Category Archives: Home Appliance

Amazon Astro Adalah Robot Rumahan dengan Integrasi Alexa

Amazon resmi jadi produsen robot. Bersamaan dengan sejumlah produk lain, Amazon menyingkap robot yang sudah dikerjakannya sejak lama tersebut. Namanya Astro, dan wujudnya kelihatan imut-imut meski wajahnya merupakan sebuah tablet.

Layaknya robot vacuum cleaner, Astro mengandalkan sederet kamera dan sensor untuk memetakan area di sekitarnya, sehingga ia dapat bergerak tanpa membentur sana-sini. Saat baterainya hampir habis, Astro pun juga akan bergerak sendiri menuju ke charging dock-nya untuk beristirahat.

Astro juga dapat mengikuti orang, yang berarti pengguna juga bisa memanfaatkannya untuk video call sembari mondar-mandir di dalam rumah. Ingat, wajah Astro merupakan sebuah tablet yang fungsional, dengan layar sentuh 10 inci dan kamera depan 5 megapiksel.

Pengguna punya banyak cara untuk menginstruksikan Astro; bisa langsung menggunakan layar sentuhnya, bisa via aplikasi pendampingnya di smartphone, atau bisa juga dengan memanfaatkan perintah suara. Ya, tanpa perlu terkejut, Astro tentu sudah dibekali integrasi asisten virtual Alexa.

Amazon tak lupa melengkapi Astro dengan neural edge processor AZ1 rancangannya sendiri, persis seperti yang tertanam pada lini smart speaker Echo-nya. Selain untuk mempercepat respon Alexa, chip ini juga berfungsi untuk mengolah semua tugas berbasis AI secara lokal, termasuk untuk mengenali wajah pengguna. Dengan begitu, privasi pengguna bisa lebih terjaga.

Bicara soal privasi, pengguna bisa mematikan mikrofon dan kamera Astro, sekaligus menyetop pergerakannya hanya dengan menekan sebuah tombol di bagian atasnya. Pengguna juga bisa menentukan area-area mana saja di dalam rumah yang tidak boleh dihampiri Astro melalui aplikasi pendampingnya.

Sepintas, kegunaan Astro terkesan tidak banyak. Namun pada kenyataannya, Amazon melihat potensi Astro untuk menjadi bagian dari sistem keamanan rumah. Astro mengemas sebuah kamera yang bisa keluar dari kepalanya dan memanjang layaknya sebuah periskop, sehingga ia dapat memonitor objek-objek di luar jarak pandang aslinya, seperti misalnya mengecek apakah kompor sudah dimatikan atau belum.

Kalau pengguna berlangganan layanan Ring Protect Pro, Astro bahkan dapat diinstruksikan untuk berpatroli di dalam rumah dan menginvestigasi beragam kejadian secara proaktif, asalkan semuanya berada di lantai yang sama. Ia dapat mendeteksi suara alarm kebakaran maupun suara kaca pecah, dan ketika hal-hal yang tidak diinginkan itu terjadi, Astro bakal langsung mengirimkan notifikasi kepada penggunanya.

Setidaknya untuk sekarang, Amazon Astro masih belum sepenuhnya siap untuk konsumsi publik, sebab Amazon hanya akan memasarkannya secara terbatas pada konsumen-konsumen terpilih di Amerika Serikat dengan memanfaatkan sistem undangan. Kepada Wired, Dave Limp selaku bos divisi hardware Amazon mengatakan bahwa mereka butuh partisipasi konsumen secara langsung untuk mengidentifikasi skenario-skenario penggunaan unik dari Astro.

Di periode awal peluncurannya, Amazon mematok harga $1.000 untuk Astro, akan tetapi ke depannya robot ini akan dijual dengan harga resmi $1.450.

Sumber: Engadget dan Amazon.

Segway Navimow Ialah Robot Pemotong Rumput Pintar Berbekal GPS

Perlahan tapi pasti, Segway terus mengeksplorasi industri robotik dan menambah variasi produknya semenjak diakuisisi oleh Ninebot di tahun 2015. Yang terbaru, mereka resmi memasuki kategori robot pemotong rumput lewat perangkat bernama Segway Navimow.

Kita di Indonesia mungkin kurang begitu familier dengan kategori produk ini, tapi yang pasti di luar sana sebenarnya sudah banyak beredar robot pemotong rumput. Yang membedakan robot milik Segway ini adalah tingkat kecerdasannya.

Tidak seperti kebanyakan robot pemotong rumput lain, Navimow tidak membutuhkan bantuan kabel pembatas agar tidak keluar dari area tugasnya. Sebagai gantinya, Navimow memanfaatkan Exact Fusion Locating System, yang pada dasarnya merupakan kombinasi GPS dan beragam sensor lainnya.

Pengguna bisa menentukan area tugas Navimow, menetapkan perimeter virtual, serta menginstruksikan Navimow untuk menghindari bagian-bagian tertentu lewat aplikasi pendampingnya di smartphone. Segway mengklaim teknologi positioning Navimow tidak akan meleset sampai lebih dari 2 cm, dan kalaupun sinyal GPS-nya melemah, ia tetap bisa diandalkan berkat deretan sensor yang tertanam.

Sebelum bertugas, Navimow akan merencanakan rute pemotongan yang paling efisien terlebih dulu sehingga ia tidak perlu melewati jalur yang sama sebanyak dua kali. Lalu selagi sibuk memotong rumput, Navimow bisa berhenti secara otomatis apabila ia mendeteksi ada anak-anak atau hewan peliharaan di dekatnya.

Di angka 54 desibel dan dalam konteks mesin pemotong rumput, suara yang dihasilkan Navimow relatif tidak berisik. Ia mampu menanjak dengan sudut kemiringan maksimum 45°, dan fisiknya secara keseluruhan tahan air dengan sertifikasi IPX6.

Saat baterainya kritis, Navimow akan menghampiri charging station-nya secara otomatis. Usai terisi penuh, ia akan melanjutkan tugasnya dari titik terakhir yang ia tinggalkan sebelumnya. Daya tahan baterainya sendiri berbeda-beda tergantung varian yang dipilih oleh konsumen.

Di dataran Eropa, Segway akan segera memasarkan empat model: Navimow H500E seharga €1.199, Navimow H800E seharga €1.499, Navimow H1500E seharga €1.999, dan Navimow H3000E seharga €2.499. Angka pada masing-masing nama modelnya merujuk pada seberapa luas lahan yang bisa di-cover sebelum baterainya kehabisan daya; apakah 500 m², 800 m², 1.500 m², atau 3.000 m².

Sumber: Engadget.

Samsung Resmi Hadirkan Rangkaian Produk Bespoke Home Appliances di Indonesia

Samsung mengumumkan ekspansi jajaran perangkat Bespoke Home Appliances ke pasar global pada bulan Mei kemarin, dan sekarang sebagian besar produknya sudah mendarat secara resmi di Indonesia.

