Catatan editorial: Trenologi menghadirkan kolom baru yang kali ini bekerja sama dengan Tinker Games, salah satu pengembang game lokal asal Bandung. Saat ini Tinker sedang mempersiapkan game terbaru mereka INheritage: Boundary of Existence yang segera hadir di iOS. Di seri Behind the Scene kali ini, Trenologi bekerja sama dengan Tinker Games, akan menghadirkan berbagai cerita dibalik layar pengembangan game INheritage. Ini adalah artikel pertama dan akan berlanjut sampai artikel empat. Selamat membaca.
Tulisan kali ini akan membahas secara singkat tentang latar belakang pengembangan game INheritage. Melalui INheritage Project ini, ingin diperkenalkan game dengan unsur budaya Indonesia tetapi untuk pasar non anak-anak.
Dijelaskan pada Trenologi, Tinker Games melihat bahwa proses adaptasi budaya Indonesia dalam sebuah game menjadi salah satu tren yang banyak dicoba oleh para pengembang game asal Indonesia. Meski banyak game yang telah muncul dengan elemen budaya Indonesia namun sebagian besar game yang ada masih diperuntukkan bagi kalangan anak-anak. Sedangkan adaptasi budaya Indonesia dalam game yang diperuntukkan bagi pasar remaja masih terasa kurang matang, kaku, atau masih terpaku pada berbagai karakter serta cerita-cerita perwayangan.
Melalui INheritage Project, Tinker Games mencoba untuk menghadirkan ‘game serius’ khususnya untuk menyasar kalangan remaja dengan menyertakan unsur budaya Indonesia. Dalam proyek ini akan diangkat berbagai unsur budaya dengan cara pendekatan yang lebih modern, baik dalam cara penyampaian informasi maupun dalam cara penyampaian visual.
Pilihan bentuk visual yang akan dihadirkan, dikatakan Tinker Games, akan mengambil cara-cara game Jepang yang sudah populer di kalangan anak muda, termasuk juga dari cara penyampaian cerita yang akan dihadirkan lewat game. Dengan cara ini, Tinker berharap akan bisa mempermudah gamers untuk menyerap dan memunbuhkan ketertarikan akan budaya nusantara.
Gaya visual yang dihadirkan yang telah familiar dengan anak muda ini pun diharapkan bisa membuat ‘karakter Indonesia’ yang ada lebih mudah untuk diterima kalangan remaja. Tinker Games juga ingin menghilangkan kesan ‘kuno’, ‘kaku’, serta ‘untuk anak-anak’ dengan menghadirkan gaya visual dan cara penyampaian dalam game INheritage ini.
Cara yang dilakukan Tinker ini juga bisa dilihat sebagai salah satu cara agar remaja bisa ‘lebih dekat’ dengan game-game Indonesia yang mengangkat unsur budaya. Beberapa contoh karakter dari game juga bisa memperlihatkan gaya visual yang ingin dihadirkan dalam INheritage ini.
Saat ini game INheritage masih menunggu approval dari Apple untuk hadir bagi pengguna iOS, beberapa waktu lalu Tinker telah merilis trailer untuk game ini. Dari video tersebut bisa dilihat game play singkat serta beberapa tampilan visual.
Tidak lengkap tentunya jika dalam artikel ‘behind the scene’ jika tidak melihat tampilan visual yang ada di game ini, berikut disertakan beberapa diantaranya. Dan untuk cerita di balik layar lain, Trenologi akan menghadirkan beberapa kisahnya, termasuk sketsa awal dari elemen visual dalam cerita INheritage. Jadi tunggu artikel selanjutnya.
INheritage merupakan sebuah game bertemakan budaya Indonesia yang mengangkat keberagaman budaya dari berbagai daerah dan kota di Indonesia.
INheritage: Boundary of Existence adalah produk pertama dari INheritage Project. Game “Shoot ‘em up” ini menghadirkan gambar visual yang menggabungkan elemen dari budaya Indonesia dengan gaya fantasi populer serta fungsi gesture dalam gameplay-nya. INheritage dikembangkan oleh Tinker Games.
2 thoughts on “[Behind the Scene] Latar Belakang Pengembangan Game INheritage dari Tinker Games”