Category Archives: Opini

Opini tentang startup, regulasi, dan ekosistem teknologi di Indonesia

Tiktok Shop menjadi fenomena baru di industri e-commerce Indonesia / Pexels

Ekonomi Retail Tak Bangkit Meski TikTok Shop Ditutup

Kemarin pemerintah melakukan langkah drastis membatasi langkah TikTok Shop di tanah air. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bakal merevisi Peraturan Menteri Perdagangan No. 50 Tahun 2020, sehingga media sosial dalam hal komersil hanya diperbolehkan memfasilitasi promosi barang atau jasa atau mengiklankan.

Hal ini berdampak luas, termasuk membatasi gerak TikTok Shop yang bisa dibilang menjadi fenomena industri e-commerce tahun ini. TikTok Shop disinyalir menjadi penyebab sepinya pasar-pasar retail, termasuk Tanah Abang. Popularitas TikTok Shop meroket, seiringnya dengan semakin populernya platform media sosial ini di berbagai kalangan, khususnya anak muda. Algoritmanya dianggap lebih baik dibanding platform serupa.

Promosi besar-besaran, atau yang lazim disebut “bakar uang”, yang dilakukan TikTok Shop dianggap mengganggu bisnis UMKM dan Pemerintah melakukan langkah untuk “memproteksinya”. Proteksi di sini harus digarisbawahi mengingat penjual di TikTok Shop tentu saja bervariasi, dari UMKM hingga brand besar.

Di penutupan hari ini, saham Sea Ltd, pemilik Shopee, di Bursa Saham New York langsung menguat 11%. Sementara GoTo, induk Tokopedia, juga naik 5%. Kedua pesaing tedekat TikTok Shop ini pasarnya tergerus karena fokus mereka adalah mengejar profitabilitas.

Tentu saja pertanyaan besarnya tetap harus dijawab: Apakah penutupan TikTok Shop akan membuat kembali ekonomi bergairah di pasar rakyat?

Kelesuan ekonomi dunia

Secara global, ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Ketika pandemi, banyak negara yang mencetak uang secara berlebihan demi mempertahankan ekonomi yang terdampak lockdown.

Efek samping kebijakan ini mulai dirasakan tahun 2022, ketika inflasi meroket dan daya beli terus menurun. Inflasi yang mencapai angka dua digit membuat pelaku kebijakan di negara ekonomi adidaya terpaksa terus menaikkan suku bunga. Praktis nilai uang yang dimiliki masyarakat tidak sebagus sebelum pandemi.

Data ekonomi dunia masih di tahap perlambatan selama 2023 / IMF
Pertumbuhan ekonomi dunia masih di tahap perlambatan selama 2023 / IMF

Di tahun 2023, kondisi sedikit membaik, terutama dengan berakhirnya pandemi dan pembatasan mobilitas, tetapi efek bola saljunya telah menghasilkan dampak sistemik. Masyarakat semakin berhati-hati membelanjakan uangnya untuk kebutuhan apapun.

Perubahan perilaku belanja

Selama pembatasan mobilitas di masa pandemi, masyarakat dimudahkan dengan pembelian berbagai barang secara online. Terjadi akselerasi masif terhadap adopsi e-commerce. Toko retail yang secara gradual selama 10 tahun terakhir mulai tergusur mendapatkan pukulan telak.

Berbagai mall menjadi lebih sepi. Tidak cuma di Indonesia, hal ini juga terjadi di Amerika Serikat dan Tiogkok. Berbagai pusat perbelanjaan, baik yang berada di sisi jalan maupun di dalam mall, kini tak lagi memiliki tenant. Yang penting adalah punya pusat distribusi untuk mengirimkan barang langsung ke konsumen.

Dimulai dari ketersediaan platform e-commerce, kenyamanan berbelanja online menjadi semakin “pintar” ketika TikTok memasuki segmen ini.

TikTok, dengan algoritma pintarnya, mencoba membaca tren di media sosial dan mengonversinya menjadi barang-barang yang disinyalir bakal disukai konsumen. Hasilnya ternyata spot on. Konsumen suka dengan rekomendasi yang disodorkan TikTok, tak hanya soal promosinya.

TikTok Shop merangsek dalam waktu singkat menjadi salah satu yang terdepan di industri e-commerce tanah air. Menurut prediksi Momentum Works, tahun ini transaksi (GMV) di TikTok Shop Asia Tenggara mencapai $15 miliar (Rp 230 triliun) atau setara pangsa pasar Tokopedia dan Lazada.

Penutupan TikTok Shop bisa menjadi “berkah” bagi para pesaingnya.

Prediksi GMV Tiktok di Asia Tenggara / Momentum Works
Prediksi GMV Tiktok di Asia Tenggara / Momentum Works

Langkah berikutnya

Kombinasi kelesuan ekonomi, prioritas alokasi dan perubahan perilaku belanja membuat Tanah Abang tak lagi ramai. Sebelum pandemi, masa-masa bulan Puasa adalah masa keemasan penjual pakaian di kawasan Tanah Abang. Macet mengular di mana-mana adalah hal biasa. Kini kondisi ini tak lagi terjadi.

Antara orang-orang mengurangi belanja di kategori pakaian (karena prioritas belanja) atau perubahan perilaku belanja menuju kemudahan online, keramaian ekonomi retail telah bergeser.

Konsumen bukan tidak butuh barangnya, melainkan mereka merasa lebih nyaman melakukan swipe sambil bersantai di kamar. Sudah usang konsep harus bepergian jauh dan berdesakan demi mendapatkan barang impian.

Sinergi antara platform online dan para pedagang retail harus terus dilakukan. Mereka saling membutuhkan. Pelatihan cara berjualan, fulfillment, dan bahkan melakukan live shopping (jika perlu) adalah cara merangkul kebiasaan baru.

Semua harus beradaptasi atau mati, karena zaman dan tren terus berubah. Penutupan TikTok Shop hanyalah kambing hitam, karena pasar akan menemukan keseimbangan baru dan itu tidak lagi terjadi di sentra rakyat.

