All posts by wiku

twitter

Verifikasi Akun Twitter untuk Publik Kembali Dibuka

Bersamaan dengan mulai dilaksanakannya kebijakan baru terkait kelayakan verifikasi atas akun, Twitter kembali membuka proses verifikasi (atau centang biru) dengan proser yang telah diperbaharui.

Centang biru pada akun Twitter sering kali dianggap sebagai salah satu tanda untuk menjadikan akun Twitter Anda lebih keren, namun sebenarnya tanda ini adalah tanda yang digunakan Twitter untuk membantu orang dalam mengindentifikasi keaslian akun yang diminati oleh publik.

Secara tidak langsung memang menjadikan akun tersebut lebih keren karena dengan tanda ini maka akun bisa terlihat lebih kredibel. Tujuan akhir dari penerapan tanda ini tentunya adalah menciptakan percakapan yang lebih sehat dan terinformasi.

Dikutip dari rilis resmi: “Dengan peluncuran proses aplikasi verifikasi hari ini, Twitter juga memperkenalkan panduan terbaru untuk akun terverifikasi. Panduan verifikasi ini bertujuan untuk mendorong percakapan yang lebih sehat di Twitter. Panduan ini dirancang berdasarkan pandangan filosofis untuk memberikan contoh yang baik kepada yang lain, menge-Tweet tentang orang lain sebagaimana orang tersebut ingin di-Tweet, serta melayani percakapan publik secara otentik, rasa hormat, dan penuh pertimbangan. Semua akun, termasuk akun terverifikasi, harus mematuhi Peraturan Twitter. Akun terverifikasi yang berulang kali melanggar Peraturan Twitter akan menghadapi kemungkinan penghapusan lencana biru mereka.”

Lalu siapa saja yang bisa tau berhak untuk mendapatkan centang biru ini. Twitter menyebutkan antara lain adalah akun tersebut adalah masuk dalam kategori
: pemerintahan, perusahaan, merek dagang dan organisasi, organisasi berita dan jurnali, dunia hiburan, olahraga dan gaming, aktivis, penyelenggara acara dan individu berpengaruh lainnya.

Selain masuk pada kriteris khusus yang juga ada di kebijakan verifikasi, akun yang ingin mendapatkan lencana atau centang biru ini juga harus memiliki nama tampilan, foto profil, dan alamat email atau nomor ponsel yang terverifikasi. Akun juga harus aktif dalam enam bulan terakhir dan memiliki catatan kepatuhan atas perarturan Twitter.

Nantinya semua pengguna Twitter akan bisa melihat proses verifikasi ini langsng di tab pengaturan akun. Peluncuran akan bertahap untuk semua penggua Twitter.

Untuk alurnya sendiri, Anda bisa melihat di bawah:

Nanti akan ada email tanggapan dari Twitter dan jika disetujui maka centang biru akan muncul otomatis di akun. Jika ditolak, pengguna bisa mengajukan permohonan ulang secara 30 haru dari email tanggalan pertama.

Jika Anda belum masuk kategori yang telah disebutkan, jangan sedih karena Twitter akan terus menambah kategori lain, seperti untuk ilmuwan, akademisi, dan pemuka agama.

Info lengkap tentang pengumuman ini bisa dilihat di sini dan kebijakan privasi baru di sini.

[Review] Infinix Hot 2

Infinix Hot 2

Infinix menghadirkan smartphone Infinix Hot 2 untuk konsumen tanah air akhir bulan September lalu. Dengan penjualan secara online di salah satu e-commerce populer tanah air, hampir selalu diserbu oleh peminat. DailySocial berkesempatan untuk mencoba perangkat ini, bagaimana pengalaman penggunaannya, mari kita simak.

Infinix Hot 2 merupakan smartphone yang masuk dalam program Android One, artinya standar spesifikasi yang dihadirkan mengikuti panduan Google untuk memberikan pengalaman yang maksimal tetapi dengan harga yang terjangkau. Salah satu kelebihan dari smartphone yang masuk ke program ini adalah akan mendapatkan update OS secara berkala langsung dari Google. Dukungan yang dihadirkan sampai dua tahun ke depan.

Saya menggunakan smartphone program Android One generasi pertama dari Nexian (RAM 1GB), dan pengalaman penggunaan secara keseluruhan – dari sisi performa – smartphone ini sangat handal untuk kegiatan sehari-hari (kerja), dengan kekurangan pada lambatnya aplikasi kamera serta baterai yang cukup ‘kecil’. Jadi ketika ada informasi rilis perangkat program Android One dengan RAM 2GB, saya langsung tertarik.

DS berkesempatan untuk mencoba Infinix Hot 2 yang hadir dengan RAM 2GB serta kamera belakang 8MP dan layar 5 inci 720 x 1080 berwarna hitam. Bagaimana pengalaman menggunakannya? Mari kita ikuti.

Infinix Hot 2

Desain

Ini adalah perangkat program Android One yang berbeda dari sebelumnya, ukuran layar 5 inci serta eksekusi body terasa lebih baik. Body yang Infinix Hot 2 hadirkan, saya pikir juga bisa bersaing dengan smartphone sekelas.

