BOOM ID Lepas SaintDeLucaz, Salah Satu Pemain Terlama Mereka

Kemarin (14/11),  BOOM ID memberikan kabar mengejutkan. Divisi Dota 2 mereka melepas Dolly “SaintDeLucaz” Van Pelo (SDL), salah satu pemain yang membela tim ini dari pertama kali dibentuk.

Musababnya adalah alasan personal yang mengharuskan SDL harus vakum sementara dari dunia kompetitif Dota 2.

Saya pun menghubungi Marzarian Ojan Sahita (Owljan), General Manager untuk BOOM ID, dan Brando Oloan, Manager Tim BOOM ID untuk Dota 2, untuk berbincang-bincang mengenai SDL.

“Betul sekali. Tanpa Dolly, BOOM ga akan sampai ke titik sekarang ini,” kata Owljan mengawali pembicaraan kami.

Lebih lanjut dia bercerita, “ketika gua berbicara soal ‘kita gak akan sampai di sini tanpa Dolly’, itu gak hanya soal performa in-game karena ada banyak sekali yang sudah terjadi di BOOM ID. Bukan tanpa alasan juga di tim dia dijuluki ‘papa’. Orangnya lumayan objektif tanpa menyampingkan perasaan orang lain. Sebagai player, di mata organisasi, Dolly adalah orang yang punya komitmen dan kemauan serta dedikasi. Salah satu player yang secara attitude masuk ke dalam kriteria ‘professional’ gua.”

Owljan mengakui bahwa haru dan duka menyertai mereka (BOOM ID) ketika berdiskusi soal kepergian SDL. Bahkan, menurut Owljan, tak hanya divisi Dota 2 nya saja yang sedih atas kepergian itu, pemain dan staff divisi lain juga merasakannya. Bagi Owljan, hal tersebut adalah bukti bahwa Dolly merupakan orang yang sangat bersahabat dan menyenangkan sehari-harinya.

Divisi Dota 2 BOOM ID. Sumber: Unipin Esports
Divisi Dota 2 BOOM ID. Sumber: Unipin Esports

Alfi “Khezcute” Nelphyana, kapten tim dari divisi Dota 2 BOOM ID, juga sempat memberikan pendapatnya atas SDL. “Dia teman yang baik dan menyenangkan, punya semangat, dan daya juang. Semoga ketika seluruh urusannya selesai, Dolly bisa kembali aktif di kompetisi.” Ujarnya.

Brando juga bercerita bahwa Dolly merupakan pemain yang lumayan agresif di dalam game dan ia juga sering menjadi inisiator saat di Mid Game. Selama ini, ia mengisi posisi offlaner, alias posisi 3. Dolly juga disebut Brando sebagai seorang space creator. Terkadang, Dolly juga yang memberikan komando saat di Mid Game.

Menurut penuturan Brando, komando permainan di BOOM ID sendiri memang dinamis. Di awal permainan, alias Early Game, sang kapten Khezcute yang memegang komando. Sedangkan di akhir, Late Game,  Randy “Dreamocel” Sapoetra, sang carry, yang mengatur tempo.

Lebih lanjut Brando menjelaskan SDL memiliki 2 hero favorit, yaitu Dark Seer dan Enigma. Kedua hero tersebut punya laning phase yang kuat dan skill yang baik untuk team fight. Hal itu sejalan dengan gaya permainan SDL yang memang suka push lane cepat. Oh iya, karena mengisi posisi 3, SDL alias Dolly juga merupakan pemain yang bisa berkontribusi tanpa farming terlalu lama.

Menariknya, BOOM ID juga langsung mengumumkan pemain penggantinya, yaitu Rafli “Mikoto” Fathur di hari yang sama; sore harinya. Hal ini menarik karena Mikoto bukanlah pemain yang biasa bermain di posisi 3, melainkan di posisi 2 yang butuh farming lebih lama.

Namun demikian, Mikoto sendiri bukanlah pemain baru juga. Ia telah malang melintang di dunia persilatan Dota 2 Indonesia. Sebelum bergabung ke BOOM ID, Mikoto adalah pemain dari Alter Ego dan, sebelum ke sana, ia adalah pemain Pandora Esports.

Meski telah menggandeng pemain baru, SDL masih tetap akan bermain saat BOOM ID akan bertarung untuk kualifikasi Asia Tenggara WESG 2018 karena memang aturan dari turnamen tersebut yang tidak mengijinkan pergantian pemain.

Pergantian pemain dari SDL ke Mikoto ini menarik karena, seperti yang saya tuliskan tadi, perbedaan posisi antara keduanya. Jadi, apakah BOOM ID, yang mungkin selama ini bisa dibilang tim Dota 2 Indonesia yang paling stabil performanya, bisa mempertahankan gaya permainannya?