Application Information Will Show Up Here

Mata Uang Malaysia: Sejarah Hingga Pecahan Mata Uangnya

Mata uang Malaysia adalah Ringgit Malaysia (MYR). Simbol untuk Ringgit Malaysia adalah RM. Mata uang ini diperkenalkan pada tahun 1967 setelah penggantian Pound Sterling sebagai mata uang negara tersebut.

Bank Negara Malaysia merupakan lembaga yang bertanggung jawab atas penerbitan dan pengelolaan mata uang di negara tersebut. Nilai tukar Ringgit dapat berfluktuasi terhadap mata uang asing seperti Dolar Amerika Serikat atau Euro sesuai dengan faktor-faktor ekonomi global dan pergerakan pasar valuta asing.

Ringgit Malaysia digunakan secara luas di seluruh wilayah negeri Malaysia termasuk Sabah dan Sarawak serta Labuan. Mata uang ini dapat digunakan untuk melakukan transaksi pembelian barang atau jasa di toko-toko, restoran, hotel maupun tempat-tempat lainnya di negara itu.

Sejarah Mata Uang Malaysia

Sejarah mata uang Malaysia dimulai pada masa kolonial dan telah mengalami beberapa perubahan signifikan sejak itu. Berikut adalah gambaran umum tentang perkembangan mata uang di Malaysia:

  1. Era Kolonial

   Pada awalnya, wilayah yang sekarang menjadi Malaysia dikuasai oleh berbagai kekuatan kolonial seperti Kesultanan Melayu Melaka, Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Selama periode ini, mata uang dari negara-negara penjajah tersebut digunakan dalam perdagangan.

  1. Mata Uang Straits Settlements

   Pada tahun 1826 hingga 1953, Straits Settlements (yang terdiri dari Pulau Pinang, Melaka dan Singapura) menggunakan mata uang tertentu yang disebut Dolar Straits atau Ringgit Straits.

  1. Pengenalan Mata Uang Malaya dan Borneo Utara

   Setelah Perjanjian Pangkor pada tahun 1874 dengan Inggris sebagai penguasa baru di Semenanjung Malaya serta Perjanjian Labuan pada tahun 1846 dengan Britania Raya untuk Borneo Utara (sekarang Sabah), sistem koin standar Britania Raya mulai diperkenalkan di kedua wilayah ini.

  1. Pembentukan Federasi Malaya

   Pada tanggal 31 Agustus 1957,Federasi Malaya memperoleh kemerdekaannya dari Kerajaan Inggris.Pada Tanggal tersebut juga diperkenalkan “Board of Commissioners of Currency”untuk menerbitkan ringgit sebagai mata uang satu-satunya bagi Federasi Malaya dan kemudian diterbitkan oleh Bank Negara Malaysia yang baru dibentuk.

  1. Pembentukan Malaysia

   Pada tahun 1963, negara-negara di Semenanjung Malaya bersatu dengan Singapura, Sarawak, dan Sabah untuk membentuk Federasi Malaysia. Setelah beberapa tahun, Singapura keluar dari federasi pada tahun 1965 dan memperkenalkan mata uangnya sendiri.

  1. Pengenalan Nama “Ringgit”

   Pada tanggal 12 Juni 1967, nama resmi mata uang Malaysia diubah menjadi Ringgit dan Sen (RM) yang menggantikan nama Dolar Malaysia sebelumnya.

Sejak itu, beberapa seri kertas dan koin ringgit telah diperkenalkan oleh Bank Negara Malaysia dengan perubahan desain serta keamanannya untuk mencegah pemalsuan.

Keunikan Mata Uang Malaysia

Mata uang Malaysia, yang dikenal sebagai Ringgit Malaysia (MYR), memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dari mata uang negara lain. Berikut adalah beberapa keunikan mata uang Malaysia:

  1. Nama Mata Uang

Nama resmi mata uang Malaysia adalah “Ringgit”, yang berarti “bergelar” dalam bahasa Melayu. Namun, seiring dengan penambahan prefiks “Malaysia” pada tahun 1975, mata uang tersebut secara resmi disebut sebagai Ringgit Malaysia.

  1. Simbol Mata Uang

Simbol untuk Ringgit Malaysia adalah RM dan biasanya ditulis setelah jumlahnya. Misalnya, RM50 berarti 50 Ringgit.

  1. Bahasa Kebalik

Salah satu ciri unik dalam desain ringgit adalah penggunaan bahasa kebalik di bagian belakang koin sen bernilai rendah (1 sen, 5 sen, 10 sen). Dalam tulisan itu sendiri terdapat kata-kata seperti “Satu Sen”, “Lima Sen”, dan seterusnya jika dibaca dari arah kanan ke kiri.

  1. Warna-warni

Setiap denominasi ringgit memiliki warna berbeda-beda untuk memudahkan pengenalan nilai oleh masyarakat umum dan juga bagi mereka yang memiliki masalah penglihatan atau buta warna.

  1. Gambar Raja-raja Malaysia

Hampir semua koin maupun pecahan banknote menggambarkan potret raja-raja malaysia sebagai tanda hormat kepada monarki konstitusional negara tersebut.

  1. Keamanan Tinggi

Banknote baru-tingkat tinggi MYR dilengkapi dengan fitur-fitur keamanan canggih seperti tinta khusus, hologram, benang pengaman, cetakan berlapis logam dan lainnya untuk mencegah pemalsuan.

  1. Ukuran Berbeda

Banknote Ringgit Malaysia memiliki ukuran yang berbeda-beda tergantung pada denominasinya. Ini membantu dalam mengidentifikasi nilai mata uang dengan mudah hanya dengan melihat ukurannya.

Pecahan Mata Uang Malaysia

Mata uang resmi Malaysia adalah Ringgit Malaysia (MYR), yang umumnya disingkat sebagai RM. Satu ringgit terdiri dari 100 sen.

Berikut ini adalah pecahan mata uang Ringgit Malaysia:

  1. Koin:

   – 5 sen

   – 10 sen

   – 20 sen

   – 50 sen

  1. Uang kertas:

   – RM1

   – RM5

   – RM10

   – RM20

   – RM50

   – RM100

Selain itu, terdapat juga pecahan khusus dalam bentuk komemoratif atau koleksi yang dikeluarkan pada kesempatan tertentu oleh Bank Negara Malaysia.

