Berry Kitchen Dapatkan Pendanaan dari East Ventures untuk Kembangkan Bisnis Katering Online

Berry Kitchen mengumumkan perolehan seed funding dari East Ventures untuk mengembangkan bisnis katering dan bento secara online dan berusaha menjadi yang terbesar di segmen ini. Ini adalah pendanaan kedua yang diperoleh oleh Berry Kitchen setelah Maret lalu memperoleh pendanaan Rp 500 juta dari Angel Investor Network Indonesia (ANGIN) — sebuah jaringan pengusaha perempuan yang berusaha membantu meningkatkan peran serta perempuan dalam kiprahnya di dunia bisnis digital Indonesia.

Menurut CEO Berry Kitchen Cynthia Tenggara dalam rilis persnya, mereka percaya bahwa partnership dengan East Ventures yang memang sudah berpengalaman di dunia online akan membawa banyak sekali kemudahan sehingga proses pertumbuhan Berry Kitchen menjadi lebih cepat dan lebih matang.

Saat ini disebutkan Berry Kitchen setiap harinya melayani lebih 600 pax lunch box dan bento yang ditangani oleh team yang terdiri dari 40 orang. Setelah memperoleh pendanaan ini, Cythia menargetkan dalam enam bulan mendatang bisa melayani 2000 pax lunch dan bento box setiap harinya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Cythia menyebutkan mereka akan melakukan perekrutan orang-orang yang berkualitas untuk memperkuat tim, meningkatkan performance dan fitur-fitur website baik dari sisi desain maupun sistem dan teknologinya, melakukan online marketing secara agresif, dan berinovasi tanpa henti dalam mengembangkan product dan service yang ditawarkan.

Menurut perbincangan kami dengan Cythia beberapa waktu lalu, dia mengatakan pernah bekerja di perusahaan penyedia makanan dan melihat bahwa di usaha ini seringkali banyak makanan yang terbuang percuma dan tidak disentuh sama sekali. Pengalaman ini yang mendorong lahirnya ide BerryKitchen yang memungkinkan pengguna untuk  memilih menunya sendiri.

BerryKitchen menawarkan cara kerja yang cukup unik dengan pelanggan cukup membeli poin yang ditawarkan, 15 poin, 50 poin, 100 poin, atau 300 poin, yang kemudian dapat ditukarkan dengan pilihan dari 15 menu seperti nasi putih atau merah, lauk, sayur, hingga buah untuk dikombinasikan sesuai selera.

Managing Partner East Ventures Willson Cuaca tentang investasi ini mengatakan, “Dalam beberapa waktu ini, kami sudah melakukan observasi bisnis model makanan yang bisa didukung dengan teknologi. Apa yang sudah dilakukan oleh Cynthia dan team berbeda dengan platform-platform portal makanan lain, karena mereka melakukan solusi end-to-end internal. Dimulai dari supplier management, kitchen flow, packaging dan last mile delivery. Model dari startup seperti ini yg disebut dengan full-stack startup.”

Ini merupakan pendanaan ketiga yang diberikan oleh East Ventures sepanjang tahun 2014, setelah sebelumnya berinvestasi di startup yang fokus ke bisnis B2B, Sirclo dan Ralali.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Leave a Reply

Your email address will not be published.