Bertujuan memberikan ruangan kerja untuk penggiat startup yang menyasar sektor fintech, EV Hive membuka coworking space baru bersama Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dan PT Bahanasemesta Citranusantara bernama Jenius x EV Hive yang berlokasi di Menara BTPN lantai 47, Mega Kuningan. Jenius adalah brand tabungan digital kini menjadi unggulan BTPN. Coworking space ini merupakan cabang yang ke-17 yang dikelola EV Hive.
Dipilihnya EV Hive sebagai mitra strategis coworking space ini diungkapkan Direktur Keuangan BTPN Arief Harris Tandjung karena adanya kesamaan visi dan model bisnis.
“Ini merupakan pilot project dari BTPN. Akan dilihat seperti apa hasil dari kerja sama ini. Kami juga berharap melalui coworking space ini bisa membuka peluang kemitraan dengan startup yang menyasar sektor fintech.”
Ditambahkan CEO EV Hive Carlson Lau, didirikannya coworking space Jenius x EV Hive ini diharapkan bisa menjadi basis startup baru yang ingin menyasar sektor fintech.
“Kami juga akan menggelar berbagai kegiatan yang bertemakan financial technology dengan menghadirkan para pakar dan bisa dinikmati semua startup fintech di indonesia,” kata Carlson.
Coworking space yang dikelola EV Hive ini memiliki 40 ruang kantor yang dilengkapi ruang pertemuan dan lounge. Saat ini sudah ada enam startup yang bergabung, kebanyakan didominasi startup binaan East Ventures. East Ventures sendiri memiliki ruangan khusus di coworking space ini.
“Untuk BTPN kami tidak sekedar fokus kepada profit dan tidak ingin dikenal secara eksklusif. Dengan kerja sama strategis ini diharapkan BTPN bisa ambil bagian di gerakan financial technology saat ini. Kami percaya sektor perbankan harus bisa berubah dan dalam waktu 3-4 tahun terakhir kita sudah mulai melakukan inisiatif tersebut,” kata President Director BTPN Jerry Ng.
Selain kolaborasi EV Hive dan BTPN tersebut, awal tahun ini UnionSpace juga meresmikan FintechSpace sebagai coworking space khusus startup fintech.
Unicorn selanjutnya dari sektor fintech
Turut hadir dalam acara peresmian ini Menkominfo Rudiantara yang memberikan apresiasi pendirian coworking space Jenius x EV Hive ini. Rudiantara menyampaikan harapannya kepada pelaku startup fintech di Indonesia agar bisa tampil sebagai startup unicorn selanjutnya di Indonesia.
“Saat ini kita sudah punya empat startup unicorn dari Indonesia namun belum ada satupun dari layanan fintech. Untuk startup unicorn keempat atau kelima saya harapkan berasal dari layanan fintech.”
Disinggung apakah Rudiantara sudah bisa melihat startup fintech apa yang bakal menyandang status unicorn di Indonesia, Rudiantara menyebutkan startup layanan peer-to-peer lending (P2P) nampaknya menunjukkan prestasi yang baik dan memiliki potensi untuk menyandang status unicorn.
“Kita lihat saja saat ini layanan P2P sudah mampu memiliki pertumbuhan yang baik dan saya lihat ke depannya layanan seperti ini memiliki peluang untuk menjadi startup unicorn,” kata Rudiantara.
Sebagai perwakilan pemerintah yang mendukung keberadaan startup lokal, Kemenkominfo mengklaim selalu menerapkan pendekatan peraturan light touch kepada startup untuk menjalankan bisnis secara lebih leluasa.
“Dengan prinsip tersebut saya berharap akan muncul lebih banyak lagi entrepreneur baru yang bisa menghadirkan startup dengan berbagai layanan yang ada. Sementara untuk startup yang sudah mapan dan stabil, diharapkan bisa lanjut ke tahapan pendanaan lainnya seperti Seri B, C dan selanjutnya,” kata Rudiantara.