Demikianlah informasi tentang mata uang Malaysia dari sejarahnya hingga pecahan mata uangnya. Semoga bermanfaat!

Tren Pengunjung Website E-commerce di Indonesia Hingga Q1 Tahun 2022

Pengunjung website bulanan pada tiap-tiap e-commerce di Indonesia kerap kali mengalami perubahan. Ada yang mengalami kenaikan, dan ada juga yang mengalami penurunan. Berbicara dari segi jumlah pengunjung website bulanan, Tokopedia dan Shopee memiliki perkembangan yang baik karena selalu mengalami peningkatan. Sementara itu, Bukalapak selalu mengalami penurunan, kondisi ini bisa menjadi sebuah ancaman.

Digitalisasi pada kegiatan jual-beli melahirkan e-commerce yang memudahkan semua pihak. Sebagaimana yang telah kita ketahui, e-commerce mempertemukan antara pembeli dan penjual tanpa harus bertemu secara langsung. Apalagi, e-commerce ini pun sangat membantu ketika segala aktivitas di luar ruangan harus dibatasi, khususnya karena adanya pandemi covid-19. Namun demikian, tren belanja di e-commerce yang tinggi pun membuat persaingan antar e-commerce semakin ketat. Hal ini pun dapat dilihat dari laporan tren pengunjung website per-kuartal yang dirilis oleh iPrice. 

Gambar 1. Jumlah Pengunjung Website E-Commerce

Berdasarkan data tersebut, pada kuartal 4 tahun 2018, tiga teratas pengunjung e-commerce diduduki oleh Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee. Memang, ketiga e-commerce ini sangat digandrungi oleh masyarakat dalam berbelanja online. Ketiga e-commerce tersebut pun tentu saja selalu bersaing untuk memperebutkan peringkat satu dalam kategori pengunjung terbanyak. Ketiga-tiganya pun melakukan promosi untuk menarik pengguna baru.

Pada kuartal 4 tahun 2019 pun–satu tahun kemudian, posisi tiga teratas telah berubah. Pada masa ini, posisi pertama diduduki oleh Shopee, diikuti oleh Tokopedia, dan Bukalapak tetap pada posisi ketiga. Tokopedia dan Shopee memang berkompetisi dalam meningkatkan popularitasnya di Indonesia. E-commerce ini pun menjadi top of mind di masyarakat. Berbeda dengan e-commerce yang didirikan oleh Ahmad Zacky, Bukalapak turun peringkat menjadi posisi ketiga. Berdasarkan data tersebut pun, dapat dilihat bahwa strategi yang dilakukan Bukalapak pada masa itu masih kurang bersaing sehingga dapat dikalahkan oleh e-commerce baru, yaitu Shopee.

Berlanjut pada kuartal 4 2020, Shopee masih mampu mempertahankan posisi dari rival utamanya, yaitu Tokopedia. Sepertinya, pada tahun ini pun Tokopedia belum mampu merebut posisi pada kategori pengunjung website ini. Sementara itu, Bukalapak pun masih stagnan di posisi ketiga. 

Berselang satu tahun kemudian, terjadi perubahan yang cukup unik pada pemeringkatan ini. E-commerce yang didirikan oleh William Tanuwijaya (Tokopedia) itu berhasil merebut kembali posisinya pada peringkat satu. Dan pada masa ini juga, Shopee menduduki peringkat dua karena kalah saing dengan Tokopedia. Sementara itu, sangat disayangkan bahwa popularitas Bukalapak pada kategori ini kian menurun. Pada masa itu, posisi ketiga Bukalapak direbut oleh e-commerce yang berdiri pada tahun 2012, yaitu Lazada. Dan pada akhirnya, Top 3 e-commerce di Indonesia berubah pada kategori ini dan dikuasai oleh Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Dan hingga kuartal 2 2021, posisi 3 teratas masih sama dan tidak ada perubahan, serta Bukalapak masih berada pada posisi 4.

Melihat dari sisi Bukalapak, dibandingkan dengan e-commerce lainnya, tren pengunjung website Bukalapak terus mengalami penurunan. Dimulai dari kuartal 4 2018 hingga kuartal 2 2021, jumlah pengunjung website Bukalapak yang pada mulanya 116 juta turun menjadi 21 juta. Sangat disayangkan mengingat bahwa Bukalapak pernah mendapatkan penghargaan “Best Company to Work For” oleh Asia Awards pada tahun 2021. 

Gambar 2. Tren Pengunjung Website Bukalapak

Memang, perkembangan e-commerce di Indonesia memudahkan segalanya dan memunculkan nilai efisiensi serta efektivitas. Lahirnya e-commerce baru pun membuat masyarakat Indonesia memiliki pilihan dalam berbelanja online. Namun, disisi perusahaan e-commerce sendiri, persaingan yang mereka alami akan semakin ketat. Tiap-tiap e-commerce di Indonesia pun harus terus melakukan inovasi guna mempertahankan penggunanya dan agar tetap dapat menguasai pangsa pasar. Entah itu dari peningkatan layanannya, promosi gratis ongkir, hingga kolaborasi dengan influencer akan menjadi suatu hal yang begitu penting dilakukan.

Data Pendukung: Grafik Pengunjung Website Bulanan per e-commerce

Gambar header: Pixabay.

Artikel ini ditulis oleh Fahmi Fadillah, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Ekosistem Startup di Indonesia Berpotensi Lipatgandakan Nilai Ekonomi

Indonesia merupakan negara dengan persentase ranking startup dunia yang menempati posisi ke-6, dengan total 2.400 startup di tahun 2022 yang sebagian besar berkembang di masa pandemi. Peringkat pertama ranking startup dunia ditempati oleh Amerika Serikat dengan 72.464 startup. Posisi kedua dihuni India dengan 13.833 startup.

Inggris menduduki posisi ketiga dengan total 6.385 startup. Kemudian, sebanyak 3.458 startup tercatat ada di Kanada, dan 3.332 di Australia. Urutan di bawah Indonesia ditempati Jerman yang memiliki total 2.318 startup.