Bagian body belakang yang menggunukan plastik tetapi dengan efek glossy juga memberikan nuansa premium. Grip yang terasa cukup baik karena bagian pinggir terasa solid namun keindahan bagian belakang berakibat pada licinnya perangkat saat digenggam. Untung hal ini terbantu dengan ketebalan smartphone serta grip bagian pinggir yang cukup membantu saat digenggam.

Tapi saat smartphone diletakan di meja, dengan posisi terbalik, rekan Anda bisa jadi tidak akan mengira kalau smartphone ini diberi banderol harga di bawah 1.3 juta (promo). Meski demikian, karena bahannya yang glossy, Anda tetap harus berhati-hari, saya sendiri agak ceroboh sehingga beberapa goresan ‘menempel’ di casing bagian belakang.

Infinix Hot 2

Letak tombol volume ada di bagian kanan perangkat, di bawahnya tombol power. Bagian bawah hanya menampilkan rongga untuk speaker, sedangkan lubang colokan untuk mengisi daya ada di bagian atas bersama lubang untuk headset.

Posisi lubang pengisi daya bisa jadi kekurangan di perangkat ini karena terletak di atas, namun letak speaker yang ada di bagian bawah juga bisa menjadi kelebihan tersendiri, setidaknya Anda tidak perlu membalikkan ponsel ke posisi telungkup untuk mendengarkan musik saat posisi diletakan di meja.

Infinix Hot 2 menyediakan dua slot SIM dan satu slot micro SD yang bisa diakses dengan membuka casing. Meski letak lekukan pembantu saat membuka casing agak kecil, namun jika sudah terbiasa tidak akan ada masalah. Posisi baterai Infinix Hot 2 bisa dilepas.

Infinix Hot 2

Layar

Spesifikasi untuk layar sentuh Infinix Hot 2 adalah 5 inci dengan tipe IPS LCS Capacitive 16 juta warna, 720 x 1280 pixsel (294 ppi). Ukuran layar yang dihadirkan lebih besar dari tipe Android One sebelumnya, dengan pixel serta kerapatan yang juga meningkat.

Infinix Hot 2

Layar yang dibawa Infinix Hot 2 ini, berdasarkan pengalaman penggunaan kurang lebih satu minggu ke belakang, cukup menyenangkan. Nikmat untuk menjelajah Instagram, menonton video YouTube resolusi tinggi lewat WiFi, atau bermain game yang menghadirkan grafis rumit. Meski bahan layar terasa dari plastik bukan kaca membuat kurang nyaman serta memiliki efek pantulan yang cukup tinggi, secara keseluruhan layar, ukuran serta kualitas yang gambar yang ditampilkannya cukup baik.

Peningkatan dari Android One pertama: RAM, baterai dan aplikasi kamera

Yang paling membuat saya menoleh pada Infinix Hot 2 adalah ukuran RAM yang lebih besar dari seri perangkat program Android One sebelumnya. Kombinasi spesifikasi yang berdasarkan panduan Google serta optimasi OS menjadikan Android One semacam Nexus versi murah meriah. Saya memiliki pengalaman yang cukup seru ketika menggunakan Nexian (Android One generasi pertama – 1GB RAM) untuk kegiatan bekerja. Apalagi jika RAM ditambah menjadi 2GB, di atas kertas performa akan semakin menarik.

Infinix Hot 2

Infinix Hot 2 lancar untuk kegiatan komputasi, berpindah aplikasi saat multitasking, bemain beberapa game ‘berat’ serta browsing atau mengelola email. Saya sendiri tidak menutup puluhan aplikasi yang terbuka, dan tidak melakukan ‘pembersihan’ saat mencoba perangkat Hot 2, Kinerja tetap bisa diandalkan. Meski demikian saya mengalami beberapa ‘error’ saat membuka Instagram atau memuka web dengan spesifikasi yang berat. Reboot perangkat dan semua berjalan normal lagi. Saya masih tidak tau apakah ini karena bug software atau hal lain.

Untuk sistem operasi sendiri, saat membuka boks kita akan disuguhkan dengan Android 4.4 Android 5.1 yang langsung bisa di-update sampai dengan Android Lollipop versi 5.1.1. Sudah beberapa hari menunggu untuk update Marshmallow tetapi sampai tulisan ini dibuat saya belum mendapatkannya.

Infinix Hot 2

Tampilan UI Infinix Hot 2 sendiri adalah stock Android, yang artinya Anda akan mendapatkan tampilan UI serta aplikasi yang relatif ‘bersih’ dari aplikasi tambahan dan hanya berisi bawaan dari Google. Jika Anda bukan penggemar tamapilan yang terkustomisasi, dan lebih memperhatikan fungsi penggunaan bawaan, bisa jadi Infinix Hot 2 akan jadi teman setia.

Perbaikan lain yang dihadirkan oleh Inifinix Hot 2 dibandingkan perangkat program Android One sebelumnya adalah aplikasi kamera. Jika sebelumnya saya mengeluh karena respon aplikasi kamera saat memotoret yang sangat lambat di perangkat Android One pertama, Infinix Hot 2 bisa menangani kegiatan memotret dengan lancar. Fokus otomatisnya juga cepat, berpindah untuk melihat hasil lalu ke kamera lagi pun cukup cepat. Sayang memang tidak ada menu panorama di aplikasi kamera Infinix Hot 2.