Untuk pasar tanah air, lineup Samsung Bespoke Home Appliances terdiri dari Bespoke Refrigerator, Bespoke Microwave, Bespoke Air Purifier, Bespoke ShoeDresser, dan Bespoke Jet. Tiga yang sudah tersedia mulai hari ini adalah kulkas, microwave, dan pemurni udara, sedangkan lemari sepatu dan vacuum cleaner-nya dijadwalkan menyusul dalam waktu dekat.

Untuk kulkasnya, Samsung menawarkan total empat model yang berbeda: dua model Multidoor, satu model Bottom Mount Freezer (BMF), dan satu model 1-Door. Sebagai bagian dari keluarga Bespoke, semuanya tentu hadir dalam beragam pilihan warna sekaligus finish yang bisa dicocokkan dengan preferensi masing-masing pengguna.

Proses kustomisasinya pun dapat dilakukan secara online menggunakan Bespoke Simulator di situs Samsung. Namun yang lebih penting lagi adalah, opsi kustomisasinya tidak harus berhenti ketika kulkas sudah tiba di rumah, sebab konsumen masih bisa membeli panel-panel tambahan melalui situs Samsung. Jadi seandainya ingin mengganti desain ruangan, tampilan kulkas Bespoke pun juga dapat terus menyesuaikan.

Berhubung premis utama yang ditawarkan lineup Bespoke adalah kustomisasi, saya pun penasaran apakah Samsung punya rencana untuk bekerja sama langsung dengan produsen furniture maupun desainer interior kenamaan. Michael Adisuhanto, Head of Home Appliances Business Samsung Electronics Indonesia, membenarkan bahwa di negara-negara lain, Samsung ada bekerja sama dengan desainer-desainer lokal untuk produk Bespoke. Samsung Indonesia sendiri juga terbuka untuk melangsungkan kolaborasi serupa.

Modularitas dan fitur-fitur lini perangkat Bespoke

Mix-and-match dengan kitchen set baru satu dari keunggulan yang ditawarkan lini perangkat Bespoke. Keunggulan lainnya adalah perkara modularitas. Idenya adalah supaya perangkat dapat mengikuti life stages masing-masing pengguna. Contohnya, ketika pengguna masih berstatus single, ia bisa membeli kulkas Bespoke model satu pintu. Lalu saat sudah menikah dan memerlukan tempat penyimpanan ekstra, tinggal tambah unit lain untuk dijadikan model multi-door.

Dalam acara virtual yang dihelat via Zoom, Samsung bahkan sempat mendemonstrasikan bagaimana kulkas Bespoke dapat dijejer hingga empat panel secara seamless. Samsung tidak lupa menunjukkan bagaimana perangkat-perangkat Bespoke ini dapat tampil harmonis di tiga ruangan dengan gaya interior yang berbeda-beda.

Selain kulkas, produk Bespoke lain yang juga menganut prinsip modular adalah pemurni udaranya. Idealnya, perangkat ini cocok untuk digunakan pada ruangan dengan luas maksimum 47 m². Namun berhubung modular, Bespoke Air Purifier juga dapat ditumpuk sehingga dapat mengakomodasi ruangan yang memiliki luas lebih dari 47 m². “Lebih hemat tempat sekaligus lebih estetik,” ucap Michael dalam sesi tanya jawab.

Lanjut mengenai fitur, ada satu fitur kulkas Bespoke yang paling mencuri perhatian saya. Namanya Flex Freezer, dan fungsinya adalah untuk mengubah satu unit kulkas menjadi freezer, ataupun sebaliknya. Jadi untuk pengguna yang baru memiliki seorang bayi, pilih saja mode freezer untuk menyimpan ASIP, lalu ketika anaknya sudah bertambah besar, kembalikan ke mode kulkas biasa untuk menyimpan bahan-bahan makanan segar untuk MPASI.

Juga menarik adalah integrasi dengan ekosistem SmartThings. Dua fitur yang sempat Samsung demonstrasikan adalah mengatur suhu tiap-tiap kompartemen kulkas dari smartphone, dan menerima notifikasi ketika ada pintu kulkas yang lupa ditutup rapat.

Harga dan ketersediaan

 

Samsung Bespoke Refrigerator saat ini telah dijual dengan harga Rp16.499.000 untuk tipe Bottom Mount Freezer atau 1-Door, dan Rp32.999.000 untuk tipe Multidoor. Untuk semua model, Samsung memberikan masa garansi hingga 10 tahun untuk komponen digital inverter compressor-nya.

Dalam masa penjualan perdana (25 Agustus – 7 September 2021), konsumen yang membeli Bespoke Refrigerator tipe apapun di Samsung.com berkesempatan mendapatkan bonus senilai hingga 10 jutaan rupiah berupa paket custom panel depan kulkas dan hadiah langsung perangkat Nespresso Coffee Machine.

Untuk Bespoke Microwave, Samsung mematok harga Rp2.199.000, sedangkan produk lainnya dikabarkan segera menyusul.

Berkat On-Device Machine Learning, Generasi Terbaru Google Nest Cam Bisa Lebih Fungsional Tanpa Subscription

Google meluncurkan generasi terbaru kamera pengawas dan bel pintu pintarnya. Total ada empat perangkat yang diperkenalkan: Google Nest Cam (Battery), Google Nest Cam with Floodlight, dan Google Nest Cam (Wired), dan Google Nest Doorbell.

Sebelum membahas fiturnya satu per satu, ada satu hal penting yang perlu kita soroti, yakni bagaimana Google mencoba mengubah model bisnis berbasis subscription yang umum kita jumpai di ranah produk smart home. Google pada dasarnya ingin kamera-kamera pengawas dan bel pintunya ini bisa jadi lebih berguna tanpa harus sepenuhnya bergantung pada layanan berlangganan yang opsional.

Yang paling utama adalah kemampuan perangkat untuk mendeteksi orang, hewan, kendaraan, dan paket kiriman dengan memanfaatkan on-device machine learning. Di generasi sebelumnya, fitur ini sepenuhnya mengandalkan pengolahan berbasis cloud, sehingga hanya bisa dinikmati jika pengguna membayar biaya berlangganan.

Fitur on-device machine learning ini dapat diwujudkan berkat penggunaan chip Tensor Processing Unit (TPU). Sebagai konteks, Google baru-baru ini juga mengumumkan bahwa smartphone Pixel 6 dan Pixel 6 Pro bakal menggunakan chip rancangannya sendiri yang bernama Tensor, dan salah satu tujuannya juga untuk menghadirkan kapabilitas on-device machine learning.

