BlackBerry Messenger Bakal Hadir untuk iOS dan Android, Apa Untungnya untuk BlackBerry?

Dalam ajang BlackBerry Live 2013, CEO Thorsten Heins mengumumkan ketersediaan layanan BlackBerry Messenger (BBM) untuk platform iOS dan Android musim panas mendatang. Dibutuhkan minimal iOS 6 dan Android 4.0 (ICS) untuk mengutilisasi aplikasi BBM yang bersifat gratis ini. Selain bersifat multiplatform, BBM juga menghadirkan fitur BBM Channels yang berfungsi sebagai kanal khusus bagi brands atau selebritis untuk berinteraksi dengan penggemarnya.

Seperti dikutip dari blog resmi BlackBerry, pengguna aplikasi BBM di iOS dan Android bakal bisa menikmati chat secara real time, chat dengan banyak orang sekaligus (multi-person chat), berbagi voice notes dan fasilitas BlackBerry Groups.

Ini merupakan hal yang cukup mengejutkan, meskipun sudah diperkirakan sebelumnya, karena selama ini BBM merupakan layanan messaging eksklusif untuk platform BlackBerry. Apa sebenarnya yang diharapkan oleh BlackBerry dengan membuka layanan paling populernya ke platform kompetitor? Bukankah hal ini membuat konsumen yang membutuhkan interaksi dengan pengguna BlackBerry, tapi tidak memiliki perangkat BlackBerry, tidak perlu lagi beralih ke platform tersebut dan cukup menggunakan perangkat iOS dan Android yang dimilikinya?

Banyak alasan yang bisa diduga-duga terhadap langkah ini, tapi menurut saya BlackBerry ingin BBM tetap menjadi preferensi utama bagi pengguna BlackBerry jika ingin berinteraksi dengan pengguna platform lain, di mana gempuran aplikasi messaging multiplatform semakin digdaya. BlackBerry mengklaim jumlah pengguna BBM mencapai lebih dari 60 juta pengguna. Jumlah tersebut jika dibandingkan dengan pengguna WhatsApp, WeChat, LINE dan KakaoTalk tentu saja “tidaklah cukup banyak”.

Sebagai pionir di sektor messaging menggunakan data, BlackBerry tentu ingin BBM tetap relevan dan berharap lebih banyak konsumen yang menggunakannya, termasuk di luar platform BlackBerry.

Yang menjadi pertanyaan, apa keuntungan jika layanan ini dipakai oleh lebih banyak konsumen? BlackBerry mungkin ingin membuktikan bahwa server layanannya sama hebatnya, atau bahkan lebih baik, ketimbang layanan kompetitor dalam menyampaikan pesan secara real time. Yang menjadi tanda tanya tentu saja apakah BlackBerry akan melakukan monetisasi seandainya konsep BBM multiplatform ini mendapatkan sambutan hangat.

Dengan skema penggratisan layanan dan tidak ada lagi pendapatan melalui BlackBerry Internet Service, baik untuk BlackBerry 10 maupun aplikasi BBM di platform lain, satu hal yang terlintas di pikiran adalah skema in-app purchase, misalnya stiker, theme atau fitur tambahan yang bisa menarik minat pengguna untuk membelinya.

The Verge menyebutkan bahwa meskipun cukup menarik, ide BBM multiplatform ini sudah terlambat karena Android dan iOS sudah terlanjur mendominasi dan aplikasi alternatif BBM sudah berjubel. Saya pribadi mungkin melihat bahwa di sejumlah negara di luar Amerika Serikat, seperti di Inggris, Asia dan Amerika Selatan, BBM masih cukup relevan dan pasar seperti itu yang ingin dikejar oleh BlackBerry.

Di Indonesia sendiri, kebanyakan konsumen yang apatis sudah beralih ke aplikasi dan platform lain. Apakah nantinya aplikasi BBM bakal mendapat sambutan bisa dilihat dari posisinya di daftar aplikasi populer App Store dan Google Play. Tentu saja pilihan sekarang ada di tangan konsumen, bukan di tangan BlackBerry yang dua-tiga tahun lalu masih berjaya dengan konsep messaging eksklusifnya.

[gambar: The Verge]

This mobile channel is brought to you by Samsung Developer Competition 2013. SDC ’13 is an app competition for Android apps that leverage Samsung’s mobile technologies. For more information please visit http://techne.dailysocial.net/sdc

Leave a Reply

Your email address will not be published.