Infinix Hot 2

Untuk menu lain, Anda bisa meningkatkan hasil ke HDR, menambah keterangan grid dan beberapa kelengkapan kamera lain. Cukup minimalis memang tetapi kualitas hasil yang didapat cukup baik. Selain ditunjang oleh 8 MP belakang dan 2MP untuk kamera depan, bisa jadi karena proses yang dibawa oleh aplikasi kamera smartphone pun cukup mumpuni.

Dengan Infinix Hot 2 Anda bisa mendapatkan ukuran gambar 3264 x 2448 pixels dari kamera belakang/utama dan untuk rekam video spesifikasinya HD 1080@30fps.

Beberapa kali mengambil foto dengan kamera ini, pengalamannya memang tidak terlalu istimewa jika melihat dari kelengkapan menu dibandingkan beberapa ponsel yang pernah saya coba, namun dari hasilnya cukup baik sesuai segmen dari smartphone ini. Auto focus yang ada cukup cepat, Anda juga bisa melakukan focus manual dengan tap pada objek. Hasil video juga tidak buruk, bahkan saat mencoba di suasana dalam ruangan, hasilnya baik. Auto focus saat merekam video juga bekerja cukup cepat, jadi akan sangat saat membantu saa berpindah objek.

Infinix Hot 2

Infinix Hot 2 membawa baterai 2200 mAh untuk mendukung kinerjanya. Baterai ini juga bisa dibilang standar untuk segmen sejenis meski telah meningkat dari perangkat program Android One sebelumnya. Dengan ukuran baterai ini saya merasa cukup untuk digunakan kurang lebih 8 jam-an, untuk penggunaan normal (akses media sosial, notifikasi, browsing, jaringan dengan WiFi dan GSM secara bergantian). Tentunya ini akan semakin berkurang saat penggunaan yang lebih berat. Untuk standby sendiri, berhubung OSnya juga memberikan optimasi, jadi bisa jauh lebih lama.

Spesifikasi dan pengalaman gaming 

Untuk spesifikasi jeroan, Infinix Hot 2 sendiri membawa chipset MedaTek MT6582, Quad Core 1.3 GHz, Cortex A7 untuk CPU dan GPU Mali-400 MP2 @ 5– MHZ. Spesifikasi ini sama dengan Android One generasi pertama tetapi kelebihannya Infinix Hot 2 (yang saya uji) membawa RAM 2GB serta internal memory 18 GB. Ruang penyimpanan bisa diperluas sampai dengan 32 GB.

Saya hanya bermain dua game ‘berat’ dengan Infinix Hot 2 ini, yaitu Modern Combat 5 BlackOut dan Asphalt 8 Airbone. Keduanya bisa dilahap dengan cukup baik oleh Infinix Hot 2. Agak panas di bagian belakang saat smartphone bekerja berat seperti bermain game, tetapi tidak terlalu menggangu.

Infinix Hot 2

Penggunaan smartphone memang berbeda-beda bagi setiap orang. Saya sendiri cenderung menggunakan Infinix Hot 2 ini untuk pekerjaan artinya yang saya butuhkan adalah smarpthone yang bisa diajak pindah aplikasi dengan cepat, browsing, akses media sosial untuk mendapatkan informasi serta menonton YouTube (video review atau iklan produk) dan kebutuhan itu terpenuhi oleh Infinix Hot 2.

Untuk jaringan sendiri, Infinif Hot 2 memang belum mendukung 4G jadi pengguna hanya bisa menikmati sampai dengan HSDPA, slot kartu yang tersedia ada dua dan semuanya GSM – stand by. Untuk review ini saya hanya mencoba dengan satu kartu dan tanpa tambahan micro SD.

Untuk variasi warna sendiri, saya mencoba Infinix Hot 2 warna hitam, selain warna ini Infinix menyediakan pilihan warna putih, biru, gold dan merah.

Infinix Hot 2

Kesimpulan

Seperti yang telah saya sebutkan di atas, memiliki smartphone itu tergantung kebutuhan, dari sekian banyak perangkat akan membuat sulit memilih jika kita tidak tahu akan digunakan untuk apa perangkat yang kita beli. Bagi saya Infinix Hot 2 ini adalah perangkat pendukung produktivitas yang baik dengan kelengkapan yang cukup mumpuni. Komputasinya bisa diandalkan untuk mendukung pekerjaan, update software berkala dari Google adalah keunggulan penting, dukungan spesifikasi yang cukup di kelasnya termasuk kualitas layar serta kemampuan lain seperti fotografi yang cukup meski tidak istimewa.

Desain yang ada juga menambah nilai untuk segmen yang disasar Infinix Hot 2, saya berpendapat bahwa seharusnya seperti inilah perangkat program Android One dirilis saat pertama kali, bukan seperti perangkat program Android One yang sebelumnya di rilis, layar kecil desain desain body yang terlalu biasa-biasa saja. Meski untuk kemampuan komputasi, perangkat program Android One generasi lama juga tetap cukup mumpuni.