Kini dapat dibuktikan bahwa masa pandemi bukan halangan bagi kalangan bisnis untuk berhenti berinovasi dalam menciptakan startup baru, baik di bidang edutech, healthcare, fintech, dan banyak lagi. Kebutuhan hidup di masa pandemi mengantarkan para pelaku industri kreatif digital untuk mencoba memenuhi kebutuhan hidup secara digital, dengan menggunakan aplikasi digital dalam setiap transaksi pembelian, seperti makanan, pakaian, obat, dan kebutuhan pokok lainnya.

Dengan adanya aplikasi digital tersebut terbukti membantu perekonomian sebagian masyarakat untuk mendapatkan penghasilan secara online, sehingga mendorong masyarakat lain untuk berbisnis secara online. Ini merupakan salah satu peluang bisnis baru yang patut untuk dikembangkan.

Peningkatan startup Indonesia di kancah global

Pergerakan startup Indonesia yang menempati posisi ke-6 dunia merupakan prestasi yang luar biasa. Dalam data pergerakan peningkatan startup dari tahun ke tahun yang terus mengalami peningkatan, bertumbuhnya startup baru di kalangan masyarakat kini mengantarkan Indonesia ke posisi 6 startup dunia.

Dapat dipastikan bahwa dengan segmentasi data, startup Indonesia dapat berkembang secara signifikan dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, seperti lembaga terkait, pemerintahan, instansi dan masyarakat. Dengan adanya pencapaian ini, nilai ekonomi Indonesia meningkat menjadi $77 miliar dan menjadi nilai ekonomi tertinggi se-Asia Tenggara.

Upaya pemerintah dalam membangun startup di Indonesia

Melihat data pergerakan kemajuan startup yang kian meningkat drastis, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate memberikan fasilitas kepada pebisnis digital melalui Gerakan 1.000 Startup setiap tahunnya demi menunjang keberhasilan pendanaan dan terwujudnya startup-startup baru yang berpotensi tinggi.

Gerakan tersebut memfasilitasi masyarakat dan pebisnis untuk mengetahui secara detail tentang startup dengan pendekatan system ignition, workshop, hacksprint, bootcamp, dan incubation.

Tidak hanya itu, peluang dalam mendapatkan pendanaan dari startup yang dibangun juga akan diberikan oleh pemerintah dengan melihat segmentasi kelayakan dan kebutuhan yang ada di masyarakat. Bukti pendukung lain dari pemerintah adalah dibukanya investasi startup baik dari dalam maupun luar negeri melalui konferensi Nexicorn.

Persentase kemajuan startup juga dipengaruhi oleh bidang usaha yang dikembangkan. Dari hasil pelusuran data, diketahui bahwa hampir 32% bidang usaha yang dikembangkan adalah bidang usaha startup general.

Data tersebut diambil dari Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) dalam buku Mapping & Database Startup Indonesia 2022, yang melaporkan bahwa terdapat 1.190 perusahaan rintisan (startup) baru di Indonesia. Selain itu, data dari MIKTI juga menunjukkan bahwa mayoritas startup tersebut berbadan usaha dalam bentuk perseroan terbatas (PT) dengan persentase 51,39%. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar startup di Indonesia telah memiliki perusahaan (PT) dalam menunjang kinerja pegawai dan performa startup yang sedang dijalankan.

Pembuktian perkembangan startup Indonesia yang mengalami peningkatan dapat dilihat dari munculnya aplikasi-aplikasi baru penunjang kebutuhan masyarakat yang memberikan kemudahan dalam menyelesaikan masalah secara online, cepat dan praktis. Selain itu, pemerintah memprediksi akan terjadi peningkatan secara signifikan dalam perkembangan startup di Indonesia pada tahun 2025, hampir dua kali lipat dari nilai ekonomi yang diperoleh saat ini.

Gambar header: Pixabay.

Artikel ini ditulis oleh Verlyna Dian Pratiwi, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Shoppertainment Berpeluang Hasilkan Cuan Besar

Aplikasi pembelanjaan online kini semakin berkembang dengan konsep yang jauh lebih canggih. Beberapa tahun belakangan ini ada teknik pemasaran yang sedang viral, yaitu shoppertainment. Teknik ini digemari oleh generasi muda karena pada dasarnya kaum milenial gemar melihat barang-barang baru yang menarik perhatian untuk mencuci mata dan membelinya.

Apa itu shoppertainment?

Shoppertainment merupakan inovasi terbaru dalam berbelanja yang menggunakan berbagai interaksi seperti live streaming dan hiburan lainnya. Proses live streaming merupakan ikon dari strategi shoppertainment, sebab konsumen dapat langsung membeli barang ketika pedagang melakukan live streaming.

Kemunculan shoppertainment didasari atas perilaku konsumen yang dinilai mudah terdistraksi. Pembeli sering kali memenuhi keranjang belanjanya, lalu hal itu terhenti saat mereka melihat konten produk yang lebih menarik. Akhirnya, pembeli melupakan kegiatan belanja yang tadinya berjalan dan penjual hanya bisa berharap pembeli kembali teringat dan menyelesaikan kegiatannya dengan check out.

Menurut penelitian Boston Consulting Group, saat ini konsumen memiliki pilihan dan kontrol yang lebih besar pada kegiatan belanja mereka. Artinya, saat mereka merasa tak lagi tertarik, mereka akan meninggalkan kegiatan belanja tersebut.

Shoppertainment merupakan respons dan kesempatan besar terhadap perilaku konsumen yang berubah karena meningkatnya adopsi teknologi. Lantaran, konsumen dirasa mulai membutuhkan konten yang autentik dan interaktif, yang pada tingkat tertentu mampu menyentuh secara emosional, bukan hanya disodorkan melalui etalase barang atau iklan satu arah.

Pengaruh shoppertainment

Shoppertainment adalah masa depan e-commerce dan peluang pasarnya cukup besar di Asia Pasifik, dengan estimasi nilai sebesar $1 triliun pada tahun 2025 menurut Boston COnsulting dan TikTok. Di tahun 2022, angkanya sudah mencapai $500 miliar, jadi diperkirakan akan berlipat dalam tiga tahun ke depan.

