Saat Twitter meluncurkan fitur Moments tahun lalu, tujuan yang ingin dicapai adalah menjadikan jejaring sosial tersebut lebih mudah dipahami oleh pengguna baru. Pun demikian, sejauh ini pengaruh Moments belum begitu terasa.
Faktor ketersediaan menjadi salah satu alasan – pengguna di Indonesia hingga kini belum bisa mengakses Moments dari halaman depan Twitter – tapi siapa saja yang bisa membuat sebuah Moment juga berdampak cukup besar. Sederhananya, tim kurator Twitter sendiri saja tidak cukup untuk menyuguhkan Moment yang menarik bagi semua pengguna.
Guna mengatasi masalah tersebut, Twitter berencana membuka akses Moments ke lebih banyak kreator. Diawali oleh tokoh-tokoh berpengaruh dan media publikasi, dalam beberapa bulan ke depan Moments juga bisa dibuat oleh semua pengguna tanpa terkecuali.
Salah satu contoh Moment bikinan tokoh berpengaruh berasal dari seorang aktivis HAM asal Amerika, DeRay Mckesson. Saat Anda klik link Moment buatannya di bawah ini, Anda bisa melihat kumpulan Tweet dari banyak pengguna Twitter berkaitan dengan kasus penembakan seorang pemuda kulit hitam oleh polisi di kota Ferguson yang memicu protes besar-besaran di AS.
⚡️ “The Birth of A Movement, Ferguson 2014 #MikeBrown” by @derayhttps://t.co/c5cZQTBxG5
— deray mckesson (@deray) August 9, 2016
Di sisi lain, sebuah Moment tidak harus berupa kumpulan Tweet banyak orang, tapi bisa juga berupa kumpulan Tweet dari satu akun saja mengenai sebuah topik. Contohnya adalah Moment racikan Allure Magazine dan Budweiser di bawah ini.
Step into the heels of our Editor in Chief @heymichellelee for a day! 👠💄 https://t.co/g1zEgagtIM
— Allure (@Allure_magazine) August 9, 2016
Click to explore every detail of the America can in all its glory. #ThisBudsForYouhttps://t.co/FS25yZ5Lj3
— Budweiser (@Budweiser) August 8, 2016
Sumber: TechCrunch dan Twitter.