Harga yang ditawarkan bisa jadi akan menjadi daya tarik utama saat Anda menjelajah toko online dan melihat Infinix Hot 2, desain yang cukup cantik, spesifikasi yang cukup dikelasnya, termasuk kamera adalah beberapa hal lain yang menarik. Keunggulan yang termasuk utama adalah update OS yang didukung langsung Google, sehingga Anda bisa menikmati OS terbaru sampai 2 tahun ke depan. Meski untuk memiliki perangkat ini, Anda harus dulu-duluan dan ‘mengantri’, karena penjualan online dilakukan di waktu tertentu dan biasanya sold out dalam jeda tidak lama.

Mencoba Jadi ‘Barista’ dengan Dolce Gusto dari Nescafe

Minggu kemarin, kantor Trenologi kedatangan sebuah benda dengan bentuk yang unik. Benda tersebut adalah sebuah mesin pembuat kopi dari Nescafe. Beruntung sekali TRL berkesempatan untuk menjajal mesin kopi unik dengan fitur yang seru untuk dicoba. Seseru apa? Mari kita lihat. Continue reading Mencoba Jadi ‘Barista’ dengan Dolce Gusto dari Nescafe

Abadikan Momen Terbaik dengan Kamera OPPO R7 Lite


Artikel ini hasil kerja sama Trenologi dengan OPPO R7 Lite

Ada banyak smartphone yang diluncurkan tiap bulan. Tetapi, tidak semua memberikan fokus pada kemudahaan dalam mengabadikan momen fotografi dengan harga yang kompetitif. Lantas, bagaimana menjawab kebutuhan tersebut?

OPPO R7 Lite merupakan produk yang masuk dalam jajaran New VIP, hadir dengan desain dan kualitas mumpuni dengan harga terjangkau. Smartphone yang merupakan ‘adik’ dari R7 ini hadir dengan kamera belakang 13 megapixel dan kamera depan 8 megapixel. Tidak hanya spesifikasi teknis kamera yang menawan, smartphone layar 5 inci ini hadir dengan berbagai keunggulan aplikasi kamera.

Teknologi PDAF yang ada pada smartphone ini memungkinkan pengguna menikmati auto focus yang cepat dan akurat. Anda hanya membutuhkan 0.1 detik untuk mengunci momen foto yang telah dibidik. Fasilitas ini tentunya sangat berguna dalam mengambil momen terbaik untuk foto, karena akan membantu fokus lebih cepat dan mengurangi blur atau tidak fokus pada objek. Kombinasikan dengan fitur Tap to Capture, maka momen yang sekejap saja bisa ditangkap dengan OPPO R7 Lite.

Tidak hanya itu, Anda juga bisa menggunakan fitur blind shot untuk mengambil foto hanya dengan menekan tombol volume up dan down pada kondisi apapun, termasuk saat stand by. Untuk memotret dengan berkelanjutan, alias continuous shot, Anda tinggal menekan tombol shutter dalam fitur normal. OPPO R7 Lite akan langsung mengambil 20 gambar hanya dalam 3 detik.

OPPO R7 Lite

Momen obyek bergerak mudah diabadikan fitur ini. Kini, Anda bisa jadi juru kamera handal saat ulang tahun keponakan kecil yang biasanya tidak bisa diam saat meniup kue ulang tahun. Atau, bisa Anda manfaatkan di pesta pernikahan kerabat, untuk membidik momen mempelai wanita melemparkan bunga kepada para tamu lajang.

Jika Anda suka berpergian, OPPO R7 Lite juga bisa jadi teman setia untuk mengabadikan momen traveling. Dengan bentuk body yang nyaman digenggam serta kualitas Ultra-HD, lensa OPPO R7 Lite akan membantu Anda mengambil gambar yang dibagikan ke jejaring sosial atau layanan penyimpan foto yang dimiliki. Spesifikasi teknis prosesor dari Qualcomm dan RAM 2 GB yang ada di smartphone ini juga memungkinkan Anda melakukan komputasi terkait fotografi dengan leluasa.

Blogger, termasuk fashion blogger atau food blogger juga bisa mendapatkan manfaat penuh dari OPPO R7 Lite dalam menghasilkan foto berkualitas untuk bahan posting. Teknologi Pure Image 2.0+ yang ada di smartphone ini telah diperbarui agar bisa mengambil gambar dengan lebih detail. Fitur Beautify 3.0 menyediakan berbagai mode untuk memperbaiki kualitas hasil foto selfie yang diambil.

Time-lapse, Super GIF, Filter beragam serta Selfie Fill Light adalah beberapa fitur yang melengkapi kehadiran teknologi kamera di OPPO R7 Lite. Membuat video keren dengan fitur time-lapse untuk diabadikan di Instagram, kini lebih mudah. Membuat GIF untuk dibagikan di aplikasi pesan pun menjadi lebih seru.

