Praktik Captive Market dalam Dunia Marketing

Apa itu captive market? faktor apa saja yang membentuk captive market? bagaimana contoh penerapan captive market? Tentunya Anda memiliki banyak pertanyaan jika belum mengenal captive market.

Isitilah captive market tentu sudah tidak asing bagi Anda yang terjun di dunia marketing. Namun, belum tentu semua marketer memahami konsep captive market.

Captive market banyak diaplikasikan sebagai strategi marketing oleh banyak produk di sekeliling kita. Hanya saja, mungkin kita tidak menyadari bahwa strategi tersebut merupakan bentuk dari captive market. Jadi, apa itu captive market? sudah penasaran, bukan? Pastikan kamu membaca artikel ini sampai akhir, ya!

Apa itu Captive Market?

Captive market merupakan suatu kondisi pasar dimana supply barang atau layanan hanya dikendalikan oleh sejumlah pemasok saja.

Praktik tersebut dilakukan agar pilihan yang dimiliki konsumen terbatas sehingga akan mendorong konsumen mau tidak mau menggunakan produk atau layanan yang hanya disediakan oleh supplier tersebut. Strategi tersebut akan menciptakan monopoli pasar buatan.

Captive market biasanya diaplikasikan pada market yang tidak atau hanya memiliki segelintir kompetitor saja. Dengan begitu, pasar akan memiliki demand yang tinggi diiringi dengan keterbatasan produk atau layanan karena jumlah kompetitor yang terbatas.

Selain itu, supplier juga bisa menaikkan harga tanpa khawatir pelanggan akan berpindah ke produk atau layanan kompetitor.

Meski begitu, Anda tetap harus berhati-hati dalam menetapkan harga karena dengan keterbatasan pilihan, konsumen hanya mempunyai dua pilihan untuk membeli produk dengan harga yang ditetapkan atau tidak membelinya sama sekali. Jangan sampai harga yang Anda tetapkan terlalu tinggi dan diluar kemampuan target konsumen sehingga konsumen tidak jadi membeli.

Lalu, Faktor Apa saja yang bisa Membentuk Captive Market?

  • Kondisi Pasar

Lakukan riset terkait kondisi pasar. Riset tersebut akan memungkinkan Anda untuk menemukan target dan strategi yang tepat. Tidak hanya itu, Anda juga bisa menganalisis kelayakan produk atau layanan terhadap target pasar.

  • Unique selling point

Setiap produk atau layanan yang ditawarkan harus memiliki unique selling point. Apa saja manfaat dan keunggulan produk atau layanan yang Anda tawarkan kepada pelanggan? Apa perbedaannya dengan produk atau layanan dari kompetitor? Hal tersebut akan turut mempengaruhi ketertarikan dan keputusan pembelian konsumen.

  • Kompetitor

Jika suatu pasar tidak memiliki kompetitor atas produk atau layanan yang akan Anda tawarkan, maka pasar tersebut berpeluang untuk menjadi captive market. Hal tersebut karena pasar tidak memiliki banyak pemasok produk sehingga Anda bisa dengan leluasa memasarkan produk.

Contoh Captive Market

Berbeda dengan perkotaan, jaringan telekomunikasi di desa masih sangat terbatas. Populasi dan tingkat aktivitas yang lebih rendah dibanding dengan perkotaan membuat aspek pembangunan di desa tidak secepat perkotaan, termasuk dalam hal jaringan telekomunikasi dan provider.

Tidak semua provider mau menjangkau daerah pedesaan karena akses yang sulit dan biaya yang tidak sedikit. Karenanya, kondisi tersebut menjadi captive market bagi provider yang bersedia untuk menjangkau daerah pedesaan. Secara tidak langsung, penduduk di pedesaan harus memakai provider tersebut karena tidak ada pilihan lain.