat dan Mudah

1. Buka Situs Google Form

©Form-Publisher

Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk membuat Google Form adalah dengan membuka situs Google Form dengan link, forms.google.com melalui browser-mu.

Selain itu, kamu juga bisa membuka halaman form melalui Gmail dengan memilih ikon Google apps > Google Form yang terletak di bagian sudut kanan atas.

2. Buat Form Baru

Apabila laman Google Form telah terbuka, maka langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah dengan memilih formulir baru. Kemudian, klik pada pilihan blank atau kosong.

3. Ganti Judul Formulirmu beserta Deskripsinya

©Form-Publisher

Selanjutnya, kamu perlu mengganti judul formulirmu beserta deskripsinya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan orang lain saat mengisi formulirmu. Setelah menambahkan judul, jangan lupa juga untuk menambahkan deskripsi singkat tentang formulirmu dengan klik Form Description.

4. Tambahkan Pertanyaan dan Opsi Jawaban

©Form-Publisher

Setelah judul formulir sudah dibuat, langkah selanjutnya adalah menambahkan pertanyaan-pertanyaan yang sudah kamu siapkan sebelumnya. Kamu juga bisa memilih jenis pertanyaan yang akan kamu ajukan pada kolom Question Title dan Question Type.

Kamu juga bisa memilih berbagai opsi jawaban yang digunakan, mulai dari jawaban singkat, panjang, pilihan ganda, hingga kotak centang.

5. Tambahkan Gambar

©Form-Publisher

Google Form juga telah dilengkapi dengan fitur gambar. Dengan fitur ini, kamu bisa menambahkan file berupa gambar maupun video dengan memilih ikon Gambar atau Video yang terletak pada bagian kiri.

6. Sesuaikan Tema

©Form-Publisher

Setelah seluruh poin pertanyaanmu sudah kamu masukkan, maka langkah selanjutnya adalah menyesuaikan tema formulirmu dengan melakukan klik ikon Tema di sudut kanan atas halaman. Dengan fitur ini, kamu bisa membuat formulirmu menjadi semakin menarik untuk membuat orang-orang merasa tertarik dalam mengisinya.

7. Sebarkan Formulirmu

©Form-Publisher

Jika formulirmu sudah siap, maka kamu dapat membagikannya dengan menekan tombol Send atau Kirim di sudut kanan atas halaman.

Kamu bisa menentukan siapa saja orang yang ingin kamu bagikan dengan memasukkan email satu per satu atau memilih untuk membagikannya melalui link yang tersedia.

Nah, itulah beberapa cara membuat Google Form secara mudah dan cepat. Semoga membantu!

test aptitude

Test Aptitude: Pengertian, Tujuan, dan Jenis-Jenisnya

Dalam proses perekrutan karyawan, tes bakat merupakan salah satu tahap yang perlu dilakukan sebelum melakukan wawancara. Tes ini disebut juga sebagai test aptitude.

Test aptitude berisi serangkaian instrumen penilaian yang menjadi dasar untuk menilai apakah seseorang layak atau tidak untuk mengerjakan tanggung jawab nantinya.

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan test aptitude dan mengapa hal ini penting diterapkan dalam proses perekrutan? Simak penjelasannya dalam artikel berikut!

Apa Itu Test Aptitude?

Test aptitude adalah serangkaian instrumen penilaian yang dirancang untuk mengukur potensi seseorang dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Tes ini biasanya digunakan sebagai dasar untuk memahami kemampuan seseorang dalam mengerjakan tugas tertentu, terutama dalam bidang pendidikan atau pekerjaan.

Test aptitude digunakan oleh sebagian perusahaan dalam hal perekrutan karyawan. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana kemampuan calon karyawan saat diberikan tugas tertentu. Nantinya hasil dari test aptitude ini dapat menunjukkan seperti apa kelebihan dan kelemahannya.

Tujuan Test Aptitude

Test aptitude dilakukan dengan tujuan utama untuk menyaring kandidat terbaik dalam proses perekrutan karyawan. Tak hanya itu saja, berikut adalah beberapa tujuan lain test aptitude yang perlu kamu ketahui.

Menyeleksi Kandidat yang Paling Tepat

Sebagian perusahaan menggunakan test aptitude sebagai tahap screening awal untuk menyaring kandidat yang ada. Dari beberapa kandidat tersebut, perusahaan perlu memilihmana saja calon yang paling tepat dalam memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menemukan Kandidat Kreatif dan Inovatif

Umumnya, perusahaan cenderung ingin mencari karyawan yang kreatif dan inovatif. Dengan kemampuan ini, karyawan dapat menciptakan dan mengaplikasikan berbagai ide baru yang dapat berperan bagi kemajuan perusahaan.

