Pada dasarnya harga jual produk merupakan jumlah atau nominal akhir yang dibebankan oleh suatu bisnis kepada konsumennya. Oleh karena itu, pelaku bisnis perlu menetapkan nominal harga tersebut, sebelum produk diterima oleh konsumen.
Dalam menentukan harga jual produk, pelaku bisnis perlu memiliki patokan yang jelas, sehingga dapat menetapkan harga yang tepat dan menguntungkan. Penentuan harga produk dapat ditentukan dari perhitungan biaya yang menjadi modal bisnis.
Faktor Penetapan Harga Produk
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penetapan suatu harga jual produk, antara lain:
-
Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya usaha yang jumlah besarannya tidak ditentukan oleh volume kegiatan perusahaan. Biaya yang masuk dalam biaya tetap, antara lain biaya gaji karyawan, sewa gedung, perawatan mesin, tagihan listrik, dan sebagainya.
-
Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel adalah biaya usaha yang besarnya sesuai dengan volume kegiatan usaha. Biaya yang masuk dalam biaya variabel, misalnya seperti biaya bahan baku, upah lembur karyawan dan sebagainya.
Metode Hitung Harga Jual Produk
Selain dari faktor-faktor di atas, penetapan harga jual produk juga dapat ditentukan melalui berbagai metode perhitungan, sebagai berikut:
-
Cost-Plus Pricing
Penetapan harga jual dengan metode cost-plus pricing ditentukan dengan menjumlahkan total biaya produksi per jumlah produk, setelah itu menambahkan margin profit sesuai yang ingin diperoleh. Rumus hitungnya adalah:
Harga Jual = Taksiran Biaya Penuh + Laba Yang Diinginkan
-
Mark Up Pricing
Metode berikutnya adalah mark up pricing, di mana perhitungannya dengan menambahkan modal atau harga beli produk dengan keuntungan yang ingin diperoleh. Rumus hitungnya yakni:
Harga Jual = Harga Beli Produk + Mark Up
-
Break Even Pricing
Metode perhitungan dengan break even pricing yakni dengan mementingkan biaya produksi dan juga permintaan pasar untuk menentukan harga jual produk. Rumus hitungnya adalah:
Harga Jual = (Biaya Tetap + Biaya Variabel) / Quantity
-
Keystone Pricing
Penentuan harga jual produk dengan metode ini tidak menggunakan rumus khusus. Cara perhitungannya hanya dengan menaikkan harga produk menggunakan initial markup 50% hingga 100% dari biaya produksi.
-
Manufacturer Suggested Retail Price (MSRP)
Metode ini tidak memerlukan perhitungan sebab harga pokok telah ditetapkan oleh asosiasi pebisnis dalam satu industri yang sama atau setara. Biasanya, dilakukan oleh industri manufaktur yang membuat kendaraan bermotor, produk elektronik, dan produk lainnya.
-
Market Based Pricing
Metode penentuan harga berdasarkan harga pasar ini hampir mirip dengan metode MSRP. Bedanya, market based pricing ditentukan secara alami di pasar, bukan berdasarkan kesepakatan asosiasi tertentu. Pelaku bisnis cukup cukup mengikuti harga umum di pasar.
-
Value Based Pricing
Penentuan harga produk dengan metode ini relatif lebih sulit dibanding metode lainnya. Hal ini karena harga produk ditentukan berdasarkan nilai produk, seperti nilai khas yang tidak dimiliki produk lain. Umumnya, cara ini digunakan untuk menentukan produk koleksi antik seperti karya seni.