Dipadukan dengan komponen storage internal, keberadaan on-device machine learning pada dasarnya memungkinkan kamera-kamera pengawas baru ini untuk bekerja secara offline, sangat berguna seandainya listrik tiba-tiba mati. Lalu apakah itu berarti layanan subscription sudah tidak relevan lagi di kategori smart home?

Tidak juga, sebab pabrikan tentu masih bisa menawarkan fasilitas ekstra lewat layanan subscription. Dalam konteks Google Nest Cam, salah satu fasilitasnya adalah penyimpanan video hingga 30 atau 60 hari ke belakang, tergantung jenis paket berlangganannya. Tanpa subscription, yang bisa dipantau hanyalah rekaman dari tiga jam ke belakang.

Fasilitas lainnya adalah facial recognition, yang memungkinkan perangkat untuk membedakan mana wajah yang familier dan mana yang tidak, sehingga pada akhirnya dapat memberi peringatan yang lebih tepat sasaran.

Mayoritas produsen perangkat smart home memang tidak pernah mewajibkan layanan subscription, akan tetapi sering kali fungsi-fungsi perangkatnya jadi begitu terbatas. Yang Google lakukan di sini pada dasarnya cuma memperluas batasan tersebut, dan mereka tentu berharap bisa menarik minat lebih banyak konsumen dengan cara ini.

Google Nest Cam (Battery)

 

Google menjual kamera ini seharga $180. Di situsnya, Google mencantumkan kata “battery” pada namanya, sebab secara default perangkat ini memang dirancang untuk beroperasi menggunakan baterai rechargeable meski ditempatkan di luar.

Daya tahan baterainya sendiri bervariasi antara 1,5 bulan sampai 7 bulan per charge, tergantung seberapa sibuk ia mendeteksi pergerakan di area jangkauannya. Perangkat mengandalkan magnet agar bisa dilepas-pasang dari dudukannya dengan gampang untuk memudahkan charging, tapi ini juga berarti ia bisa jadi sasaran empuk para maling — sehingga jadi agak ironis karena ia sebetulnya bertugas untuk mengawasi keamanan rumah.

Itulah mengapa Google turut menawarkan sejumlah aksesori opsional, salah satunya kabel tether untuk mengamankan sang kamera. Alternatifnya, instalasi permanen menggunakan kabel juga dapat dilakukan.

Dari sisi teknis, kamera ini mengandalkan sensor 1/2,8 inci dan lensa dengan sudut pandang seluas 130° untuk merekam video beresolusi 1080p 30 fps. Google tidak lupa melengkapinya dengan dukungan fitur HDR dan night vision. Rangkanya yang tahan air (IP54) turut mengemas komponen-komponen esensial macam Wi-Fi, speaker, dan mikrofon.

Google Nest Cam with Floodlight

Dibanderol $280, kamera yang satu ini pada dasarnya adalah Google Nest Cam yang didampingi oleh sepasang lampu sorot dengan tingkat kecerahan maksimum 2.400 lumen. Ia tidak memiliki baterai dan membutuhkan instalasi permanen. Fisiknya tahan air dengan sertifikasi IP65.

Google Nest Cam (Wired)

Paling murah dengan harga $100, Nest Cam (Wired) tidak dibekali baterai maupun bodi tahan air seperti Nest Cam (Battery), akan tetapi kapabilitas kamera maupun kecerdasannya sama persis. Model ini dimaksudkan untuk pemakaian secara indoor, dan Google menawarkannya dalam empat pilihan warna sehingga dapat diselaraskan dengan interior rumah.

Google Nest Doorbell

Sama seperti Nest Cam (Battery), Nest Doorbell yang dibanderol $180 ini juga dibekali sertifikasi ketahanan air IP54 dan baterai rechargeable. Google bilang daya tahan baterainya berada di kisaran 2,5 bulan per charge, tapi sekali lagi ini sangat bergantung terhadap seberapa sibuk ‘lalu lintas’ di depan pintu rumah masing-masing pengguna.

Mengenai kameranya, Nest Doorbell menggunakan sensor 1/3 inci dan mampu merekam video beresolusi 960 x 1280 pixel di kecepatan 30 fps. Sudut pandang vertikalnya sangat luas di angka 145º, dan ini dimaksudkan supaya pengguna bisa melihat pengunjung dari kepala sampai kaki meski ia berdiri sedekat 8 inci dari pintu. Sama halnya seperti Nest Cam, night vision maupun HDR juga tersedia di sini.

Di Amerika Serikat, Google bakal memasarkan Nest Cam (Battery) dan Nest Doorbell mulai akhir Agustus, sedangkan Nest Cam with Floodlight dan Nest Cam (Wired) akan menyusul.

Sumber: 1, 2, 3.

Ikea Starkvind Adalah Air Purifier yang Berkamuflase Sebagai Meja

Siapa yang tidak kenal dengan Ikea? Sebagian mengenalnya sebagai salah satu produsen furnitur terbesar di dunia, sebagian lain mengenalnya sebagai toko mebel dengan kantin yang menggugah selera. Lalu ada juga orang-orang seperti kita, yang mengenal Ikea sebagai sekumpulan desainer yang sangat pandai menyamarkan produk teknologi sebagai perabot rumah tangga sehari-hari.

Ikea memang belum terlalu lama melakukan hal ini, tapi sejauh ini mereka sudah menghasilkan tiga ‘gadget siluman’. Ketiganya merupakan speaker yang masing-masing menyamar sebagai rak dinding, lampu meja, dan lukisan. Sekarang, tim desainer Ikea melirik kategori produk elektronik lain yang mendapat sorotan ekstra semenjak pandemi berlangsung, yakni air purifier.

Seperti yang bisa kita lihat pada gambar di atas, meja tersebut punya ‘laci’ aneh dengan lubang-lubang di sekujur permukaannya. Tentu saja itu bukan laci benaran, melainkan rangka bodi mesin pemurni udara. Namanya produk elektronik, tentu harus ada sumber listrik yang menenagainya, dan di sini Ikea telah menyembunyikan kabelnya di sepanjang salah satu kaki mejanya supaya terlihat lebih estetis.

Tidak bisa dipungkiri estetika memang menjadi bahan jualan utama perangkat bernama Ikea Starkvind ini, terutama mengingat sebagian besar air purifier yang tersedia di pasaran — yang kebanyakan hanya berbentuk balok atau silinder dengan jaring-jaring di bagian depan dan atasnya — bukanlah objek terindah yang bisa kita jumpai di rumah.

Sebagai sebuah meja, Starkvind tentu punya kans lebih besar untuk diposisikan lebih ke tengah di dalam suatu ruangan, sehingga pada akhirnya ia bisa bekerja dengan lebih baik ketimbang jika ditempatkan di sudut ruangan. Menurut Ikea, Starkvind ideal untuk ruangan dengan ukuran maksimum 20 m².

