Banyak dari kita mengaku sudah jarang ngeblog, bahkan memutuskan untuk meninggalkan blog karena dianggap terlalu makan waktu dan usaha lebih untuk melakukannya. Setidaknya beberapa teman yang saya kenal sudah melompat ke dua jenis publishing platform, dari blog ke social network (Facebook) lalu berhenti di microblog (Twitter). Ini menjadikan pertanyaan yang saya jadikan judul tulisan ini muncul di kepala saya, apakah blogging masih relevan?
Definition of Blog: : a Web site that contains an online personal journal with reflections, comments, and often hyperlinks provided by the writer; also: the contents of such a site (taken from Merriam-Webster)
Dari pengertian blog di atas maka sebenarnya blogging sendiri tidak harus dilakukan pada website sendiri. Pada saat ini fungsi-fungsi comments dan hyperlinks bisa disematkan pada semua layanan social media, sehingga sebenarnya kegiatan blogging bisa dilakukan di mana saja.
Generalisasi fungsi-fungsi pada blog yang diterapkan pada hampir seluruh layanan social media akhirnya menjadi fungsi dasar dari social media pada umumnya. Sehingga media apapun dengan memberikan fungsi comments maka media tersebut jadi memiliki fungsi sosial, karena media tersebut memperbolehkan pembacanya untuk berinteraksi dengan siapapun lewat konten yang disubmit.
Dengan kata lain sebenarnya kita bisa “ngeblog” dimana saja, hanya saja kata-kata “blog” itu seperti terperangkap pada pengertian dimana kita harus membuat tulisan yang panjang, serius, menarik dengan data-data akurat, dan lain sebagainya. Ini membuat hampir dari semua orang yang saya tanyakan tidak berani bilang kalau diri mereka masih ngeblog, simply karena takut dikunjungi dan dicek tulisan-tulisannya. Padahal kenyataannya kita semua masih melakukan aktivitas blogging, hanya saja medianya beda-beda. Ada yang blogging di blog pribadi, blogging di Facebook, blogging di Twitter (microblogging), blogging di Flickr (photoblogging), blogging di YouTube (videoblogging) dan lain sebagainya.
Kembali ke pertanyaan, apakah blogging masih relevan? Ya tentu saja masih, hanya memang pengertian blogging di pengguna menjadikan banyak yang “merasa” tidak melakukannya, padahal sesederhana memposting status di Twitter maka kita sudah melakukan aktivitas blogging. Dengan kata lain dari dulu sampai kini aktivitas blogging tidak pernah berubah makna. Mungkin yang dibutuhkan adalah istilah baru untuk kegiatan blogging ini untuk membedakannya dengan pengertian yang difahami oleh pengguna social media pada saat sekarang.
Abang Edwin adalah seorang praktisi online community management sejak tahun 1998 jauh sebelum istilah social media/social network muncul di dunia internet. Sampai saat ini ia pun masih memberikan konsultasi-konsultasi mengenal karakter dan membina komunitas online bagi brand/agency maupun perseorangan. Untuk mendapatkan update terbaru, Anda bisa mengikuti @bangwinissimo di Twitter, atau membaca blognya di bangwin.net.