Pemilik perusahaan konglomerasi Chairul Tanjung melalui PT Trans Retail Indonesia, mengumumkan akan membentuk perusahaan online grocery patungan (joint venture) bersama PT Bukalapak.com Tbk (IDX: BUKA).
“E-commerce ini akan dikhususkan untuk produk segar dan bahan pangan (grocery). Komposisi kepemilikan Trans Retail [akan] sebesar 55% dan Bukalapak sebesar 45%,” ungkap Chairul Tanjung ditemui usai jumpa pers di Bursa Efek Indonesia.
Pria yang karib disapa CT ini enggan menguraikan lebih lanjut mengenai pembentukan usaha patungan tersebut. Namun, aksi korporasi ini menjadi sinyal besar dari CT Corp untuk serius menggarap penjualan produk segar dan bahan makanan berbasis offline-to-online (O2O).
Sebagai informasi, Trans Retail Indonesia merupakan anak usaha CT Corp yang menaungi perusahaan jaringan ritel modern Transmart, Carrefour, dan Groserindo. Saat ini, Trans Retail Indonesia sudah mengoperasikan hampir 100 gerai berkonsep multiformat di 28 kota di Indonesia yang menawarkan 40.000 produk ke 70 juta pelanggannya.
Persaingan pasar e-grocery
Sebelum ini, aksi korporasi serupa sudah mulai diseriusi oleh sejumlah perusahaan teknologi besar. Bedanya, mereka mengambil strategi anorganik dengan mengakuisisi perusahaan jaringan peritel modern.
Blibli dan GoTo sama-sama mengumumkan aksi korporasinya untuk mengambil alih perusahaan ritel di 2021. Blibli memilih untuk mencaplok 51% saham milik PT Supra Boga Lestari Tbk (IDX: RANC) yang mengelola Ranch Market.
Sementara, GoTo mengakuisisi 6,74% saham PT Matahari Putra Prima Tbk (IDX: MPPA) melalui PT Multipolar Tbk (IDX: MPLPL). Adapun, Matahari Putra Prima merupakan anak usaha Lippo Group yang memiliki jaringan peritel modern raksasa di Indonesia. Beberapa gerai yang dimilikinya adalah Hypermart, Foodmart Supermarket, dan Primo Supermarket.
GoTo | Hypermart; 200 gerai di 72 kota di Indonesia, dengan 103 gerai terhubung dengan Hypermart Online | Akuisisi |
Blibli | Ranch Market; 16 Ranch Markets, 29 Farmers Markets, 1 The Gourmet by Ranch Market, dan Day 2 Day by Farmers Markets | Akuisisi |
Trans Retail-Bukalapak | N/A | Joint Venture (JV |
Sumber: Diolah kembali oleh DailySocial
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memproyeksi nilai penjualan produk pangan segar melalui marketplace tembus ke lebih dari Rp180 triliun dalam lima tahun ke depan. Adapun, nilai penjualan di 2021 diperkirakan sebesar Rp21 triliun.
Lutfi menilai kontribusi penjualan produk pangan segar melalui marketplace masih kecil, tetapi pertumbuhannya signifikan. Apalagi, ia melihat tren banyaknya sinergi antara pelaku ritel modern dan perusahaan teknologi.
Jaringan peritel mulai mendorong penjualan dengan konsep online-to-offline (O2O) dengan menggandeng perusahaan teknologi yang memiliki kekuatan pada inovasi, ekosistem produk, hingga logistik.