Dalam menjalankan tugasnya sebagai mesin pemurni udara, Starkvind mengandalkan sistem filtrasi tiga tahap. Yang pertama menyaring partikel besar seperti debu dan rambut. Selanjutnya, giliran partikel dengan ukuran 0,1-2,5 mikrometer yang disaring dengan tingkat efisiensi 99,5%. Tidak ketinggalan adalah filter khusus untuk menyerap berbagai macam gas berbayaha maupun bau-bauan yang tidak sedap.

Kecepatan kipasnya dapat diatur secara manual dalam lima tingkatan yang berbeda, atau bisa juga secara otomatis dengan memilih tiga mode yang tersedia, yaitu normal, boost, dan standby. Tingkat kebisingannya berada di kisaran 24 sampai 53 desibel, tergantung seberapa cepat putaran kipasnya.

Starkvind juga dirancang agar kompatibel dengan ekosistem smart home Ikea Tradfri. Jadi selain secara manual, pengguna juga dapat mengoperasikannya menggunakan aplikasi Ikea Home, termasuk halnya mengatur jadwal maupun memonitor kualitas udara di dalam ruangan, dengan catatan mereka sudah punya smart home hub Tradfri Gateway.

Ikea Starkvind model standalone / Ikea

Ikea menawarkan dua kombinasi warna untuk Starkvind, dan mereka berencana menjual produk ini di Amerika Serikat mulai bulan Oktober 2021 dengan harga $189. Alternatifnya, konsumen juga bisa memilih model lain Starkvind yang bukan berupa meja. Model standalone ini dihargai $129, dan bentuknya cukup standar dengan balutan kain di sekujur permukaannya.

Starkvind bukanlah air purifier pertama Ikea. Sebelumnya mereka sudah lebih dulu menjajakan mesin pemurni udara bernama Fornuftig. Bentuknya cukup standar, dan harganya pun jauh lebih murah.

Sumber: SlashGear dan Ikea.

Samsung Pangkas Harga Air Purifier-nya Demi Menyediakan Solusi Praktis di Tengah Pandemi

Meluncurkan air purifier di tengah kondisi seperti sekarang merupakan langkah yang sangat tepat bagi produsen perangkat elektronik. Anjuran untuk mengurangi mobilitas dan sebisa mungkin berdiam diri di rumah membuat kita menaruh perhatian ekstra pada faktor kebersihan, termasuk halnya kebersihan udara. Alhasil, sebagian dari kita pun mempertimbangkan untuk membeli air purifier.

Sebagai salah satu brand teknologi terbesar, Samsung tentu tidak mau melewatkan kesempatan ini. Air purifier bukanlah kategori baru buat Samsung, namun demi menghadirkan solusi praktis buat lebih banyak konsumen, mereka pun menyiapkan promo spesial untuk deretan produk air purifier-nya.

Samsung Air Purifier AX40 / Samsung

Samsung Air Purifier hadir dalam tiga tipe: AX60R, AX40R, dan AX34R. Untuk pembelian di toko online Samsung.com hingga 20 Juli 2021, konsumen bisa mendapatkan harga khusus, yaitu Rp3.299.000 untuk AX60R, Rp2.399.000 untuk AX40R, dan Rp1.999.000 untuk AX34R. Ketiganya memiliki sejumlah perbedaan dari segi fitur maupun kapasitas, tapi yang pasti semuanya efektif dalam hal memurnikan udara di dalam rumah dari berbagai macam polutan.

Menurut Samsung, keberadaan air purifier krusial bukan cuma karena manfaatnya, tapi juga karena sejumlah miskonsepsi yang beredar di kalangan konsumen. Salah satunya adalah anggapan bahwa udara indoor lebih bebas polusi daripada outdoor. Faktanya, berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Environmental Protection Agency (EPA) di Amerika Serikat, level pencemaran udara di dalam ruangan bisa mencapai dua sampai lima kali lebih tinggi ketimbang di luar ruangan.

Samsung Air Purifier AX34 / Samsung

Sumber pencemaran di dalam ruangan bisa bermacam-macam, bisa dari emisi pembakaran api kompor atau rokok, pestisida, atau tentu saja polusi yang masuk dari luar rumah. Samsung menjamin efektivitas air purifier-nya berkat sistem penyaringan berlapis: pre-filter bekerja menyaring partikel debu besar, disusul filter karbon yang mengeliminasi gas berbahaya, dan terakhir High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter bertugas mempurifikasi hingga 99,97% debu, alergen, dan bakteri berukuran hingga 0,3 µm.

Untuk memberikan gambaran efektivitas suatu air purifier, produsen biasanya mencantumkan angka Clean Air Delivery Rate, atau biasa disebut CADR. Semakin tinggi angkanya, biasanya semakin baik kinerjanya. Hal lain yang juga harus diperhatikan dalam membeli air purifier adalah ukuran ruangan yang akan ditempati. Dalam konteks trio air purifier Samsung tadi, masing-masing mempunyai kapasitas sesuai angka pada namanya: AX60R cocok untuk ruangan seluas 60 m², AX40R untuk ruangan seluas 40 m², dan AX34R untuk ruangan seluas 34 m².

Robot Vacuum Cleaner Terbaru Samsung Mampu Mendeteksi Beragam Objek Mungil Secara Presisi

Robot vacuum cleaner yang mampu mendeteksi rintangan dengan sendirinya sudah terdengar biasa. Yang tidak biasa adalah robot vacuum cleaner yang sanggup mendeteksi rintangan sekecil 1 cm, memastikan ia tidak akan terjebak akibat objek-objek mungil yang sulit dideteksi selama menjalankan tugas bersih-bersihnya.

Inilah gagasan utama yang ditawarkan Samsung lewat robot vacuum terbarunya, Jet Bot AI+. Diperkenalkan pertama kali di ajang CES pada bulan Januari lalu, perangkat canggih ini sudah siap untuk dipasarkan secara luas di berbagai negara dalam waktu dekat. Di Amerika Serikat, harganya dipatok $1.299.

Samsung mengklaim Jet Bot AI+ sebagai robot vacuum pertama yang dibekali dengan active stereo-type 3D sensor, yang bertugas mendeteksi objek-objek kecil itu tadi. Dibantu oleh kamera 3D depth yang setara dengan 256.000 sensor jarak, perangkat mampu mendeteksi secara presisi berbagai macam objek dengan volume sampai sekecil 1 cm³.

Fitur lain yang turut diunggulkan adalah solusi Intel AI, yang memungkinkan sang robot untuk bernavigasi secara lebih akurat, sebab yang dikenali bukan sekadar objek-objek di atas lantai saja, melainkan juga perabot dan mebel. Alhasil, sang robot bisa menjaga jarak dari objek-objek yang ringkih, seperti misalnya vas bunga berbahan porselen, atau benda-benda lain yang dicap membahayakan, seperti kabel misalnya.