OPPO R7 Lite

Semua bisa diakses dengan tampilan khas OPPO ColorOS 2.1 yang didasarkan pada Android 5.1, alias Lollipop. Untuk koneksi, ada dual SIM 4G LTE yang bisa membantu Anda mendapatkan koneksi cepat dan stabil. Kegiatan berbagi di social media, browsing, atau bahkan mem-posting blog secara mobile akan lebih terbantu, karena jaringan ini menghadirkan kecepatan lebih baik dari 3G.

OPPO R7 Lite adalah pilihan tepat bagi Anda yang ingin menemukan kesempurnaan dalam sebuah smartphone, kamera mumpuni dengan fitur lengkap, serta spesifikasi yang dibalut desain keren.

Smartphone stylish ini cocok bagi mereka yang concern akan kemampuan fotografi, ingin tampil fashionable, serta memiliki kinerja yang bisa diandalkan. Gadget paling inovatif ini juga menghadirkan pengalaman berbagi momen penting spesial bagi Anda yang gemar memberikan sentuhan emosional pada hasil foto. OPPO R7 Lite, a stylish and beautiful compact smartphone untuk Anda yang ingin mengabadikan momen terbaik lewat fotografi tanpa menghilangkan kesan stylish dengan desain menawan.

Mencoba Lumia 950 dan Microsoft Display Dock di Ajang TechDays 2015

Sejak tanggal 6 sampai tanggal 8 kemarin adalah hari yang cukup istimewa bagi Microsoft, baik global maupun untuk wilayah Indonesia. Tanggal 6 malam (waktu Indonesia) telah diperkenalkan berbagai perangkat dan teknologi baru dari Microsoft dan sejak tanggal 7 sampai 8 Oktober kemarin, di Jakarta digelar acara TechDays 2015.

Microsoft ‘Baru’

Bagi saya sendiri, dan juga mungkin sebagian besar pembaca Trenologi, acara peluncuran produk dan teknologi oleh Microsoft di ajang Microsoft Device Event sendiri memberikan sebuah suasana baru, terutama bagi pendekatan Microsoft atas teknologi serta produk yang dirilis.

Sebenarnya sejak Windows 8 dirilis, ada sedikit harapan dalam diri saya agar Microsoft kembali menjadi keren, live tile, desain modern membawa warna baru bagi produk mereka, Meski perjalanan tidak terlalu mulus, kini dengan Windows 10 Microsoft mencoba untuk kembali menghadirkan perubahan, yang bisa jadi lebih monumental.

Nuansa openness yang dibawa begitu kental, tidak hanya dari acara Microsoft sendiri, dengan menghadirkan integrasi serta keterbukaan dengan platform lain, namun kita juga terkejut ketika dalam acara Apple Event kemarin, perwakilan Microsoft hadir di panggung untuk mendemokan aplikasi mereka yang mendukung perangkat Apple.

Microsoft

Nuansa keterbukaan ini juga sedikit disinggung dalam acara keynote di acara TechDays di Jakarta kemarin, selain itu di panggung pengunjug juga melihat ada produk Apple dipajang sebagai perangkat untuk demo, yang tentu saja jarang atau bahkan tidak bisa kita lihat sebelumnya.

Memikat hati konsumen yang kini telah dibanjiri oleh produk Android dan tentu saja Apple bisa jadi akan menjadi momen penting bagi Microsoft. Persaingan semakin keras, kalau tidak ada hal ‘keren’ baru yang diperlihatkan maka konsumen tidak akan tertarik. Nah, dari rilis perangkat terbaru yang diperkenalkan kemarin, ada dua perangkat cukup menarik yang juga ikut dipamerkan di acara TechDays 2015. Kebetulan saya juga ikut mencoba serta melihat demo beberapa fitur yang disediakan.

Dua perangkat itu adalah Lumia 950 serta Microsoft Display Dock. Pembaca TRL mungkin sudah membaca tentang spesifikasi serta tampilan dari Lumia 950. Perangkat anyar dari Microsoft yang memberikan standar baru dari perangkat Lumia. Sebenarnya bagi saya Lumia 950 XL lebih menarik, setidaknya dari desain tampilan kamera belakang serta prosesor yang lebih mumpuni, namun sepertinya yang akan hadir di Indonesia terlebih dahulu adalah Lumia 950, jadi pada saat demo hanya smartphone ini yang tersedia.

Satu lagi perangkat yang menarik untuk dicoba adalah Microsoft Display Dock, seperti yang sudah dibahas di artikel sebelumnya, perangkat ini memungkinkan smartphone Lumia 950 dan 950 XL untuk difungsikan sebagai ‘desktop’. Dengan fitur Continuum, Anda bisa mencolokkan Lumia 950 ke dock dengan USB Type-C, colokkan layar dengan HDMI port yang tersedia, hubungkan dengan mouse plus keyboard dan voila, Anda bisa mengakses berbagai aplikasi universal yang ada di smartphone lewat layar.

Lumia 950

Lumia 950

Dari sisi penampilan, smartphone ini sebenarnya mengingatkan pada berbagai seri Lumia sebelumnya, misalnya Lumia 640, casing yang bisa dilepas dengan tampilan seperti ditempelkan ke body ponsel. Saya sendiri sebenarnya lebih menyukai desain Lumia 925 atau Lumia 930 alih-alih seri x40 atau x50, karena lebih terasa premiumnya. Menjadi smarthone terbaru dari seri Lumia, dengan sistem operasi baru serta berbagai fasilitas yang disematkan, saya merasa desain body Lumia 950 ini terasa kurang keren.

