Datasaur Akuisisi Konvergen AI

Datasaur Akuisisi Konvergen AI, Ingin Jadi Pemimpin Platform “Data Labeling”

Pengembang platform pelabelan data Datasaur mengumumkan akuisisinya terhadap Konvergen AI, startup pengembang teknologi optical character recognition (OCR). Melalui akuisisi ini, baik Datasaur dan Konvergen AI akan mengintegrasikan dan memperluas kapabilitasnya di ranah OCR dan pelabelan data.

Baik Datasaur maupun Konvergen AI sama-sama portofolio startup GDP Venture.

Berdasarkan informasi dari blog resminya, Datasaur menyebutkan telah menjalin kemitraan erat dengan Konvergen AI sejak menggarap berbagai project bersama beberapa tahun terakhir. Datasaur menyebut telah mengintegrasikan teknologi milik Konvergen AI, terutama kapabilitas utamanya pada handwriting recognition, goverment ID field extraction, dan intelligent document processing.

“Saya telah lama mengenal Founder Konvergen AI, Lintang Sutawika, dan Timotius Devin sejak lahirnya Datasaur. Kami membangun hubungan yang semakin erat dan memiliki visi yang sama terhadap masa depan industri AI. Mereka telah membangun tim yang kuat dan erat sesuai dengan nilai yang kami anut. Saya tidak bisa membayangkan cara yang lebih baik untuk mengembangkan tim dan mempercepat pertumbuhan kami,” tutur Founder & CEO Datasaur Ivan Lee.

Sejak November 2021, Datasaur menyebut mulai memperluas cakupan pengembangan dari anotasi teks menjadi transkripsi dan anotasi audio. Pihaknya menganggap audio sebagai bidang yang ‘berdekatan dengan teks’. Dengan demikian, setiap pengguna yang mengunggah dan menyalin audio dapat melakukan pelabelan NLP yang sama dengan yang telah kami kembangkan sejak awal.

Dengan cara yang sama, Datasaur akan memperluas kemampuannya ke bidang OCR, dukungan ke format gambar dan PDF yang berisi teks. Seperti diketahui, proses pelabelan data merupakan salah satu aspek penting dalam mengembangkan layanan berbasis AI, khususnya pada pemodelan berbasis natural language processing (NLP).

“Kami telah melihat bagaimana pengguna mengunggah dokumen, menerapkan OCR untuk menangkap teks yang relevan, lalu membubuhi keterangan pada hasilnya. Dengan mengakuisisi Konvergen AI, kami ingin memperkuat posisi kami sebagai pemimpin solusi pelabelan NLP di industri,” tambahnya.

Sementara itu, Co-founder Konvergen.ai Lintang Sutawika mengatakan akan mengemban posisi sebagai VP of Artificial Intelligence lewat akuisisi ini. “Fokus kami adalah memanfaatkan penelitian ML, seperti zero-shot/few-shot dan weak supervision untuk meningkatkan proses pelabelan,” tutur Lintang sebagaimana dikutip dari laman LinkedIn-nya.

Sebagai informasi, Datasaur merupakan startup pengembang teknologi yang membantu pemberi label data bekerja lebih produktif dan efisien. Datasaur menangani semua model NLP, termasuk di antaranya entity recognition, document labeling, hingga dependency parsing. Datasaur didirikan oleh Ivan Lee.

Konvergen AI fokus mengembangkan teknologi AI untuk kebutuhan penangkapan data (data capture) yang merujuk pada proses koleksi data dari dokumen kertas atau digital dengan menggunakan komponen OCR. Konvergen AI didirikan oleh Lintang Sutawika dan Timotius Devin. Adapun, keduanya sama-sama merupakan portofolio dari GDP Ventures.

Tren pasar AI

Mengacu riset Verified Market Research, pasar AI global di 2020 diperkirakan berkisar $51,08 miliar dan diproyeksi meroket sebesar $641,3 miliar di 2028, dengan estimasi pertumbuhan CAGR 36,1% selama periode 2021-2028.

Nilai pasar ini sudah termasuk pada pasar AI berbasis teknologi (NLP, ML, Deep Learning), analisis komponen (hardware, software & services), dan kategori pengguna (healthcare, manufacturing, agriculture). Adapun, proyeksi ini turut dipicu oleh meningkatnya kebutuhan kebutuhan akan analisis dan interpretasi data dalam jumlah besar.

Di Indonesia, AI cukup diimplementasikan untuk penggunaan virtual assistant dan chatbot pada sebuah layanan. Beberapa startup pengembang AI di Indonesia juga belum banyak, beberapa di antaranya adalah Kata.ai dan Bahasa.ai di ranah NLP, dan Nodeflux di ranah computer vision.

Namun, pasar AI, khususnya di bidang NLP, di Tanah Air diestimasi meningkat sejalan dengan tren layanan healthtech, fintech, hingga quick commerce selama masa pandemi Covid-19.