Jet Bot AI+ juga dilengkapi sensor LiDAR, yang bertugas memindai ruangan dan mengalkulasikan lokasinya secara presisi guna mengoptimalkan jalur pembersihannya. Kehadiran LiDAR juga memungkinkan robot ini untuk bekerja di ruangan dengan pencahayaan yang minim.

Terkait kemampuan membersihkannya, Jet Bot AI+ datang membawa Digital Inverter Motor yang akan memaksimalkan daya hisapnya. Sang robot juga dapat mengidentifikasi tipe permukaan lantai secara otomatis sekaligus seberapa banyak debu di atasnya, lalu menyesuaikan sendiri daya hisapnya demi memaksimalkan efisiensi.

Selesai membersihkan, Jet Bot AI+ akan bergerak sendiri menuju ke unit Clean Station untuk memindahkan kotoran yang dikumpulkannya. Clean Station ini memiliki kapasitas tampung sebesar 2,5 liter, dan hanya perlu diganti setiap satu sampai tiga bulan menurut Samsung.

Samsung tidak lupa membekali Jet Bot AI+ dengan sistem filtrasi berlapis guna menjebak 99,99% partikel udara, termasuk yang berukuran sekecil 0,5-4,2 µm. Sistem filtrasi yang sama juga terdapat pada unit Clean Station tadi, memastikan agar tidak ada partikel yang kembali mengontaminasi udara di dalam rumah.

Tanpa perlu terkejut, Jet Bot AI+ tentu sudah terintegrasi dengan ekosistem SmartThings. Perangkat bisa dikendalikan via aplikasi SmartThings, atau dijadwalkan untuk membersihkan ruangan secara selektif (bisa satu ruangan saja atau beberapa ruangan sekaligus). Lewat aplikasi SmartThings, pengguna juga bisa menetapkan ‘area terlarang’ buat sang robot.

Sumber: Samsung dan Engadget.

Samsung Umumkan Ekspansi Global Jajaran Perangkat Bespoke, Lengkap dari Perabot Dapur Sampai Lemari Sepatu

Menjelang libur Lebaran kemarin, Samsung sempat menggelar event virtual bertajuk Bespoke Home 2021. Lewat acara tersebut, Samsung pada dasarnya ingin menyoroti ekspansi global jajaran produk kulkas Bespoke, sekaligus memberikan isyarat terkait peluncuran global lini produk Bespoke Kitchen Package yang akan datang, lengkap bersama dengan beragam lifestyle appliance dan solusi IoT terintegrasi terbaru.

“Kami bersemangat mengumumkan ekspansi global jajaran Bespoke, menawarkan solusi lifestyle yang komprehensif untuk memberdayakan konsumen yang mengeksplorasi kebutuhan lifestyle mereka yang terus berkembang,” kata JaeSeung Lee, President and Head of Digital Appliance Business, Samsung Electronics. “Sudah menjadi misi kami untuk mengembangkan produk-produk yang dapat membantu konsumen mengelola dan menjalankan hidup mereka dengan lebih baik.”

Kulkas customizable hadir ke global

Jajaran kulkas Bespoke kini menjangkau kawasan Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, CIS, Timur Tengah, dan kawasan tertentu di Asia dan Afrika. Sesuai makna kata “bespoke” yang sebenarnya, jajaran kulkas Bespoke hadir dalam lebih dari 20 warna orisinal dan tujuh finish, menyajikan banyak jumlah kombinasi yang bisa dipilih. Tidak lupa, kulkas Bespoke pun hadir dengan ciri khas Samsung selama ini, yang mencakup kapasitas besar, kenyamanan, dan performa pendinginan yang mumpuni.

Layout kulkas yang ditawarkan bervariasi berdasarkan region. Di Amerika Utara, konsumen bisa memilih mulai dari 4-Door Flex, 1-Door Column, atau 2-Door Bottom-Mount Freezer. Berbagai pilihan warna logam yang unik pun tersedia untuk konsumen di kawasan ini, termasuk Champagne Rose Steel, Navy Steel, dan Matte Black Steel.

Untuk kawasan Eropa, Bespoke tersedia dalam pilihan 1-Door dan Slim 1-Door, serta model Bottom-Mount Freezer dalam pilihan tinggi 1,8 dan 2 meter, dengan enam finish yang berbeda serta warna yang beragam, dari classic white hingga warna-warna pastel yang lembut maupun statement color.

Dapur serba Samsung dan deretan perangkat penunjang lifestyle

Bespoke Kitchen Package terbaru adalah ekspansi global pertama Samsung untuk produk Bespoke di luar kulkas, menerapkan filosofi perangkat yang dapat dikustomisasi ke seluruh bagian dapur, dimulai dengan pasar AS dan Eropa. Diluncurkan pada semester kedua tahun ini, penawaran khusus untuk kawasan Amerika Utara akan berpusat pada kulkas flagship Bespoke dan akan diperluas ke kompor, microwave oven, dan mesin pencuci piring Bespoke, dengan rancangan dan look-and-feel yang sama seperti kulkasnya.

Dari perspektif sederhana, Bespoke Kitchen Package memungkinkan konsumen untuk menyatukan atau mix-and-match estetika dapur mereka dalam warna dan finish favorit, dalam pilihan Matte Black Steel, Navy Steel, Champagne Rose Steel, dan White Glass.

Di tahun 2021 ini, Samsung juga akan memperluas jajaran produk lifestyle appliance yang mereka tawarkan. Dengan rumah yang kini merangkap fungsi ganda sebagai kantor, gym, dan juga ruang kelas, perangkat Bespoke Home terbaru ini akan memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan memberikan lebih banyak fleksibilitas, automasi, dan higienitas.

Untuk kawasan Amerika Utara dan Eropa, deretan lifestyle appliance terbaru yang akan diluncurkan meliputi:

