Salah satu ukuran keberhasilan suatu perusahaan adalah mengetahui laba bersihnya. Pendapatan bersih mewakili uang yang tersisa setelah membayar biaya. Ini juga biasa disebut laba bersih.
Profitabilitas bersih adalah indikator penting untuk mengukur bisnis e-commerce dan ritel, karena peningkatan pendapatan tidak selalu berarti peningkatan profitabilitas. DailySocial.id akan menjelaskan kepadamu lewat artikel ini mengenai laba bersih sampai cara menghitung laba bersih perusahaan.
Apa yang Dimaksud dengan Laba Bersih?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online, laba bersih adalah “selisih antara total pendapatan dan total pengeluaran dalam jangka waktu tertentu”. Sedangkan Bank Indonesia mendefinisikan laba bersih sebagai laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran kewajiban perpajakan (laba bersih).
Laba bersih adalah laba perusahaan setelah dikurangi semua biaya dari pendapatan kotor. Surplus tahunan merupakan parameter yang selalu digunakan untuk menilai earning power perusahaan karena memperhitungkan semua biaya yang dikeluarkan. Investor, pemberi pinjaman, dan pesaing dapat menggunakan informasi ini untuk menentukan seberapa baik kinerja perusahaan. Laba bersih merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan bahkan saat merumuskan rencana atau strategi bisnis yang sudah berjalan.
Pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya meliputi barang yang dibeli, biaya tenaga kerja, biaya utilitas, sewa, dan biaya lain yang terkait dengan menjalankan perusahaan. Laba bersih negatif berarti perusahaan mengalami kerugian selama periode tersebut. Laba bersih diakui dalam laporan laba rugi perusahaan pada akhir periode pembukuan.
Laba bersih mewakili uang yang didapatkan dari bisnis setelah membayar biayanya. Oleh karena itu laba bersih yang dilaporkan merupakan indikator sebenarnya dari perkembangan perusahaan. Kedua, fungsi laba bersih berbeda dengan pencatatan pendapatan atau pertumbuhan penjualan. Beberapa perusahaan melaporkan penjualan yang lebih tinggi, tetapi laba bersih sebenarnya lebih rendah. Artinya profitabilitas perusahaan kurang baik.
Pengusaha harus berusaha untuk membuat laba bersih tertentu. Konsistensi ini menunjukkan bahwa bisnis berkembang secara berkelanjutan dan berpotensi untuk terus berkembang di masa mendatang. Laba bersih adalah bagaimana perusahaan menabung untuk kebutuhan masa depan, melunasi hutang, melakukan investasi, memproduksi produk baru, merekrut karyawan baru, dan membayar keuntungan kepada investor, dan banyak hal lainnya.
Fungsi dari Laba
Laba bersih menunjukkan laba terbaru mu atau berapa banyak uang yang Kamu miliki di penghujung hari.
Tujuan dari setiap toko online yang sukses adalah menghasilkan laba bersih yang konsisten setiap bulan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan Kamu tumbuh secara berkelanjutan atau berkelanjutan. Sekali lagi, pertumbuhan ini diharapkan di masa depan.
Perusahaan yang berkembang dapat menyimpan laba bersihnya untuk biaya masa depan dan membayar utangnya. Selain itu, dapat digunakan untuk berinvestasi dalam proyek, produk, atau karyawan baru, atau untuk mendistribusikan kepada investor.
Faktor Biaya Apa Saja yang Bisa Mempengaruhi Laba Bersih?
Laba bersih termasuk biaya tetap dan variabel. Biaya variabel disebut juga biaya produksi. Diproduksi atau dijual sebagai akibat langsung dari pembuatan atau pembelian produk, dan dapat berubah berdasarkan jumlah produk yang dikeluarkan. Dimulai dengan awal produksi, termasuk pengemasan, pengiriman, mesin yang digunakan untuk membuat produk, dan upah orang yang membuat produk.
