Deliveree Muat Sebagian

Deliveree Rilis Layanan “Muat Sebagian”, Andalkan Algoritma untuk Optimasi

Startup marketplace logistik Deliveree mengumumkan layanan Muat Sebagian untuk mengakomodasi kebutuhan bisnis yang ingin mengirim barang, kargo, bahkan paket besar/kecil tanpa harus menyewa satu kendaraan penuh. Solusi ini mendigitalisasi layanan muat sebagian yang sudah hadir di perusahaan logistik konvensional dengan memanfaatkan algoritma pintar.

Senior Supply Associate Deliveree Indonesia Denaldy Nataniel mengatakan, sejak kehadiran Deliveree Indonesia di 2015, selama ini mengandalkan satu solusi utama Satu Kendaraan (Full Truckload/FTL). Solusi ini memiliki limitasi bahwa pebisnis harus membayar sewa untuk satu kendaraan harus dibayarkan secara penuh, meski mereka hanya memakai sebagian kapasitas dari satu kendaraan.

Muat Sebagian (Less Than Truckload/LTL) ini, sambungnya, menjadi alternatif pilihan yang bisa dimanfaatkan seluruh bisnis dari berbagai skala, termasuk UMKM yang memiliki limitasi budget. Pebisnis cukup membayarkan biaya per berat muatan. Solusi ini telah hadir di Thailand dan Filipina akan menjadi target Deliveree selanjutnya.

“Muat Sebagian ini sudah dilakukan oleh perusahaan logistik konvensional, tapi butuh proses berhari-hari karena mereka membutuhkan gudang untuk penyortirannya. Sementara, kami memakai teknologi algoritma untuk penyortiran, sehingga tidak membutuhkan gudang,” terang dia dalam konferensi pers virtual, Rabu (22/9).

Saat pemesanan dilakukan, algoritma Deliveree akan memperhitungkan rute yang paling optimal dan efisien dari gabungan muatan barang pebisnis dengan pebisnis lainnya. Hal tersebut berdampak pada efisiensi biaya dan estimasi pengiriman tercepat karena mempertimbangkan jarak dan waktu. Seluruh proses pemesanan ini dilakukan baik melalui aplikasi maupun situs web.

Pebisnis perlu memasukkan identitas detail terkait muatan yang akan dikirim, baik itu dimensi barang, berat, jenis kemasan, lokasi pengantaran, tanggal pengiriman, dan sebagainya. Tidak ada batas minimal untuk muatan yang diterima Muat Sebagian, namun berat maksimalnya adalah 18 ton. Muatan akan dijemput sehari setelah pemesanan dibuat, dan akan langsung diantar secepat mungkin, atau maksimal untuk pengiriman pada dua minggu mendatang.

Hanya saja, pada tahap awal ini baru melayani pengiriman di sebagian Sumatera, Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya. “Bulan depan layanan ini akan mencakup ke seluruh wilayah di Jawa baru kemudian hadir secara nasional.”

Deputy Head Business Development Deliveree Indonesia Raynov Chandra menambahkan, solusi Muat Sebagian menjadi tambahan bagi mitra bisnis yang selama ini menggunakan layanan Deliveree. Selama ini berbagai layanan dan fitur yang telah dirilis selalu memerhatikan kebutuhan pebisnis di lapangan.

Oleh karenanya, dia mengklaim bahwa Deliveree adalah pemain yang mendominasi untuk solusi logistik bagi pebisnis. Berbagai perusahaan yang telah memanfaatkan jasa Deliveree adalah Tokopedia hingga Dekoruma.

“Muat Sebagian ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai skala bisnis mana pun. Di furnitur misalnya, kan sudah ada yang di-packing dalam kardus itu bisa pakai Muat Sebagian karena dirasa lebih hemat kalau pakai kendaraan yang lebih kecil,” kata dia.

Setiap harinya perusahaan mengambil pesanan aktif hingga ribuan. Saat ini Deliveree memiliki lebih dari 35 ribu kendaraan aktif dengan total unduhan aplikasi lebih dari 2,3 juta unduhan. Armada terbanyak di Deliveree adalah jenis CDD, CDE, Fuso Berat, dan jenis carry untuk pengiriman dengan muatan kecil.

Solusi logistik pintar

Walaupun logistik adalah tulang punggung perdagangan nasional dan internasional, sektor ini mengalami banyak sekali tantangan di Indonesia, seperti infrastruktur yang tidak memadai, serta kurangnya jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang dapat diandalkan.

Menurut Mordor Intelligence, biaya logistik sangat bervariasi antara 25% dan 30% dari PDB Indonesia, dibandingkan dengan ekonomi berkembang, setara 5%. Hal ini berarti pengiriman barang dari satu kota ke kota lain di Indonesia bisa menjadi mahal dan menantang.

Mengutip dari laporan lainnya yang dikeluarkan PwC berjudul Shifting Patterns: Future of The Logistics Industry, kurangnya “budaya digital” dan pelatihan adalah tantangan terbesar bagi perusahaan transportasi dan logistik konvensional.

Hal ini memungkinkan startup teknologi pendatang baru untuk mengisi celah dan menangkap peluang bisnis. Mereka dapat mendigitalisasi kegiatan operasional inti untuk menciptakan sistem logistik yang cerdas.

Perusahaan Putaran Tahun
ASSA (induk AnterAja) Convertible Bond 2021
Andalin Series A 2021
Deliveree Series A 2017
Finfleet Series A 2019
GudangAda Series A

Series B

2020

2021

Kargo Technologies Seed Funding

Series A

2019

2020

Logisly Series A 2020
Pakde Seed Funding 2018
Ritase Series A 2019
Shipper Seed Funding

Series A

Series B

2019

2020

2021

SiCepat Series B 2021
Triplogic Seed Funding 2019
Waresix Seed Funding

Pre-Series A

Series A

Series A+

Series B

2018

2018

2019

2020

2020

Webtrace Seed Funding 2020
Application Information Will Show Up Here