“Bus Google” Keliling Mesir, Cari Talenta Baru Startup Teknologi

Seperti dilaporkan oleh New York Times, Google saat ini sedang melakukan kampanye Ebda2 di Mesir menggunakan bus berlogo Google, mengunjungi berbagai tempat termasuk sejumlah universitas dengan harapan menemukan bibit-bibit baru pengusaha teknologi. Ebda2 yang dalam bahasa Arab berarti “mulai” (start), merupakan inisiatif Google untuk meningkatkan ekosistem Internet negara yang baru berganti tampuk kekuasaan setelah berpuluh-puluh tahun. Perjanjiannya sendiri ditandatangani dengan pihak pemerintah Mesir sejak tahun 2009.

Menurut Wael Fakharany, Manager Google Mesir, mengatakan bahwa program ini dipersiapkan selama 9 bulan untuk membawa penggiat startup mengikuti program selama 7 bulan yang intensif bersama 112 mentor, di mana 47 orang di antaranya adalah pegawai Google. Ada 200 kandidat yang akan dipilih untuk mengikuti program ini. Berikutnya jumlahnya akan diciutkan lagi hingga mencapai 20 finalis di mana di akhir periode pemenangnya akan mendapatkan $200 ribu seed money untuk merealisasikan mimpinya. Ebda2 sendiri merupakan project Google pertama di dunia yang benar-benar bertujuan membantu startup teknologi untuk tumbuh dan berkembang.

Mesir sendiri ekosistemnya tidak jauh berbeda. VC dan startups mulai tumbuh layaknya jamur di musim hujan. Mereka terinspirasi oleh pengakuisisian monumental Maktoob.com oleh Yahoo! senilai $175 juta di tahun 2009. Mungkin jika dibandingkan apple-to-apple, pengakuisisian Koprol oleh Yahoo! juga merupakan yang pertama di Indonesia dilakukan oleh perusahaan besar dari Silicon Valley dan memberikan dampak besar bagi ekosistem baru di sini.

Amerika Serikat sendiri telah membawa GEP ke Indonesia setelah sukses dengan pilot project-nya di Mesir. Apakah Google nantinya akan membawa inisiatif serupa ke Indonesia dan membawa busnya berkeliling dari satu universitas ke universitas yang lain? Kita tunggu dulu setelah Google benar-benar membuka kantornya di sini. Sementara itu, Anda yang berminat untuk mengikuti pelatihan semacam ini bisa melirik hal serupa yang ditawarkan oleh penggiat yang lain di Indonesia, misalnya Founder Institute.

Leave a Reply

Your email address will not be published.