  • Bespoke AirDresser, yang menghadirkan berbagai solusi perawatan pakaian untuk memastikan bahwa pakaian tetap dalam kondisi prima, tentu saja dalam tampilan Bespoke yang sudah di-upgrade.
  • Bespoke Air Purifier, pemurni udara dengan mekanisme penyedotan dari lima arah untuk memurnikan udara dengan cepat dan intensif, bahkan di ruangan yang luas. Perangkat diyakini mampu menghilangkan 99,9999 persen debu berukuran 0,01 µm, sedangkan teknologi 3-way smart discharge akan menyirkulasikan udara bersih ke berbagai arah.
  • Bespoke Jet, yang hadir dengan clean station dan charging station, sehingga ketika aktivitas vacuum selesai, pengguna bisa menempatkan perangkat di dock untuk mengosongkan tempat debu sekaligus mengisi daya listriknya secara otomatis. Bespoke Jet versi baru ini akan tersedia dalam tiga pilihan warna, dan diluncurkan di Amerika Serikat, Eropa, CIS, dan Asia Tenggara pada semester kedua 2021.
  • Jet Bot AI+, robot vacuum pertama yang ditopang solusi Intel AI. Perangkat ini memanfaatkan teknologi pengenalan objek serta sensor LiDAR dan 3D untuk mengidentifikasi objek dan menentukan jalur pembersihan yang paling optimal. Jet Bot AI+ juga sudah dilengkapi dengan sebuah kamera dan terintegrasi dengan aplikasi SmartThings untuk mendukung remote home monitoring. Pemasarannya juga dijadwalkan berlangsung pada semester kedua 2021.
  • Bespoke ShoeDresser, yang berguna untuk menjaga sepatu supaya tetap segar setelah dipakai. Perangkat ini akan menghilangkan bau, kelembaban, dan mengeringkan sepatu berdasarkan material dan bentuknya, memastikan agar sepatu dirawat dengan cara yang tepat.
  • Bespoke Cube Refrigerator, yang menyediakan penyimpanan modular untuk berbagai produk selain bahan makanan, seperti misalnya anggur, bir, maupun produk kecantikan. Perangkat ini cukup senyap untuk ditempatkan di kamar tidur atau di dekat sofa, atau di mana pun pengguna memilih untuk menyimpan produk-produk khusus yang perlu berada dalam kondisi dingin.
  • Bespoke Water Purifier, yang tersedia dalam varian keran tunggal atau multiple. Perangkat ini dilengkapi sistem filter empat tingkatan dan dapat menyaring hingga 2.500 liter air, cukup untuk diminum oleh keluarga beranggotakan empat orang selama satu tahun. Volume dan suhu airnya dapat diatur dengan kontrol suara menggunakan Bixby.

Terkait ketersediaannya di Indonesia, berikut adalah komentar resmi dari Samsung: “Samsung akan terus memperluas kehadiran jajaran perangkat Bespoke ke seluruh dunia agar lebih banyak orang merasakan manfaat kulkas yang customizable, fleksibel, dan dapat mengangkat estetika ruangan rumah. Untuk kawasan Asia, terutama Indonesia, nantikan update dari Samsung untuk ketersediaannya.”

SmartThings untuk mewujudkan visi connected living

Untuk Bespoke Home, Samsung turut menekankan visi connected living melalui penerapan AI dan automasi. SmartThings mendorong visi tersebut dengan cara menyediakan platform manajemen rumah yang tersentralisasi dan mudah dikendalikan oleh pengguna. Singkat cerita, yang Samsung tawarkan bukan cuma alat yang canggih saja, melainkan juga layanan cerdas untuk melengkapinya.

Ambil contoh SmartThings Cooking. Layanan yang sudah tersedia di Amerika Utara dan beberapa negara di Eropa ini menyediakan meal plan dan resep yang dipersonalisasikan. Tujuannya adalah mencerminkan preferensi pengguna sekaligus stok makanan yang ada di dalam kulkas, dan secara otomatis mengatur suhu serta mode memasak berdasarkan setiap resep, lalu menerapkannya ke peralatan-peralatan memasak yang sudah tersinkronisasi.

Selanjutnya, ada SmartThings Pet yang tersinkronisasi dengan perangkat rumah tangga seperti Bespoke Air Purifier dan Jet Bot AI+ tadi, sehingga pengguna dapat memonitor hewan peliharaan mereka saat sedang tidak berada di rumah. Rencananyan, layanan ini akan diluncurkan secara global di Eropa, Amerika Latin, dan Asia pada semester kedua 2021.

Contoh lainnya adalah layanan SmartThings Clothing Care yang tersinkronisasi dengan Bespoke AirDresser serta smart washer dan smart dryer demi meningkatkan efisiensi kegiatan mencuci pakaian. Layanan ini akan merekomendasikan siklus dan pengaturan untuk perawatan pakaian yang optimal, sehingga pengguna tidak perlu menebak-nebak.

Terakhir, ada SmartThings Air yang tersinkronisasi dengan Samsung Air Purifier dan AC untuk memonitor kualitas udara di dalam dan di luar rumah pengguna secara real-time.

[Review] Xiaomi Mi Robot Vacuum-Mop Essential: Bikin Rumah Bersih Saat ART Pulang Kampung

Bulan Ramadan sudah tiba, di mana umat Muslim menjalankan ibadah puasa. Namun pada saat itu juga, mereka yang menggunakan jasa asisten rumah tangga juga cukup merasa berdebar karena akan pulang kampung (walaupun pemerintah sudah melarangnya). Dengan begitu, para pemilik rumah harus membersihkan rumah seperti menyapu dan mengepel. Namun, Xiaomi ternyata memiliki solusi yang membuat rumah bisa bersih.

Xiaomi saat ini sudah memiliki sebuah perangkat AIoT yang meringankan beban orang dalam membersihkan rumah. Perangkat tersebut bernama Xiaomi Robot Vacuum-Mop. Sesuai dengan namanya, robot yang satu ini akan menyapu serta mengepel lantai yang kotor sehingga tidak perlu lagi membuat pundak terasa pegal.

Xiaomi Robot Vacuum Mop Essential - Atas

Pada dasarnya, Xiaomi robot vacuum-mop ini adalah sebuah vacuum cleaner yang dapat berjalan sendiri. Pada bagian belakangnya terdapat sebuah alat pel yang nantinya akan membersihkan debu-debu. Robot ini sendiri nantinya akan bisa diatur secara otomatis untuk membersihkan rumah tanpa disuruh. Semua itu tentu saja diatur oleh sebuah aplikasi.

Spesifikasi dari Xiaomi Robot Vacuum-Mop adalah sebagai berikut

Xiaomi Robot Vacuum Mop Essential
Daya Hisap 2200 Pa
Konektivitas WiFi 802.11 b/g/n 2.4 GHz
Baterai 2500 mAh
Daya listrik 25 watt
Tangki debu 0.42 liter
Tangki air 0.2 liter
Sensor Gyroscope, distance, collision, level
Dimensi 43 x 39 x 14 cm
Bobot 3,6 kg
Filter Nylon + Sponge + HEPA

Seperti yang dilihat di atas, robot ini dijalankan dengan menggunakan baterai. Dengan kapasitas tersebut, Mi Robot Vacuum Mop Essential bisa dipakai dalam waktu yang cukup lama. Dan robot ini akan secara otomatis kembali ke docking saat baterainya akan habis.

Unboxing

Inilah yang ada pada paket penjualan dari Xiaomi Robot Vacuum Mop Essential.

