Di tahun 2019 ini DokterSiaga, startup yang membantu pengguna menemukan jadwal dan informasi mengenai dokter, melakukan sejumlah pembenahan dan pembaruan. Salah satu yang mereka perbarui adalah infrastruktur jaringan dan arsitektur perangkat lunak mereka. Chatbot yang mereka kembangkan juga mendapat pembaruan.
Fitur chatbot terdahulu seperti pencarian rumah sakit terdekat melalui chat dan voice digantikan fitur pencarian jadwal dokter. Hal ini mengingat kebutuhan pengguna yang cukup tinggi akan informasi mengenai jadwal dokter.
“Selain fitur jadwal dokter, DokterSiaga juga merilis platform chatbot untuk rumah sakit ataupun klinik sebagai sarana komunikasi antara pasien dengan rumah sakit. Pasien membutuhkan informasi dan layanan rumah sakit dengan cepat,” terang Founder DokterSiaga Fatah Iskandar Akbar.
Fatah melanjutkan, “Sedangkan di sisi lainnya SDM rumah sakit terbatas untuk melayani permintaan pasien melalui media sosial. Oleh karena itu dengan hadirnya platform chatbot rumah sakit ini diharapkan dapat menyelesaikan problem tersebut.”
Chatbot itu diklaim bisa menjawab secara langsung pertanyaan-pertanyaan seputar jadwal dokter dan ketersediaan dokter di waktu-waktu tertentu, termasuk percakapan seperti, “Dokter gigi hari Senin ada?”, “Mohon info jadwal dokter mata di rumah sakit X”, dan lain sebagainya.
Fatah menjelaskan, mereka saat ini juga aktif bermitra dengan para stakeholder di bidang kesehatan, seperti Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB), Lembaga Bantuan Hukum Dokter Indonesai (LBHDI), dan lainnya.
“Ada tiga tahap proses yang harus kami lakukan, yaitu collect data jadwal dokter, modeling, dan menyajikan data tersebut sesuai dengan medianya, apakah itu untuk website, aplikasi android, WhatsApp, Facebook Messenger, dan aplikasi chating lainnya. Dan proses yang terakhir dan tidak kalah pentingnya adalah pembaruan jadwal dokter,” lanjut Fatah.
Nantinya chatbot ini akan ditawarkan ke rumah sakit yang membutuhkan solusi untuk meringankan beban resepsionis, terutama terkait informasi jadwal dan ketersediaan dokter. Rumah sakit nantinya akan dibebankan biaya sewa atau berlangganan untuk setiap implementasinya.
“Target jangka panjangnya kami akan mengembangkan fitur-fitur chatbot ini sehingga dapat menjadi virtual health asistant sesuai dengan visi DokterSiaga,” tutup Fatah.