Startup edtech CoLearn mendapatkan pendanaan tambahan untuk putaran seri A senilai $17 juta atau setara 244 miliar Rupiah. Perolehan ini membuat total dana yang berhasil dikumpulkan perusahaan dalam putaran tersebut mencapai $27 juta. Pendanaan seri A mereka pertama kali diumumkan pada April 2021 lalu senilai $10 juta.
Putaran tambahan ini dipimpin oleh TNB Aura [investor sebelumnya], KTBN Venture, dan PT Binus Investama Indonesia. Turut terlibat juga jajaran investor sebelumnya termasuk AC Ventures, Leo Capital, January Capital, Alpha Wave Incubation, dan Surge.
Terkait kabar investasi tambahan ini, Co-founder & CEO CoLearn Abhay Saboo telah memberikan konfirmasi. Ditambahkan olehnya, CoLearn menjadi platform edtech pertama yang menerima investasi dari Surge serta diinvestasi oleh Binus (Binus Group dari Binus University).
Dari data yang kami peroleh, saat ini kisaran valuasi CoLearn telah mencapai $100 juta — sehingga CoLearn telah masuk ke jajaran startup centaur.
Selain Abhey, CoLearn turut didirikan oleh Marc Irawan dan Sandeep Devaram. Sejak aplikasi diluncurkan pada Agustus 2020, saat ini mereka mengklaim telah memiliki 3,5 juta siswa.
Salah satu fitur andalan mereka adalah memungkinkan siswa untuk menanyakan solusi dalam menjawab soal di suatu pelajaran (dalam mengerjakan PR) — rata-rata per bulan ada sekitar 5 juta pertanyaan yang diunggah. Dalam sistem disematkan teknologi AI sehingga mengautomasi proses penemuan solusi.
CoLearn juga memiliki layanan konten pendidikan yang di kemas dalam video on-demand dan sesi kelas live online yang dibawakan secara interaktif oleh tutor berpengalaman. Selain itu juga memiliki program pelatihan untuk guru. Targetnya, dalam 2 tahun ke depan mereka ingin bisa melatih 200 guru terutama di bidang STEM.
Pandemi akselerasi edtech
Dalam laporan DSResearch: Edtech Report 2020 terungkap, kendati belum sekencang lanskap lain, misalnya fintech, startup pendidikan juga mulai mendapatkan perhatian pemodal; terbukti beberapa startup berhasil memperoleh pendanaan, satu di antaranya yakni Ruangguru bahkan mencapai valuasi di atas $100 juta.
Pangsa pasar yang makin matang membuat beberapa pemain edtech dari luar negeri turut menjadikan Indonesia sebagai tujuan ekspansi.
Selain CoLearn dan Ruangguru, platform edtech lainnya yang mengalami pertumbuhan positif dan telah mendapatkan pendanaan dalam waktu tiga tahun terakhir adalah Zenius, Pahamify, Hacktiv8, Gredu, Arkademi, dan HarukaEdu.