Salah satu tujuan yang ingin dicapai seseorang dalam bekerja adalah untuk meraih promosi jabatan. Promosi jabatan sendiri berarti kenaikan tanggung jawab, tugas, dan upah dari karyawan.
Namun, selain promosi, perusahaan juga berhak melakukan demosi pada karyawan. Umumnya, karyawan yang mendapat demosi adalah karyawan yang tidak dapat melakukan tugas atau tanggung jawabnya dengan baik.
Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan demosi dan apa saja penyebab serta tips untuk menyikapinya? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.
Pengertian Demosi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demosi adalah pemindahan jabatan ke jabatan yang lebih rendah. Penurunan jabatan ini mempengaruhi beberapa hal lainnya, seperti tanggung jawab, gaji, tunjangan, serta beberapa keuntungan lainnya.
Meski berkaitan dengan sesuatu yang dianggap negatif atau membawa kerugian, namun demosi dilakukan atas tujuan dan dengan pertimbangan tertentu. Beberapa tujuan dilakukannya demosi, mulai dari untuk menghindarkan perusahaan dari kerugian hingga sebagai konsekuensi yang harus diterima oleh karyawan yang tidak mampu mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
Dasar Hukum Demosi
Umumnya, demosi dilakukan sebagai bentuk hukuman atau sanksi kepada karyawan yang tidak mampu mengerjakan tugas atau memenuhi tanggung jawabnya dengan baik. Namun, demosi tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Kementerian Ketenagakerjaan menjelaskan aturan mengenai besaran upah dan evaluasi kinerja dilakukan sesuai standar perusahaan. Hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 161 ayat 1 dan 2 serta Pasal 91 ayat 1 dan 2.
Kedua pasal tersebut membahas tentang surat peringatan yang hanya dapat diberikan 3 kali oleh perusahaan terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran. Selebihnya, perusahaan berhak melakukan evaluasi kerja yang nantinya akan berpengaruh pada penilaian kelayakan posisi, pemberian tugas dan besaran upahnya.
Dengan begitu, peraturan mengenai demosi diserahkan kepada aturan yang telah ditetapkan oleh masing-masing perusahaan. Mesk begitu, perusahaan harus menjelaskan dengan lebih detail mengenai hal ini di surat kontrak kerja karyawan,
Penyebab Demosi
Seperti yang telah dijelaskan di atas, umumnya demosi dilakukan karena suatu alasan. Penyebab demosi sendiri dikategorikan menjadi dua, yakni wajib dan sukarela. Berikut adalah penjelasan mengenai keduanya.
Penyebab Demosi Wajib
Performa atau Kinerja Karyawan yang Buruk
Salah satu alasan paling utama dilakukannya demosi adalah karena adanya penurunan performa atau kinerja karyawan. Dalam hal ini, apabila seorang karyawan tidak dapat memenuhi target atau tugasnya dengan baik, maka perusahaan memiliki hak untuk menurunkan posisi mereka pada posisi yang sesuai dengan kompetensinya.
Restrukturisasi
Dalam suatu perusahaan, restrukturisasi adalah hal yang lumrah terjadi. Ketika hal ini terjadi, maka eksekutif perusahaan berhak untuk meratakan atau menggabungkan tingkatan tertentu. Hal itulah yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan pangkat yang efektif dari karyawan tingkat menengah.
Transisi Keluar dari Perusahaan
Demosi juga bisa terjadi ketika perusahaan hendak melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK. Dalam hal ini, demosi dapat digunakan untuk memberikan waktu bagi karyawan tersebut untuk mencari posisi baru.
Masalah Keuangan atau Pemotongan Gaji
Demosi juga dapat dijadikan sebagai alternatif lain untuk memotong biaya selain opsi pemotongan gaji. Opsi ini mungkin akan digunakan oleh perusahaan yang sedang berjuang dalam hal finansial.
Penyebab Demosi Sukarela
Keseimbangan Kehidupan Kerja
Demosi juga dapat dilakukan oleh karyawan secara sukarela untuk mengurangi beban kerja dan tanggung jawab yang diembannya pada posisi sebelumnya. Beberapa karyawan yang melakukan hal ini biasanya memiliki tujuan untuk meluangkan waktu dan energi mereka untuk fokus pada hal-hal lainnya yang dapat mengurangi tingkat stres mereka.
Kondisi Kerja yang Lebih Fleksibel
Demosi juga bisa jadi dilakukan oleh karyawan yang mengingkan kondisi kerja yang lebih fleksibel. Umumnya hal ini terjadi pada karyawan yang terkendala oleh jarak yang jauh atau jam kerja yang cukup padat.
Memasuki Masa Pensiun dalam Jangka Waktu Dekat
Selain itu, demosi juga biasa terjadi pada karyawan yang hendak memasuki masa pensiun. Pasalnya, karyawan yang hendak pensiun membutuhkan transisi secara bertahap untuk mengurangi peran mereka dalam pekerjaan.
Tips Menyikapi Demosi
Tak jarang, demosi yang terjadi pada seorang karyawan dapat menyebabkan dampak psikis baginya. Untuk itu, berikut adalah beberapa tips menyikapinya.
- Lakukan evaluasi diri untuk menilai apakah keputusan yang diambil oleh perusahaan sudah benar dan tepat.
- Jika kamu merasa keputusan perusahaan dalam melakukan tersebut kurang tepat, maka kamu bisa berdiskusi lagi dengan perusahaanmu.
- Carilah support system dari teman, pasangan atau keluarga yang dapat mendukungmu secara mental.
- Bersikaplah dewasa dengan menerima segala keputusan tersebut secara lapang dada. Meski demosi terkadang menyebabkan perasaan marah, sedih dan kecewa, namun mengekspresikannya dengan cara yang berlebihan justru kurang tepat.
- Bersikaplah terbuka terhadap segala feedback yang kamu dapatkan.
- Lakukan evaluasi diri dengan merenungi apa saja alasan demosi dan bagaimana cara untuk memperbaikinya.
- Jika memang demosi yang terjadi padamu sulit untuk diterima, maka kamu bisa mengajukan resign untuk mencari posisi baru yang lebih baik dari sebelumnya.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai demosi yang bisa kamu pelajari. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa demosi terjadi karena telah melalui pertimbangan yang sedemikian matang. Untuk itu, alangkah baiknya jika hal ini disikapi secara dewasa dan sebagai bahan evaluasi diri.