Xiaomi Robot Vacuum Mop Essential - Unboxing

Desain

Benda berbentuk bundar ini terlihat cukup minimalis dan sederhana pada saat keluar dari paket penjualannya. Warna dari robot yang satu ini adalah putih, sehingga nantinya tentu akan memudar mengingat akan selalu berhubungan dengan kotoran. Saat mengeluarkannya pun sangat terasa bahwa bobot 3,6 kg ini belum tentu mudah diangkat oleh beberapa orang. Dan dimensinya yang cukup besar juga memerlukan ruang penyimpanan yang khusus.

Xiaomi Robot Vacuum Mop Essential - Samping

Perangkat ini datang dengan sebuah docking yang juga selain sebagai tempat untuk parkir juga untuk mengisi baterai sebesar 2500 mAh. Docking-nya sendiri memiliki dimensi yang tidak terlalu besar. Charger yang ada harus ditancapkan pada bagian bawah docking ini. Hal tersebut berguna untuk memberikan daya bagi docking serta mengisi daya untuk robotnya.

Bagian depan dari Xiaomi Mi Robot Vacuum Mop Essential ini merupakan “mata” yang akan mendeteksi obyek yang ada didepannya. Sensor yang ada akan membuat Xiaomi Mi Robot Vacuum Mop Essential akan berhenti dan mengambil jalur lainnya untuk membersihkan lantai. Jika sensor tidak mendeteksi apa pun, namun ada ganjalan pada sisi kanan, kiri, maupun atasnya, cangkang dari sensor tersebut juga merupakan sebuah bemper yang akan mendeteksi benturan. Jadi, perangkat ini tidak akan memaksa untuk terus jalan saat membentur sesuatu.

Bagian belakangnya terdapat beberapa lubang ventilasi. Hal ini tentu saja berkaitan erat dengan pembuangan udara penyedot. Dan pada bagian bawahnya dapat ditemukan dua sapu dengan tiga tangkai kuas sapu yang akan mengumpan debu langsung ke lubang vacuum-nya. Nantinya, modul mop atau alat mengepel disambungkan juga pada bagian bawah-belakangnya.

Xiaomi Robot Vacuum Mop Essential - Bawah

Pada bagian atas dari Xiaomi Mi Robot Vacuum Mop Essential terdapat dua tombol, yaitu power dan home. Menekan tombol power selama dua detik akan menyalakan atau mematikan perangkat ini. Tombol home sendiri akan membuat Xiaomi Mi Robot Vacuum Mop Essential untuk bergerak menuju docking-nya.

Pada bagian atas pula, pengguna dapat membuka penutup untuk mengakses wadah debu dan air. Untuk wadah airnya, Xiaomi melarang pengguna untuk memakai air dengan disinfektan dan mengharuskan mengisi air yang bersih. Filter yang ada pada wadah debunya terpasang tiga lapis yang terdiri dari nylon, spons, dan HEPA.

Xiaomi Robot Vacuum Mop Essential - Filter

Xiaomi Mi Robot Vacuum Mop Essential dapat dioperasikan dengan memakai aplikasi Mi Home. Pada aplikasi ini, semua pengaturan dapat diakses sehingga memudahkan pengguna dalam memakainya. Mi Home juga akan menyediakan sebuah peta yang sudah dilewati oleh Mi Robot Vacuum Mop Essential. Jadi cukup terlihat bagian mana yang sudah dibersihkan oleh robot ini.

Pengalaman Menggunakan

Saat menerima Xiaomi Mi Robot Vacuum Mop Essential, saya tentu saja cukup penasaran. Pasalnya, robot yang satu ini merupakan perangkat AIoT pembersih rumah pertama yang saya uji. Dan karena merupakan sebuah perangkat AIoT, tentu saja sebuah aplikasi harus terhubung agar penggunaannya lebih maksimal.

Hal pertama yang saya lakukan setelah menaruh perangkat pada docking-nya adalah menghubungkannya pada aplikasi melalui bluetooth dan WiFi. Saya tidak menemukan kesulitan saat melakukan pairing. Dan hal pertama yang muncul pada aplikasi Mi Home adalah upgrade firmware. Tentu saja saya langsung memperbarui firmware yang ada pada Mi Robot Vacuum Mop Essential tersebut.

Setelah melakukan beberapa pengaturan, tibalah saatnya membersihkan lantai.  Namun sebelum menyapu lantai, saya sudah mengisi wadah air sampai penuh dengan air bersih sesuai dengan arahan dari Xiaomi. Modul pel juga sudah terpasang pada bagian belakangnya. Mi Home juga telah mendeteksi bahwa wadah air yang ada sudah terisi.

Saya pun menekan tombol Start pada layar smartphone. Robot ini melakukan inisiasi awal selama beberapa detik sebelum melakukan tugasnya. Namun perlu diketahui bahwa letak docking merupakan titik awal Mi Robot Vacuum Mop Essential bekerja. Jadi saya menyarankan untuk menaruhnya pada bagian ujung dari sebuah ruangan.

Xiaomi Robot Vacuum Mop Essential - Dalaman

Saat menyapu, saya cukup terkesima dengan kinerja dari perangkat ini. Semua jenis debu pun terhisap oleh perangkat ini. Akan tetapi, beberapa kotoran menempel seperti bekas makanan sepertinya tidak mampu disapu oleh kuas atau sapu yang ada. Oleh karena itu, saya harus mengerok beberapa kotoran yang menempel terlebih dahulu agar dapat terhisap oleh Mi Robot Vacuum Mop Essential.

Saat mengepel, air yang ada didalam wadah airnya pun juga turut membasahi lantai. Namun, beberapa kotoran menempel juga tidak mampu dibersihkan oleh Mi Robot Vacuum Mop Essential tanpa harus dibersihkan secara manual terlebih dahulu. Sayangnya, tanpa menggunakan cairan disinfektan membuat lantainya tidak bebas dari bakteri dan kuman. Oleh karena itu, ada baiknya untuk mengepel kembali lantai yang sudah dibersihkan oleh robot ini dengan menggunakan alat pel.

Walaupun segalanya otomatis, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengoperasikan robot ini. Hal pertama adalah kabel listrik yang kerap kali ada di lantai. Robot ini tidak akan mendeteksi keberadaan kabel sehingga akan langsung melewatinya. Hal yang merepotkan adalah pada saat ada rantai gorden yang cukup kecil dan akan membuat Mi Robot Vacuum Mop Essential menarik rantai tersebut hingga bisa copot.

Dimensinya yang ramping mampu membuat robot ini masuk ke bawah meja dan lemari. Walaupun begitu, tidak semua bagian bawah perabotan mampu dimasuki oleh robot ini. Dan berbicara mengenai bagian bawah perabotan, ada baiknya sebelum mengoperasikan Mi Robot Vacuum Mop Essential, untuk menggeser kursi ke bagian lain agar tidak mengganggu.

