Pada Agustus lalu, Carrefour menyediakan fasilitas click and drive yang memungkinkan masyarakat berbelanja kebutuhan sehari-hari secara online. Kini, ada juga BakoelDesa.com, startup yang membantu masyarakat Jakarta berbelanja kebutuhan memasak secara online.
Bedanya, jika Carrefour online shop tetap mengharuskan penggunanya datang ke swalayan untuk mengambil barang belanjaan, BakoelDesa.com akan mengantar barang belanjaan konsumennya di wilayah Jakarta. Bahkan, untuk konsumen yang berbelanja di atas 70.000 Rupiah BakoelDesa.com tidak meminta konsumen untuk membayar ongkos kirim.
BakoelDesa.com memberikan fasilitas cash on delivery (CoD) untuk konsumennya. Bagi konsumen, salah satu keuntungan skema CoD ini adalah konsumen bisa membatalkan pembelian produk jika kualitas produk yang diantarkan tidak sesuai dengan harapan.
Konsumen yang ingin memesan di BakoelDesa.com dapat memesan dengan menggunakan sms, telepon, atau lewat web. Setiap harinya, BakoelDesa.com melayani pemesanan maksimal pukul 18.00. Konsumen dapat memilih waktu pengiriman barang belanjaannya antara pukul 06.00 sampai 10.00 untuk pengiriman pagi dan antara pukul 18.00 sampai 22.00 untuk pengiriman malam sehari setelah konsumen memesan.
BakoelDesa.com lebih mirip dengan pasar tradisional yang dihadirkan secara online. Target konsumennya tentu saja, ibu-ibu yang tidak sempat ke pasar namun tetap ingin memasak untuk keluarganya. Walaupun mempunyai kemiripan nama, BakoelDesa.com ini tidak terkait dengan jaringan restoran BakoelDesa maupun Bakoel Corporation yang mempunyai banyak usaha.
Dari pengamatan sepintas, beberapa barang yang dijual baik di BakoelDesa.com maupun Carrefour online shop, misalnya minyak goreng, harga di BakoelDesa.com lebih mahal beberapa ribu Rupiah. Tetapi persaingan langsung antara kedua toko online ini sepertinya tidak banyak terjadi, karena perbedaan barang-barang yang dijual. Carrefour online shop tidak menjual bahan makanan segar, sedangkan BakoelDesa.com hanya menjual bahan-bahan memasak.
Jadi ibu-ibu karir, tertarik untuk lebih sering memasak untuk keluarga?