Indonesia dapat disebut dengan start market, dengan kontribusi sebesar 26% dari jumlah total peluang pasarnya di Asia Pasifik. Di tahun 2022, nilainya berada di sekitar $6,5 miliar, dan dalam kurun waktu 3 tahun diperkirakan akan naik 62% menjadi sekitar $27 miliar.

Tips dan trik untuk yang ingin memakai strategi shoppertainment

1. Bentuk persona yang kuat saat live

Saat ini sudah ada banyak sekali yang live, sehingga kalau tidak punya ciri khas, akan sangat susah menarik perhatian orang.

2. Tunjukkan kegunaan produk secara langsung

Pernah melihat iklan-iklan produk luar negeri (biasanya dari Tiongkok) yang membuat kita berpikir, “Kalau beli ini pasti masalah saya selesai”? Kalau kita tinjau lebih jauh, alasan iklan itu menarik adalah karena kita ditunjukkan masalah spesifik yang bisa diatasi jika kita membeli produk tersebut.

3. Beri sentuhan edukasi dan hiburan

Namanya juga shoppertainment, jualan dan hiburan harus seimbang. Kalau jualannya terlalu hard selling, maka live di mana pun juga bakal tetap sepi.

Gambar header: Pixabay

Artikel ini ditulis oleh Ayu Roma Ainun Nisa, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Peran Startup Edutech dalam Mempersiapkan Persaingan di Dunia Kerja

Tidak dapat dimungkiri, saat ini ada banyak akses yang memudahkan orang untuk mencari jati diri dan mengembangkan diri, terutama bagi fresh graduate yang akan melanjutkan jenjangnya ke dunia kerja, namun masih dilanda dengan perasaan bingung, dan mulai kembali mencari minat dan kelebihannya.

Di era yang serba canggih ini, kemudahan mendapatkan informasi dari media sosial secara tidak langsung juga memberikan kemudahan untuk mempelajari hal baru. Sebagai lulusan yang sudah bergelar dan ingin mendapatkan peluang karier yang sesuai, maka belajar memperdalam skill dengan hasil yang bersertifikat adalah nilai plus.

Dengan keadaan seperti ini, tidak sedikit orang yang memanfaatkan momentum untuk membangun startup dengan penawaran dan harga yang sesuai, membuka usaha pelatihan atau kursus dengan beberapa bidang industri yang ditawarkan sesuai dengan dunia kerja yang diinginkan.

Jumlah pengangguran yang saat ini sudah mulai berkurang dapat dilihat dari banyaknya lapangan pekerjaan yang beragam dan peminat pada bidang industri yang saat ini terbuka lebar bagi fresh graduate. Dengan adanya pelatihan/course yang beragam dan penawaran langsung penyaluran kerja, banyak lulusan perguruan tinggi yang juga memilih untuk belajar terlebih dahulu sebelum memasuki dunia kerja.

Beberapa skill yang dapat didalami sebelum melamar pekerjaan dengan mengikuti bootcamp yang tersedia di antaranya adalah:

  1. Digital Marketing
  2. UI/UX Design
  3. Search Engine Optimization (SEO)
  4. Data Analytics
  5. Artificial Intelligence (AI)

Kehadiran bootcamp di Indonesia

Jumlah startup di bidang edukasi, utamanya bootcamp, relatif cukup banyak, dengan kisaran tarif dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah, dan dengan penawaran mulai dari sebatas sertifikat hingga yang langsung merekomendasikan peserta di pekerjaan yang diinginkan.

Bootcamp yang saat ini mulai bersaing pun terus mem-branding produknya untuk mendapatkan konsumen. Memang peluang untuk bekerja dengan memperdalam skill yang bersertifikat akan memberi kemudahan ketika melamar, namun tak jarang juga startup bootcamp memberikan kelas gratis yang bisa diakses oleh siapapun, meski biasanya hanya terbatas untuk satu kali pertemuan saja.

Adanya pembelajaran yang cukup intensif menawarkan banyak orang untuk bisa bergabung dan mencari pengalaman mengikuti kelas bootcamp yang bagus. Sekarang ini tidak sedikit lulusan kuliah bekerja sesuai jurusannya, mereka dengan berani switch karier pada bidang teknologi, seperti melamar pada posisi-posisi dengan skill yang mengarah pada teknologi.

Penyedia bootcamp juga sekarang banyak menawarkan pelatihan skill yang banyak dibutuhkan di dunia kerja, mulai dari coding, digital marketing, data analyst, UI/UX design, dan masih banyak lagi. Berikut startup bootcamp yang ada di Indonesia, di antaranya:

  1. Binar Academy
  2. RevoU
  3. Impact Byte
  4. MySkill
  5. Hactiv8
  6. Purwadhika
  7. Dibimbing
  8. Arkademy

Top 3 bootcamp dengan jumlah alumni terbanyak yang sudah bekerja di startup unicorn

Sumber: Edunakama

Kelebihan mengikuti bootcamp

Poin penting yang saat ini dilakukan oleh perusahaan edutech dengan menyediakan layanan pembelajaran gratis berbayar memang tidak salah. Orang-orang yang berminat untuk mengambil pembelajaran di pelatihan khusus sampai menabung dan ingin mendapatkan banyak ilmu dari para expert yang ternyata memiliki background dari startup terkenal. Hal ini pun mampu menarik perhatian kalangan muda untuk bisa mengambil banyak informasi melalui bootcamp.

Persaingan dunia kerja tidaklah mudah. Pengalaman yang banyak ketika kuliah belum tentu bisa menjadi tolok ukur dapat lolos pada profesi yang diinginkan, akan tetapi dengan mengambil kesempatan mengikuti pelatihan dari penyedia bootcamp yang bagus, peluang untuk diterima di tempat bekerja sedikit banyak akan meningkat.

Dengan mengikuti bootcamp, peserta akan mendapat banyak pengetahuan dan rekomendasi pekerjaan dan jenis perusahaan yang cocok untuk mereka. Saat ini sudah banyak bootcamp yang menawarkan benefit sertifikat dan rekomendasi pekerjaan untuk masyarakat dengan harga terjangkau dan pembayaran yang bisa dicicil juga.