Sensor yang ada juga mampu membuat Mi Robot Vacuum Mop Essential mendeteksi adanya perbedaan ketinggian. Pada saat berada diujung lantai, seperti pada anak tangga yang menurun, robot ini langsung berhenti sehingga tidak terjatuh dan rusak. Namun, robot ini tidak mampu mendeteksi adanya railing pintu geser.

Saat membersihkan kotoran helai-helai rambut, saya mendengar adanya perbedaan bunyi. Setelah diperhatikan, bagian sapu yang berada ditengah terlilit banyak rambut. Untungnya, Xiaomi sudah menyediakan sebuah kuas yang juga memiliki pisau, sehingga dapat dengan mudah membersihkan rambut yang mengganggu. Untuk itu, saya hanya harus membuka bagian bawahnya dan menarik modul sapunya untuk membersihkan dari rambut.

Setelah semua area bersih, Mi Robot Vacuum Mop Essential akan kembali ke docking-nya. Hal ini mengartikan bahwa saatnya saya membuang kotoran yang sudah terhisap. Saya langsung membukan penutup bagian atasnya dan mengambil wadah kotoran.

Untuk mengambil kotoran, saya harus terlebih dahulu membuka wadah filternya. Dan hampir semua kotoran yang terhisap terkumpul dan terbentuk seperti sebuah kotak persegi panjang. Hal tersebut tentu akan membuatnya lebih mudah untuk dibersihkan.

Selain membersihkan wadah debu, tentu saja kain pel yang ada pada bagian bawah perangkat ini juga harus dibersihkan. Gunakan sabun untuk mencuci kain microfiber tersebut dan setelah bersih bisa langsung digunakan kembali. Oleh karena dimensinya yang kecil, membuat pengguna tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra saat membersihkan kain pel tersebut.

Setelah selesai pembersihan, saya sama sekali tidak mengeluarkan tenaga ekstra. Terus terang, menyapu dan mengepel lantai merupakan salah satu pekerjaan yang membutuhkan tenaga ekstra pada saat asisten rumah tangga sedang pulang kampung. Robot yang satu ini dijamin bisa membuat lantai terlihat bersih.

Verdict

Membersihkan rumah tentu saja akan memakan waktu dan tenaga, khususnya mereka yang merupakan pekerja kantoran. Oleh karena itu, jasa asisten rumah tangga dalam membantu membersihkan rumah sering kali dibutuhkan. Namun saat mereka tidak tersedia, memang dibutuhkan alat yang bisa membantu kita dalam membersihkan rumah. Salah satunya adalah dengan Mi Robot Vacuum Mop Essential.

Robot yang satu ini akan membersihkan lantai rumah dari debu. Selain menghisap debu, robot ini juga akan membersihkan lantai dengan cara mengepel. Namun yang harus diperhatikan adalah air yang digunakan tidak boleh tercampur zat apa pun. Sehingga pel manual masih dibutuhkan untuk membersihkan bakteri dan kuman yang mungkin ada.

Xiaomi menjual Mi Robot Vacuum Mop Essential dengan harga Rp. 2.299.000 dan saat tulisan ini dibuat, harganya sedang dipotong Rp. 100.000. Robot ini cocok untuk membersihkan lantai di rumah mau pun apartemen tanpa membuang waktu Anda. Dan tentunya, robot ini juga cocok sebagai pengganti sementara asisten rumah tangga saat mereka sedang pulang kampung dalam membersihkan lantai.

Sparks

  • Dapat membersihkan lantai secara otomatis
  • Dapat membuat peta ruangan secara otomatis
  • Daya tahan baterai cukup panjang
  • Sensor yang membuat perangkat ini tidak terbentur atau jatuh
  • Dapat dioperasikan melalui aplikasi
  • menjangkau bawah lemari

Slacks

  • Tidak mampu membersihkan kotoran yang menempel
  • Tidak bisa menghindari kabel dan rantai gorden
  • Tidak bisa menggunakan cairan disinfektan atau obat pel

Vacuum Cleaner Terbaru Dyson Gunakan Laser untuk Mendeteksi Debu yang Tidak Tampak dengan Mata Telanjang

Vacuum cleaner mungkin adalah salah satu produk teknologi yang paling sering kita take for granted. Asalkan daya hisapnya kuat, berarti perangkat itu sudah cukup bagus dan pantas dibeli. Tidak ada salahnya berpikir demikian, kecuali jika yang Anda beli datang dari brand Dyson.

Dyson tentu bukan nama yang asing lagi di industri household appliances, dan vacuum cleaner memang merupakan produk pertama mereka. Jadi jangan heran apabila inovasinya di kategori ini terkesan overkill, seperti yang ditunjukkan oleh produk vacuum cleaner terbarunya, Dyson V15 Detect.

Dyson V15 Detect

Kata “Detect” pada namanya mengacu pada fitur unggulannya, yakni mendeteksi debu maupun kotoran-kotoran mikroskopis lain menggunakan laser. Jadi ketika perangkat dinyalakan, lensa kecil pada cleaning head-nya akan menembakkan laser berwarna hijau ke lantai, dan seketika itu juga kita bisa melihat debu dan kotoran yang sebelumnya tidak tampak dengan mata telanjang.

Menurut Dyson, V15 mampu mendeteksi partikel dengan ukuran paling kecil 10 mikron. Bukan cuma itu, V15 bahkan juga sanggup menghitung dan mengelompokkan partikel-partikel yang dihisap berdasarkan ukurannya. Jumlah dan ukurannya itu ditentukan berdasarkan suara dan getaran yang diterima oleh sensor piezo akustik yang tertanam di dalam perangkat.

Jadi setiap debu dan partikel yang masuk akan mengenai sensor tersebut, dan informasinya kemudian akan diterjemahkan menjadi grafik di layar LCD pada ujung belakang perangkat. Kesannya seakan-akan Dyson ingin menggamifikasikan konsep menyedot debu, dan buat orang yang gemar bermain video game seperti saya, sistem penghitungan semacam ini memang langsung mengingatkan saya pada mekanisme kill count di banyak game shooter kompetitif.

Dyson V15 Detect

Semua itu tanpa melupakan fakta bahwa V15 merupakan mesin penyedot debu paling perkasa yang Dyson punya sejauh ini. Motor hyperdymium yang tertanam di dalamnya mampu berputar dengan kecepatan maksimum 125.000 rpm dan menghasilkan tenaga sebesar 230 air watt. Kalau dibandingkan dengan generasi sebelumnya, yakni Dyson V11, V15 kira-kira memiliki daya hisap sekitar seperempat kali lebih kuat.

Di Amerika Serikat, Dyson V15 Detect saat ini telah dipasarkan dengan harga $700. Kalau di Indonesia bisa-bisa harganya mencapai angka 20 jutaan rupiah.

Sumber: TechRadar.