Berbeda dari PC biasa, memasuki pasar gaming notebook menuntut komitmen yang sangat tinggi. Beban kian bertambah ketika sang produsen mewakili Indonesia dalam kancah bergengsi itu. Untungnya, Xenom hadir di nusantara dengan sejumlah presmis menjanjikan. Jika Anda belum tahu, Xenom ialah brand laptop gaming customizable pertama karya talenta lokal.
Mendarat di bulan September dua tahun silam, Xenom menghadirkan solusi yang mungkin didamba oleh banyak orang. Produk perdananya merupakan perpaduan prinsip mobilitas notebook dengan konsep keleluasaan konfigurasi hardware layaknya PC. Di momen ulang tahun kedua ini, General Manager PT. Xenom Indonesia Rolly Edward mengundang beberapa media untuk berbincang-bincang santai seputar gaming.
Anda harus menjadi seorang gamer untuk merasakan hasrat yang terus mentenagai hobi jutaan insan ini. Dan menurut opini saya, Rolly Edward adalah individu sempurna buat menahkodai Xenom. Mengetahui seluk beluk hardware komputer adalah satu hal, namun memahami kebutuhan antusias video game juga tidak kalah krusial. Baru saja saya duduk, beliau langsung bertanya, “Bro, sekarang sedang main game apa?”
Bagi gamer, pertanyaan ini bukan sekedar basa-basi. Ia bisa mengarah ke diskusi panjang. Kami membahas berbagai macam hal, dari mulai kehadiran sistem operasi, mikroarsitektur baru dari Intel dan fitur-fitur yang dibawanya, serta ketersediaan koneksi data mobile di laptop. Beberapa memang masih bersifat rahasia, Rolly meminta kami untuk tidak memublikasikannya. Tapi pastinya, Xenom punya kejutan buat Anda tidak lama lagi.
Info menarik: Alienware Kembali Serbu Pasar Lewat Notebook Gaming ‘Ber-GPU Eksternal’
Walaupun berawal dari gaming, Xenom mempunyai visi untuk menjadi platform yang paling dipilih buat kebutuhan desain grafis dan profesional. Komitmen mereka adalah menyuguhkan teknologi berlandaskan pemikiran ‘out of the box‘, demi memuaskan, atau bahkan melewati ekspektasi konsumen. Namun penasarankah Anda tentang apa harapan Xenom ke depan setelah bermanuver di ranah ini selama 24 bulan?
Rolly menjelaskan, yang ia dan timnya inginkan tidak terlalu rumit. Bahkan sang GM tak mau berbicara hal teknis. Rolly bercita-cita supaya Xenom menjadi brand kebanggaan gamer Indonesia. Ia berharap dapat melihat notebook-notebook tersebut dimanfaatkan banyak orang, di cyber cafe atau di manapun. “Produk [kami] sendiri membantu mereka menjalani keseharian dan menghibur. Namun kini Xenom sebagai ‘ultimate gaming machine for the pro‘ sebenarnya bukan cuma untuk gamer semata,” tuturnya.
Pendekatan notebook diambil bukan tanpa alasan. Dengan langkah tersebut, tim Xenom dapat memberi pemecahan problem begitu perangkat dikeluarkan dari bungkusnya. Sayangnya kadang cara penyajian ini malah menimbulkan perkara. Tidak sedikit laptop yang dibundel bersama software-software ‘titipan sponsor’. Meski awalnya dimaksudkan untuk memudahkan pengguna, akhirnya mereka masuk dalam kategori bloatware.
Xenom mau produk mereka tidak dinodai persoalan serupa, dan berusaha menemukan keseimbangan dalam penyampaiannya. Rolly mengaku, untuk sebuah notebook, sudah pasti konsumen mencari alternatif ringkas dan hassle-free. Tapi kita akhirnya tiba pada tantangan terbesar laptop: keselarasan antara mobilitas dan performa. Kita tahu, jika produsen cenderung condong ke satu aspek, mereka terpaksa merelakan faktor satunya.
Info menarik: All-New Hercules Ialah Visi Xenom Akan ‘Desktop Gaming’ Masa Depan
Ternyata walaupun memegang gagasan customizable gaming notebook, mobilitas adalah hal esensial buat Xenom. Rolly menyebutkan beberapa standard minimal supaya video game berjalan optimal, misalnya layar 15-inci, lalu kinerja harus rasional. Menariknya, karena gaming bukan lagi satu-satunya pasar mereka, fleksibilitas serta kepraktisan sangat Xenom tekankan.
“Gamer mungkin tidak terlalu mempermasalahkan ketebalan,” kata Rolly. “Tapi kalangan profesional justru lebih memperhatikan faktor ini. Yang mulanya mereka tertarik pada produk khusus ‘desainer’, kami turut mengincar pasar tersebut. Mobilitas sangat Xenom utamakan. Tentu kami juga perlu menyeimbangkan pasar, karena semakin tipis harga akan semakin mahal. Jangan sampai barang kami tidak diinginkan.”
Proses ini berjalan secara berkesinambungan. Salah satu contohnya, produsen Indonesia itu dituntut untuk mengawasi terus perjalanan riset dan pengembangan Nvidia, komponen grafis utama yang mentenagai hampir seluruh jajaran laptop Xenom. Kemudian jika Anda memperhatikan, tipe All-New Xenom jauh lebih tipis dibanding generasi awal, kecuali pada varian high-performance tertentu seperti Hercules.
Saya ingatkan kembali, Xenom sedang menyiapkan kejutan buat Anda yang sedang mengincar laptop gaming – segera diungkap tidak lama lagi.