Belajar hal baru memang merupakan sesuatu yang tidak mengenal usia dan waktu. Semua umur bisa belajar, bahkan setelah mendapat gelar sarjana pun tetap bisa belajar melalui pelatihan yang ditawarkan.

Gambar header: Pixabay

Artikel ini ditulis oleh Aidha Hikma Adilla, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Viralnya Mixue di Media Sosial Berpotensi untuk Cuan?

Belum lama ini, Indonesia dibuat heboh oleh postingan media sosial yang pada awalnya menampilkan maskot Mixue yang lucu dan menggemaskan. Kemudian, tren ini dilanjutkan dengan banyaknya pembukaan gerai waralaba Mixue yang menjamur di mana-mana.

Berdasarkan laporan Marketline seperti dikutip oleh UKM Indonesia, laju pertumbuhan majemuk (CAGR) dari industri es krim pada periode 2015 hingga 2019 mengalami pertumbuhan sebesar 10,4%, dan ketika melewati masa pandemi, jumlah konsumen es krim mengalami kenaikan hingga 7-8% dari sebelumnya.

Mixue adalah salah satu perusahaan es krim yang telah berhasil ekspansi di Indonesia. Mixue sendiri telah menawarkan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Shenzhen, yang mana pada tahun lalu Mixue dikabarkan telah memperoleh pendapatan hingga $1,4 miliar.

Sejarah singkat Mixue

Mixue merupakan bisnis waralaba F&B yang menyediakan es krim dan teh dengan berbagai varian rasa. Awal mula kemunculan Mixue ini berasal dari Tiongkok, tepatnya di distrik Zhengzhou, Provinsi Henan, yang kemudian berkembang hingga menjadi bisnis waralaba. Pemilik Mixue adalah Zhang Hongchao, yang memulai bisnis ini dengan meminjam modal uang kepada neneknya di tahun 1997.

Menurut laporan Momentum Works, bisnis tersebut kemudian menyebar luas ke seluruh dunia dengan total gerai mencapai 21.582, alias lebih banyak ketimbang Burger King. Tak heran, tindakan ekspansi Mixue ini sangat pesat dalam bisnisnya.

Meningkatnya total gerai Mixue ini ternyata juga menjadi bisnis waralaba bubble tea terbesar di Asia Tenggara. Hal tersebut berdasarkan laporan Momentum Works yang menyebutkan bahwa sebanyak 1.000 gerai Mixue telah tersebar di beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Thailand, Singapura, Filipina, Malaysia, dan bahkan Indonesia. Mixue sendiri mulai memperluas jangkauannya ke Asia Tenggara pada tahun 2018.

Jumlah gerai Mixue

Gerai Mixue di Indonesia pertama kali hadir pada tahun 2020. Menurut IDX Channel, pada periode Maret 2022 total gerai Mixue di Indonesia telah mencapai 317 toko, dan hal ini diprediksi akan terus bertambah hingga penghujung tahun. Harga produk yang ditawarkan oleh Mixue relatif terjangkau, terutama untuk para konsumen di Indonesia.

Berdasarkan laporan Nikkei Asia, biaya yang dibutuhkan untuk membuka waralaba ini cukup terjangkau, dan jumlah gerai Mixue pada akhir 2022 diperkirakan mendekati sebanyak 30.000 gerai. Potensi inilah yang dapat dimanfaatkan untuk mencari cuan, ditambah dengan viralnya Mixue di media sosial, seperti TikTok, Twitter, Instagram, dan lainnya.

Strategi Mixue

Memanfaatkan viralnya Mixue di media sosial telah menjadi salah satu strategi marketing yang berdampak positif. Hal ini didasari dengan harga yang ditawarkan oleh bisnis waralaba ini, yang relatif terjangkau dibandingkan brand lainnya yang menyediakan es krim, dan rasanya pun juga digemari oleh masyarakat Indonesia.

Selain itu, Mixue telah mendapat branding di Indonesia melalui media sosial bahwa setiap ada ruko atau bangunan kosong akan diisi oleh Mixue. Masyarakat dapat menganggap tren tersebut sebagai sebuah lelucon, tapi ini sekaligus membuat nama Mixue menjadi naik. Pada akhirnya, di daerah yang belum memiliki Mixue, ada peluang yang begitu besar untuk membuka bisnis waralaba ini.

Meski begitu, terdapat rasa penasaran dari masyarakat Indonesia terhadap sesuatu yang viral, yang membuat rasa ingin mencoba menjadi lebih tinggi akibat gencarnya pemasaran di media sosial. Popularitas Mixue di media sosial ini yang menjadi salah satu alasan mengapa viralnya Mixue di Indonesia dapat menghasilkan cuan.

Artikel ini ditulis oleh Stella Kova, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Masuk 2023, Berikut Valuasi dan Performa J&T Express, Penguasa Pasar Logistik Sepanjang 2022

Jenis usaha startup merupakan jenis usaha yang paling banyak diperbincangkan oleh pasar global. Hal tersebut karena di zaman digital ini usaha startup memang memiliki popularitas dan juga margin keuntungan yang menjanjikan, ditambah lagi banyaknya sektor usaha yang tergabung dalam dunia startup ini.

Salah satu sektor usaha startup yang cukup banyak menyita perhatian investor adalah startup sektor logistik, yang terletak di urutan keempat dalam tangga sektor usaha yang paling diminati investor di Asia Tenggara, dengan jumlah sebanyak 8 startup yang bergerak di sektor logistik ini. Selain itu, berdasarkan data global startup unicorn tahun 2022, startup logistik menempati urutan ketujuh pada sektor startup berdasarkan nilai valuasinya.

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa startup yang bergerak di bidang logistik. Hal ini dikarenakan kebiasaan belanja online masyarakat Indonesia yang terus meningkat semenjak pandemi COVID-19, dan terus meningkat bahkan hingga saat ini.

Salah satu ekspedisi pengiriman yang paling banyak digunakan dan disukai masyarakat adalah J&T Express, yang merupakan salah satu startup asal Indonesia yang menjadi startup logistik dengan nilai valuasi global tertinggi sepanjang tahun 2022.