Mencari Kandidat yang Memiliki Kemampuan Terbaik

Selain dituntut untuk kreatif dan inovatif, seorang karyawan juga harus menguasai kemampuan tertentu yang sesuai dengan posisi yang dilamarnya. Kemampuan tersebut dapat berupa kemampuan komunikasi yang baik hingga kemampuan problem solving yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, hingga menemukan solusi terbaik dari masalah tersebut.

Melindungi Perusahaan secara Hukum

Test aptitude digunakan untuk menemukan karyawan yang benar-benar kompeten di bidangnya. Pasalnya, perusahaan tidak boleh asal memecat karyawan hanya karena tidak memiliki kompetensi yang sesuai agar tidak terkena tuntutan hukum.

Jenis-Jenis Test Aptitude

Jenis-jenis test aptitude sangat beragam dan berbeda-beda tergantung pada tujuan dan konteks penggunaannya. Berikut ini adalah beberapa jenis test aptitude yang sering digunakan dalam seleksi karyawan.

Verbal Reasoning Test

Verbal reasoning berkaitan dengan kata dan kalimat. Tujuannya, untuk mengukur seberapa jauh kandidat dalam menangkap suatu informasi dan memahami analisis kalimat.

Quantitative Reasoning

Quantitative reasoning digunakan untuk mengetahui apakah kandidat memilki kemampuan berpikir kritis atau tidak. Secara teknis, tes ini akan menggunakan operasi matematika yang disusun dengan membentuk suatu pola tertentu.

Logical Reasoning

Sesuai namanya, logical reasoning digunakan untuk mengukur kemampuan logika seseorang. Nantinya, kandidat akan mendapatkan tes untuk menyelesaikan masalah dengan pola yang harus dipahami dengan baik.

Perceptual Speed

Jenis tes ini berupa penjumlahan sederhana yang digunakan untuk melihat seberapa cepat dan teliti seseorang dalam menjawab sebuah pertanyaan.

Visualization

Visualization terbagi menjadi dua, yakni spatial relation dan spatial visualization. Jenis tes ini bertujuan untuk membuat kandidat agar mampu membayangkan, memanipulasi dan mengubah suatu objek. Di sinilah tingkat kreativitas dan inovasi seseorang dinilai.

Error Checking Test

Tes ini berupa pemberian sebuah data yang eror. Kemudian, kandidat akan diberi tugas untuk memberikan solusi atas permasalahan tersebut untuk mengetahui kemampuan problem solving-nya.

Abstract Reasoning Test

Jenis tes ini biasanya berisi gambar, diagram dan bentuk. Kandidat harus mengidentifikasi hal tersebut untuk melihat suatu pola sehingga dapat memberikan solusi penyelesaiannya.

Silogism Test

Silogism test digunakan untuk menguji keampuan berpikir logis seseorang. Tes ini berisi soal-soal silogisme yang terdiri dari tiga bagian, yakni premis mayor, premis minor dan kesimpulan.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai test aptitude. Semoga bermanfaat dalam menambah wawasanmu!

object oriented programming (OOP) adalah

Object Oriented Programming (OOP): Pengertian, Prinsip serta Kelebihan dan Kekurangannya

Dalam bidang programming, umumnya setiap programmer bekerja secara individu untuk membuat sebuah pemrograman. Sayangnya, hal tersebut cenderung memakan lebih banyak waktu karena harus membuat setiap kelas-kelas pemrograman satu per satu.

Untuk itu, OOP atau object oriented programming hadir sebagai sebuah solusi untuk mempersingkat waktu pemrograman menjadi sebuah kesatuan. Tak hanya itu saja, OOP akan memudahkan programmer dalam melakukan pembaruan dan pemeliharaan.

Lantas, apa yang sebenarnya disebut sebagai object oriented programming dan mengapa hal ini cukup penting untuk digunakan?

Pengertian Object Oriented Programming

Mengutip dari TechTarget, object oriented programming (OOP) adalah suatu metode pemrograman yang berorientasi pada objek. Objek yang dimaksud adalah suatu bidang data yang memiliki atribut dan perilaku teknis yang unik.