Selain itu, terdapat penyusutan peralatan yang digunakan untuk memproduksi produk dan utilitas ruangan tempat produk diproduksi. Sangat mudah bagi pemilik bisnis e-commerce yang tidak memproduksi produknya sendiri. Biaya variabel termasuk jumlah yang Kamu bayarkan untuk membeli produk yang Kamu jual.
Seperti yang Kamu ketahui, biaya tetap lebih stabil dan cenderung tidak berubah secara signifikan dari waktu ke waktu. Ini termasuk biaya kantor, gaji karyawan yang tidak terlibat dalam produksi produk, pajak, dan sebagainya. Sejauh menyangkut biaya pemasaran, manfaat dan sewa, ini juga harus diperhitungkan.
Cara Menghitung Laba Bersih Perusahaan
Menghitung laba bersih adalah tugas akuntan perusahaan. Untuk mendapatkan angka yang akurat, akuntan harus berhati-hati saat menyusun pembukuannya. Perangkat lunak akuntansi yang terintegrasi dengan platform manajemen pengeluaranmu akan membantu Kamu menghitung pendapatan bersih mu.
Rumus untuk menghitung laba bersih adalah total pendapatan dikurangi total biaya. Namun untuk mendapatkan total pendapatan dan total pengeluaran, kita perlu melewati beberapa perhitungan. Pertama, lihat total penjualan. Kurangi harga pokok penjualan, biaya operasional, biaya non-operasional, dan pajak. Kemudian tambahkan keuntungan non-jual. Rinciannya:
Total penjualan
– Harga pokok penjualan
= Laba kotor
– Biaya operasional
= Laba operasional
– Biaya non-operasional
= Laba kotor minus pengeluaran
+ Laba non-operasional
= Laba sebelum pajak
– Pajak
= Laba bersih
Untuk lebih memahami rumus laba bersih, mari kita lihat studi kasus berikut!
Laba kotor toko baju shinta tahun 2020 adalah Rp 35.000.000. Laba kotornya tidak dikurangi dengan biaya lain seperti; Pajak (Rp 3.500.000), biaya operasional usaha (Rp 4.200.000), total pinjaman bank 1 tahun (Rp 12.000.000). Dengan demikian, laba bersih toko kue susi 2020 adalah:
Rp35.000.000 – (3.500.000 + Rp 4.200.000 + Rp12.000.000) = Rp15.300.000
Dengan demikian, laba bersih Toko Pakaian Shinta pada tahun 2020 adalah Rp 15.300.000.
Sebagai alternatif, untuk menghitung margin laba bersih, bagi laba bersih dengan pendapatan kotor dan kalikan dengan 100 menggunakan rumus berikut:
Margin Laba Bersih = (Laba Bersih / Total Penjualan) x 100
Pertimbangkan studi kasus berikut untuk melihat bagaimana rumus diterapkan.
Perusahaan A dan Perusahaan B memiliki margin laba bersih masing-masing sebesar 15% dan 18%. Kedua perusahaan tersebut masing-masing mencapai omzet sebesar Rp 150.000.000.
Berapa laba bersih yang dihasilkan oleh masing-masing perusahaan?
Langkah 1: Tuliskan rumusnya terlebih dahulu
Laba Bersih = Laba Bersih / Penjualan
Laba Bersih = Laba Bersih x Penjualan
Langkah 2: Hitung laba bersih untuk setiap bisnis
Perusahaan A:
Laba Bersih = Laba Bersih x Penjualan = 15% x Rp 150.000.000 = Rp 22.500.000.
Perusahaan B:
Laba Bersih = Laba Bersih x Penjualan = 18% x Rp 150.000.000 = Rp 27.000.000.
Dengan hadirnya artikel ini semoga bisa membantumu dalam menghitung laba bersih perusahaan mu dan bermanfaat untuk keuntungan di masa depan.