Digital Industrial, Mengintip Cara Kerja Baru Industri Indonesia

Inovasi digital terbukti telah memberikan perbedaan signifikan bagi kehidupan umat manusia. Berbicara kehidupan sehari-sehari, tentu sudah tidak asing lagi di telinga Anda bagaimana media sosial begitu berdampak pada cara masyarakat berinteraksi. Atau, e-commerce yang membuat Anda jual-beli lewat sentuhan jari di layar smartphone. Dan juga on-demand transportation, di mana Anda bisa memesan taksi maupun ojek dengan satu-dua-tiga kali klik.

Lingkup perindustrian juga ternyata ikut andil dalam menyumbang kemajuan inovasi digital ini, yang pada akhirnya mempengaruhi masyarakat. General Electric membawa gelombang inovasi ini melalui konsep Digital Industrial.

Bagi perindustrian, khususnya Indonesia, Digital Industrial dapat membantu dalam optimalisasi konsumsi bahan bakar serta meningkatkan efisiensi listrik pada beragam sektor. Manufaktur dapat merasakan kemudahan dalam produksi barang, begitu pula pertanian dan perikanan yang bisa mengakselerasi perekonomian akar rumput.

Menurut GE, setidaknya tiga langkah prioritas ini yang diperlukan Indonesia untuk menjalankan program ini dalam industrinya.

Pertama, industri harus siap berinvestasi pada infrastruktur. Mereka harus berkonsentrasi pada infrastruktur seperti transportasi, energi, jasa kesehatan, dan komunikasi. Sambil membangun infrastruktur tradisional, industri Indonesia dapat mengadopsi dan menyesuaikan kondisi dengan solusi-solusi digital.

Kedua, investasi pada pengembangan skill, untuk melahirkan talenta yang tepat bagi masa depan industri. Langkah yang satu ini dimulai melalui reformasi pada peningkatan standar sistem pendidikan, dengan STEM education (Science, Technology, Engineering and Mathematics). Meski tidak semua orang akan menjadi engineer ataupun data scientist, tetap saja penting bagi para pekerja untuk membiasakan diri dengan teknologi dan inovasi digital.

Ketiga, Indonesia mesti sigap mengambil langkah progresif untuk meningkatkan business environment. Hal ini dapat dimulai dari pemberdayaan dan pengembangan bisnis startup atau bisnis rintisan berbasis teknologi.

Inilah implementasi The Future of Works dari General Electric yang telah mereka lakukan. Caranya adalah dengan merangkul startup-startup Indonesia yang ada dan memiliki spirit sama. Dattabot salah satunya.

Dattabot mengembangkan sebuah platform smart farming bernama HARA, yang membawa pengaruh teknologi digital untuk memastikan agar produktivitas panen kepada petani-petani dan juga perusahaan pertanian. Mengombinasikan teknologi big data, digital sensors, data analytics, dan predictive agriculture inputs, HARA membawa nilai tambah bagi sawah-sawah potensial tersebut bersama sistem operasi GE bernama PREDIX.

Teknologi digital dan inisiasi-insiasi seperti inilah yang membawa cara kerja bagi industri Indonesia. Kolaborasi perindustrian, teknologi, dan ekonomi kerakyatan agaknya mampu membawa perubahan signifikan bagi kehidupan umat manusia selanjutnya.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh General Electric.