Berbeda dengan metode pemrograman lain yang berorientasi pada fungsi dan logika, fokus OOP pada objek ini memungkinkan adanya manipulasi yang dilakukan pengembang, sehingga cocok untuk pemrograman yang besar dan kompleks. Oleh sebab itu, OOP lebih mudah untuk digunakan dalam perihal pembaruan dan pemeliharaan.

Secara teknis, OOP digunakan untuk menyusun program perangkat lunak menjadi potongan-potongan kode atau kelas-kelas kode. Nantinya, kelas-kelas inilah yang digunakan untuk membuat objek individual dalam pemrograman.

Penggunaan kelas tersebut juga dapat menentuan atribut apa yang akan dimiliki oleh objek. OOP juga dapat diguanakan dalam berbagai bahasa pemrograman, seperti JavaScript, C++, Java, dan Python.

Prinsip Object Oriented Progamming

Object oriented programming memiliki 4 prinsip, yakni:

1. Encapsulation

Encapsulation adalah pengikatan data atau metode berbeda untuk disatukan atau “dikapsulkan” menjadi satu unit data. Tujuannya, untuk memudahkan dalam pembacaan kode, karena informasi yang disajikan sudah menjadi suatu kesatuan.

Encapsulation sering digunakan karena memiliki fitur information-hiding mechanism, yang berguna untuk menghilangkan akses publik ke atribut-atribut yang terdapat dalam kesatuan data tersebut. Oleh sebab itu, encapsulation berguna untuk memudahkan dalam mendefinisikan atribut apa saja yang dapat dibaca dan diperbarui.

2. Inheritance

Inheritance merupakan pembentukan kelas baru yang memiliki bagian-bagian dari kelas yang sudah ada sebelumnya. Konsep ini menggunakan sistem hierarki atau bertingkat, seperti sebuah drop-down menu yang ada di kebanyakan website. Dalam inheritance OOP, semakin spesifik subclass-nya, semakin sedikit pula komponen yang dapat diwarisi dari kelas tersebut.

3. Abstract Class

Abstract class merupakan kelas-kelas yang memiliki informasi yang abstrak dari sekumpulan data yang ada. Prinsip ini digunakan sebagai kerangka dalam pembuatan berbagai sub-kelas yang sifatnya tidak bisa diubah. Suatu abstract class memiliki informasi dan metode yang dapat diturunkan ke dalam sub-kelas untuk diikuti.

4. Polymorphism

Terakhir, prinsip polymorphism adalah prinsip di mana suatu objek yang berbeda-beda dapat diakses melalui satu interface. Objek polymorphic ini dapat beradaptasi dengan metode apapun yang diimplementasikan.

Dalam pemrograman Java, ada dua jenis polymorphism, yakni static polymorphism dan dynamic polymorphism. Static polymorphism digunakan untuk memberi izin dalam menerapkan berbagai implementasi metode dan parameter yang berbeda-beda dalam kelas yang sama.

Sementara dynamic polymorphism merupakan sebuah subclass yang dapat menimpa metode dari superclass-nya.

Kelebihan dan Kekurangan OOP

Kelebihan OOP

Parallel Development

Dalam pembuatan sebuah pemrograman, setiap programmer biasanya membangun kelas-kelas secara independen. Dengan metode ini, OOP dapat mempersingkat waktu pengembangan kelas secara kesatuan.

Reusable

OOP dianggap reusable dan fleksibel karena hanya memerlukan sedikit atau bahkan tidak ada modifikasi sama sekali. Setelah kelas modular dibuat, pengembang dapat menggunakannya lagi dalam aplikasi atau proyek pengembangan lainnya.

Scalability

OOP memungkinkan pengembang dapat mengembangkan program dengan menambah beberapa fungsi, kelas, dan objek dengan mudah. Prosedur pembuatan kode dalam OOP juga dapat dipelihara dan dijaga dengan meningkatkan keamanannya karena adanya validasi tingkat tinggi saat dilakukan akses terhadap kode prosedur.

Kekurangan OOP

Tidak Efisien

OOP dianggap kurang efisien karena lebih banyak menggunakan beban pada prosesor komputer. Hal tersebut membuat OOP memiliki batasan teknik pada perangkat pengembang.

Butuh Manajemen Data yang Tinggi

OOP juga mungkin dapat menyebabkan kondisi kelebihn kapasitas dan lepas kendali karena sifatnya yang scalable. Hal tersebut dapat terjadi ketika ada pembuatan kode dalam jumlah besar yang membengkak dan menaikkan biaya overhead pada saat perangkat lunak dikembangkan.