Meski demikian, grip dan kenyamanan genggaman disediakan oleh Lumia 950, ringan serta bagi mereka yang pernah memiliki perangkat sejenis, berbagai tombol akan terasa familiar, tombol volume, power dan shutter untuk akses cepat aplikasi camera berada di bagian samping.

Saya memang tidak terlalu lama mencoba perangkat ini, hanya mencoba merasakan desain dan grip dari smartphone dan sedikit tampilan OS-nya, karena Windows 10 Mobile yang ada masih preview jadi bukan yang tahap final. Sempat juga mencoba kamera yang ada dan hasilnya cukup baik, tentu saja karena di atas kertas smartphone ini cukup mumpuni dengan spesifikasi cukup tinggi.

Lumia 950

Lumia 950 hadir dengan layar 5.2 inci (2.560 x 1440 – 564 ppi) dan menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 808 (enam inti – 1800 MHz), kamera belakang 20 MP dan depan Full HD 5 MP sudut lebar. Kemampuan rekam video 4K dan baterai 3000 mAh, lalu RAM 3GB dan memori internal 32GB + slot up to 200 GB. Smartphone ini juga memiliki teknologi yang memungkinkan perangkat untuk tetap ada dalam kondisi dingin, dual SIM serta smartphone juga telah mendukung jaringan 4G.

Microsoft Display Dock

Microsoft Display Dock

Dukungan spesifikasi yang tinggi dari Lumia 950 berhubungan dengan perangkat kedua yang akan dibahas yaitu Microsoft Display Dock. Perangkat ini memungkinkan pengguna untuk merasakan pengalaman penggunaan desktop dengan berbekal perangkat smartphone.

Display Dock yang ada dihubungkan dengan Lumia 950 dengan USB Type-C. Dalam perangkat demo yang saya coba, layar dihubungkan lewat port HDMI, untuk supply power menggunakan adaptor sendiri layaknya ponsel. Keyboard dan mouse terbuhubung secara wireless (meski ada penjelasan pula bahwa keyboard dan mouse non nirkabel tetap bisa digunakan dengan mencolokkan ke slot yang ada di bagian belakang dock). Slot ini bisa digunakan juga untuk modem, clicker wireless atau perangkat lain yang mendukung, sedangkan bagian depan dock hanya tersedia colokan USB Type-C saja untuk menghubungkan ke perangkat Lumia 950.

Display Dock ini memungkinkan pengguna untuk mengakses masing-masing perangkat, bekerja dengan Microsoft Office di layar (up to 1080p) dan secara bersamaan mengakses aplikasi atau fitur di smartphone. Fitur ini disokong oleh Continuum yang juga menjadi salah satu keunggulan yang ditonjolkan dalam Windows 10.

Meski tidak bisa mencoba dalam waktu yang cukup lama, karena dua perangkat ini dipajang bersama dengan beberapa perangkat Lumia lain di lokasi umum sehingga banyak orang lain yang juga ingin mencoba, namun setidaknya saya mendapatkan gambaran tentang bagaimana Lumia dan Display Dock ini bisa saling mendukung untuk menciptakan pengalaman ‘komputer dalam saku’.

Aplikasi yang di-highlight saat demo tentu saja aplikasi Office milik Microsoft. Anda bisa membuat presentasi, mengolah dokumen dengan kombinasi dua perangkat ini, tidak perlu lagi laptop atau desktop PC. Aplikasi yang bisa digunakan adalah aplikasi universal, artinya aplikasi yang didesain baik untuk mobile atau pun untuk dekstop di lingkungan Windows 10. Berbagai aplikasi bawaan Microsoft sudah mendukung hal ini.

Microsoft Display Dock

Bagaimana dengan game? Asalkan aplikasi itu merupakan aplikasi universal maka kita bisa memainkannya di layar. Jika aplikasi atau game bukan merupakan aplikasi universal maka Anda hanya bisa menggunakan aplikasi tersebut di smartphone-nya saja tidak bisa diteruskan untuk diakses lewat desktop.

Kombinasi Lumia dan Display Dock ini juga memungkinkan penggunanya untuk menikmati dua kegiatan komputasi secara bersamaan. Anda bisa mengakses aplikasi tertentu di layar dengan tetap menggunakan smartphone seperti biasa, misalnya melihat SMS. Dalam sesi demo, tim dari Microsof menampilkan kemampuan kombinasi dua perangkat ini, menonton film di layar dan disaat bersamaan mengakses Cortana. Film akan otomatis masuk dalam kondisi pause ketika Cortana memberikan jawaban.

Dari sisi tampilan, pengalaman yang didapatkan pada desktop juga cukup familiar, dalam arti tidak membingungkan. Ada tombol ‘windows’ di bagian kiri untuk mengakses menu utama, ada tombol untuk mengakses menu ponsel di bagian kanan bawah. Jadi tampilannya seperti kombinasi antara pengalaman penuh desktop dengan tampilan Windows 10 Mobile di perangkat Lumia. Untuk koneksi sendiri, jika membutuhkan jaringan internet maka Anda bisa menggunakan jaringan operator yang ada di ponsel atau WiFi yang ada di ruangan.

