Perangkat handheld yang bisa digenggam senyaman Nintendo Switch tapi memiliki performa ala laptop gaming mungkin kedengarannya terlalu muluk. Namun menjelang akhir tahun lalu, sebuah perangkat bernama GPD Win 3 membuktikan bahwa itu bukan lagi sebatas angan-angan.
Tren handheld console dengan jeroan PC tulen ini sepertinya bakal terus berlanjut ke depannya. Baru-baru ini, platform crowdfunding Indiegogo sempat dibuat geger oleh perangkat bernama Aya Neo, yang sampai artikel ini ditulis, telah mengumpulkan pendanaan lebih dari 10 juta dolar Hong Kong (HKD) meski baru dua hari diperkenalkan.
Konsep yang ditawarkan Aya Neo pada dasarnya sangat mirip seperti GPD Win 3; layar di tengah, diapit oleh controller di kiri dan kanan, lalu disokong oleh spesifikasi yang umum dijumpai pada sebuah laptop. Untuk Aya Neo, pengembangnya mempercayakan kinerjanya pada AMD, spesifiknya prosesor 6-core Ryzen 4500U yang ditandemkan dengan RAM 16 GB dan SSD NVMe berkapasitas 500 GB atau 1 TB.
Dengan bekal seperti ini, Aya Neo diklaim sanggup menjalankan berbagai game AAA secara lancar di 30 fps, atau 60 fps untuk beberapa judul yang lebih lama. Semua itu disajikan di atas layar sentuh IPS 7 inci beresolusi 1280 x 800 pixel, ukuran yang bisa dibilang ideal mengingat Nintendo dirumorkan sedang menyiapkan Switch anyar dengan layar 7 inci.
Penggunaan layar sentuh sangatlah krusial mengingat Aya Neo sama sekali tidak dilengkapi dengan keyboard fisik. Aya Neo juga dilengkapi beberapa tombol penting di sisi bawah, seperti misalnya tombol Esc, tombol Windows, maupun tombol shortcut untuk membuka Task Manager. Tombol-tombol ekstra ini sengaja dibuat berukuran kecil dan agak rata dengan bodi supaya tidak mudah tertekan tanpa disengaja.
Berhubung tidak punya keyboard fisik, otomatis rangka Aya Neo bisa dibuat lebih tipis, persisnya di angka 20 mm. Kapasitas baterainya tergolong cukup besar di 47 W, dan diklaim mampu bertahan hingga sekitar 5 – 6 jam pemakaian, atau sampai 140 menit ketika menjalankan game–game yang super-berat. Terkait pengecasan, Aya Neo hanya memerlukan waktu sekitar 90 menit untuk mengisi ulang baterainya hingga penuh.
Urusan konektivitas, Aya Neo hadir mengusung Wi-Fi 6, Bluetooth 5.0, tiga port USB-C, serta jack headphone 3,5 mm. Bobotnya secara keseluruhan berada di kisaran 650 gram. Sebagai referensi, Nintendo Switch tercatat memiliki bobot sekitar 400 gram saat kedua controller-nya terpasang.
Di Indiegogo, Aya Neo saat ini bisa dipesan dengan harga paling murah 6.750 HKD, atau kurang lebih sekitar 12,5 jutaan rupiah. Para pemesan diperkirakan baru akan menerima barangnya mulai Mei 2021, dua bulan lebih cepat daripada estimasi GPD Win 3 yang juga sama-sama ditawarkan melalui Indiegogo.