Dijual? Joint Ventures? Bagaimana Masa Depan BlackBerry?

Ketatnya persaingan di industri perangkat elektronik terbukti sangat tinggi. Meski harga sahamnya di bursa mulai turun, pada tahun 2009 BlackBerry (yang saat itu masih memiliki nama resmi perusahaan sebagai RIM) masih memegang 51% pangsa pasar ponsel pintar di regional Amerika Utara yang notabene merupakan pasar ponsel pintar terbesar saat itu. Empat tahun kemudian, siapa yang menyangka bahwa perusahaan asal Kanada ini akan kebingungan menyelamatkan masa depan bisnisnya.

Pada hari Senin lalu BlackBerry mengumumkan pernyataan resmi yang mengatakan bahwa BlackBerry mempertimbangkan beberapa strategi alternatif untuk menyelamatkan perkembangan bisnis BlackBerry yang kini bertumpu pada kesuksesan perangkat-perangkat berbasis BlackBerry 10 di pasar. Di antara berbagai alternatif yang dipertimbangkan adalah pendirian joint ventures, kerjasama atau aliansi strategis, dan bahkan penjualan perusahaan ke pihak lain.

Meski baru secara resmi BlackBerry membuat pernyataan semacam ini, menurut beberapa sumber, BlackBerry sebenarnya sudah berencana mencari pembeli yang tepat untuk mengakuisi atau membeli saham mayoritas perusahaan tersebut sejak tahun 2012 lalu. Menurut situs Bloomberg, sejak tahun 2012 beberapa bankir dari perusahaan JP Morgan sudah berusaha mencarikan pembeli untuk BlackBerry namun tidak berhasil.

Kabar terakhir, investor asal Kanada bernama Prem Watsa dirumorkan akan membeli mayoritas saham BlackBerry dan mengubahnya menjadi perusahaan privat. Watsa sendiri saat ini sudah memiliki 10% saham BlackBerry dan menjadi pemilik dengan presentase saham terbesar di perusahaan tersebut. Meskipun demikian, sampai saat tulisan ini dibuat belum ada informasi berapa dana yang akan digelontorkan oleh Watsa untuk menyelamatkan BlackBerry.

Apapun opsi yang akhirnya dipilih BlackBerry nantinya, menarik untuk disimak langkah apa yang akan diambil oleh pemilik baru BlackBerry. Apakah BlackBerry akan meninggalkan consumer market sama sekali dan beralih menjadi penyedia solusi mobile bagi korporat? Apakah BlackBerry akan menjual lisensi sistem operasinya untuk bisa digunakan produsen perangkat keras lain? Tentunya kita masih harus menunggu untuk bahkan mengetahui apakah akan pihak yang benar-benar membeli saham mayoritas BlackBerry atau justru BlackBerry akan terhempas ke arah kebangkrutan.

 

Sumber: Ars Technica, Guardian, NY TimesBloomberg. [gambar via]

Leave a Reply

Your email address will not be published.