Apa yang dimaksud dengan valuasi?

Sebelum membahas J&T Express dan statusnya sebagai startup logistik dengan nilai valuasi global tertinggi, perlu kita ketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan nilai valuasi pada sebuah perusahaan atau startup.

Valuasi adalah perhitungan nilai perusahaan, dengan mempertimbangkan kualitas manajemen, struktur modal, total aset, dan laba yang diharapkan. Bagi perusahaan besar maupun kecil, valuasi sangatlah penting, terutama bagi perusahaan yang masih membutuhkan pendanaan untuk berkembang. Singkatnya, valuasi ini adalah nilai keseluruhan dari suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk menentukan nilai jual maupun nilai investasi suatu perusahaan.

Untuk menentukan valuasi dari sebuah perusahaan, maka perlu dilakukan analisis yang cukup panjang dan kompleks. Analisis harus dilakukan secara detail, mulai dari perhitungan seluruh aset, arus kas, dan juga berbagai data dan detail lainnya. Seperti yang disebutkan sebelumnya, peringkat dapat berfluktuasi naik dan turun tergantung pada faktor yang memengaruhinya.

Valuasi startup logistik J&T

Berdasarkan data startup unicorn tahun 2022, J&T menempati urutan pertama startup dengan nilai valuasi tertinggi di sektor logistik. Hal tersebut karena jumlah valuasi dari J&T yang berada di angka $20 miliar. Angka tersebut tentunya merupakan angka yang sangat besar bagi sektor logistik, karena biasanya angka-angka valuasi yang tinggi diraih oleh startup dengan sektor fintech yang kemudian disusul oleh sektor internet software & service dan e-commerce.

Dengan angka $20 miliar tersebut, maka J&T tidak hanya menjadi startup dengan valuasi global tertinggi di sektor logistik, melainkan juga menjadi startup asal Indonesia dengan valuasi tertinggi dari tujuh startup lainnya di kelas unicorn. Selisih nilai valuasinya bahkan juga sangat tinggi dibandingkan startup urutan kedua di bawahnya, yaitu Traveloka dengan angka valuasi $3 miliar. Hal tersebut tentu saja dikarenakan J&T Express saat ini merupakan ekspedisi dengan volume pengiriman paling besar dan paling banyak digunakan di Indonesia.

Sumber: Kaggle

Dengan angka valuasi sebesar $20 miliar tersebut, maka tentu J&T sudah termasuk dalam startup decacorn, karena nilai valuasinya yang sudah berada di atas $10 miliar. Itu berarti J&T telah menjadi startup decacorn kedua di Indonesia setelah Gojek atau Goto. Selain itu, berdasarkan laporan dari CNBC Indonesia, J&T telah mendapatkan pendanaan sebesar $4,7 miliar atau setara dengan 68,15 triliun rupiah dalam empat putaran pendanaan.

J&T menjadi ekspedisi pengiriman dengan volume terbesar dan terpopuler

Sepanjang tahun 2022, J&T Express berhasil berada di peringkat pertama jasa ekspedisi yang paling banyak digunakan di Indonesia. Bersumber dari DataIndonesia.id yang telah melakukan survei pada 20 provinsi di Indonesia, jumlah persentase pengguna J&T Express menyentuh angka 42% dari total 100% dan menduduki ranking pertama dari lima ekspedisi populer lainnya.

Dengan memimpin pasar logistik maka tentu J&T memiliki volume pengiriman yang sangat besar. Berdasarkan data dari Katadata, J&T Express mampu mengirim sebanyak 2 juta paket setiap harinya. Hal tersebut karena antusiasme belanja online masyarakat Indonesia yang cukup besar, dan J&T menjadi ekspedisi yang paling banyak dipilih oleh masyarakat.

Bukan tanpa alasan, J&T Express banyak dipilih karena tingkat pengirimannya yang terbilang cukup cepat dibandingkan ekspedisi lain. Tidak hanya itu, J&T juga telah mampu menjangkau banyak daerah di Indonesia, bahkan ke daerah yang masih terpencil sekalipun. Hal tersebut karena jumlah kurir, armada, dan juga agen dari J&T yang banyak tersebar di seluruh Indonesia, sehingga wajar jika J&T menjadi startup dengan nilai valuasi tertinggi.

Artikel ini ditulis oleh Suryaningsih, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Sepuluh Tahun Menjelajah, Yuk Intip Eksistensi Tinder!

Aplikasi Tinder pertama kali diluncurkan pada tahun 2012 oleh Sean Rad, Justin Mateen, Jonathan Badeen, Joe Munoz, Dinesh Moorjani, dan Whitney Wolfe. Awalnya, aplikasi ini dibuat sebagai platform untuk membantu teman-teman dekat bertemu dan berkencan dengan orang lain.

Namun seiring waktu, aplikasi ini mulai berkembang dan menjadi platform kencan yang digunakan oleh banyak orang di seluruh dunia. Konsep “swipe right” atau “swipe left” yang diterapkan oleh aplikasi ini sangat mudah digunakan dan membuat pengguna merasa nyaman sekaligus santai saat menjelajahi profil orang lain.

Selain itu, fitur lokasi yang memungkinkan pengguna untuk menemukan orang di sekitar mereka juga sangat berguna dan membuat aplikasi ini semakin populer. Dalam waktu singkat, aplikasi ini menjadi salah satu aplikasi kencan terpopuler dan paling banyak digunakan. HIngga saat ini, aplikasi ini terus melakukan pembaruan dan menambah fitur baru untuk mempertahankan posisinya sebagai aplikasi kencan terdepan.

Berdasarkan data di atas, jumlah pengunduh aplikasi kencan Tinder mencapai 27 juta per Agustus 2022. Kemudian antara Desember 2022 dan Januari 2022, jumlahnya mengalami kenaikan sebesar 1,19% menjadi 24,9 juta. Walaupun jumlah pengunduh aplikasi Tinder mengalami peningkatan, namun juga terjadi fluktuasi dalam jumlah pengguna.