Dukungan Hardware

Lumia 950 dan Microsoft Display Dock

Microsoft Display Dock memang bekerja secara baik dengan dukungan perangkat keras yang ada di Lumia 950 dan 950 XL. RAM yang dibutuhkan minimal 2GB, lalu prosesornya pun harus mendukung (Lumia 950 menggunakan prosesor Qualcomm® Snapdragon™ 808 enam inti dengan RAM 3 GB dan 950 XL menggunakan delapan inti).

Dukungan lain yang dibutuhkan tentu saja harus berjalan dengan OS Windows 10 dan satu hal lagi yang juga memaksimalkan kinerja adalah sistem liquid cooling yang membantu perangkat untuk tidak cepat panas. Untuk sambungan kabel dari Lumia ke dock juga harus menggunakan USB Type-C. Dijelaskan pula saat mengajukan pertanyaan di booth, untuk mode wireless bisa juga menggunakan Miracast, sayang saat demo skenario ini tidak dicoba.

Overall Experience

Lumia 950

Di atas kertas Lumia 950 adalah smartphone dengan spesifikasi yang mumpuni, kamera, display serta jeroan dari perangkat mendukung untuk kinerja berat, dibuktikan dengan fasilitas Continuum yang terhubung ke Display Dock. Tentu saja membutuhkan hands-on yang lebih lama serta sistem operasi Windows 10 Mobile yang versi final (bukan preview) untuk melihat dan merasakan pengalaman penuh. Tapi untuk kesan awal, Lumia 950 bisa menjadi magnet baru untuk menggoda penikmat gadget memiliki smartphone ini.

Microsoft Display Dock yang dikombinasikan dengan Lumia 950 serta fitur Continuum juga memberikan nuansa baru yang bisa menggoda penikmat gadget. Meski bukan hal baru kita bisa mengakses file smartphone dari dekstop namun menjadikan smartphone sebagai perangkat utama komputasi tanpa memerlukan lagi PC lain yang digabungkan dengan aplikasi dari Microsoft tentunya menjadi sebuah pengalaman yang menarik.

Tentu saja, sistem operasi serta aplikasi buatan Microsoft menjadi kata kunci yang menjadikan daya tarik utama, setidaknya untuk saat ini karena Microsoft akan membutuhkan dukungan aplikasi universal yang lebih banyak untuk membuatnya semakin menggoda.

Tapi setidaknya, image bahwa kita bisa bekerja (mengolah dokumen termasuk akses file dari layanan cloud) dengan aplikasi Microsoft menggunakan smartphone tetapi dengan pengalaman layaknya dekstop bisa jadi daya tarik bagi para die hard Microsoft app user yang bekerja dalam lingkungan mobile tetapi tetap membutuhkan kerja dalam lingkungan desktop.

Pertanyaan selanjutnya tentu saja akan masuk ke ranah harga, jika Display Port bisa dijual dengan harga yang menarik alias tidak mahal (menurut gosip sih dalam kisaran 1-2 juta rupiah), tentu saja ini akan menjadi daya tarik tambahan bagi konsumen.

Microsoft Display Dock

Dari laman Lumia yang ada, sepertinya Microsoft akan menyediakan Lumia 950 dulu untuk pasar tanah air, strateginya bisa jadi seperti yang sudah-sudah, melihat animo konsumen lalu jika bagus baru akan menghadirkan versi 950 XL. Untuk Display Dock sepertinya akan hadir bersamaan dengan Lumia 950, bisa juga ada program paket khusus untuk mendapatkan dua perangkat sekaligus.

Untuk waktu ketersediaan, kemungkinan tidak akan jauh dengan ketersediaan global bulan depan, atau bahkan mungkin bisa jadi bersamaan, yang pasti sebelum tutup tahun. Harga sendiri akan tergantung nilai tukar rupiah, namun dari pengumuman resmi Lumia 950 akan dijual dengan harga $549, dan untuk Display Dock, belum ada harga resmi.

PS: Dear Microsoft, jika saja Surface Pro 4 dan Surface Book dibawa ke acara TechDays 2015 kemarin, setidaknya untuk demo, kami penikmat gadget akan histeris. 😀

Sukses Gelar Pre-order, Infinix Hadirkan Kembali Infinix Hot 2 Tanggal 7 Oktober

Anda penikmat gadget mungkin menjadi salah satu dari 3000 orang yang ikut ‘mengantri’ untuk mendapatkan Infinix Hot 2. Smartphone program Android One terbaru yang hadir dari Infinix. Penjualan/pre-order yang dilakukan 3o September lalu telah berhasil ludes hanya dalam 1 jam.

Lewat rilis resmi, Infinix memberikan informasi bahwa penjualan atau lebih tepat disebut pemesanan (karena barang baru akan dikirim tanggal 9 Oktober) dari Infinx Hot 2 di Lazada beberapa hari lalu telah sukses menghabiskan 3000 stock perangkat. Angka pemesanan ini dicapai dalam kurang lebih 1 jam saja.

