Setelah SBY yang meluncurkan situs SBYPresidenku, kini giliran Cawapres Boediono meluncurkan situs BoedionoMendengar.com. Situs BoedionoMendengar.com diluncurkan siang ini (15 Juni 2009), bertempat di Perpustakaan Nasional dengan mengundang beberapa blogger dan juga wartawan.
Situs ini relatif lebih sederhana daripada situs milik SBY, dengan menggunakan engine WordPress yang lebih menyerupai blog. Situs ini diisi dengan tulisan-tulisan seputar kegiatan-kegiatan Boediono, galeri foto, tulisan dari sehabat dan tamu, dan juga diskusi seputar isu-isu pemilu dan pemerintahan. Pembaca-pun dapat turut langsung berdiskusi via komentar tanpa harus signup terlebih dahulu.
Situs milik Boediono ini memiliki konsep yang jauh berbeda dengan situs milik pasangannya yang mengusung konsep social networking. Tampilannya pun dikemas putih – biru dengan layout yang lebih sederhana tanpa banyak ilustrasi. Pertanyaan yang sama muncul : Kenapa biru? Kenapa tidak merah putih?
Selain situs BoedionoMendengar ini, kampanye online juga dilakukan via Twitter dan Facebook dengan sebuah Facebook Page yang cukup menarik dan informatif. Boediono sendiri melalui sebuah update status menyatakan bahwa account Twitter ini memang benar-benar digunakan secara langsung oleh dirinya dan bukan oleh tim kampanyenya, fakta yang menarik dan mungkin bisa di verifikasi oleh Twitter π
Dari sisi interaktivitas (2.0-nya :p) situs ini terbilang standard dan menurut saya masih miskin fitur, tapi dari sisi lainΒ situs SBY sudah cukup interaktif jadi agak redundant kalau situs Pak Boediono ini mengambil konsep serupa.
Oke, mungkin anda ada yang bertanya-tanya kenapa saya hanya menulis berita tentang SBY dan Boediono. Apakah saya termasuk pendukung mereka? Jawaban saya : karena saya mendapatkan tips berita dari beberapa sumber yang terpercaya mengenai launching website dari kedua pasangan calon capres-cawapres tersebut. Untuk pasangan yang lain saya tidak pernah diberitahu soal launching website atau apapun, jadi ya begitulah. Thx to epat for the tip
Wow! Ranah politik di Indonesia benar2 memasuki dunia web 2.0 y π
Tapi yang saya masih ragukan: apakah hal ini ditanggapi serius sebagai salah satu “corong” kekuatan kampanye, atau sekedar “pemanis” belaka
Wow! Ranah politik di Indonesia benar2 memasuki dunia web 2.0 y π
Tapi yang saya masih ragukan: apakah hal ini ditanggapi serius sebagai salah satu “corong” kekuatan kampanye, atau sekedar “pemanis” belaka