Didirikannya Infinity Ward di tahun 2002 merupakan potongan sejarah penting di ranah gaming, karena dari dari sana-lah fenomena Call of Duty dimulai. Beberapa judul pertama di franchise ini dianggap gamer veteran sebagai permainan terbaik di eranya, namun bagi banyak orang, seri Modern Warfare merupakan yang paling ikonis karena membawa pemain ke medan tempur masa kini.
Sebagai pionir, perjalanan Infinity Ward tidak selalu mulus. Studio ini cukup terpukul ketikaco-founder-nya, Vince Zampella dan Jason West, berseteru dengan pihak Activision. Kemudian, dua game terbaru mereka, Ghosts dan Infinite Warfare juga tidak memperoleh respons sepositif permainan-permainan terdahulu. Di tahun ini, Infinity Ward berniat untuk mencoba peruntungannya kembalI sembari menerapkan satu twist unik.
Anda mungkin sempat mendengar dari sejumlah rumor yang beredar, bahwa Activision berencana untuk meluncurkan sekuel dari Modern Warfare dalam waktu dekat. Kabar ini kembali diperkuat oleh laporan YouTuber LongSensation lewat Twitter-nya. Ia bilang, ‘Call of Duty 2019’ mengusung judul resmi ‘Call of Duty: Modern Warfare’ – tak berbeda dari permainan pertama di seri itu yang dirilis di tahun 2007.
Call of Duty 2019 is called…
Call of Duty: Modern Warfare.
I’m not joking.
— LongSensation (@LongSensationYT) May 24, 2019
Laporan senada juga digaungkan oleh Jason Schreier dari Kotaku berdasarkan pengakuan dari banyak sumber. Schreier menyampaikan, Activision sebetulnya sudah mulai memamerkan konten game ini kepada sejumlah awak pers dan influencer, tetapi Kotaku bukan salah satunya dan tidak terikat embargo/NDA. Dari keterangannya, ada cukup besar peluang Call of Duty: Modern Warfare bukanlah sekuel yang kita harapkan.
Proyek Call of Duty: Modern Warfare 2019 dirancang sebagai ‘soft reboot‘ game pertama, digarap oleh tim Infinity Ward dan dijadwalkan untuk meluncur di musim gugur tahun ini. Hal paling menarik di sini ialah, permainan tak hanya mencoba menghidangkan aksi tembak-menembak seru, tetapi juga momen-momen penuh emosi dan pilihan moral yang sulit. Kabarnya konsep tersebut terpinspirasi dari level kontroversial bertajuk No Russian di Modern Warfare 2.
Misi No Russian menempatkan pemain sebagai agen CIA yang menyamar jadi anggota kelompok teroris Rusia. Kata-kata ‘no Russian’ diucapkan oleh sang tokoh antagonis, maksudnya adalah agar mereka tidak berkoordinasi dalam bahasa Rusia. Di sana, pemain diberi pilihan untuk menembak kerumunan warga sipil tak berdosa (walaupun kita bisa tidak melakukannya, dan hal ini tak mengubah narasi).
Setelah Modern Warfare tersedia di tahun 2019, Call of Duty: Black Ops ‘5’ akan jadi fokus Activision berikutnya. Permainan tersebut kabarnya akan kembali menghidangkan mode campaign single-player.