Beritagar hadir kembali dengan wajah dan konsep berbeda. Beritagar.id menjadi gabungan teknologi dan personel Beritagar versi lama (Beritagar.com) dan Lintas.me. Ia menyasar pembaca anak muda dengan menggabungkan kemampuan robot agregator untuk memilah berita-berita penting dan kebernasan jurnalisme yang netral. Di sisi pendanaan, GDP Ventures menjadi pendukung utama layanan yang dihadirkan secara resmi 24 Agustus hari ini.
Saya bertemu dengan Didi Nugrahadi, Wicaksono, dan Herman Kwok di kantor baru Beritagar.id di bilangan Jatibaru, Jakarta Pusat. Didi dan Wicaksono (yang di dunia maya akrab dipanggil Ndoro Kakung) adalah dua orang veteran di dunia jurnalisme Indonesia. Didi adalah salah seorang Co-Founder Detik.com, sedangkan Wicaksono sudah lama malang melintang di dunia media digital bersama Tempo dan MSN Indonesia.
Sebelum memulai diskusi, Didi memastikan bahwa mereka (kembali) menggunakan nama Beritagar.id karena masalah yang dihadapi oleh nama yang dipilih sebelumnya, 360.id. Beritagar.id mulai bisa diakses oleh publik per jam 00.01 hari ini.
Didi dan Wicaksono membuka percakapan bahwa seperti halnya Beritagar.com, Beritagar.id memanfaatkan teknologi yang dikembangkan oleh Jim Geovedi dan tim Rekanalar untuk mengumpulkan konten yang bersebaran di Internet. Teknologi yang dikembangkan Jim berbasis Machine Learning (ML) dan Natural Language Processing (NLP). Mereka juga memiliki mesin yang ditugaskan untuk membuat konten. Untuk mengecek akurasi setiap informasi yang akan diterbitkan, tetap ada tim kurator yang mengkurasi konten-konten ini.
Berbeda dengan Beritagar versi lama, Beritagar.id akan memiliki tim penulis yang membuat artikel-artikel opini dan longform. Beritagar.id juga berencana memiliki kontribusi tetap dari penulis-penulis tamu yang disesuaikan dengan target pasar medianya yang menyasar anak muda.
Secara bisnis, Didi berharap di tahun keempat mereka sudah bisa swadaya. Dari sisi kompetisi, ia menganggap tidak ada kompetitor karena semua media adalah teman, terutama karena basis informasi yang ditampilkan dijaring dari media digital yang ada.
Konten yang dihasilkan jelas tak hanya berbasis teks, Beritagar.id bakal menyediakan konten-konten multimedia, seperti video dan infografis. Wicaksono memastikan kecepatan bukan tujuan utama berdirinya Beritagar.id. Mereka ingin mengutamakan kualitas di setiap tulisannya.
Beritagar.id saat ini memiliki 64 karyawan. Mereka adalah gabungan tim Beritagar yang lama, lintas.me, dan eks-MSN Indonesia yang ikut bedol desa mengikuti Wicaksono. Sejumlah nama yang tak asing, sepertiĀ Rahadian Paramita, Yusro Santoso, dan Antyo Rentjoko (yang di dunia maya dikenal sebagai Paman Tyo) ikut membidani kelahiran layanan media baru ini.
Di sisi investor, Herman yang menjabat sebagai Pemimpin Umum di Beritagar.id mengatakan keterlibatan GDP Ventures berasal dari semangat Pendirinya, Martin Hartono. Martin melihat media Indonesia saat ini hanya sedikit yang masih obyektif, edukatif, dan netral, terutama setelah masa Pemilu 2014 lalu. Mereka menganggap sudah waktunya mereka memasuki industri media, tentunya tetap berbasiskan teknologi. Portofolio GDP Ventures yang lain di antaranya adalah layanan komunitas Kaskus dan layanan e-commerce Blibli.
Semangat tersebut tercermin dari tagline “Merawat Indonesia”. Wicaksono dan Herman mengamini bahwa mereka ingin menjaga keutuhan negara dalam bentuk kontribusi media yang netral ini. “Setelah founding fathers mendirikan negara, tugas kita [saat ini] adalah merawat Indonesia,” ujar Wicaksono.
–
Disclosure: DailySocial, Beritagar.id, dan GDP Ventures berada di bawah naungan induk perusahaan yang sama