BNI Belum Putuskan Rencana Pendirian Anak Usaha Modal Ventura

Bank Negara Indonesia (BNI) mengungkapkan belum memutuskan lebih jauh terkait pengembangan bisnis digital banking apakah akan melakukan akuisisi modal ventura atau mendirikan perusahaan baru.

Perseroan belum mengerucutkan opsi mana yang akan dipilih. Sehingga belum bisa ditentukan kapan aksi korporasi ini akan diumumkan.

“Kami masih dalam tahap penjajakan atau kajian [mendirikan perusahaan baru]. Sejauh ini masih belum mengerucut [strategi mana yang akan diambil],” terang Direktur Perencanaan dan Operasional BNI Bob Tyasika Ananta kepada DailySocial, Senin (20/11).

Kendati belum mengerucutkan strategi, yang pasti mulai tahun ini BNI makin fokus mengembangkan bisnis digital banking dengan meluncurkan produk digital. Beberapa produk digital yang telah diluncurkan antara lain BNI UnikQu, BNI Digital Loan, Dashboard Bansos, Agen46 BNI, dan lainnya.

Selain meluncurkan produk, BNI juga merangkul perusahaan fintech dalam mengembangkan produknya. Salah satunya dengan platform kecerdasan buatan (AI) BJtech (Bang Joni) untuk produk chatbot “Cinta: Personal Intelligent Banking.”

Produk ini membantu nasabah mengelola keperluan banking BNI, mulai dari berbagi informasi, registrasi produk BNI, hingga transaksi UnikQu melalui kemudahan chatting. Cinta dapat diakses melalui akun resmi BNI di platform Facebook Messenger dan Twitter.

Berdasarkan rencana bisnis perseroan tahun ini, BNI mengalokasikan dana sebesar Rp4 triliun untuk rencana pertumbuhan anorganik. Selain memperkuat bisnis yang ada, BNI berencana mendirikan anak usaha baru yang bergerak di asuransi umum, modal ventura, dan aset manajemen.

Berbeda dengan BNI, perbankan lainnya, BRI, siap menuntaskan rencana untuk mengakuisisi perusahaan modal ventura lokal Bahana Artha Ventura. Ditargetkan proses akuisisi tersebut rampung pada November 2017.

BRI menyiapkan anggaran sebesar Rp4 triliun untuk menyuntuk seluruh anak usaha di bawahnya dan mengakuisisi anak usaha baru. Terkait akuisisi, perseroan akan mengakuisisi Bahana Sekuritas dan Bahana Artha Ventura dengan menyiapkan budget sebesar Rp700 miliar.