Beberapa faktor yang memengaruhi pengurangan jumlah pengguna aplikasi ini antara lain adalah persaingan dari aplikasi berkencan lain, perubahan tren dalam penggunaan aplikasi, masalah privasi dan keamanan data, serta biaya langganan yang relatif tinggi untuk bisa mengakses beberapa fitur premium. Kompetitor seperti Bumble dan Hinge menawarkan fitur yang lebih unik dan inovatif dibandingkan Tinder, sehingga memengaruhi minat pengguna aplikasi.

Menurut salah satu responden, Tinder merupakan aplikasi yang kurang menarik apabila dilihat dari segi interface ataupun fitur lainnya. Tak hanya itu, Tinder juga merupakan aplikasi yang cukup mahal dibandingkan aplikasi dating lainnya, dan biasanya mengarah untuk mencari teman saja.

Jumlah pengunduh aplikasi ini di Indonesia juga mengalami naik-turun. Pada November 2022 jumlahnya 684,7 ribu, kemudian naik 5,64% pada Desember menjadi 723,2 ribu. Dan terakhir di Januari 2023 mengalami penurunan sebesar 13,58% menjadi 625 ribu. Sementara itu, pengguna aktif hariannya cenderung menurun. Tercatat per Desember 2022, ada 263,39 ribu, kemudian di Januari 2023 turun menjadi 256,86 ribu.

Tinder masih kokoh di puncak popularitas

Melansir data dari Similarweb untuk segmen Top Dating Apps Ranking – Most Popular Apps in Indonesia (versi Google Play Store), aplikasi Tinder tetap kokoh menempati posisi pertama meski mengalami fluktuasi, disusul oleh Bumble di posisi kedua, Badoo ketiga, dan SweetMeet keempat. Berdasarkan data tersebut, Tinder memiliki reputasi sebagai salah satu aplikasi yang paling populer dan banyak digunakan untuk berkencan secara daring.

Sebagai aplikasi yang memfokuskan pada koneksi dan interaksi antar individu, Tinder memungkinkan penggunanya untuk menentukan preferensi mereka mengenai gender dan usia calon pasangan mereka. Ini berarti bahwa pengguna dapat membatasi usia dan gender yang mereka ingin hubungkan, sehingga memengaruhi profil demografis aplikasi secara keseluruhan.

Sebagian besar pengguna Tinder didominasi oleh pria dengan persentase 65,21% dan sisanya wanita. Kemudian dari segi persebaran usia, Tinder banyak digunakan oleh pengguna berusia 25-34 tahun. Ini menunjukkan bahwa aplikasi ini menarik bagi generasi milenial yang sedang mencari kenalan dan potensi pasangan.

“Karena pada saat itu ngerasa nggak pede sama diri sendiri buat dapetin pacar atau teman dekat yang bener-bener bisa nerima kondisi dan nggak mau punya pacar yang satu circle apapun. Alasannya milih Tinder karena rating apps tersebut lebih mendominasi dari pesaingnya serta secara tampilan apps tersebut menarik dan misterius untuk digunakan. Tapi sekarang udah gak menggunakan aplikasi tersebut, karena sudah punya pasangan,” ujar Dennis Ariza, pengguna Tinder sejak 2018.

Tinder berkibar dengan rating bintang 4-5

Dalam analisis rating aplikasi Tinder, hasilnya menunjukkan dominasi bintang 4 hingga 5. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna secara umum memberikan rating yang lebih baik terhadap aplikasi tersebut. Sejumlah besar pengguna memberikan apresiasi terhadap fitur-fitur yang tersedia dan kemudahan dalam menggunakannya. Meskipun masih ada sejumlah kecil pengguna yang memberikan rating bintang rendah, secara umum aplikasi ini memiliki reputasi positif di mata para penggunanya.

Meskipun aplikasi kencan sangat populer dan memberikan kemudahan bagi pengguna, sebaiknya berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang lain melalui aplikasi tersebut. Banyak pengguna aplikasi kencan yang tidak jujur dan memiliki motif-motif tertentu, seperti memanfaatkan orang lain atau mencari hiburan semata. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan privasi dan keamanan diri sendiri sebelum berinteraksi dengan orang lain melalui aplikasi kencan.

Artikel ini ditulis oleh Muhammad Gathan Hafidz, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Media Sosial Penyumbang Informasi Terbanyak di Indonesia

Dewasa ini, internet telah menjadi suatu kebutuhan pokok bagi umat manusia. Hal ini didasarkan pada hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), yang menyatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang terkoneksi internet dalam periode 2021-2022 sebesar 210.026.796 jiwa dari total populasi 272.682.600 jiwa. Jumlah tersebut meningkat 3,32% dari hasil survei pengguna internet dalam negeri periode 2019-2020.

Dalam hasil survei Kominfo pada tahun 2022, mayoritas penggunaan internet terjadi secara signifikan pada pukul 19.01 – 21.00. Walaupun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di jam tersebut lebih sedikit, tetapi secara keseluruhan waktu dalam sehari jam tersebut merupakan jam paling padat masyarakat menggunakan internet. Penggunaan internet di jam tersebut mengindikasikan bahwa masyarakat menggunakan internet saat di luar jam aktivitasnya.

Dalam menggunakan internet, tentunya banyak tujuan yang ingin dicapai. Salah satu hal pokok dalam menggunakan internet adalah untuk mengakses informasi. Media sosial merupakan sumber informasi terbesar dari tahun ke tahun. Dalam 3 tahun terakhir ini, masyarakat memiliki kecenderungan untuk menggunakan media sosial sebagai sumber informasinya walaupun mengalami penurunan.

Dari banyaknya jenis media sosial yang ada di Indonesia, WhatsApp merupakan media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat, disusul oleh Facebook dan YouTube. Media sosial pun diyakini membantu masyarakat dalam mengikuti dan mengetahui keadaan, aktivitas, berita dari teman atau orang yang dikenalnya. Utamanya, penggunaan media sosial ini adalah untuk membantu dalam komunikasi dan interaksi dengan pengguna media sosial lainnya.

Gambar header: Pixabay.

Artikel ini ditulis oleh Anggit Nur Dwiastuti, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.