Kemungkinan Adanya Duplikasi

Meski OOP dapat diakses dengan tingkat validasi tinggi, namun OOP cukup rentan terhadap replikasi karena sifatnya yang mudah dirancang tapi lebih sulit untuk diimplementasikan. Pengembang juga mungkin dapat menerapkan hal baru tersebut dalam proyek baru tanpa menyadari bahwa tindakan itu merupakan duplikasi.

Demikian penjelasan mengenai object oriented programming (OOP) yang telah dirangkum oleh Daily Social.

problem solving

Problem Solving: Pengertian, Proses, dan Metodenya

Problem solving merupakan salah satu skill penting yang diperlukan dalam dunia kerja. Pasalnya, problem solving berkaitan erat dengan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi terbaik sebagai bentuk penyelesaiannya.

Namun, problem solving tidak hanya berguna untuk diterapkan dalam hal pekerjaan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, bagaimana prosesnya dan seperti apa metode yang digunakannya?

Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini!

Apa Itu Problem Solving?

Pada dasarnya, problem solving adalah sebuah cara untuk menemukan solusi dari sebuah masalah. Menurut Oemar Hamalik, problem solving merupakan suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah.

Kemampuan ini berkaitan dengan berbagai hal, seperti kemampuan mendengar, menganalisa, meneliti, kreativitas, komunikasi, kerja tim, hingga pengambilan keputusan. Tujuannya, agar sebuah masalah dapat dipecahkan secara efektif berdasarkan data serta informasi yang akurat.

Proses Problem Solving

Dalam prosesnya, ada empat tahapan dasar problem solving, yakni:

1. Mengidentifikasi Masalah

Langkah pertama dalam proses problem solving adalah mendefinisikan sebuah masalah berdasarkan gejala yang ada. Pasalnya, sebuah masalah biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Faktor-faktor tersebut harus diuraikan terlebih dahulu dengan cara identifikasi agar penyelesainnya dapat dilakukan dengan baik.

2. Menemukan Solusi Terbaik

Problem solving bertujuan untuk menemukan solusi terbaik atas sebuah masalah. Untuk mendapatkan hal tersebut, diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai masalah tersebut agar dapat terselesaikan secara efektif.

3. Melakukan Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap paling akhir dalam proses problem solving. Dalam tahap ini, solusi yang sudah diputuskan sebelumnya dapat diterapkan. Namun, hal tersebut tidak hanya sampai di situ saja, karena solusi tersebut juga harus ditindaklanjuti agar dapat menyelesaikan masalah secara menyeluruh.

Metode Problem Solving

1. Brainstorming

Brainstorming merupakan metode problem solving yang paling banyak digunakan oleh orang-orang. Pasalnya, metode ini efektif untuk digunakan sebagai pemecahan masalah melalui solusi kreatif.

Prosesnya adalah setiap orang harus menyampaikan ide-ide maupun pendapat yang kemudian dapat diolah menjadi satu solusi utama.

2. 6 Thinking Hats

Dalam metode ini, setiap orang akan mencoba memberikan penyelesaian terhadap suatu masalah dari beragam perspektif. Caranya adalah dengan mengelompokkan ide-ide yang ada ke dalam daftar pro-cons. Dengan begitu, kamu bisa melihat ide mana yang memiliki kelebihan yang paling banyak.

3. The 5 Whys

Metode ini dilakukan dengan cara meng-highlight masalah yang ingin dipecahkan. Kemudian, cari tahu jawaban mengenai “mengapa” masalah tersebut bisa terjadi sebanyak lima kali hingga kamu mendapatkan jawaban yang objektif tentang pertanyaanmu.

4. Lightning Decision Jam

Metode ini memungkinkanmu untuk menulis berbagai hal, mulai dari tantangan, kekhawatiran, hingga kesalahan dalam sebuah catatan kecil. Dengan hal tersebut, kamu bisa memilih masalah mana yang ingin diselesaikan terlebih dahulu dengan melihatnya dari sudut pandang baru. Dengan begitu, penyelesaian masalah dapat dilakukan secara tertatur.

5. Failure Mode and Effect Analysis

Terakhir, metode ini digunakan untuk menganalisis setiap elemen dari strategi bisnis serta kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Dengan begitu, kamu bisa menemukan solusi dari masalahmu serta langkah preventif untuk mencegahnya secara lebih mudah.

Nah, itulah penjelasan mengenai problem solving. Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa problem solving merupakan kemampuan pemecahan masalah yang dilakukan dengan proses yang cukup panjang.