Infinix menyoroti minat konsumen yang tidak surut meski proses penjualan dengan pre-order atau pemesanan, dimana barang baru akan dikrim beberapa hari setelah transaksi. Kondisi penjualan 3000 unit dalam satu jam ini dianggap pencapaian yang bagus, “3,000 unit dalam 1 jam, merupakan awal pencapaian yang bagus untuk sistem penjualan pemesanan diawal atau Pre-Order.” kata Marcia Sun, Country Manager Infinix Indonesia.

Anis Thona Masnhur, Marketing Manager Infinix Indonesia juga mengungkapkan hal senada. Ia menyoroti kehadiran Infinix di pasar lokal yang belum lama namun sambutan konsumen atas Infinix Hot 2 cukup tinggi. “Ini merupakan pencapaian yang luarbiasa untuk brand yang baru masuk ke Indonesia seperti Infinix. Meskipun kami menggunakan sistem pre-order yang mengharuskan peminat untuk menunggu hingga pengiriman pada 9 Oktober 2015. Artinya produk Infinix ini benar – benar dinanti dan menjadi salah satu gadget yang diburu di Indonesia.” Ungkapnya seperti dikutip dari rilis pers.

14434316305022
Lalu setelah ini strategi apa lagi yang akan dijalankan Infinix? Trenologi berbincang singkat lewat surat elektronik untuk menanyakan beberapa hal, Anis mengungkapkan bahwa Infinix akan melanjutkan melakukan penjualan online untuk produk Infinix Hot 2. Namun metode yang dipilih kemungkinan adalah Open Sale. Kapan waktunya? Setelah stock baru hadir kembali, bisa 1 – 2 minggu sejak penjualan pre-order perdana tergantung kelancaran impor.

Meski tidak menjelaskan lebih lanjut tentang metode Open Sale namun saya prediksi bahwa ini adalah metode kebalikan dari flash sale, artinya penjualan tidak akan dipatok jangka waktu tertentu lebih ke bagaimana tersedianya stock selama penjualan.

Dari pengumuman lewat akun Twitter resmi beberapa hari lalu dan informasi di halaman situs Lazada, disebutkan bahwa penjualan kedua akan diadakan tanggal 7 Oktober mulai jam 11 siang. Tidak disebutkan tipe penjualannya apakah flash sale atau open sale, biasanya penentuan jam seperti ini adalah metode flash sale tetapi kalau menilik komentar dari Infinix mungkin jam ditentukan untuk start mulai open sale. Belum ada informasi juga tentang kapan barang akan dikirimkan untuk penjualan tanggal 7 Oktober nanti. Kita nantikan tanggal 7 Oktober nanti untuk melihat tipe penjualan apa yang akan dilakukan Infinix.

Info menarikMenilik Strategi Infinix Untuk Pasar Indonesia

Untuk metode penjualan lain dijelaskan Anis bahwa Infinix mengfokuskan diri sebagai e-commerce smartphone brand jadi mereka akan memfokuskan diri untuk menjual secara online. Meski demikian, seperti yang sempat disinggung dalam artikel sebelumnya, Benjamin Jiang,CEO Infinix Mobility, menyebutkan bahwa mereka juga berencana untuk menyediakan produk mereka secara offline untuk menjangkau konsumen tertentu. Anis menjelaskan bahwa ada wacana untuk itu namun tidak dalam waktu dekat. Pilihan menjual secara online bisa menekan biaya (yang artinya harga akan lebih murah atau diskonnya besar) dan bisa menjangkau lebih banyak konsumen.

Apakah akan menyediakan produk di e-commerce lain selain Lazada? Anis menjelaskan bahwa saat ini Infinis fokus kerja sama dengan Lazada, salah satu alasannya adalah karena dari penjualan sebelumnya (3 produk) selalu sukses jadi belum ada rencana untuk bekerja sama dengan e-commerce lain.

Infinix Hot 2 sendiri adalah smartphone terbaru dari Infinix yang merupakan bagian dari program Android One. Beberapa peningkatan dari smartphone program Android One sebelumnya antara lain adalah RAM 2GB serta aplikasi kamera yang lebih responsif didukung 8 MP kamera belakang dan 2 MP kamera depan. Dengan layar 5 inci HD serta ‘dual glass’ untuk body ponsel dan prosesor quad core 1.3 Ghz serta memori internal 16GB, smartphone ini menjadi penantang selanjutnya di segmen menengah yang telah penuh sesak.

Infinix Hot 2

Selama minggu ini saja setidaknya ada 2 pesaing di segmen serupa yang juga mencoba merebut hati penikmat gadget dengan harga dan spesifikasi yang cukup untuk perangkat segmennya. Menarik tentunya melihat penjualan seperti apa yang akan dihadapi oleh Infinix saat tahap kedua nanti, apakah semakin meningkat atau sebaliknya.

Anda ingin memiliki perangkat Infinix Hot 2 dan kehabisan saat pre-order kemarin? Anda bisa bersabar dan menunggu penjualan lanjutan yang akan diadakan Infinix Hot 2 tanggal 7 Oktober 2015 mulai jam 11 siang.