Buku besar memiliki peran penting dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan. Buku ini berfungsi untuk merangkum transaksi yang telah tercatat di jurnal dan menjadi tahap catatan terakhir dalam akuntansi, juga dikenal sebagai book of final entry.
Pengertian, fungsi, serta contoh buku besar akuntansi dapat dipelajari lebih lanjut melalui artikel yang disediakan di sini. Mari simak secara lengkap!
Pengertian Buku Besar
Buku besar, juga dikenal sebagai general ledger, merupakan bagian dari siklus akuntansi. Buku ini berisi kumpulan transaksi yang telah dicatat dalam jurnal umum dan jurnal khusus. Secara sederhana, buku besar digunakan untuk menggolongkan dan mengelompokkan akun perkiraan yang sama agar memudahkan identifikasi oleh akuntan.
Para ahli memberikan pengertian buku besar sebagai berikut:
- Gito Brahmana: Tahap pencatatan akhir dalam akuntansi yang menampung ringkasan data yang telah dikelompokkan dari jurnal.
- Ade Firmansyah: Kumpulan akun-akun yang digunakan untuk merangkum transaksi yang telah dicatat dalam jurnal umum.
Perusahaan biasanya memiliki buku besar dengan jenis-jenis yang berbeda tergantung pada jumlah transaksi, jenisnya, volume, dan informasi yang diinginkan perusahaan.
Pencatatan dalam buku besar disebut juga posting, dilakukan setelah pencatatan selesai pada jurnal umum. Terdapat dua golongan akun dalam buku besar:
- Akun riil: Muncul pada pencatatan neraca seperti aktiva (aset), utang (liabilitas), dan modal.
- Akun nominal: Terdapat dalam laporan laba rugi seperti pendapatan dan beban-beban.
Fungsi dan Manfaat Buku Besar
Buku besar memiliki beberapa fungsi penting bagi akuntan, yaitu:
- Meringkas data transaksi: Buku besar digunakan untuk merangkum data transaksi yang telah dicatat dalam buku jurnal umum.
- Menggolongkan data keuangan: Buku besar membantu mengklasifikasikan data keuangan dan memberikan informasi tentang jumlah dan kondisi rekening atau akun yang sebenarnya. Hal ini memungkinkan identifikasi perbedaan atau ketidaksesuaian jika ada.
- Dasar penggolongan transaksi: Buku besar menjadi dasar untuk mengelompokkan transaksi yang tercatat dalam jurnal sebelumnya atau jurnal umum.
- Kelengkapan laporan keuangan: Buku besar berfungsi sebagai sumber informasi penting dalam penyusunan laporan keuangan.
Selain itu, buku besar juga memberikan manfaat tambahan bagi para akuntan, seperti:
– Menyeimbangkan laporan keuangan.
– Menyediakan catatan utama dari laporan keuangan.
– Memberikan petunjuk terhadap aktivitas transaksi yang aneh atau tidak biasa.
– Membantu mendeteksi manipulasi data atau tindakan curang dalam pencatatan.
– Dapat digunakan untuk mengevaluasi kesehatan finansial perusahaan atau bisnis.
Jenis Buku Besar
Berikut adalah jenis-jenis buku besar:
- Buku Besar Umum (General Ledger)
Merupakan rangkuman catatan perkiraan yang berdiri sendiri pada periode tertentu. Isinya mencakup kas, modal, persediaan utang, dan piutang. Buku besar umum memberikan ikhtisar pengaruh transaksi terhadap perubahan dalam modal perusahaan, aktiva, dan kewajiban.
- Buku Besar Pembantu
Juga dikenal sebagai buku tambahan, buku besar pembantu berisi daftar rekening yang secara khusus mencatat detail utang dan piutang usaha.
- Buku Besar Kreditor (Creditors Ledger)
Digunakan untuk mengumpulkan informasi hanya dari satu jurnal yaitu pembelian. Fungsi utama buku besar ini adalah memberikan informasi tentang jumlah hutang yang dimiliki oleh perusahaan serta kepada siapa hutang tersebut diberikan.
- Buku Besar Debitor (Debtors Ledger)
Merupakan tempat pengumpulan informasi dari jurnal penjualan saja. Manfaat dari buku besar debitur adalah memberikan pengetahuan tentang pelanggan mana yang memiliki utang kepada perusahaan dan seberapa besarnya jumlahnya.
Cara Membuat Buku Besar
Berikut adalah cara membuat buku besar menggunakan Microsoft Excel:
- Persiapan: Pastikan semua transaksi telah dicatat dalam buku jurnal sebelum memulai pembuatan buku besar. Siapkan formulir buku besar dan pindahkan saldo dari jurnal ke dalamnya dengan menggunakan fitur Excel.
- Pembuatan di Ms. Excel: Gunakan daftar yang telah disiapkan untuk memilih nama akun atau rekening pada buku besar. Atur pengaturan ini menggunakan fitur validasi data pada Excel, dengan memilih kriteria validasi, mengizinkan, dan pilihan list dari data yang tersedia.
Selanjutnya, jumlahkan transaksi rekening debit dan kredit serta hitung saldo rekening tersebut. Dalam langkah ini, gunakan rumus SUMIF pada Excel untuk menghitung total transaksi berdasarkan akun tertentu. Kemudian dapatlah diperoleh hasil saldo rekening dengan menghitung selisih antara total debit dan total kredit.
Dengan memahami langkah-langkah di atas, kamu akan mampu membuat sebuah buku besar yang efektif menggunakan Microsoft Excel sebagai alat bantu penyusunan laporan keuangan perusahaan kamu. Demikianlah rangkuman mengenai buku besar dan semoga bermanfaat!