Chatbot Javira, yang dikembangkan Botika, rencananya bakal menjadi salah satu kanal media sosial resmi Pemprov DKI Jakarta. Memudahkan warga berkomunikasi

Gandeng Pemprov DKI Jakarta, Botika Siapkan Teknologi Chatbot Javira

Didukung dengan teknologi kecerdasan buatan atau populer dikenal sebagai Artificial Intelligence (AI), Botika meluncurkan chatbot Jakarta Virtual Assistant (Javira) yang berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Nantinya chatbot ini bisa berfungsi sebagai platform untuk mengobrol secara lebih dekat dengan pemerintah daerah. Di dalamnya warga mampu mengetahui informasi terkini mengenai kota hingga pelaporan aduan.

Kepada DailySocial, CEO & Founder Botika Ditto Anindita mengungkapkan, Javira dibuat untuk mendukung program pembangunan kota cerdas atau smart city DKI Jakarta, dan Botika menjadi salah satu startup lokal yang mendukung Pengembangan Smart City DKI Jakarta.

“Awalnya kita yang mencoba melakukan pendekatan dengan Pemprov DKI dan menawarkan teknologi chatbot yang kami miliki. Kemudian karena adanya kesamaan visi Pemprov DKI pun kemudian menyambut baik usulan kami.”

Chatbot milik Botika ini nantinya bisa dimanfaatkan warga tanpa harus mengunduh aplikasi baru dengan memanfaatkan platform messaging seperti WhatsApp dan Facebook Messenger. Javira akan hadir di kanal media sosial resmi Pemprov DKI Jakarta.

Teknologi chatbot Javira disebut didukung teknologi Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML) dan Natural Language Processing (NLP) Bahasa Indonesia yang memudahkan warga kota mengobrol dengan bahasa kasual dan tidak kaku.

Keunggulan lain yang diklaim hanya dimiliki chatbot Botika adalah pemanfaatan kombinasi bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Menyesuaikan kebiasaan dan latar belakang masing-masing pengguna, chatbot juga bisa menjawab pertanyaan menyesuaikan bahasa yang digunakan.

“Misalnya jika pengguna berasal dari kalangan milenial, chatbot bisa menjawab sesuai dengan bahasa sehari-hari yang mereka gunakan, sehingga membuat percakapan menjadi lebih personal,” kata Ditto.

Masih dalam proses pengembangan dan persiapan, Botika menargetkan chatbot tersebut bisa meluncur dalam waktu tiga bulan ke depan. Tak hanya soal komunikasi dengan warga yang semakin terbuka, teknologi chatbot Botika juga mampu menciptakan sistem monitoring untuk Pemerintah yang lebih real time dan kesigapan dalam menindaklanjuti aduan-aduan warga.

“Jadi, tidak ada alasan lagi untuk pemerintah sulit dihubungi. Era yang serba cepat seperti ini, Javira mampu menjadi solusi utama untuk menjadi penghubung antara warga kota dengan pemerintah,” kata Ditto.

Rencana penggalangan dana dan pendirian R&D Center

Tahun 2019 ini Botika berencana melakukan penggalangan dana Pra Seri A. Masih dalam tahapan penjajakan, nantinya dana segar tersebut akan digunakan oleh Botika untuk mengembangan fitur baru seperti Voice Recognition dalam bentuk smart speaker–seperti Alexa yang dikembangkan Amazon.

Botika juga memiliki rencana untuk mendirikan Research and Development Center di Yogyakarta. Saat ini Botika juga telah mengembangkan teknologi media monitoring terintegrasi dengan media sosial dan dengan predictive analytics.

“Dengan proses yang kami kembangkan, nantinya pihak terkait bisa melihat tren dan isu yang beredar di media sosial lebih awal. Sehingga bisa menangkan isu tersebut sebelum menjadi viral,” kata Ditto.

About Yenny Yusra

Curiosity has always been a part of my life. With my love for technology with all digital entrepreneur aspects and related ecosystems, I hope to be able to provide relevant and insightful information for tech enthusiasts out there.