Netflix sedang menguji fitur baru bernama Kids Clips. Sesuai namanya, fitur ini dirancang untuk menyuguhkan video-video pendek dari koleksi konten anak-anak milik Netflix, dengan harapan supaya anak-anak bisa lebih mudah menemukan konten baru yang menarik untuk ditonton.
Pada layanan yang memiliki koleksi konten begitu masif seperti Netflix, aspek discovery memang kerap menjadi problem. Tidak jarang, pengguna malah menghabiskan lebih banyak waktu memilih ketimbang menonton filmnya, dan sering kali algoritma rekomendasinya pun tidak mampu menolong.
Kenapa harus video pendek? Kemungkinan Netflix banyak belajar dari TikTok, yang bisa dibilang sangat sukses dalam hal discovery. Menurut Netflix, format video pendek bisa membantu konsumen mengeksplorasi katalog kontennya secara “menyenangkan, cepat, dan intuitif”.
Ini bukan pertama kalinya Netflix bereksperimen dengan format video pendek. Maret lalu, Netflix memperkenalkan fitur bernama Fast Laughs; ibaratnya TikTok tapi yang isinya potongan-potongan video dari koleksi konten komedi milik Netflix, dan yang bisa ditambahkan ke watch list dengan mudah ketimbang dibubuhi komentar. Fast Laughs bahkan juga ditampilkan dalam format vertikal seperti TikTok.
Kids Clips sejatinya juga didasarkan pada premis yang serupa, akan tetapi eksekusinya sedikit berbeda. Ketimbang menggunakan format vertikal, konten Kids Clips tetap disajikan dalam format horizontal. Netflix pun juga membatasi supaya anak-anak hanya bisa menonton sebanyak 10 sampai 20 klip dalam sekali duduk (ditandai dengan angka pada ujung kanan atas layar).
Berhubung masih diuji, Kids Clips baru tersedia di beberapa negara yang menggunakan Inggris, Spanyol, dan Portugis sebagai bahasa utamanya. Sejauh ini belum ada informasi kapan Kids Clips bakal merambah negara-negara lain, dan fitur ini pun untuk sementara hanya bisa diakses melalui aplikasi Netflix di perangkat iOS saja.
Sumber: Bloomberg dan TechCrunch.