Coral Ramaikan Persaingan Mobile Marketplace di Indonesia

Gagasan mobile marketplace di pasar Indonesia sangatlah menarik. Tak hanya mampu memanfaatkan tren e-commerce yang terus meluas, tetapi juga mengandalkan jumlah adopsi pengguna mobile yang mana terbilang cukup tinggi. Kita sudah pernah mendengar tentang Shopee, Lyke, juga Carousell, cukup aktif dalam setahun belakangan ini. Kini giliran Coral yang mulai menapaki persaingan lingkup nasional.

Seakan dua faktor di atas kurang kuat, Coral menyematkan aspek sosial yang menjadikan platformnya sebagai social commerce memanfaatkan keakraban masyarakat Indonesia tentang media sosial. Tidak hanya aktif berjejaring, masyarakat kerap berdagang secara online memanfaatkan platform media sosial.

“Coral adalah aplikasi mobile yang memudahkan penjual online (Sellers) untuk berjualan dan berinteraksi dengan pembeli. Kami menyediakan fitur-fitur yang memudahkan Sellers seperti upload produk yang semudah upload ke social media, chat dengan pembeli, dan order di dalam chat. Misi kami adalah membantu Social Sellers, Seller-seller yang selama ini berjualan di social media, untuk dapat menjalankan usaha mereka lebih mudah,” ucap Co-Founder dan COO Coral Dharma Utomo kepada DailySocial.

Coral berfokus pada segmen pasar woman’s interest, seperti fashion, produk kecantikan, produk kesehatan, dan segalanya yang terkait dengan wanita. Belum banyak aktivitas kampanye pemasaran sejauh ini, Dharma mengakui baru memulainya melalui akun Instagram di @coralshopid saja.

Coral sendiri didirikan oleh Dharma, Batista Harahap, dan Andreas Fendri yang sudah cukup lama berkecimpung di ekosistem startup teknologi. Batista pernah bergabung dengan Urbanesia dan Ardent Labs, sementara Dharma da Andreas sebelumnya berkarya di platform pembayaran Veritrans.

“Kami memfasilitasi Sellers untuk dapat membangun relasi mereka dengan Buyers melalui chatting dan transaksi di dalam aplikasi Coral. Kami membantu Sellers dengan memudahkan proses order, memberikan notifikasi pembayaran real-time, serta menyediakan laporan transaksi. Kami juga memberikan kemudahan Buyers untuk dapat order dan transaksi langsung melalui chat,” tambah Dharma.

Tidak disebutkan nilai pendanaan yang menjadi modal persiapan Coral merebut pasar Indonesia, namun Dharma mengklaim pihaknya berkecukupan dari sisi modal untuk mengakselerasi produk dan platform-nya.

Saat ini aplikasi Coral masih pada versi 0.7.2.1. Pihaknya akan terus menerima feedback dari initial Sellers dan mengembangkan aplikasi Coral. Saat ini Coral hanya tersedia untuk platform Android saja. Ke depannya Coral siap merekrut ribuan penjual dalam tahun pertamanya mereka beroperasi.

“Tahun ini kami menargetkan Coral untuk dapat aktif digunakan oleh 3 ribu Sellers yang juga aktif berjualan di Instagram dan social media lainnya,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here