Cermati Optimis Platform E-Commerce Mampu Tingkatkan Penetrasi Produk Finansial

Demi memantapkan diri sebagai platform e-commerce produk keuangan, Cermati terus berusaha menghadirkan ragam layanan di dalamnya. Yang terbaru adalah layanan online untuk pendaftaran asuransi mobil sebagai hasil kemitraan dengan beberapa perusahaan, termasuk Simasnet, Adira Insurance, MNC Insurance dan beberapa lainnya. Tidak hanya berhenti di situ, menurut pemaparan Co-Founder & CEO Cermati Andhy Koesnandar pelebaran sayap bisnis masih akan terus digencarkan.

“Tujuan Cermati adalah menjadi portal e-commerce produk keuangan yang lengkap. Asuransi online adalah langkah kita untuk expand di luar produk perbankan. Kami sangat positif dengan market Indonesia di tahun 2017,” ujar Andhy penuh rasa optimis.

Memaparkan tentang capaiannya, Andhy turut menceritakan, bahwa saat ini situs Cermati rata-rata mendapat kunjungan 3 juta konsumen setiap bulannya. Di tahun 2016 Cermati telah memfasilitasi produk keuangan dengan kisaran nilai hingga 100 miliar rupiah, dan angka tersebut diyakini akan berkembang pesat di tahun 2017. Produk yang menjadi primadona saat ini adalah kartu kredit dan pinjaman. Kedua produk tersebut juga yang menjadi portofolio awal Cermati.

Dari survei yang pernah dilakukan DailySocial untuk lanskap fintech Indonesia di tahun 2016, platform agregator (13%) menempati urutan terpopuler ketiga setelah payment (43%) dan peer-to-peer lending (17%). Selain Cermati ada beberapa pemain lainnya, misalnya CekAja, PasarPolis, AturDuit, Bareksa dan sebagainya. Banyaknya pemain di sektor tersebut tak lain karena pangsa pasar yang sudah mulai aware dengan layanan tersebut.

[Unduh Selengkapnya: Indonesia’s Fintech Report 2016]

Menanggapi potensi pasar untuk produk finansial yang didapat secara online, Cermati sangar percaya diri bahwa penggunanya di Indonesia akan terus meningkat.

“Pasti (terus meningkat), layanan online seperti Cermati menawarkan kemudahan untuk mendapatkan informasi produk keuangan yang lebih transparan dan lengkap, jadi lebih convenient untuk masyarakat Indonesia yang ingin mendapatkan produk keuangan yang terbaik untuk mereka,” papar Andhy.

Salah satu alasannya, menurut Andhy, karena produk keuangan adalah produk yang kompleks dan susah dimengerti. Selain itu produk keuangan adalah produk yang dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat Indonesia. Dengan pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia yang mendekat ke USD5000 per tahun dan penetrasi teknologi finansial yang semakin luas, Cermati percaya bahwa finansial inklusi akan berakselerasi di beberapa tahun ke depan.

Terkait dengan tantangan di industri tersebut Andhy juga menyampaikan pendapatnya, “Rendahnya penetrasi produk keuangan adalah tantangan dan kesempatan untuk Cermati. Tantangan karena kami harus membantu menjelaskan produk keuangan yang relatif kompleks dan kesempatan karena masyarakat yang bisa dijangkau masih luas.”

Sebagai salah satu well-funded startup di Indonesia –terakhir pendanaan didapat dari Orange Growth Capital, menyusul pendanaan sebelumnya oleh East Ventures dan Beenos Plaza—Cermati terus berambisi melengkapi platformnya dengan ragam layanan keuangan yang dibutuhkan masyarakat. Di lain sisi, pihaknya juga mengaku akan mengikuti regulasi yang ada, pasalnya produk keuangan seperti yang disajikan Cermati memang cukup “peka” dan butuh payung hukum yang jelas.

“Sejauh ini OJK baru mengeluarkan peraturan yang mengatur fintech di bidang peer-to-peer lending. OJK masih menggodok peraturan untuk pemain fintech dengan jenis yang lain. Cermati sebagai salah satu perusahaan fintech dengan jenis bisnis agregator siap untuk mengikuti peraturan yang dibuat oleh OJK, karena peraturan dari OJK akan membantu industri fintech untuk berkembang secara sustainable,” pungkas Andhy.